Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PENAMBAHAN PEMBERIAN CORE STABILITY

PADA WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP


PENINGKATAN ROM FLEKSI LUMBAL PADA
LOW BACK PAIN MEKANIK

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
Nama : Annur Ramadhani
Nim : 1610301248

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2018

1
HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH PENAMBAHAN PEMBERIAN CORE STABILITY


PADA WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP
PENINGKATAN ROM FLEKSI LUMBAL PADA
LOW BACK PAIN MEKANIK

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :
Nama : Annur Ramadhani
NIM : 1610301248

Telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk mengikuti


ujian Skripsi Program Studi Fisioterapi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

Oleh :

Pembimbing : Agus Riyanto,SKM, M.Fis.


Tanggal : 31 Januari 2018

Tanda tangan : ………………………

2
PENGARUH PENAMBAHAN
PEMBERIAN CORE STABILITY PADA
WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN
ROM FLEKSI LUMBAL PADA LOW BACK PAIN MEKANIK1
Annur Ramadhani2, Agus Riyanto3

ABSTRAK

Latar Belakang: Posisi kerja yang salah menjadi salah satu penyebab meningkatnya
resiko penurunan kesehatan. Resiko-resiko tersebut dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit pada pekerja. Posisi duduk yang terlalu lama, membungkuk terlalu
lama, posisi duduk yang diam tanpa adanya peregangan dalam beberapa jam sekali
akan menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan yang sering timbul di daerah
punggung bawah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
William Fleksi Exercise dan Penambahan Pemberian Core Stability pada William
Fleksi Exercise terhadap peningkatan ROM fleksi lumbal pada Low Back Pain
mekanik. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini menggunakan metode Quasi
Eksperimental dengan pre and post test two group design. 20 pekerja batik tulis
wanita menjadi sampel dengan simple random sampling. Sampel dibagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok I diberikan intervensi William Fleksi Exercise, kelompok
II diberikan penambahan intervensi Core Stability, dua kelompok tersebut
melakukan latihan sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu. Penelitian ini
menggunakan alat ukur Schoober test untuk mengukur peningkatan ROM fleksi
lumbal pada LBP mekanik. Uji normalitas menggunakan Saphiro Wilk test, Uji
hipotesis I dan II menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui peningkatan ROM
fleksi lumbal pada LBP kelompok I dan II. Hasil : Hasil uji Wilcoxon pada
kelompok I adalah p = 0,004 (p < 0,05) dan kelompok II adalah p = 0,004 (p < 0,05),
menunjukkan bahwa kedua intervensi yang di berikan berpengaruh terhadap
peningkatan ROM fleksi lumbal pada LBP mekanik masing-masing kelompok.
Kesimpulan : Ada pengaruh penambahan core stability pada William fleksi exercise
terhadap peningkatan ROM fleksi lumbal pada LBP mekanik. Saran : memberikan
edukasi yang baik dan benar sebelum dan sesudah memberikan intervensi kepada
pekerja batik tulis.
Kata Kunci : William Fleksi Exercise, Core Stability, LBP mekanik
Daftar Pustaka : 60 buah (2000-2016)

1
Judul Skripsi
2
Mahasiswa Program Studi S1 Fisioterapi Universitas „Aisyiyah Yogyakarta
3
Dosen Program Studi S1 Fisioterapi Universitas „Aisyiyah Yogyakarta

3
THE EFFECT OF GIVING CORE STABILITY ON WILLIAMS
FLEXION EXERCISE ON THE IMPROVEMENT OF LUMBAR
FLEXION ROM IN THE MECHANISMS
OF LOW BACK PAIN1
Annur Ramadhani2, Agus Riyanto3

