Anda di halaman 1dari 11

T

IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

KONSELING KALORI TERHADAP KADAR GULA DARAH


PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS
ANDALAS PADANG

CALORIE COUNSELING TO BLOOD GLUCOSE LEVELS OF


DIABETES MELLITUS TYPE 2 PATIENTS AT ANDALAS
PADANG HEALTH CARE

Ayuro Cumayunaro1*, Sri Marlia2, Yonaniko Dephinto3


1,2,3
Stikes Ranah Minang Padang
*
Email:ayurocumayunaro@gmail.com
Submitted :2020-09-15 , Reviewed :2020-10-28, Accepted :2020-11-24

ABSTRAK
Kondisi hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa dalam darah diatas batas
normal yang menjadi tanda khas penyakit Diabetes Mellitus. Penyakit DM tipe 2
merupakan penyakit metabolisme yang diakibat oleh tubuh kekurangan hormon
insulin yang berfungsi sebagai pengatur kadar gula darah. Penatalaksanaan
pengendalian kadar glukosa darah dapat dilakukan dengan optimalisasi pengendalian
metabolisme yaitu dengan memaksimalkan pengelolaan diet yang baik dan seimbang
tentang asupan kalori pada penderita DM tipe 2 sehingga kadar glukosa darah dapat
dikendalikan. Salah satu bentuk pengelolaan diet dengan pendekatan edukasi yang
diberikan melalui konseling kalori pada penderita DM. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat pengaruh konseling kalori terhadap kadar glukosa darah pada pasien DM tipe
2. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dan pendekatan one group
pre and posttest, dengan penelitian dilakukan dengan pengukuran kadar glukosa darah
dilakukan 2 kali yaitu pertama sebelum intervensi, setelah itu dilakukan intervensi
dengan konseling kalori setelah itu dilakukan pengukuran kadar gula darah kedua.
Rata –rata kadar glukosa dara pre test yaitu 177,7 mg/dl dan post test 138,7 mg/dl.
Hasil uji statistik paired t test di dapatkan nilai p value 0,000 maka dapat disimpulkan
ada perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa darah responden pre test dengan
post test konseling kalori pasien DM tipe 2. Diharapkan peran dari tenaga kesehatan
dalam pemberian edukasi yang maksimal pada pasien dan keluarga yang menderita
DM tipe 2 terutama dalam pengendalian gula darah khususnya terkait dengan asupan
kalori yang menjadi salah satu perhatian penting dalam penalaksanaan pasien DM tipe
2.
Kata kunci: Konseling, Kalori, Glukosa darah, Diabetes Melitus Tipe-2

ABSTRACT
Hyperglycemia or an increase in blood glucose levels above normal levels is a typical
sign of Diabetes Mellitus. Type 2 diabetes mellitus is a metabolic disease caused by
the body lacking the hormone insulin which functions as a regulator of blood sugar
levels. Management of controlling blood glucose levels can be done by optimizing
metabolic control, namely by maximizing the management of a good and balanced
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

diet regarding calorie intake in people with type 2 diabetes so that blood glucose
levels can be controlled. One form of diet management with an educational approach
is given through calorie counseling for DM sufferers. This study aims to see the effect
of calorie counseling on blood glucose levels in type 2 diabetes patients. This study
uses a quasi-experimental method and a one group pre and posttest approach, with
the research carried out by measuring blood glucose levels twice, first before
intervention, after that. an intervention was carried out with calorie counseling after
which the second measurement of blood sugar levels was carried out. The average
pre-test blood glucose level was 177.7 mg / dl and the post-test was 138.7 mg / dl. The
results of the paired t test statistical test obtained a p value of 0.000, it can be
concluded that there is a significant difference between the blood glucose levels of the
pre-test respondents and the post-test of calorie counseling for type 2 DM patients. It
is expected that the role of health workers in providing maximum education to
patients and families who suffer from type 2 diabetes, especially in controlling blood
sugar, especially related to calorie intake which is one of the important concerns in
managing type 2 diabetes patients.
Keywords: Counseling, Calories, Blood Glucose, Diabetes Mellitus Type-2

