Anda di halaman 1dari 6

56

Pengaruh Latihan Fleksi William (Stretching) terhadap Tingkat


Nyeri Punggung Bawah pada Lansia di Posyandu Lansia RW 2
Desa Kedungkandang Malang
(Effect Flexi William (Stretching) Exercise to Stage Low Back Pain at Elderly in
Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang Pre Experimental
Study with Group Pretest-posttest Design Approach)

Hamidatus Daris Sa'adah


STIKES NU Tuban

ABSTRAK
Lansia mengurangi kegiatan fisik mereka sesudah pensiun, meskipun aktivitas sehari-hari membutuhkan banyak otot. Sekalipun
lansia dengan gangguan kesehatan kronis atau hanya menderita gejala proses penuaan melakukan latihan fisik di pinggang. Nyeri
punggung bawah ialah perasaan nyeri di daerah lumbal sakral dan sakroiliakal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan
pengaruh latihan fleksi William (peregangan) terhadap penurunan tingkat nyeri punggung bawah pada lansia di RW 2 di Desa
Kedungkandang Malang. Rancangan pra eksperimen menggunakan " Pre Group One Test Post Test design". Sampel sebanyak 20
responden, pengambilan menurut kriteria inklusi. Variabel independen adalah latihan fleksi William (peregangan) dan variabel
dependen adalah tingkat nyeri pada lansia dengan nyeri punggung bawah. Pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data
menggunakan Tes Wilcoxon Signed Rank. Hasil menunjukkan latihan fleksi William (peregangan) untuk menurunkan nyeri punggung
bawah terhadap lansia dengan P = 0,000 dan nilai signifikan  0,05 menunjukkan H1 diterima untuk menunjukkan adanya pengaruh
dari latihan fleksi William (peregangan) untuk menurunkan nyeri punggung bawah terhadap lansia. Pemberian latihan fleksi William
(peregangan) untuk menurunkan nyeri punggung bawah terhadap lansia karena latihan fleksi William (peregangan) membantu efek otot
fleksi lansia dari spasme otot jadi dapat menurunkan nyeri punggung bawah. Diharapkan penelitian ini digunakan respons dan yang
mana kebanyakan lansia untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Kata kunci: Latihan fleksi William (peregangan), nyeri punggung bawah, lansia

ABSTRACT
The elderly lessen their physical activities after pension, although daily activity need many muscle. Even elders with chronic health
disorder or just suffering symptom of aging process admit do physical exercise in hip. Low back pain is feeling of area pain in bone
lumbal sakral and sakroiliakal. Purpose of this study was explaining influence flexy William (stretching) exercise to degradation of low
back pain of elderly in RW 2 in of Kedung kandang Malang. Design was Pre Experimental by using "pregroup one test post test design".
Number of sample 20 respondent, take according inclusion criteria. The sampling used purposive sampling. Independent Variable
was flexy William (stretching) exercise and dependent variable was low back pain for elderly. Data collection used interview. Data
analyze used Wilcoxon Signed Rank Test. Result showed that flexy William (stretching) exercise to decrease low back pain for elderly
with p value = 0,000 and significant value  0,05 meaning H1 accepted to mean the existence of influence of practice of flexy William
(stretching) to decrease of low back pain for elder. Giving of practice of flexy William (stretching) can decrease low back pain in for
elder because of flexy William (stretching) exercise assist elderly flexy muscle effect of muscle spasm so that can decrease low back pain.
For research inherein after expected touse responder which is more with in old one stoget result of accurate.

