D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA
NPM : 1616010098
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur penulis haturkan atas Rahmat dan Berkah Allah SWT karena
kehendak-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada
waktu. Berikut
Tak lupa juga penulis ucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah ini
yang teah memberikan tugas ini kepada saya sebagai upaya untuk menjadikan
manusia yang berilmu dan berpengetahuan.
Selanjutnya mengenai Malpraktik ini penting untuk diketahui dan dipahami
oleh tenaga kesehatan, karena berkaitan dengan Bidang Administrasi Rumah Sakit
untuk menambah pengetahuan dan wawasannya.
Setiap manusia tak luput dari kesalahan, maka saya memohon maaf atas
segala kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan Saran yang
membangun saya harapkan dari pembaca sekalian untuk memperbaikinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Malpraktik .................................................................... 2
2.2 Bentuk-bentuk Malpraktik ............................................................. 3
2.3 Kasus Malpraktik ........................................................................... 3
2.4 Pencegahan Kasus Malpraktik ...................................................... 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Sorotan masyarakat yang cukup tajam atas jasa pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan, khususnya dengan terjadinya berbagai kasus yang menyebabkan
ketidakpuasan masyarakat memunculkan isu adanya dugaan malpraktek medis yang
secara tidak langsung dikaji dari aspek hukum dalam pelayanan kesehatan, karena
penyebab dugaan malpraktek belum tentu disebabkan oleh adanya kesalahan/
kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Dewasa ini perkembangan keperawatan di Indonesia telah mengalami
perubahan yang sangat pesat menuju kepada perkembangan keperawatan sebagai
profesi. Proses ini merupakan suatu proses berubah yang sangat mendasar dan
konsepsional, yang mencakup seluruh aspek keperawatan baik aspek
pelayanan/asuhan keperawatan, aspek pendidikan, pengembangan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta kehidupan keprofesian dalam keperawatan.
Perkembangan keperawatan menuju perkembangan keperawatan sebagai profesi
dipengaruhi oleh berbagai perubahan yang cepat sebagai akibat tekanan globalisasi
yang juga menyentuh perkembangan keperawatan profesional termasuk tekanan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi keperawatan yang pada hakekatnya
harus diimplementasikan pada perkembangan keperawatan profesional di Indonesia
(Ma’rifin Husin, 2002).
Perkembangan keperawatan dapat mengacu terjadinya malapraktik, sehingga
terdapat berbagai hokum yang mengatur dan cara penanganan malapraktik. Oleh
karena itu dalam makalah ini akan di bahas mengenai kasus malapraktik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
memberikan tiga imunisasi sekaligus, yaitu imunisasi BCG, imunisasi DPT dan
imunisasi Polio.
Namun setelah dua jam menerima imunisasi, Maulana mengalami kejang-
kejang, dan suhu tubuhnya naik tajam. Sehingga orang tuanya panik dan langsung
membawanya ke rumah sakit.Namun kondisinya justru makin menburuk. Setelah
lima hari dirawat, Maulana malah tidak sadarkan diri, selama tiga minggu. Sejak itu,
tubuh Maulana selalu sakit sakitan dan hampir seluruh organ tubuhku tidak berfungsi
normal.
Dokter mendiagnosa Maulana mengalami radang otak.Namun setelah itu, satu
persatu penyakit akut menggerogoti kesehatannya.Semakin hari badannya semakin
kecil, dan mengerut.Maulana sering mengalami sesak nafas, dan kejang kejang.
Lina yakin, Maulana menjadi korban malpraktek.Karena beberapa dokter
yang perawat Maulana menyatakan, anaknya mengalami kesalahan imunisasi.
Kini Lina, hanya bisa pasrah. Ia merawat Maulana, seperti merawat bayi. Saat
makan Maulana tetap harus disuapi, demikian juga ketika buang air besar dan
kencing.Orangtuanya selalu memakaikan popok.
Sebelum tragedi itu datang, Maulana adalah bayi yang menggemaskan.
Tubuhnya montok, dan sangat sehat.Bahkan Maulana sempat dinobatkan sebagai
pemenang bayi sehat. Karena lahir dengan bobot tiga koma delapan kilogram dan
panjang lima puluh satu cintimeter. Orang tua Maulana sudah berusaha untuk
membawa ke rumah sakit di kawasan Kota Siantan, Pontianak.Namun Maulana tidak
juga kunjung sembuh.Orangtuanyapun menyerah.