PENDAHULUAN Barat mengalami kenaikan dalam 5


tahun terakhir yaitu dari 1,6% menjadi
Diabetes Mellitus (DM) 1,9%. Data dinas kesehatan kota Padang
merupakan penyakit kronis dimana tahun 2018 dari 33,436 Penderita DM
pankreas tidak menghasilkan cukup di Kota Padang, sebanyak 3,892
insulin sehingga terjadi peningkatan Penderita DM berada diwilayah
kadar glukosa darah diatas normal puskesmas Andalas Padang.
(PERKENI, 2018). Diabetes mellitus Hiperglikemia tidak terkendali
menjadi masalah kesehatan masyarakat mengakibatkan kerusakan sistem tubuh
global, serta menjadi salah satu dari terutama syaraf dan pembuluh darah :
empat penyakit tidak menular prioritas serangan jantung, stroke, kebutaan dan
yang menjadi target tindak lanjut dengan gagal ginjal bahkan dapat menyebabkan
peningkatan jumlah kasus dan kelumpuhan dan kematian. Pencegahan
prevalensi diabetes terus selama komplikasi DM dilakukan dengan
beberapa dekade terakhir. (WHO Global menjaga kadar glukosa darah dalam
Report, 2016). kategori normal (Kemenkes RI, 2018).
International Diabetes Salah satu bentuk pencegahan yaitu
Federation (IFD) Atlas 2017 di penerapan diet sehat dan seimbang
Indonesia angka kejadian DM sesuai dengan kebutuhan kalori dari
mengalani peningkatan yaitu menempati penderita DM tersebut (Russel, 2011).
peringkat keenam dengan jumlah Pengontrolan kadar glukosa
penyandang diabetes usia 20-79 tahun darah penderita DM tidak terlepas dari
sekitar 10,3 juta orang. Berdasarkan pengetahuan. Poulimeneas D, et
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) al. (2016) menilai pengetahuan
peningkatan prevalensi diabetes yang penderita DM di Yunani masih rendah
cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di pengetahuan terkait penyakit DM
tahun 2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga membutuhkan informasi
estimasi jumlah penderita di Indonesia terkait penyakit tersebut. Pengetahuan
mencapai lebih dari 16 juta orang, memiliki peranan penting, karena
sementara itu prevalensi di Sumatera

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

tingkat pengetahuan yang rendah dapat BAHAN DAN METODE


mempengaruhi tingkat kesehatannya
dalam mencegah, mengenali dan Desain dan Sampel penelitian
mengelola DM yang dideritanya. Hal ini
Jenis penelitian yang digunakan
di dukung oleh penelitian Harahap, I,F.
pada penelitian ini yaitu penelitian
(2018) terdapat hubungan yang
kuantitatif quasi eksperimen dengan
bermakna antara pengetahuan dan
pendekatan one group pretest-posttest.
kepatuhan diet pasien DM.
Penelitian dilakukan Puskesmas Andalas
Pengaturan pola makan pada
yaitu pada bulan Agustus sampai dengan
penderita DM merupakan salah satu
Oktober 2020. Pengambilan sampel di
pilar dalam penatalaksanaan DM.
Poli PTM (Penyakit Tidak Menular).
Prinsip pengaturan yaitu makan
Jumlah sampel pada penelitian ini
seimbang sesuai kebutuhan kalori dan
berjumlah 20 responden sesuai dengan
zat gizi lainnya. Perlu penekanan
kriteria inklusi penelitian, metode
mengenai pentingnya keteraturan jadwal
pengambilan sampel dengan cara
makan, jenis dan jumlah kalori
purposive sampling. Dalam upaya
( PERKENI ,2018). Keberhasilan dalam
melindungi hak azazi dan kesejahteraan
pengendalian gula darah pasien di dasari
subjek penelitian yang akan dilakukan,
pada kepatuhan pasien menjalankan pola
maka penelitian ini sudah dinyatakan
makan yang sesuai dengan kebutuhan.
lolos kaji etik dari komisi etik penelitian
Sementara itu dari hasil penelitian Rezi,
fakultas kedokteran Universitas Andalas,
(2019) menyatakan bahwa sebanyak
keterangan lolos kaji etik dengan No:
51,1% Pasien DM di RS M Djamil
122/UN.16.2/KEP-FK/2020.
Padang tidak patuh terhadap diet yang
Cara kerja penelitian
diberikan oleh petugas kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan
Edukasi bertujuan untuk promosi
kerjasama petugas puskesmas yaitu
hidup sehat, bagian dari upaya
petugas di poli PTM. Pasien DM yang
pencegahan dan sangat penting dalam
datang kontrol ke poli PTM di
pengelolaan DM secara holistik yaitu
identifikasi untuk di jadikan responden.
dengan pemberian konseling: kalori.
Sampel penelitian yang memenuhi
Konseling kalori adalah penyampaian
syarat penelitian diberi penjelasan
dan memberikan nasehat-nasehat yang
tentang penelitian yang dilakukan.
berkaitan dengan kalori pada pasien DM
Sebelum penelitian dilakukan di minta
(Karota, E., & Sitepu, N. F. (2020).
persetujuan responden dengan mengisi
Pada konseling kalori terdapat diskusi
lembar informed consent. Setelah itu
timbal balik suatu pendapat dengan
dilakukan pengukuran kebutuhan kalori
tujuan perubahan perilaku terkait dengan
dengan cara melakukan pengukuran
gizi dan mampu meningkatkan kualitas
berat badan dan pengukuran tinggi
gizi dan kesehatannya serta dapat
badan, dan dilakukan pengisian
melakukan pengendalian kadar gula
kuisioner tentang data umum responden
darah (Putu, dkk. 2018).
dan kuisioner tentang pemenuhan
Penelitian ini bertujuan untuk kebutuhan nutrisi pasien. Kemudian
mengetahui pengaruh konseling kalori dilakukan pengukuran kadar glukosa
terhadap kadar glukosa darah pasien darah di laboratorium puskesmas.
DM tipe 2 di Puskesmas Andalas Setelah itu dilakukan konseling kalori
Padang. kepada responden, setelah diberikan
konseling, responden di berikan lembar