Key word: Flexy William (Stretching) exercise, Low BackPain, Elderly

PENDAHULUAN
persen lansia mempunyai kasus nyeri punggung yang
Latar Belakang ditimbulkan oleh karena otot yang berlebihan kerjanya
dan berontak terhadap tekanan dengan berkontraksi atau
Sesuai dengan slogan usia lanjut WHO tahun
kejang beberapa lama. Menurut Mary Turner (1997)
1982 ialah "Long life without continous usefullness,
mengatakan bahwa orang yang menyempatkan
productivity and good quality of life is not a blessing"
melakukan oleh tubuh minimal 30 menit setiap hari
yang berarti usia panjang tidaklah ada artinya bila tidak
dapat memberikan keuntungan yang berlipat dan itu
berguna, bahagia dan mandiri sejauh mungkin dengan
akan bertahan walaupun usia bertambah. Pemberian
mempunyai kualitas hidup yang baik (Darmojo, 1999).
latihan fleksi William (stretching) secara otomatis
Kebanyakan lansia yang sering dikeluhkan adalah nyeri
akan melatih kekuatan otot panggul dan kemudian otot
pada daerah punggung bagian bawah. Delapan puluh
menjadi kuat dan lentur sehingga nyeri akibat spasme
Sa'adah: Pengaruh latihan fleksi william (stretching) 57

otot dapat ditekan sedemikian rupa. Menurut Nichale


untuk istirahat secukupnya, pendekatan fisiologis,
(2000) stretching/ gerak fleksi dapat menurunkan nyeri
pendekatan kognitif. Wewenang seorang perawat adalah
punggung bawah pada dewasa muda tetapi untuk lansia
melakukan tindakan keperawatan secara mandiri
belum jelas dan perlu untuk diteliti lebih lanjut.
(independent). Salah satu penanganan nyeri pada nyeri
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Posyandu
punggung bawah adalah dengan terapi non farmakologi
Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang dengan cara
yaitu dengan latihan fleksi William (stretching) terhadap
wawancara terhadap 10 orang lansia didapatkan yang
tingkat nyeri pada lansia di Posyandu Lansia RW 2 di
mengeluh nyeri punggung bawah, diantaranya 1 orang
Desa Kedungkandang Malang.
mengalami nyeri ringan, 2 orang nyeri sedang, dan 6
orang nyeri berat. Mengatasi nyeri yang dideritanya
antara lain (62,5%) mengonsumsi obat penghilang nyeri,
RUMUSAN MASALAH
(25%) dibiarkan atau dibawa tidur dan (12,5%) minta
dipijat jika merasakan nyeri pinggang. Lansia sering Apakah ada pengaruh latihan fleksi William
mengalami kesakitan pada daerah punggung bawah (stretching) terhadap penurunan tingkat nyeri punggung
kalau tidak segera dilakukan penguatan otot dengan bawah pada lansia?
stretching sehingga sendi menipis dan mengakibatkan
nyeri. Prevalensi nyeri kronis meningkat pada lansia.
Bagi yang telah berusia 50 tahun, walaupun melelahkan, TUJUAN PENELITIAN
namun olahraga jauh lebih baik daripada menghabiskan
waktu di sofa (Misriani, 2000). Kebanyakan dari kita Tujuan Umum
menghabiskan waktu bekerja sambil duduk dalam jaman
Menjelaskan pengaruh latihan fleksi William
sekarang ini, maka jelaslah mengapa nyeri punggung
(stretching) terhadap penurunan tingkat nyeri punggung
merupakan masalah yang bertambah gawat. Keengganan
bawah pada lansia di posyandu lansia RW 2 di desa
ini dikarenakan adanya anggapan bahwa rasa nyeri itu
Kedungkandang Malang.
umum didapatkan pada umur lansia. Apabila tugas rutin
ini tidak lagi dilakukan dan jika kegiatan atau usaha Tujuan Khusus
penggantinya (exercise) tidak dijalankan, maka sering
1. Mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah
kali akan terlihat gejala pengendoran otot, sekalipun
pada lansia sebelum diberikan latihan fleksi William
orang tua yang mengalami gangguan kesehatan yang
(stretching)
kronis atau yang sekadar menderita gejala penuan masih
2. Mengidentifikasi tingkat nyeri punggung bawah
dapat melakukan beberapa jenis kegiatan fisik dalam
pada lansia setelah dilakukan latihan fleksi William
batas yang dimungkinkan untuk keadaan kesehatan
(stretching)
mereka (Wolf, 2000).
Pada lansia sistem imun tubuh sendiri daya 3. Menganalisis pengaruh pemberian latihan fleksi
pertahanannya mengalami penurunan. Orang-orang William (stretching) terhadap tingkat nyeri punggung
mengurangi kegiatan fisik mereka sesudah pensiun. bawah pada lansia
Sering kita temui di masyarakat para orang tua yang telah
berusia lanjut lebih memilih diam di rumah merawat anak
cucu daripada berolahraga (exercise), karena mereka DESAIN PENELITIAN
beranggapan hal tersebut menyita waktu. Umumnya
mereka takut jika nantinya exercise akan mengakibatkan Penelitian ini merupakan metode pra eksperimen
kesakitan yang lebih parah karena tulang sudah tidak dengan rancangan One Group pre Test and Post Test
sekuat dulu lagi. Nyeri punggung bawah ialah perasaan design, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat
nyeri di daerah lumbo sakral dan sakroiliakal. Mobilitas dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok
punggung bawah sangat tinggi di samping itu juga subjek diobservasi lagi setelah intervensi.
menyangga beban tubuh dan sekaligus sangat berdekatan
dengan jaringan lain (Harsono, 2000). Dampak nyeri itu
disebabkan kepekaan dan kehilangan fungsi pada tulang VARIABEL INDEPENDEN
belakang bagian punggung bawah. Rangsangan nyeri
dapat berupa rangsangan mekanik, termik, atau suhu Adapun variabel independen dalam penelitian ini
kimiawi dan campuran diterima oleh reseptor yang terdiri adalah latihan fleksi William (stretching).
dari akhiran saraf bebas yang memiliki spesifikasi di sini
terjadi aksi potensial dan impuls ini diteruskan ke pusat
VARIABEL DEPENDEN
nyeri.
Penanganan pada lansia adalah mencarikan aktivitas
yang cocok dengan kemampuan jasmani dan rohani lansia Adapun variabel dependen dalam penelitian ini adalah
(stretching), pemberian makanan yang bergizi, anjurkan tingkat nyeri punggung bawah pada lansia.
DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 1. Tabel Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Alat ukur Skala Skoring


