ABSTRACT
112
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
Ambang batas
TLM = 90% FDC
(m3/s)
Debit
Surplus Air
Defisit Volume
Defisit Air
X
Waktu
(Tahun)
Peristiwa Kekeringan Defisit Maksimum
Awal Akhir
Gambar 1. Ilustrasi cara kerja metode TLM (Sumber: adaptasi dari Gregor, 2010)
113
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
ambang batas disebut sebagai deficit air mengalir tidak terus menerus sepanjang
yang berpotensi menghasilkan kekeringan. tahun. Umumnya, aliran air sungai= 0
Debit harian yang berada di bawah ketika musim kemarau, maka dapat
ambang-batas, dinyatakan sebagai kondisi digunakan persentil 70 (Q70) digunakan
kekurangan debit. Kekurangan debit dapat sebagai penentu nilai ambang batas
mengakibatkan kejadian kekeringan untuk mengetahui indeks
(drought event) saat periode kekurangan kekeringannya.
airnya berlangsung cukup lama. Nilai Metode TLM sangat penting
ambang batas dapat diatur dalam waktu digunakan untuk menentukan kondisi awal
yang tetap sepanjang tahun (konstan), dan akhir musim kemarau. Metode TLM
musiman (1-4 musim), bulanan, N-hari
sangat efektif dalam operasi penyimpanan
dan setiap hari. Pada kasus nilai ambang air pada suatu DAS. Penyimpanan air
yang konstan, Threshold atau nilai ambang dimaksud-kan sebagai upaya alokasi air
batas untuk menyatakan kekeringan dapat yang sesuai dengan kebutuhan dan
ditentukan menggunakan nilai persentil menghindari kejadian defisit air untuk
dari input data debit. periode waktu tertentu pada suatu DAS.
Tallaksen et al., (2004) membedakan Adanya ambang-batas debit, maka nilai
nilai ambang berdasarkan jenis sungainya, debit harian pada suatu DAS dapat
yaitu: dikondisikan agar tidak sampai berada di
1. Pada sungai abadi (perennial), dimana bawah nilai ambang-batas tersebut. Modul
pada sungai tersebut selalu ada debit TLM sudah termuat dalam paket aplikasi
setiap harinya (berair sepanjang tahun). HidrOffice (Gregor, 2010). Aplikasi
Nilai ambang ditentukan menggunakan metode ini misalnya dijumpai dalam
persentil 70% (Q70) sd Persentil 95 % tulisan Hisdal & Tallaksen (2000) yang
(Q95). menggunakan TLM untuk mengkaji
2. Pada sungai periodik (intermittent), periode atau lamanya kekurangan air yang
dimana ada saat tertentu air di sungai dapat dianggap sebagai kejadian
tersebut kering atau sungai yang airnya kekeringan di wilayah Amerika Serikat
Gambar 2. Grafik TLM-drought assessment (Sumber: Hasil analisis): = debit, = defisit air,
= Threshold (ambang batas)
114
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
115
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
116
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
117
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
Tabel 1. Luas, Q-min, Q-max, Q-rata-rata 15 DAS yang digunakan sebagai sampel pengujian
Debit (m3/s)
Luas DAS
No. DAS
(km2) Qmin Qmax
Qrrt
1. Rawatamtu 783 0.1 588 35.25
2. Mayang 219 0.01 70.45 4.99
3. Wonorejo 215 2.07 196.06 17.94
4. Mujur 183 0.2 51.5 4.77
5. Sanenrejo 291 0.03 184 10.16
6. Bomo Bawah 138 0.07 89.62 3.93
7. Bomo Atas 38 0.02 99 2.31
8. Karangdoro 479 0.07 205.35 17.73
9. Kloposawit 686 1.29 242.78 10.39
10. Setail 219 0.11 498 9.24
11. Kadalpang 206 0.04 69.04 2.91
12. Welang 387 0.25 32.55 3.89
13. Kramat 178 0.11 193.03 2.63
14. Pekalen 166 3.35 94.3 10.95
15. Rondodingo 136 0.25 101 5.03
Gambar 5. Distribusi spasial nilai debit rerata dan maksimum DAS-DAS di Jawa Timur
118
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
Gambar 7. Distribusi spasial rerata frekuensi kejadian defisit air (kekeringan) > 7 hari
119
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
Gambar 8. Distribusi spasial rerata tahunan durasi kejadian defisit air (kekeringan)
Durasi tiap kejadian (defisit air atau hidrologi, potensi kejadain banjir dan
kekeringan ) dapat dinyatakan dalam rerata kekeringan di Jawa Timur.
lama kejadian defisit air per tahun
(Gambar 8). Durasi atau lama tiap DAFTAR PUSTAKA
kejadian deficit dapat berlangsung antara 5 Gibbs, W. J. and J. V. Maher, 1967. Rainfall
sd 46 hari. deciles as drought indicators. Bureau of
Meteorology Bulletin, No. 48,
KESIMPULAN Commonwealth of Australia,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Melbourne.
dengan meneggunakan ambang batas debit Golnaraghi, M., A WMO Fachtsheet 2013.
pada kuantile 90%, kejadian deficit air WMO Disaster Risk Reduction
pada DAS – DAS yang diteliti, terjadi Programme. http://www.wmo.int.
antar 1 sd 3 kali dalam setahun dengan Gregor, M. 2010. User Manual TLM 2.1.
durasi bervariasi antara 5 sd 46 hari per Department of Hydrogeology - Faculty
kejadaian. Metode TLM dapat digunakan of Natural Science - Comenius.
untuk menyatakan potensi kejadain University of Slovakia.
kekeringan, namun demikian hasilnya Hisdal, H and Tallaksen, L. M. 2000. Jurnal :
akan lebih valid jika data lebih panjang Assessment of the Regional Impact of
periode nya. Hasil penelitian juga perlu Droughts in Europe: Drought Event
dicek dengan indicator yang dipakai di Definition. Department of Geophysics,
lapangan untuk menyatakan kekeringan. University of Oslo, Norwegia.
Secara umum, database dan peta-peta Karl, T. R. and R. W. Knight, 1985. Atlas of
tematik yang dihasilkan dapat bermanfaat Monthly Palmer Hydrological Drought
untuk menyatakan variabiitas spasial data Indices (1931-1983) for the Contiguous
120
Studi Pendahuluan tentang Penerapan Metode Ambang Bertingkat…
Jurnal Agroteknologi, Vol. 08 No. 02 (2014)
121