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

observasi terkait dengan recall asupan diolah dengan alat bantu perangkat
nutrisi selama 1 minggu. Setelah 1 komputer. Analisa data dilakukan
minggu di lakukan pengukuran gula dengan sistem komputerisasi. Dalam
darah responden yang kedua untuk penelitian ini, peneliti melakukan uji
pengukuran post test. normalitas dengan menggunakan uji
Pengolahan dan Analisis Data Shapiro-Wilk. Jika data terdistribusi
Data yang telah diperoleh dicatat dalam normal dilakukan uji unpaired T-test
formulir penelitian, dilanjutkan dengan untuk melihat pengaruh konseling
pengolahan data melalui proses editing, kalori terhadap pasien DM tipe 2 di
coding dan tabulating. Selanjutnya data Puskemas Andalas.

HASIL
Analisa Univariat
Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan nilai IMT dan pola makan dan
glukosa darah responden di Puskesmas Andalas Padang (n=20)

No Variabel f %
1 IMT
Kurus 4 20%
Normal 4 20%
Gemuk 9 45%
Obesitas 3 15%
2 Pola makan (pre)
Baik 7 35%
Kurang baik 13 65%
Pola makan (post)
Baik 12 60%
Kurang baik 8 40%
3 GDP Pre
80-130 mg/dl 1 5%
>130 mg/dl 19 95%

GDP Post
80-130 mg/dl 5 25%
>130 mg/dl 15 75%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa darah sebelum dilakukan konseling,
nilai IMT responden 45% berada pada kadar glukosa darah 5% pada kategori
status gemuk, sebelum dilakukan sedang, dan 95% pada kategori tidak
intervensi 65% pola makan pada kurang baik, sementara itu setelah dilakukan
baik, setelah dilakukan intervensi 40% konseling terjadi perubahan sebelumnya
pola makan kurang baik. Kadar glukosa 95% kategori tidak baik menjadi 65%.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

Tabel 2. Rata-rata kadar glukosa darah responden pre dan post konseling kalori
di Puskesmas Andalas Padang (n=20)

Variabel Mean SD Min-Maks 95% CI


GDP 177,3 36,0 122-279 160,4-194,1
Pre
GDP 138,8 24,7 108-206 127,2-150,4
Post
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa itu rata-rata kadar glukosa darah
rata-rata kadar glukosa darah responden responden setelah dilakukan intervensi
sebelum dilakukan intervensi 177,3 138,8 mg/dl (95% CI : 127,2-150,4 mg/dl)
mg/dl (95% CI : 160,4-194,1) dengan dengan standar deviasi 24,7 mg/dl.
standar deviasi 36,0 mg/dl. Dengan Dengan kadar glukosa darah terendah
kadar glukosa darah terendah 122 mg/dl 108 mg/dl dan yang tertinggi 206mg/dl.
dan yang tertinggi 279 mg/dl. Sementara

Analisa Bivariat data terhadap data kadar glukosa darah


Uji Normalitas Data baik pre test dan post tes. Uji normalitas
data yang digunakan yaitu uji normalitas
Sebelum dilakukan analisa bivariat, Shapiro-Wilk karena jumlah sampel
terlebih dahulu dilkaukan uji normalitas kurang dari 50. Data dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai p>0.05.
Tabel 3. Hasil Uji normalitas kadar glukosa darah responden pre dan post
konseling kalori di puskesmas Andalas Padang (n=20)

Variabel Mean ± SD P value


GDP Pre 177,3 ± 36,1 0.213
GDP post 138,8 ± 24,7 0,485

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa menggunakan uji parametrik yaitu


hasil uji normalitas kadar glukosa darah paired t test untuk melihat pengaruh
baik pre dan post intervensi adalah konseling kalori terhadap kadar glukosa
terdistribusi normal dengan nilai p<0.05 darah pasien DM tipe 2 di wilayah kerja
(0,000). Analisis statistik selanjunta Puskesmas Andalas Padang.