Independen latihan Perpaduan gerakan • Cara kerja (SOP) SOP
Fleksi William yang dapat mengurangi terlampir
(stretching) nyeri pinggang dengan • Frekuensi senam 3 kali
memperkuat otot-otot seminggu diberikan
dan meregangkan selama 2 minggu
kelompok otot ektensor • Durasi setiap kali
punggung bawah stretching (20-30
menit)
Penilaian responden
terhadap sensasi yang
dirasakan pada nyeri
punggung bawah
berdasarkan pada skala
tingkat nyeri
Dependen tingkat
nyeri pada lansia • Nyeri ringan, secara Skala nyeri VAS (Visual Ordinal 1: nyeri ringan
dengan nyeri objektif pasien mampu Analog Scale) numerik 2: nyeri sedang
punggung bawah berkomunikasi dengan 0-10 0: tidak ada nyeri 3: nyeri berat
baik 1-3: nyeri ringan 4: nyeri paling
• Nyeri sedang, secara 4-6: nyeri sedang hebat
objektif pasien 7-9: nyeri berat
mendesis, menyeringai, 10: nyeri paling hebat
dapat menunjukan
lokasi nyeri, dapat
mendeskripsikannya,
dan dapat mengikuti
perintah dengan baik
• Nyeri berat, secara
objektif pasien
terkadang tidak dapat
mengikuti perintah tapi
masih respons terhadap
tindakan, dapat
menunjukan lokasi
nyeri, tidak dapat
mendiskripsikannya,
tidak dapat diatasi
dengan alih posisi,
nafas panjang dan
difraksi
• Nyeri paling berat,
pasien sudah
tidak mampu lagi
berkomunikasi, dan
memukul