Kini tubuh Maulana makin lemah, dan tidak berdaya.Ia hanya bisa berbaring
ditempat tidur. Jika ingin menghirup udara segar, linapun membawanya ke luar
rumah. Lina sudah tidak berpikir lagi untuk membawa Maulana ke rumah sakit,
karena tidak memiliki biaya.Sejak anaknya menderita sakit, Lina telah mengeluarkan
uang jutaan rupiah.Bahkan rumahnya dijual untuk biaya pengobatan.
Lina juga beberapa kali berusaha meminta pertanggungjawaban kepada
pemerintah Kalimantan Barat, dengan mengajukan tuntutan di pengadilan. Lina
kemudian memilih prosedur hukum. Ia melaporkan pemerintah Kalimantan Barat
secara pidana, dan juga menggugatnya secara perdata. Hasilnya cukup menjanjikan.
5
Pemerintah Daerah Kalimantan Barat, berjanji akan menanggung penuh obat dan
kebutuhan perawatan maulana di rumah sakit seumur hidup.
Sementara itu, Menurut Direktur LBH Kesehatan, Iskandar Sitorus, kasus
dugaan mal praktik yang menimpa Maulana, mencerminkan lemahnya tanggung
jawab pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan.
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia, Fachmi Idris menyatakan, profesi
dokter, diikat oleh sebuah etika profesi dalam sebuah payung Majelis Kode Etik
Kedokteran atau MKEK.Seorang dokter dapat dikatakan melakukan pelanggaran saat
praktek, jika sudah dibuktikan dalam suatu sidang majelis kode etik.
Hukuman yang dijatuhkan majelis kode etik biasanya berkisar pada skorsing
praktek, disuruh kembali sekolah untuk memperdalam ilmunya hingga dicabut ijin
praktek kedokterannya.
Kasus dugaan mal praktek seperti kasus Maulana memang tak sedikit
jumlahnya.Beberapa kasus yang sempat terangkat ke masyarakat umumnya terjadi
setelah pasca imunisasi, operasi bahkan tak jarang setelah si pasien berobat ke ahli
kesehatan karena sebelumnya diindikasikan menderita suatu penyakit.
Seperti halnya kasus kasus sejenis, kasus Maulana pun membutuhkan waktu
berbulan bulan bahkan bertahun tahun duduk dikursi persidangan untuk memperoleh
keadilan.
Dan ironisnya perdebatan sengit menyoal kasus dugaan mal praktik di
pengadilan hampir dipastikan berakhir dengan bertambahnya sakit hati bagi sang
korban. Sakit hati karena kasusnya tak bisa diteruskan, atau bahkan ditolak majelis
hakim karena kurang lengkapnya data pendukung.
LBH Kesehatan, sebagai wadah bantuan hukum bagi mereka yang merasa
abaikan haknya oleh oknum aparat kesehatan memiliki data yang tidak sedikit. Saat
ini saja LBH Kesehatan membantu menangani 58 kasus dugaam mal praktik di
sejumlah wilayah Indonesia. Sementara kasus yang telah dilaporkan di sejumlah
aparat penegak hukum mencapai 130 kasus.Namun ironisnya, hanya sedikit kasus
dugaan mal praktek yang maju ke meja hijau yang menang dalam persidangan.
6
3.1. Kesimpulan
Setelah menjabarkan pembahasan dari masalah makalah ini, maka dapat
disimpulkan bahwa malapraktik adalah kelalaian seseorang dalam merawat atau
mengobati. Dalam malapraktik ada dua istilah yaitu kelalaian dan malapraktik
sendiri, tetapi keduannya tidak sama karena malapraktik sifatnya lebih spesifik.
Dalam menangani kasus mala praktik, hukum di Indonesia menggunakan
hukum substantive yaitu hokum pidana, hokum perdata dan hokum administrasi
dalam kasus maulana dalah salah satu koban malapraktik.Dia seorang bayi sehat yang
mendapat imunisasi tiga sekaligus.Setelah imunisasi maulana mengalami penurunan
kesehatan yang akhirnya membuat maulana lumpuh.Orang tua maulana mengguagat
tetapi gagal.Dari kasus ini belum ada penyelesaian ataupun ganti rugi dari pihak
kesehatan.
3.2. Saran
Adapun saran penulis adalah sebagai berikut :
1. Sebagai jasa layanan kesehatan lebih bertanggung jawab dengan apa yang
dilakukan.
2. Sebaiknya lakukanlah layanan kesehatan secara hati-hati dan professional.
3. Sebagai pengguan jasa layanan kesehatan (masyarakat) sebaiknya lebih teliti
dalam mengurusi masalah kesehatan.
7
DAFTAR PUSTAKA