Tabel 4. Pengaruh konseling kalori terhadap kadar glukosa darah pasien DM


tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Andalas Padang (n=20)
Variabel Mean SD SE P value
GDP
Pre test 177,3 36,0 8,0
0,000
GDP 138,85 24,7 5,5
Post test

Pada tabel diatas dapat dilihat rata-rata post test rata-ratanya adalah 138,8 mg/dl
kadar glukosa darah pre test adalah dengan standar deviasi 24,7mg/dl.
177,3 mg/dl dengan standar deviasi 36,0 Terlihat mean perbedaan antara
mg/dl. Pada pengukuran kadar glukosa pengukuran pre test dan post test adalah

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

38,5 mg/dl dengan standar deviasi 17,2 bermakna antara kadar glukosa darah
mg/dl. Hasil uji statistik di dapatkan responden pre test dengan post test
nilai p value 0,000 maka dapat setelah diberikan konseling kalori.
disimpulkan ada perbedaan yang

PEMBAHASAN mg/dl, hasil pengkajian diagnosnik


kadar glukosa puasa dengan nilai
Hasil penelitian menunjukkan tersebut tergolong pada kadar glukosa
bahwa rata-rata kadar glukosa darah darah tinggi (Brunner and Suddart,
puasa 20 penderita Diabetes Mellitus di 2015). Tidak terkontrolnya atau selalu
Puskesmas Andalas Padang sebelum tingginya kadar glukosa darah dalam
dilakukan konseling yaitu 187,7 mg/dl jangka panjang tentunya akan
dengan rentang 132 mg/ dl terendah dan menimbulkan komplikasi penyakit DM,
279 mg/dl tertinggi. Sementara itu oleh sebab karena itu penderita DM
setelah dilakukan konseling didapatkan perlu menjaga, mengendalikanan atau
rata-rata glukosa darah puasa responden kontrol kadar gula (PERKENI, 2019).
yaitu 148,8 mg/dl dengan rentang Pengontrolan gula darah dilakukan
terendah 108 mg/dl dan tertinggi 213 terhadap kondisi yang dapat
mg/dl. mempengaruhinya. Penelitian Rudi &
Kwureh tahun 2017 faktor resiko yang
Diabetes mellitus merupakan
mempengaruhi kadar glukosa darah
kondisi kronis yang ditandai dengan
puasa yaitu : umur, riwayat keturunan,
peningkatan konsentrasi glukosa darah
jenis kelamin, dan pola makan. Hal ini
diserta dengan gejala utama yang khas,
juga di dukung oleh Wahyuni, Makruf
poli uri poli dipsi dan polifagia.
dan Mulyono (2019) pola makan
Penyakit DM secara patofisiologi terjadi
terhadap kadar gula darah penderita DM.
gangguan pada kerja sekresi insulin.
Wang et al (2018) mengatakan bahwa
Gangguan tersebut mempengaruhi
diet rendah karbohidrat berpengaruh
metabolisme zat gizi makro sehingga
pada kadar glukosa darah pasien DM
terjadi penimbunan gula dan terjadi
tipe 2.
peningkatan kadar gula darah atau
Sementara itu pengaturan atau pola
hiperglikemia (Smelthzer Suzanne C,
makan responden sebelum dilakukan
dkk. 2013). Peningkatan gula darah
konseling dimana sebanyak 35% pada
jangka panjang dapat menyebabkan
kategori baik dan setelah dilakukan
kerusakan pada sistem tubuh terutama
konseling meningkat menjadi 60% pola
sistem syaraf dan pembuluh darah.
makan responden baik. Pola makan
komplikasi penyakit mikrovaskuler
merupakan upaya pemenuhan kebutuhan
kronik (penyakit ginjal dan mata),
nutrisi oleh indvidu untuk
makrovaskuler (infark miokard), stroke,
mempertahankan status kesehatan,
vaskuler perifer serta neuropatik
mempercepat pemulihan. Upaya yang
(Brunner and Suddart, 2015).
dilakukan penderita DM dalam
Penderita DM biasa cenderung mempertahankan status kesehatannya
memiliki glukosa darah yang tidak yaitu menjaga pola makan atau
terkontrol. Hal ini terlihat bahwa pada melakukan diet sehat. Pengaturan pola
pengukuran sebelum dilakukan makan yang tidak tepat tentunya akan
konseling 95% kadar glukosa darah berdampak kepada peningkatan kadar
puasa responden berada diatas 130 glukosa darah (Susanti, 2018).