WAKTU DAN TEMPAT Universitas Surabaya dengan tujuan surat tersebut


sebagai surat izin dari institusi untuk dapat melakukan
Penelitian ini akan dilakukan pada 24 Januari
penelitian. Selanjutnya diserahkan kepada Kepala Dinas
– 06 Februari 2012 di Posyandu Lansia RW 2 di Desa
Kesehatan Kota Malang selanjutnya meminta persetujuan
Kedungkandang Malang.
Kepala Puskesmas Kedungkandang Malang untuk izin
pemakaian lokasi penelitian yaitu Posyandu Lansia RW
2 di Desa Kedungkandang Malang. Setelah mendapatkan
PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
izin dari pihak Puskesmas Kedungkandang Malang
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat surat untuk mengadakan penelitian, langkah awal peneliti
pengantar dari Program Studi Ilmu Keperawatan adalah mengidentifikasi lansia yang mengalami nyeri
punggung bawah dan mencatat demografi lansia dengan
2. Tingkat Nyeri Setelah Melakukan Latihan Fleksi
tujuan seleksi lansia sehingga hanya diperoleh lansia
William (Stretching)
dengan nyeri punggung bawah sesuai dengan kriteria
inklusi selanjutnya lansia tersebut diseleksi lagi dengan Pada diagram 2 di atas menunjukkan bahwa sebagian
dilakukan pengkajian tingkat nyeri dengan menggunakan responden yaitu 14 orang (70%) mengalami nyeri ringan.
VAS (Visual Analog Scale) dengan interpretasi ringan,
sedang, berat, dan paling berat. Apabila lansia terpilih 3. Tingkat Nyeri Setelah Melakukan Latihan Fleksi
sebagai sampel yang ditetapkan oleh peneliti maka William (stretching)
peneliti menawarkan apakah lansia yang bersangkutan
bersedia menjadi responden. Apabila lansia bersedia
menjadi responden, diberikan surat persetujuan (informed
consent) kemudian dilakukan penandatanganan surat
persetujuan (informed consent).
Pengumpulan data menggunakan instrumen yang
berupa lembar observasi (pretest dan posttest). Pretest
dilakukan untuk mengetahui tingkat nyeri punggung
bawah dengan menggunakan skala VAS pada lansia yang
ada di posyandu lansia dengan mengisi lembar VAS.
Setelah dilakukan pretest dilaksanakan latihan fleksi
William (stretching) dengan frekuensi 3 x/ minggu pada
hari Senin, Rabu, dan Jumat jam 15.00 WIB dilaksanakan
sekitar 20-30 menit selama 2 minggu dilaksanakan Gambar 1. Distribusi Responden Tingkat Nyeri Punggung
oleh peneliti yang dibantu oleh instruktur senam yang Bawah Pada Lansia Sebelum Melakukan Latihan
dilakukan di balai desa. Setelah latihan fleksi mengukur Fleksi William Di Posyandu Lansia RW 2, Desa
tingkat nyeri dan menulis hasil Post test dengan Kedungkandang Malang Tanggal 24 Januari – 06
mengukur tingkat nyeri sesudah mengajarkan latihan Februari 2012.
pada lembar VAS.
Analisis data ini menggunakan rumus wilcoxon sign
rank test.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
Tingkat nyeri
1. Tingkat Nyeri Sebelum Melakukan Latihan Fleksi
William (stretching) Gambar 2. Diagram PieFrekuensi Tingkat Nyeri Punggung
Pada diagram 1 di atas didapatkan bahwa sebagian Bawah pada Lansia setelah Melakukan Latihan
besar responden yaitu 12 orang (60%) mengalami nyeri Fleksi William di Posyandu Lansia RW 2, Desa
sedang. Kedungkandang Malang Tanggal 24 Januari – 06
Februari 2012.