ABSTRACT

Background: The wrong working position is one of the causes of the increased risk
of the declining health. The risks can lead to various diseases in workers. The sitting
and bending position which are too long and also the static sitting position without
any stretching in a few hours will cause pain and discomfort that often arise in the
lower back. Objective: This study aims to determine the effect of William Flexion
Exercise (WFE) and the addition of Core Stability on WFE to increase lumbar
flexion ROM in the mechanisms of Low Back Pain (LBP). Method: This study was
Quasi Experimental method with pre and post-test two group design. The samples
were 20 female batik workers by using simple random sampling. The samples were
divided into two groups: group I was given William Flex Exercise intervention,
group II was given the addition of Core Stability intervention. Both groups did the
exercise 3 times a week for 4 weeks. This study used a Schoober test instrument to
measure the increase in lumbar flexion ROM in the mechanisms of LBP. The
normality test used Saphiro Wilk test. The test of hypothesis I and II used Wilcoxon
test to determine the improvement of lumbar flexion ROM in LBP of group I and II.
Result: The Wilcoxon test results in group I was p = 0.004 (p <0.05) and group II
was p = 0.004 (p <0.05), indicating that both interventions had an effect on the
increase of lumbar flexion ROM in the mechanisms of LBP in each group.
Conclusion: There is an effect of the addition of core stability on WFE to the
improvement of lumbar flexion ROM in the mechanisms of LBP. Suggestion: It is
suggested to provide good and proper education before and after giving intervention
to the batik workers.

Keywords : William Flexion Exercise, Core Stability, mechanisms of LBP


Bibliography : 60 pieces (2000-2016)

1 Title of the Thesis


2 Student of Physical Therapy Study Program, Faculty of Health Sciences, 'Aisyiyah
University of Yogyakarta
3 Lecturer of Physical Therapy Study Program, Faculty of Health Sciences,
'Aisyiyah University of Yogyakarta