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

Pemberian nutrisi pada penderita DM darah. Hal ini sejalan dengan penelitian
bertujuan untuk mencapai dan Paruntu, Sahelangi & Palit, (2018)
mempertahankan kadar glukosa darah terdapat pengaruh konseling gizi
dan tekanan darah dalam rentang atau terhadap kadar glukosa darah, kadar
mendekati normal (Brunner and Hba1c dan juga perilaku gizi penderita
Suddarth , 2015). Menurut pedoman DM.
penggelolaan pencegahan DM tipe 2 Sementara itu untuk melakukan
tahun 2019 oleh PERKENI, Pengaturan konseling kalori pada pasien DM,
pola makan yang baik dan tentunya di butuhkan terlebih dahulu
dianjurkankan untuk pasien DM formulasi kebutuhan kalori penderita
mencakup jumlah kalori, jadwal teresebut, kalori yang diberikan sesuai
pemberian dan jenis makanan terutama dengan kebutuhan penderita bukan
pada penderita yang menggunakan berdasarkan kadar glukosa darah.
terapi insulin. Pola makan yang baik Kebutuhan kalori penderita DM salah
akan berdampak kepada stabilnya gula satunya dapat di ukur melalui
darah, hal ini sesuai dengan hasil perhitungan IMT (Indek Massa Tubuh).
penelitian Alianatasya dan Khoiroh perhitungan Indek Massa Tubuh (IMT)
tahun 2020 menyatakan terdapat Rumus IMT = BB (kg)/TB (m)2, yang
hubungan yang bermakna antara pola nantinya akan menjadi pedoman dalam
makan dengan terkendalinya kadar gula kebutuhan kalori yang akan di berikan.
darah pada penderita DM tipe 2. Adapun klasifikasi IMT yaitu : BB
Pentingnya pengendalian gula darah kurang (IMT <18,5), BB normal
bagi penderita DM tidak terlepas dari (18,5-22,9), BB Lebih (≥23) (PERKENI,
pengetahuan, pemahaman dan 2019). Hasil penelitian di dapatkan 45%
informasi.. Konseling merupakan suatu responden dengan nilai IMT ≥23 atau
proses yang terjadi dalam hubungan berada pada kategori gemuk. Hal ini
tatap muka seseorang yang memiliki sejalan dengan penelitian Adnan,
masalah yang tidak dapat mengatasinya Mulyanti & Isworo (2013) terdapat
sendiri dan meminta bantuan pekerja hubungan antara IMT dengan kadar
professional, yaitu orang yan terlatih dan glukosa darah pasien DM tipe 2.
berpengalaman membantu orang lain Hasil penelitian pada tabel 4 di
mengenai pemecahan atau penyelesaian dapatkan rata-rata kadar glukosa darah
terhadap masalahnya (Kemenkes RI, pre test adalah 187,7 mg/dl dengan
2018). Prinsip dasar konseling adalah standar deviasi 42,2 mg/dl. Pada
terjadinya hubungan atau komunikasi pengukuran kadar glukosa post test
antara pasien dengan perawat sehingga rata-ratanya adalah 148,6 mg/dl dengan
terjadi perubahan perilaku pasien secara standar deviasi 31,1 mg/dl. Terlihat
sukarela. Oleh karena itu, sangat mean perbedaan antara pengukuran pre
bermanfaat apabila mengetahui materi test dan post test adalah 39,1 mg/dl
konseling (Karota, E., & Sitepu, N. F. dengan standar deviasi 16,3 mg/dl.
(2020). Kemampuan memberikan Analisa lanjut menggunakan uji statistik
edukasi dan konseling pada penderita t berpasangan atau paired t test dimana
DM harus didasarkan pada prinsip di dapatkan nilai p = 0,000 (p <0,005).
pengajaran, nasihat, bimbingan sehingga Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
dengan edukasi dan konseling dapat pengaruh antara konseling kalori
meningkatkan pengetahuan tentang pola terhadap kadar glukosa darah penderita
hidup sehat untuk pengontrolan gula DM tipe 2. Penelitian ini sama dengan