Tabel 2. Analisis Pengaruh Latihan Fleksi William (stretching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah pada Lansia
di Posyandu Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang Tahun 2012.
Tingkat Nyeri
No Klasifikasi Vas Sebelum Sesudah
 Prosentase  Prosentase
1 Ringan 6 30 14 70
2 Sedang 12 60 6 30
3 Berat 2 10 0 0
Jumlah 20 100 20 100
P Value = 0,00  = 0,05
Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa
Menurut Mary Turner (1997) mengatakan bahwa
dari 20 responden, sebelum melakukan latihan fleksi
orang yang menyempatkan melakukan olah tubuh
William tingkat nyeri bervariasi yakni mengalami nyeri
minimal 30 menit setiap hari dapat memberikan
ringan, nyeri sedang, dan setelah melakukan latihan
keuntungan yang berlipat dan itu akan bertahan
fleksi William hasilnya tingkat nyeri ringan meningkat
walaupun usia bertambah. Faktor dari lansia dalam
tajam. Berdasarkan data di atas dan menurut analisis data
melaksanakan latihan fleksi (stretching) adalah lansia
wilcoxon bahwa p value = 0,00 dan signifikan value () = dengan indeks kartz A dan keinginan lansia untuk
0,05, maka p value < 0,05. Dengan demikian Ho ditolak terus melakukan latihan adalah faktor kebersamaan
dan Hl diterima berarti ada pengaruh yang bermakna sehingga dalam pelaksanaan lansia mengalami rileks dan
antara variabel independent terhadap variabel dependent perasaan senang. Latihan fleksi William merupakan non
yang artinya ada pengaruh yang signifikan atas pemberian farmakologi dilakukan 3 x/ minggu berkumpul bersama
latihan fleksi William (stretching) terhadap penurunan dengan lansia yang sebaya di balai desa.
tingkat nyeri punggung bawah pada lansia. Dari data yang diperoleh tentang tingkat nyeri
punggung bawah pada lansia, didapatkan bahwa sebagian
besar lansia mengalami nyeri sedang sebelum melakukan
PEMBAHASAN latihan, dan dari lansia yang mengalami nyeri sedang
menurun menjadi nyeri ringan setelah melakukan latihan.
Tingkat nyeri punggung bawah pada lansia sebelum Hal ini menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri
melakukan latihan fleksi William didapatkan reponden sedang menurun menjadi nyeri ringan. Maka dari itu
mengalami nyeri ringan lansia masih dapat melakukan latihan fleksi William dapat mempertahankan fleksibilitas
aktivitas seperti biasanya, nyeri sedang lansia mulai sendi-sendi, memperbaiki atau meningkatkan kekuatan
tidak dapat melakukan aktivitas rutin dengan baik, dan otot, memperbaiki daya tahan otot (muscle endurance)
nyeri berat yang mengharuskan lansia untuk bedrest dan serta memperbaiki "Cardio Pulmonary Endurance" dan
mengonsumsi terapi farmakologi. Tingkat nyeri punggung latihan fisik yang berupa stretching dapat meningkatkan
bawah pada lansia yang mengikuti latihan fleksi William kelenturan otot, memperlancar vaskularisasi serta
secara aktif bisa mencapai tingkat nyeri sedang dan mengurangi spasme (DepKes RI, 1996).
sebagian besar lansia mengalami nyeri ringan. Hampir setengah responden pada lansia tidak
Nyeri punggung bawah dapat dialami oleh siapa mengalami penurunan tingkat nyeri. Hal ini dipengaruhi
saja, namun berdasar faktor etiologi tertentu nyeri oleh jenis kelamin yang hampir seluruhnya wanita
punggung bawah lebih sering dijumpai pada usia yang dengan rasa sensitif yang tinggi bila mengalami nyeri,
lebih tua (Harsono, 2000). Salah satu penyakit yang banyaknya kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh
sering dijumpai oleh lansia adalah nyeri pinggang bawah lansia pensiunan dan beratnya aktivitas sehari-hari yang
atau nyeri punggung bawah yang disebabkan proses dilakukan oleh lansia ibu rumah tangga dan wiraswasta.