4
PENDAHULUAN nyeri punggung bawah atau low back
Indonesia merupakan salah pain.
satu negara berkembang diasia yang
mana dalam hal produktivitas
ketenagakerjaan. Berbagai macam Dari situasi kerja tersebut,
profesi pekerjaan yang ada di para pekerja rentan terkena Low
Indonesia, mulai dari bidang Back Pain (LBP). Low Back Pain
pendidikan, kesehatan, usaha berkaitan dengan seringnya
ataupun jasa, salah satunya yang mengangkat, membawa, menarik dan
akan diangkat oleh peneliti adalah mendorong barang berat, sering atau
bagian dari kelompok pekerja seni lamanya membengkokkan badan,
batik tulis. Batik tulis adalah salah membungkuk, duduk atau berdiri
satu pekerjaan manual yang harus lama atau postur tubuh lain yang
dilakuakan secara mandiri oleh tidak natural. Pendapat lain
pekerja tanpa menggunakan alat, mengatakan bahwa pada kasus
yang mana kegiatan ini dilakukan berdiri dalam jangka yang lama,
terus menerus dalam waktu yang tubuh hanya bisa mentolerir tetap
lama dan condong kegiatan berulang. berdiri dengan satu posisi hanya
Salah satu kegiatan kelompok batik selama 20 menit. Jika lebih dari batas
lukis di Indonesia salah satunya tersebut, perlahan-lahan elastisitas
adalah kelompok batik tulis jaringan akan berkurang dan
Paguyuban dengan nama kelompok akhirnya tekanan otot meningkat dan
“songgo langit” Dusun Giriloyo timbul rasa tidak nyaman pada
wukirsari imogiri, Bantul, daerah punggung.
Yogyakarta. Kebanyakan Nyeri punggung
Kelompok batik lukis bawah disebabkan oleh sebuah
Paguyuban yang ada di Dusun peristiwa traumatis akut, atau trauma
Giriloyo wukirsari imogiri, Bantul, kumulatif dimana berat ringannya
Yogyakarta ini terdiri dari beberapa suatu peristiwa traumatis akut
kelompok dan masing masing dari sangatlah bervariasi. Nyeri punggung
setiap kelompok beranggotakan 20 bawah akibat trauma kumulatif lebih
sampai 25 orang yang masing sering terjadi di tempat kerja,
masing memiliki tugas melukis batik misalnya karena duduk statis terlalu
di atas kain. Kegiatan melukis batik lama atau posisi kerja yang kurang
ini dikerjakan selama 8 jam perhari ergonomis (Everett, 2010).
dengan posisi statis pada posisi Sekitar 90% dari seluruh
duduk dalam rentang waktu yang kasus Low Back Pain disebabkan
lama, posisi kerja semacam ini dapat oleh faktor mekanik, yaitu Low Back
menyebabkan banyak keluhan Pain pada struktur anatomi normal
diantaranya pegal, pusing, nyeri yang digunakan secara berlebihan
punggung bawah, dan untuk itu perlu atau akibat sekunder dari trauma atau
upaya pencegahan. Pencegahan ini deformitas, yang menimbulkan stress
dilakukan dengan cara menggunakan atau strain pada otot, tendon dan
peregangan atau teknik stretching ligamen. Selain itu, dari segi anatomi
sebelum memulai pekerjaan, istirahat dan fungsional, Low Back Pain juga
setiap 10 menit sekali, melakukan dapat disebabkan karena adanya
posisi kerja yang benar dan nyaman, kelainan pada spine (ruas tulang
namun jika upaya pencegahan ini belakang), dimana spine merupakan
tidak dapat dilakuakan salah satu struktur penyangga tubuh dan kepala
keluhan yang paling menonjol adalah yang selalu terlibat dalam berbagai
sikap tubuh dan gerakan sehingga
5
mudah sekali mengalami gangguan. Exercise terhadap peningkatan ROM
(Irawan Fajar Kusuma, Muhammad lumbal pada kasus LBP Mekanik.
Hasan, Ragil Ismi Hartanti, 2014). Low back pain mekanik
Fisioterapi dalam kasus Low merupakan istilah untuk nyeri bagian
Back Pain memegang peran penting posterior trunk antara batas bawah
untuk mengurangi keluhan nyeri dan rongga dada (batas costa terbawah)
meningkatkan ROM Lumbal dan lipatan gluteal inferior, yang tidak
sehingga penderita dapat beraktifitas mengarah kepada kausa tunggal
seperti biasa. Untuk mengatasi (kelainan patologik tertentu, seperti
masalah pada Low Back Pain dapat infeksi, neoplasma/tumor,
menggunakan modalitas seperti : osteoporosis, fraktur) dan terjadi
Terapi panas antara lain Hot Pack, akibat struktur anatomik normal
Short Wave Diathermy (SWD), punggung bawah (khususnya otot-otot
Micro Wave Diathermy (MWD), punggung bawah) yang digunakan
Infra Red (IR). Terapi dingin yaitu secara berlebihan (Afrizal 2015).
kompres dingin (Cold Pack) dan Ice Dalam penilaian mobilitas
Massage. Terapi listrik antara lain lumbal dalam menentukan diagnosis
Transcutaneus Electrical Nerve low back pain mekanik menggunakan
Stimulation (TENS), Interferensi schober tes. Jika dibandingkan dengan
(IF), Dyadinamic. Terapi manipulasi, pemeriksaan radiologis, schober tes
Stretching, Massage. Terapi Latihan memiliki validitas yang cukup (r 0.67;
: William Fleksi Exercise dan Core 95% CI 0.44-0.84), reabilitas yang
Stability Exercise (Rahayu, 2013). baik ( intraclass correlation 0.95; 95%
Dari hasil survey pembatik 0.83-0.96) dan perubahan hasil yang
yang berada di desa Giriloyo baik dengan perubahan hasil sebesar
kecamatan Wukirsari, kebanyakan 1cm. satu hal yang harus menjadi
mengalami kekakuan dan penurunan perhatian adalah penempatan
ROM Lumbal pada bagian punggung landmarks dalam pengukuran karena
bawah dan berdasarkan latar reliabilitas dan validitas dalam
belakang diatas dapat disimpulkan penatalaksanaannya buruk (Balague et
bahwa pentingnya upaya khusus al. 2012; Wong,2010).
untuk meningkatkan ROM Lumbal Efek latihan core stability
pada pekerja batik tulis sehingga exercise akan mengembangkan kerja
mereka tidak lagi merasakan otot-otot dynamic muscular corset.
keterbatasan dalam bergerak Dengan terjadinya kontraksi yang
khususnya pada daerah punggung terkoordinasi dan bersamaan (Co-
bawah yang dapat mengganggu Contraction) dari otot-otot tersebut
produktifitas pekerjaan mereka akan memberikan rigiditas celender
sehari-hari. Salah satu upaya untuk untuk menopang trunk, akibatnya
meningkatkan ROM Lumbal pada tekanan intradiskal berkurang dan
pekerja batik tulis adalah dengan akan mengurangi beban kerja dari otot
cara pemberian latihan berupa lumbal, sehingga jaringan tidak mudah
William Fleksi Exercise dan Core cidera, ketegangan otot lumbal yang
Stability Exercise, dan di beberapa abnormal berkurang. Dengan
kelompok batik tulis desa Giri loyo terjadinya pelemasan otot diharapkan
belum pernah ada penelitian akan terjadi perbaikan muscle pump
mengenai hal tersebut, maka dari itu yang berakibat meningkatkan sirkulasi
peneliti tertarik umtuk mengetahui darah pada jaringan otot punggung.
pengaruh penambahan Core Stability Dengan demikian suplai makanan dan
Exercise pada William Fleksi oksigen di jaringan otot menjadi lebih