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

penelitian yang dilakukan oleh Paruntu, Salah satu peran perawat pada
Sahelangi & Palit, (2018) terdapat pasien DM tipe 2 adalah memberikan
hubungan konseling gizi terhadap kadar pendidikan kesehatan. Pendidikan
glukosa darah, kadar Hba1c dan juga kesehatan yang dapat dilakukan salah
perilaku gizi penderita DM. satunya berupa edukasi mengenai pola
Terdapat 2 masalah utama yang makan yang sehat (Brunner and Suddart,
terjadi pada penderita DM terkait 2015). Optimalisasi pengendalian
dengan insulin dan gangguan sekresi metabolisme melalui pengelolaan diet
insulin. Pada kondisi normal insulin yang baik dan seimbang tentang asupan
akan terikat dengan reseptor khusus kalori pada penderita DM tipe 2
pada permukaan sel. Sehingga terjadi sehingga kadar glukosa darah dapat
reaksi metabolisme glukosa di dalam sel. dikendalikan. Salah satu bentuk
Respon sekresi insulin terhadap pengelolaan diet dengan pendekatan
peningkatan konsentrasi glukosa darah edukasi yang diberikan melalui
memberikan mekanisme umpan balik konseling kalori pada penderita DM tipe.
yang sangat penting untuk pengaturan Edukasi yang diberikan bertujuan untuk
konsentrasi glukosa darah. Jika terjadi promosi sehat yang penting dilakukan
kenaikan glukosa darah maka insulin dari pengelolaan DM secara holistik.
akan di sekresi sehingga menyebabkan Banyak materi edukasi yang dapat
transfer glukosa ke dalam sel, karena itu diberikan seperti pemantauan pola
mengurangi konsentrasi glukosa makan sehat, cara perawatan kaki,
kembali ke nilai normal (Smeltzer & pemantauan glukosa darah dan lain-lain
Bare, 2013). Sementara itu menurut (PERKENI, 2019).
American Diabetes Association / ADA Terapi nutrisi merupakan bagian
(2010 dalam Perkeni, 2015) DM penting dari penatalaksanaan DM secara
merupakan penyakit metabolik dengan komprehensif, keterlibatan semua tim
karakteristik hiperglikemia yang terjadi baik tim kesehatan pasien dan keluarga
karena kelainan sekresi insulin, kerja menjadi kunci utama. Terapi nutrisi
insulin, atau kedua-duanya. pada pasien DM diberikan sesuai
Pedoman pemantauan glukosa darah dengan kebutuhan tubuh penderita
mandiri PERKENI 2019, Pengendalian tersebut sehingga tercapai sasaran.
glukosa darah yang baik merupakan Prinsip dalam pengaturan makan pasien
salah satu faktor penting dan telah DM tidak jauh berbeda dari pengaturan
terbukti menurunkan resiko komplikasi makan pada umumnya, yaitu makanan
pada penderita DM. Untuk pencapaian yang seimbang dan tentunya sesuai
kendali glukosa darah yang baik dengan kebutuhan kalori dan zat gizi
diperlukan penatalaksanaan yang masing-masing individu. Selain itu yang
holistik yaitu meliputi : edukasi, terapi menjadi penekanan dalam pengaturan
gizi medik, aktivitas fisik dan pemberian makan pasien DM yaitu keteraturan
obat-obatan serta pemantauan glukosa jadwal makan, jenis dan jumlah
darah. Pada penderita DM target gula kandungan kalori (PERKENI, 2019).
darah yang harus di capai yaitu gula Kebutuhan kalori perorangan dapat di
darah pre prandial kapiler dengan nilai hitung dengan menggunakan
80-130 mg/dL dan gula darah 1-2 jam perhitungan Indek Massa Tubuh (IMT)
Post prandial kapiler < 180 mg/dL. dengan Rumus IMT = BB (kg)/TB (m)2,
yang nantinya akan menjadi pedoman