degeneratif yang terjadi pada nyeri pinggang atau nyeri Nyeri punggung bawah menyerang daerah pusat tubuh
punggung bawah yang disebabkan gangguan sendi- yang menjadi pusat gerakan yang dekat dengan organ-
sendi, atau susunan tulang belakang, gangguan pankreas, organ penting tubuh. Apabila masih terdapat nyeri pada
kelainan ginjal, gangguan pada rahim, gangguan pada punggung bawah berarti gerakan pada lansia masih
kelenjar prostat, dan gangguan pada otot badan (Nugroho kurang efektif dan kelenturan ototnya masih kurang.
Wahyudi, 1999). Latihan fleksi William dirancang untuk Hal ini dibuktikan dengan masih terasa atau nyeri tidak
mengurangi nyeri pinggang dengan memperkuat otot- berkurang atau masih sering terjadi rasa nyeri, selain
otot yang memfleksikan lumbo-sacralspine, terutama otot proses degeneratif juga. Latihan yang dilakukan ini masih
abdominal dan otot gluteusmaximus dan meregangkan belum optimal karena faktor usia lansia, dan latihan ini
kelompok otot ektensor punggung bawah. dilaksanakan hanya 3 x/ minggu. Sebaiknya lansia bisa
Pegal pada daerah punggung bawah biasanya melaksanakan latihan ini sendiri di rumah dan dapat
disebabkan oleh terlampau banyak asam laktat terkumpul dilakukan secara rutin di rumah.
dalam otot (Wolf, 1984). Bersama-sama degenerasi Intervensi yang termasuk dalam pendekatan non
dari nukleus diskus yang menonjol keluar yang disertai farmakologi misalnya dengan memberi latihan atau
pembentukan kapur dan peradangan sinovial, kapsul, exercise yang tepat (spesifik), latihan dapat membantu
lordosis bertambah, menyebabkan penyempitan foramen menurunkan kelemahan, menghilangkan stres,
intervertebral dan mengakibatkan penekanan. Penekanan meningkatkan kekuatan otot, dan mencegah deformitas
ini memungkinkan hilangnya fungsi motor, sensori, (Misriani, 1994). Manfaat dari latihan fleksi ini tidak
dan reflek. Penekanan akar saraf tingkat nyeri ringan hanya untuk lansia nyeri punggung bawah tetapi latihan
dirasakan pada daerah pantat, untuk penekanan akar saraf ini juga ditujukan untuk lansia yang belum mengalami
tingkat lebih besar dirasakan pada daerah paha belakang nyeri punggung bawah. Latihan fleksi dari William ini
dan tungkai bawah belakang dan penakanan akar saraf sebaiknya dapat dikerjakan setiap hari, jangan hanya
tingkat lebih luas dirasakan pada daerah kaki. pada waktu rasa sakit saja. Dari hal tersebut di atas
maka sangatlah perlu melakukan latihan fisik meskipun
4. Diharapkan latihan fisik berupa latihan fleksi William
usia sudah lanjut, latihan ini juga bisa bermanfaat bagi
ini dapat dijadikan acuan bagi perawat dalam ruang
pra lansia untuk mengantisipasi nyeri punggung yang
lingkup keperawatan khususnya penerapan peran dan
terjadi karena latihan fleksi William dapat meningkatkan
fungsi perawat di masyarakat.
kelenturan dan daya tahan otot punggung bawah. Karena
5. Diharapkan penelitian ini dikembangkan oleh peneliti
nyeri punggung bawah tidak bisa diterima sebagai suatu
selanjutnya, dengan meneliti teknik non farmakologi
proses penuaan, keadaan ini hanyalah suatu masalah
yang lain yang bisa digunakan untuk mengatasi
kronis yang memerlukan suatu perubahan kegiatan
nyeri punggung bawah selain latihan fleksi William
sehari-hari supaya proses penuaan bukan merupakan
sehingga bisa diketahui penanggulangan nyeri selain
suatu masalah. Perlu diingat nagi penderita selalu
teknik farmakologi secara menyeluruh.
mengurangi lekukan punggung bawah seminim mungkin
selama duduk, berdiri dan berbaring dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.