6
baik, nyeri yang ditimbulkan karena untuk dievaluasi. Hasil pengukuran
spasme akan berkurang. Selain itu ROM fleksi lumbal akan dianalisis
teraktivasinya otot core yang berfungsi dan dibandingkan antara kelompok
sebagai otot stabilisator tulang perlakuan I dan kelompok perlakuan
belakang akan membuat otot global II.
muscle yang tadinya spasme menjadi Variabel bebas atau independent
rileks, dengan demikian didapatkan dalam penelitian ini adalah core
pula stabilitas tulang belakang yang stability dan William fleksi exercise.
baik dan posisi tulang belakang akan Variabel terikat penelitian ini adalah
keadaan netral. Dengan stabilitas peningkatan ROM fleksi lumbal pada
tulang belakang yang baik seseorang pengrajin batik tulis. Etika dalam
akan lebih mudah dalam melakukan penelitian memperhatikan persetujuan
aktivitas fungsional. Selain itu dari responden, kerahasiaan
berkurangnya tekanan intadiskal akan responden, keamanan responden, dan
membuat pasien lebih mudah dalam bertindak adil. Untuk mengetahui
melakukan aktivitas mengangkat, adanya pengaruh penambahan
berjalan, duduk, berdiri dan saat pemberian core stability pada William
melakukan aktivitas rekreasi. (Kisner, fleksi exercise terhadap peningkatan
2011) ROM fleksi lumbal sebelum dan
William fleksi exercise sesudah latihan maka dilakukan uji
(WFE) dapat meningkatkan kekuatan normalitas data menggunakan
fleksor trunk dan merupakan shapiro-wilk, data berdistribusi tidak
kumpulan gerakan mobilisasi sehingga normal diuji hipotesis dengan
dapat meningkatkan keseimbangan wilcoxon.
statis dan fleksibilitas trunk karena
memenuhi unsur-unsur keseimbangan HASIL PENELITIAN
dan fleksibilitas (Paramita, 2014) Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahuai pengaruh penambahan
METODOLOGI PENELITIAN pemberian core stability pada William
Penelitian ini adalah penelitian fleksi exercise terhadap peningkatan
eksperimental sedangkan rancangan ROM fleksi lumbal pada low back
penelitian ini bersifat pre and post test
pain mekanik di pengrajin batik tulis.
two group design yang bertujuan
untuk mengetahui pengaruh Sampel dalam penelitian ini adalah
penambahan pemberian core stability pengrajin batik tulis yang memiliki
pada William fleksi exercise terhadap keterbatasan ROM fleksi lumbal dan
peningkatan ROM fleksi lumbal pada bersedia mengikuti penelitian ,
Low Back Pain mekanik. pengambilan sampel pada penelitian
Pada penelitian ini digunakan 2 ini menggunakan teknik purposive
kelompok perlakuan, yaitu: (1)
sampling yaitu sampel dipilih oleh
kelompok perlakuan 1: William fleksi
exercise, (2) kelompok perlakuan 2:. peneliti melalui serangkaian proses
William fleksi exercise. assessment sehingga benar-benar
Sebelum diberikan perlakuan 2 mewakili populasi.
kelompok tersebut diukur ROM fleksi
lumbalnya dengan menggunakan a. Distribusi Responden Berdasarkan
schoober test, setelah perlakukan Usia.
selama 4 minggu untuk kelompok
perlakuan I dan kelompok perlakuan Tabel 4.1 Distribusi Sampel
II, pengukuran kembali dilakuakan Berdasarkan Usia