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

dalam kebutuhan kalori yang akan di sederhana kategori baik 51,5%,


berikan (PERKENI, 2019). sementara itu asupan serat kategori
Hasil penelitian dapat dilihat bahwa rendah (57,7%).
dari pengukuran IMT responden di
dapatkan sebanyak 45% responden KESIMPULAN DAN SARAN
dengan nilai IMT pada kategori gemuk. Kesimpulan
Ketidaksesuaian antara kebutuhan kalori Dari hasil penelitian yang telah di
dengan intake makanan tentunya akan lakukan di Puskesmas Andalas Padang
berdampak peningkatan kadar glukosa pada, dapat disimpulkan bahwa terdapat
darah penderita. Hal ini sesuai dengan pengaruh konseling kalori terhadap
penelitian Sa’pang, M., Puili, D., & kadar glukosa darah pasien DM tipe 2
Sitoayu, L. (2018) menyatakan bahwa dengan nilai signifikasi 0,000 (p < 0,05)
terdapat hubungan yang bermakna Saran
antara nilai IMT dengan kadar glukosa Disarankan kepada dinas kesehatan
darah puasa pasien DM tipe 2. untuk meningkatkan layanan konsultasi
Pada penelitian ini dapat dilihat pola gizi yang komprehensif tentang
makan responden sebelum diberikan kebutuhan kalori penderita DM tipe 2 .
konseling kalori, dimana 65% pola
makan belum sesuai dengan pengaturan
DAFTAR PUSTAKA
pola makan pasien DM. Sementara itu
setelah dilakukan konseling terdapat 1. Adnan, M., Mulyati, T., & Isworo, J.
perubahan pola asupan makan dimana T. (2013). Hubungan Indeks
sebanyak 40% responden pola Massa Tubuh (IMT) dengan
makannya yang tidak baik. Pengaturan kadar gula darah penderita
pola makan yang baik harus di pahami diabetes mellitus (DM) tipe 2
oleh penderita DM. PERKENI 2019 rawat jalan di RS Tugurejo
Pola makan yang baik untuk penderita Semarang. Jurnal Gizi, 2(1).
DM yaitu meliputi 3 J : Jadwal, jumlah 2. Alianatasya, N., & Muflihatin, S. K.
kalori dan jenis makanan. pengaturan (2020). Hubungan Pola Makan
jadwal makan 6 kali perhari dibagi dengan Terkendalinya Kadar
menjadi 3 kali makan besar dan 3 kali Gula Darah pada Penderita
makan selingan, pengaturan jadwal yang Diabetes Mellitus Tipe II di
konsisten, serta jumlah kalori yang di RSUD Abdul Wahab Sjahranie
butuhkan. Menurut American Diabetes Samarinda. Borneo Student
dan American Diabetes Association Research (BSR), 1(3), 1784-1790
yang di kutip dalam Brunner and 3. Brunner and Suddarth. 2015.
Suddarth tahun 2015 merekomendasikan Keperawatan Medikal Bedah.
bahwa untuk asupan kalori sebanyak Alih Bahasa. Edisi 12. Jakarta:
50%-60% asupan kalori didapatkan dari EGC
karbohidrat, 20%-30% dari lemak dan 4. Dinas Kesehatan Kota Padang.
sisanya 10-20% dari protein. Penelitian (2018). Data Penyakit tidak
Rita, Suparman, Maryati, & Witri (2020) menular.
mengenai gambaran asupan karbohidrat 5. Harahap, I. F. (2018). Hubungan
sederhana, asupan serat, Indeks Massa Pengetahuan Dan Sikap Pasien
Tubuh (IMT) dan kadar glukosa darah Diabetes Mellitus Dengan
sewaktu pada pasien rawat jalan Kepatuhan Dalam Melaksanakan
Puskesmas Cimahi asupan karbohidrat
Jurnal Kesehatan Medika Saintika
Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

Diet Diwilayah Pustu Sigama Jakarta. 2018.