SIMPULAN DAN SARAN Jakarta: Salemba Medika.
2. Anonimity. 1999. Cedera Akut. http://www.kedokteran_pacific_
Simpulan internet.html. Tanggal 26 September 2007. Jam 18.24 WIB.
3. Anonimity. 2007. Lutut Kuat dan Sehat.
Dari hasil penelitian dan pembahasan ini dapat ditarik http://www.cbn_portal.html. Tanggal 21 November 2007. Jam
kesimpulan yaitu: 18.21 WIB.
1. Tingkat nyeri punggung bawah lansia sebelum 4. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
melakukan latihan fleksi William (stretching) 5. Ali, Zaidin. 1996. Dasar-Dasar Keperawatan Profesi. Jakarta:
didapatkan bahwa sebagian besar mengalami nyeri EGC.
sedang. 6. Bouwhuizen, M. 1986. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC.
7. Brunner dan Suddart. 2003. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
2. Tingkat nyeri punggung bawah setelah melakukan
EGC.
latihan fleksi William (stretching) didapatkan bahwa 8. Darmojo, R. 1999. Buku Ajar Geriatri Edisi I. Jakarta: Balai
sebagian besar mengalami nyeri ringan. Lansia nyeri Pustaka FKUI.
sedang telah terjadi penurunan menjadi nyeri ringan, 9. Guyton, Arthur C and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC.
dan untuk yang mengalami nyeri berat menurun 10. Harsono, DSS. 2000. Nyeri Punggung Bawah. Jakarta: EGC.
menjadi nyeri sedang. Latihan fleksi William 11. Hermayanti, H. 2002. Apa yang Perlu Perawat Pahami untuk
dilakukan dengan semangat dikarenakan adanya Membantu Mengurangi Nyeri. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga
faktor kebersamaan sehingga dalam pelaksanaannya Kesehatan.
12. Jenner, B. 1997. KeperawatanGerontik. Jakarta: EGC.
lansia mengalami rileks dan senang. 13. Long, C Barbara. 1989. KeperawatanMedikal Bedah. Jakarta:
3. Latihan fleksi William (stretching) mempunyai EGC.
pengaruh yang signifikan terhadap penurunan tingkat 14. Nichael, C. 2007. Beberapa Hal Penting Mengenai Peregangan.
nyeri punggung bawah pada lansia di Posyandu http//www.duel_online.html. Tanggal 21 November 2007. Jam
18.27 WIB.
Lansia RW 2 Desa Kedungkandang Malang Tahun
15. Nugroho, W. 2000. KeperawatanGerontik. Jakarta: EGC.
2012 hal ini dibuktikan dengan perhitungan P < 0,05 16. Nursalam, M. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi
dan taraf signifikasi  = 0,05. Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan
Instrumen Keperawatan Edisi Pertama. Jakarta: Salemba
Saran Medika.
17. Priharjo, Robert. 1996. Perawatan Nyeri: Pemenuhan Aktivitas
1. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai bahan Istirahat Pasien. Jakarta: EGC.
untuk pengembangan pengetahuan Ilmu Keperawatan 18. PSIK. 2000. Buku Panduan Penyusunan Proposal dan Skripsi.
dalam pencegahan atau penatalaksanaan nyeri Surabaya.
19. Purwanto, H. 1994. Pengantar Statistik Keperawatan. Jakarta:
punggung bawah pada lansia, dengan menggunakan EGC.
teknik non farmakologi berupa latihan fleksi William 20. Sugiyono. 2000. Statistika untuk Penelitian Cetakan III. Bandung:
(stretching) melalui seminar atau pun pelatihan. Alfabeta.
2. Diharapkan hasil penelitian ini bisa diterapkan 21. Soekarno. 2006. Mengapa Nyeri Pinggang Perlu Dilatih dengan
Latihan Fleksi William Makalah Perkuliahan Rehabilitasi Medik
posyandu lansia dalam meningkatkan peran serta di Universitas Airlangga. Surabaya: tidak dipublikasikan.
posyandu lansia dalam pengembangan status 22. Sehat, B. 2001. Perawatan Nyeri. Jakarta: EGC.
kesehatan masyarakat. 23. Suhana. 1994. Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
3. Diharapkan hasil penelitian ini bisa diterapkan sebagai 24. Tumer, M. 1997. Manfaat Olahraga untuk Tubuh. Jakarta: EGC.
25. Taylor, C etal. 1997. Fundamental of Nursing: The Artand Science
bahan pertimbangan bagi lansia dalam pencegahan of Nursing Care. New York: Philadelpia.
atau penatalaksanaan nyeri punggung bawah yang 26. Wolf. 2000. Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
dialami.

Anda mungkin juga menyukai