7
Berdasarkan tabel 4.4, distribusi
Kelompok Kelompok sampel berdasarkan rentang indeks
I II masa tubuh dari kelompok I terbanyak
usia
pada 21.6-22.0 berjumlah 6 sampel
n % n % (60%), IMT dari kelompok II
25-30 5 50 6 60 terbanyak pada ketinggian 21.6-22.0
31-35 5 50 4 40 berjumlah 4 sampel (40%). Sehingga
Jumlah 10 100% 10 100% masing masing kelompok berjumlah
Berdasarkan table 4.1 pada 10 sampel (100%).
kelompok I pada usia 25 tahun Tabel 4.5 Distribusi sampel
berjumlah 1 sampel (10%), pada usia berdasarkan aktivitas pekerjaan
26 tahun berjumlah 1 sampel (10%), Kelompok Kelompok
pada usia 28 tahun berjumlah 2 sampel Aktivitas I II
(20%), pada usia 30 tahun berjumlah 1 pekerjaan
sampel (10%), pada usia 32 tahun n % n %
berjumlah 2 sampel (20%), pada usia Statis 10 100 10 100
34 tahun berjumlah 1 sampel (10%) Dinamis 0 0 0 0
dan pada usia 35 tahun berjumlah 2 Jumlah 10 100% 10 100%
sampel (20%). Pada kelompok
perlakuan II usia 27 tahun berjumlah 2 Berdasarkan table 4.5 diatas
sampel (20%), pada usia 28 tahun karakteristik sampel berdasarkan
berjumlah 1 sampel (10%), pada usia aktifitas pekerjaan dari kelompok 1
29 tahun berjumlah 1 sampel (10%), sampel berjumlah 10 sampel (100%)
pada usia 30 tahun berjumlah 2 sampel bekerja secara statis (diam),
(20%), pada usia 34 tahun berjumlah 1 sedangkan sampel kelompok II
sampel (10%), dan pada usia 35 tahun berjumlah 10 sampel (100%) berkerja
berjumlah 3 sampel (30%). Sehingga secara statis (diam).keseluruhan
masing-masing kelompok berjumlah sampel dari kelompok I dan kelompok
10 sampel (100%). II berjumlah 20 sampel.

b. Distribusi Responden Berdasarkan 1. Analisis Data


IMT.
a. Uji Normalitas
Indeks Kelompok Kelompok Sebelum melakukan uji
Masa I II hipotesis terlebih dahulu harus
Tubuh diketahui normalitas distribusi data
n % N %
(IMT) menggunakan Shapiro Wilk Test
dengan hasil sebagai berikut :
19-19.5 1 10 0 0
20-21 1 10 0 0 Tabel 4.8 Uji Normalitas dengan
Shapiro Wilk Test
21-21.5 1 10 2 2
21-22 6 60 4 40 Tabel 4.8 menunjukkan hasil
22-22.5 0 0 3 30 uji normalitas terhadap kelompok I
22-23 1 10 1 10 sebelum perlakuan diperoleh nilai
10 100 10 100 p:0.015 dan setelah perlakuan nilai p;
0.006 sedangkan pada kelompok II
Tabel 4.4 Distribusi Sampel sebelum perlakuan bernilai p: 0.479
berdasarkan IMT dan nilai setelah perlakuan p: 0.043.