Kecamatan Padang Bolak https://pbperkeni.or.id/unduhan/.
Kabupaten Padang Lawas Utara Diakses tanggal 19 Agustus 2019
Tahun 2017. Jurnal Ilmiah 12. Perkumpulan Endokrinologi
PANNMED (Pharmacist, Analyst, Indonesia (2019). Pedoman
Nurse, Nutrition, Midwivery, Pengelolaan dan pencegahan DM
Environment, Dentist), 13(1), tipe 2 Dewasa di Indonesia 2019,
30-32. PB. PERKENI. Jakarta. 2019. .
6. Internasional diabetes federation https://pbperkeni.or.id/unduhan/
2017 online version atlasse 7th 13. Poulimeneas D, Grammatikopoulou
edition 2017 : MG, Bougioukli V, et al.
http://diabetesasia.org/ (Diakses Diabetes knowledge among
pada Tanggal 19 Agustus 2019) Greek Type 2 Diabetes Mellitus
7. Karota, E., & Sitepu, N. F. patients. Endocrinol Nutr.
(2020). Panduan Konseling 2016;63(7):320-326.
Kesehatan Dalam Upaya doi:10.1016/j.endonu.2016.04.00
Pencegahan Diabetes Melitus. 8
Deepublish 14. Paruntu, O. L., Sahelangi, O., &
8. Kementrian kesehatan RI (2018). Palit, S. E. (2018). Pengaruh
Pusat Data dan Informasi: Hari Konseling Gizi Terhadap
Diabetes Sedunia Tahun Perilaku Gizi, Kadar Gula Darah,
2018.http://pusdatin.kemkes.go.id Dan Kadar Hba1c Pada Diabetisi
(Diakses pada Tanggal 19 Rawat Jalan Rsup Prof Dr RD
Agustus 2019) Kandou Manado. Jurnal
9. Mottalib A, Salsberg V, Mohd-Yusof GIZIDO, 10(1), 1-6.
BN, Mohamed W, Carolan P, https://ejurnal.poltekkes-manado.
Pober DM, Mitri J, Hamdy O. ac.id/index.php/gizi/article/view/
Effects of nutrition therapy on 799.
HbA1c and cardiovascular 15. Putu, dkk. (2018). Buku Ajar Gizi:
disease risk factors in overweight Konseling Gizi. Jakarta:
and obese patients with type 2 Kemenkes RI.
diabetes. Nutr J. 2018 Apr 16. Riskesdas. (2018) Riset Kesehatan
7;17(1):42. doi: Dasar. http://www.kemkes.go.id/
10.1186/s12937-018-0351-0. (Diakses pada Tanggal 19
PMID: 29626933; PMCID: Agustus 2019).
PMC5889846. 17. Russel, D.M (2011). Bebas dari 6
10. Perkumpulan Endokrinologi Penyakit Paling Mematikan.
Indonesia, Konsensus Yogyakarta. Media Pressindo.
Pengendalian dan Pencegahan 18. Rudi, A., & Kwureh, H. N. (2017).
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Faktor risiko yang mempengaruhi
Indonesia, PB. PERKENI . kadar gula darah puasa pada
Jakarta. 2015 pengguna layanan laboratorium.
11. Perkumpulan Endokrinologi 19. Rita, Y., Suparman, S., Maryati, D.,
Indonesia (2018) Konsensus & Witri, P. (2020). Gambaran
Pengendalian dan Pencegahan Asupan Karbohidrat Sederhana,
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Asupan Serat, Indeks Massa
Indonesia, PB. PERKENI . Tubuh (Imt) Dan Kadar Glukosa

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2
T
IN
GG
I ILM
U
K
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika e-ISSN : 2540-961


p-ISSN : 2087-8508

S
EH
A
S EK O L

AT A N
Volume 11 nomor 2 (Desember 2020) | https://jurnal.syedzasaintika.ac.id
DOI: http://dx.doi.org/10.30633/jkms.v11i1.858

Darah Sewaktu Pada Pasien Brunner & Suddarth ed. 12 :


Rawat Jalan Di Puskesmas alih bahasa : Devi Yulianti,
Cimahi Selatan Kota Cimahi Amelia Kimin : editor edisi
(Doctoral dissertation, Poltekkes bahasa Indonesia : Eka Anisa
Kemenkes Bandung) Mardella. Jakarta : EGC
20. Rezi, N. (2019). Perbedaan Level 24. Wahyuni, R. Makruf, A. Mulyono,
Pengetahuan dan Sikap pada Edy. (2020). Hubungan Pola
Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Makan Terhadap Kadar Gula
Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Darah Penderita Diabetes
Khusus Penyakit Dalam RSUP Mellitus. Jurnal Medika: Karya
Dr. M. Djamil Padang Ilmiah Kesehatan, 4(2), 55-61.
Tahun2019 (Doctoral dissertation, 25. Wang LL, Wang Q, Hong Y, Ojo O,
Universitas Andalas). Jiang Q, Hou YY, Huang YH,
21. Susanti, D. N. (2018). Hubungan Wang XH. The Effect of
Pola Makan dengan Kadar Gula Low-Carbohydrate Diet on
Darah Penderita Diabetes Glycemic Control in Patients
Mellitus. Jurnal Kesehatan with Type 2 Diabetes Mellitus.
Vokasional, 28-34. Nutrients. 2018 May
22. Sa’pang, M., Puili, D., & Sitoayu, L. 23;10(6):661. doi:
(2018). Hubungan indeks massa 10.3390/nu10060661. PMID:
tubuh (IMT) dan rasio lingkar 29882884; PMCID:
pinggang pinggul (RLPP) dengan PMC6024764.
kadar glukosa darah puasa pada 26. Word Health Organization. 2016.
penderita diabetes melitus tipe II Global Report On
di puskesmas Kebayoran Lama, Diabetes.http://apps.who.int.
Jakarta Selatan. Nutrive Diaita. (Diakses pada Tanggal 19
2018; 10 (1): 45, 50. Agustus 2019).
23. Smelthzer Suzanne C, dkk. 2013.
Keperawatan Medikal Bedah

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


Desember 2020 |Vol 11 Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai