Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, mengamati, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi dalam lapisan kehidupan manusia.Segi
atau bidang ini dibatasi agar dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu tidak
hanya sekedarpengetahuan, tapi juga menerangkan sekumpulan pengetahuan berdasarkan
teori-teori yang ada, disepakati, dan dapat diuji dengan metode-metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Jika dilihat dari sudut pandang filsafat, ilmu muncul karena menusia
berusaha untuk berpikir lebih jauh, mendalam, dan kritis mengenai suatu pengetahuan atau
apa yang ada disekitarnya. Ilmu pengetahuan merupakan wujud dari aspek epistemologi
dalam filsafat.
Ilmu memiliki ciri sebagai sesuatu yang dapat terus berkembang, berubah, dan
mengalami inovasi dalam penguasaannya, sesuai dengan perkembangan zaman, peradaban,
dan pemikiran manusia. Didalam makalah ini penulis akan menganalisa perkembangan ilmu
pengetahuan dalam era modern.
1
Renaissance. Istilah Renaissance berasal dari bahasa Prancis yang berarti kelahiran
kembali.Di Jerman istilah ini disebut juga dengan Aufklarung yang berarti munculnya
kesadaran baru manusia.Hal ini terjadi karena berkembangnya pemikiran bahwa manusia
merupakan pusat dari dunianya, yang tak terkurung oleh pandangan dan aturan gereja yang
mana segala ukuran kebenaran dilihat dari kitab suci atau ajaran agama. Para pemikir pada
masa ini berpandangan bahwa manusia berhak menentukan nilai kebenaran atas segala
sesuatu, karena manusia memiliki kemampuan berpikir dan mengembangkan pemikirannya
itu.Zaman Renaissance juga dikenal dengan Zaman Humanisme karena pandangan ini.
Kebangkitan pemikiran pada masa ini dibuktikan dengan berbagai penemuan oleh
beberapa ilmuan. Mereka berjasa dalam membuka cakrawala pengetahuan yang berperan
penting sebagai batu loncatan ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang. Beberapa
ilmuan itu adalah:
Nicholaus Copernicus (1473-1543), merupakan astronom berkebangsaan
Polandia. Ia merupakan penemu gagasan Heliosentris, matahari sebagai pusat Tata Surya,
mematahkan teori Geosentris yang dikemukakan oleh Ptolemy bahwa bumi-lah pusat Tata
Surya. Akan tetapi penemuannya ini tak dipublikasikan sampai setelah kematiannya, karena
prinsip geraja pada masa itu yang mendukung teori Geosentris. Teori Geosentris dianggap
paling benar karena bumi adalah tempat manusia hidup, dan manusia melihat siang dan
malam dari bumi, dan hal ini sudah ditetapkan oleh Tuhan dan agama sebab manusia adalah
pusat perhatian Tuhan dan untuk manusialah seluruh isi alam semesta diciptakan.
Johannes Keppler (1571-1630) adalah ilmuan berkebangsaan Jerman yang
mengemukakan Tiga Hukum Keppler yang sampai sekarang masih diakui dan memberi
kontribusi pada dunia astronomi dan fisika. Hukum Keppler tersebut adalah:
1. Planet-planet bergerak dalam orbit elips atau oval.
2. Garis yang menghubungkan pusat planet dengan matahari dalam kurun waktu
tertentu yang sama akan membentuk bidang yang sama luasnya.
3. Kuadrat periode revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga dari jarak rata-
ratanya dengan matahari.
Galileo Galilei (1564-1642) adalah ilmuan berkebangsaan Italia yang mendalami
astronomi, matematika, fisika,filsuf, dan menyempurnakan teleskop bintang. Ia juga
merumuskan perhitungan gerak lintas peluru, penemu hukum pergerakan, dan menemukan
tata bulan Jupiter serta empat nama satelit alami planet terbesar di Tata Surya itu (Ganymede,
Callisto, Europe, dan Io) yang membuatnya sebagai pendukung teori Heliosentris-nya
Copernicus. Tak seperti Copernicus yang tak mempublikasikan penemuannya, Galileo
melakukan yang sebaliknya. Ia membuat gereja geger karena penemuannya ini, sehingga
pihak gereja mengecamnya karena dianggap menyesatkan. Selanjutnya Galileo dihukum
tahanan rumah sampai kematiannya.Baru pada tahun 1992 Paus Yohanes Paulus II
menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato
21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma
merehabilitasi namanya dan mengakuinya sebagai ilmuwan.
9. Aliran Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ‘pragma’ yang berarti tindakan,
perbuatan, dan juga manfaat. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan
bahwa kriteria kebenaran sesuatu adalah apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi
kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relative tidak mutlak. Tokoh-
tokoh aliran ini diantaranya adalah:
William James (1842-1910) adalah filsuf Amerika Serikat yang mendirikan
aliran ini. Aliran ini mencerminkan pandangan umum orang Amerika yang tak hanya puas
dari konsep ‘apa itu’, tapi memandang nilai praktis ‘apa manfaatnya’.Ukuran segala sesuatu
ialah manfaat yang praktis. Pandangan ini mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk
agama dan moral. Dalam kaitan dengan agama, James tidak bertanya “kebenaran agama”
yang ia tanya ialah “apakah hasilnya agama menjadi pedoman hidup saya”. Jadi, manusia
bebas memilih di antara percaya dan tidak percaya, sesuai dengan pertimbangan
fragmatisnya. Begitu juga dalam bidang moral, ukuran baik buruk ditentukan oleh adakah
manfaat dari suatu perbuatan; jika ada dipandang baik, dan jika tidak dipandang buruk.
John Dewey (1859-1952) dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa filsafat
berfungsi memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat harus memikirkan
pemikiran metafisis yang memiliki nilai guna.
Pada abad ke-20 ini, ilmu menjadi ujung tombak peradaban manusia, bersama
teknologi dan komunikasi. Dirintisnya pembuatan komputer pada 1937 oleh Howard Aiken,
insinyur berkebangsaan Amerika Serikat, menjadi awal perkembangan keadidayaan teknologi
dan informasi. Selanjutnya UNIVAC yang dirancang oleh Eckert dan Mauchly pada tahun
1951 sukses di pasaran sebagai komputer elektronik pertama. Kemudian muncul komputer
bertransistor yang dikembangkan Seymour Cray. Ini menjadi awal penciptaan komputer yang
diharapkan lebih cepat cara kerja dan tidak memakan banyak tempat. Steve Jobs dan Steve
Wozniak mendirikan perusahaan komputer bernama Apple Computer Inc. pada tahun 1977 ,
sebagai perusahaan yang mewujudkan keberadaan komputer pribadi. Pada saat ini komputer
yang kita gunakan sudah memiliki bentuk yang jauh lebih simpel, praktis dan berdaya kerja
lebih baik. Belum lagi dilengkapi dengan sejumlah fitur canggih dan layanan internet
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini tiak hanya pada bidang teknologi saja,
tapi juga dalam bidang Biologi atau sains. Hal ini terlihat dengan proyek rekayasa genetika
berupa teknik kloning yang pertama kali dilakukan oleh Dr. Gurdon dari Medicl Research
Council Laboratory of Molecular Biology, Universitas Cambridge, Inggris pada tahun 1961
terhadap telur-telur katak. Riset semacam ini semakin populer saja pada masa selanjutnya.
Seperti Dr. Jerry Hall pada tahun 1993 yang mengkloning embrio manusia dengan teknik
pembelahan (yang sayangnya gagal), lalu Dr. Ian Wilmut yang berhasil melakukan kloning
mamalia pertama terhadap seekor domba yang diberi nama Dolly pada tahun 1997. Pada
tahun 2000, Prof. Gerard Schatten berhasil menghasilkan kera kloning yang denamai Tetra
dengan teknik pembelahan embrio.
Begitulah teknologi pengembangan rekayasa genetika yang akan terus berlangsung.
Para ahli melakukan riset semacam ini dengan tujuan melakukan kloning pada manusia, yang
mana masih terus menimbulkan kontroversi.
Selain itu, ilmuan juga mengembangkn ilmu pengetahuan dengan tujuan menjajaki
luar angkasa. Sejumlah riset dan peluncuran roket ke luar atmosfer bumi telah dilakukan.
Puncaknya, pada tahun 1961, Yuri Gargarin menjadi manusia pertama yang meluncur ke
antariksa, dengan menggunakan roket Vostok I buatan Uni Soviet. Disusul oleh Amerika
Serikat pada tahun 1969 yang meluncurkan Apollo 11 dan mengantar Neil Armstrong sebagai
manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Sampai saat inipun penjelajahan dan
penelitian ruang angkasa masih sangat digeluti oleh para ilmuan.
Kesimpulan
Dimulainya zaman modern akan perkembangan ilmu pengetahuan diawali dengan
zaman Renaissance yang terjadi pada akhir abad ke-17-19 M. Pada masa itu para filsuf
mendobrak pandangan klasik bahwa ilmu pengetahuan tidak berdasarkan hukum Tuhan, ayat
Alkitab, atau ajaran agama atau gereja. Ilmu pengetahuan berasal dan dikembangkan dari
penalaran dan pemikiran manusia itu sendiri untuk mencapai kebenaran. Setelah muncul
penemuan-penemuan oleh sejumlah ilmuan pada masa itu, seperti Teori Heliosentris oleh
Copernicus, Hukum – Hukum Keppler, dan kontribusi Galileo dalam bidang fisika,
astronomi, dan filsafat, memunculkan semangat pembaruan dalam bidang keilmuan. Pada
maasa ini muncul berbagai aliran pemikiran, yaitu Aliran Rasionalisme dengan Rene
Descartes sebagai tokoh utamanya, lalu Aliran Empirisme bertokohkan Francis Bacon, Aliran
Kritisisme yang dikemukakan Immanuel Kant, Aliran Idealisme yang dipopulerkan oleh J.G.
Fichte, Paham Materialisme yang dikembangkan oleh Ludwig Feuerbach, Aliran Positivisme
yang di’imami’ Auguste Comte, Aliran Fenomenologi yang dipelopori Edmund Husserl,
Aliran Eksistensisme yang dikemukakan Martin Heidegger, dan Aliran Pragmatisme dengan
tokoh William James. Ada begitu banyak aliran keilmuan ini, yang kesemuanya bercirikan
kebebasan melakukan pemikiran dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan tentu saja hal ini
akan terus berkembang. Ya, ilmu memang hal yang akan terus berkembang, mengingat
hakikat manusia yang selalu ingin mencari tahu dan menggunaan apa yang ia temukan demi
kemudahan dan kepentingan hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhtiar, Amsal. 2004.Filsafat Ilmu. Jakarta: Rajawali Press
Hadiwijono, Harun.1994. Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius
http://jamaludinassalam.wordpress.com/2011/03/30/makalah-sejarah-perkembangan-
ilmu/
http://muhfathurrohman.wordpress.com/2012/10/08/perkembangan-ilmu-
pengetahuan-pada-era-modern/
http://jadiwijaya.blog.uns.ac.id/2010/06/02/sejarah-perkembangan-ilmu/