8
p=0.004 (p<0.05) yang berarti Ho
Variabel Nilai Hasil ditolak sehingga hipotesis I yang
p menyatakan intervensi William Fleksi
Sebelum Tidak Exercise dapat meningkatkan ROM
William 0,015 Fleksi Lumbal pada kelompok
Intervensi Normal
fleksi kerajianan batik tulis paguyuban,
Sesudah Tidak Dusun Giriloyo wukirsari imogiri,
exercise 0,006 Bantul, Yogyakarta.
Intervensi Normal
William Sebelum Tidak Perlakuan pada William Fleksi
0,479 Exercise mempunyai efek untuk
fleksi Intervensi Normal
mengurangi tekanan oleh beban tubuh
exercise Sesudah pada sendi faset dan meregangkan otot
facia , dengan demikian akan
dan Intervensi Tidak
0,043 membantu mengurangi hiperlordosis
core Normal dan membantu rileksasi pada diskus
intervertebralis dan akan bermanfaat
stability
dalam meningkatkan ROM Fleksi
Nilai p sesudah perlakuan pada kedua Lumbal (paramita,2014)
kelompok tidak lebih dari 0.05 Penelitian dengan judul
(p<0.05) maka data berdistribusi tidak “Pengaruh William Fleksi exercise
normal. terhadap mobilitas lumbal dan aktifitas
Fungsional pada pasien-pasien dengan
nyeri punggung Bawah (NPB)
b. Uji Hipotesis 1 mekanik subkutan dan kronik”
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dilakukan dipenelitian
William fleksi exercise terhadap ini bertujuan mengurangi tekanan oleh
peningkatan ROM fleksi lumbal pada beban tubuh pada sendi facet
low back pain mekanik di pekerja (articular weight-bearing strees) dan
batik tulis digunakan uji wilcoxon meregangkan otot dan Fasia
karena mempunyai distribusi data (meningkatkan ekstensibilitas jaringan
yang tidak normal baik sebelum dan lunak) didaerah dorsolumbal, serta
sesudah diberikan intervensi. bermanfaat untuk mengoreksi posture
tubuh yang salah. (Hadi 2004)
Tabel 4.9 Uji hipotesis I pada
kelompok perlakuan I c. Uji Hipotesis II
(pre tes and post test LGS) Untuk mengetahui pengaruh
Pemberian Nilai penambahan pemberian core stability
Mean SD
Latihan p pada William fleksi exercise terhadap
Sebelum peningkatan ROM fleksi lumbal pada
5.70 0.675 Low Back Pain mekanik di pekerja
Intervensi
0,004 batik tulis digunakan uji wilcoxon
Setelah karena mempunyai distribusi data
7.00 0.943
Intervensi yang tidak normal baik sebelum dan
sesudah diberikan intervensi.
Berdasarkan tabel 4.9 rerata
nilai sebelum dan sesudah perlakuan Tabel 4.10 Uji hipotesis II pada
pada kelompok I adalah 5.70-7.00 kelompok perlakuan II (pre tes and
dengan standar deviasi 0.675-0.943 post test LGS)
hasil perhitungan wilcoxon adalah

9
Pemberian Nilai sekitar lumbal yang sebelumnya
Mean SD mengalami kekakuan akhirnya
Latihan p
Sebelum menjadi stabil kembali dan memiliki
5.20 1.135 performa yang kembali membaik.
Intervensi
0,004 (Akuthota, 2017)
Setelah
7.20 1.035
Intervensi SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan tabel 4.10 rerata Berdasarkan dari hasil
nilai sebelum dan sesudah perlakuan penelitian yang telah di bahas pada
skripsi yang berjudul “pengaruh
pada kelompok II adalah 5.20-7.20
penambahan pemberian core
dengan standar deviasi 1.135-1.033
stability pada William fleksi
hasil perhitungan wilcoxon adalah
exercise terhadap peningkatan
p=0.004 (p<0.05) yang berarti Ho
ROM fleksi lumbal pada LBP
ditolak sehingga hipotesis II yang
mekanik” dapat ditarik kesimpulan
menyatakan penambahan core
sebagai berikut :
stability exercise intervensi William
1. Ada pengaruh pemberian intervensi
Fleksi Exercise dapat meningkatkan
berupa William fleksi exercise
ROM Fleksi Lumbal pada kelompok
terhadap peningkatan ROM fleksi
kerajianan batik tulis paguyuban,
lumbal di klompok pekerja batik
Dusun Giriloyo wukirsari imogiri,
tulis giri loyo.
Bantul, Yogyakarta.
2. Ada pengaruh penambahan
penambahan Core stability
pemberian core stability pada
Exercise pada intervensi William
William fleksi exercise terhadap
Fleksi Exercise dapat meningkatkan
peningkatan ROM fleksi lumbal
ROM fleksi lumbal LBP mekanik.
pada low back pain mekanik di
Efek yang ditimbulkan pada intervensi
kelompok pekerja batik tulis
core stability exercise adalah
giriloyo.
memberikan relaksasi danb
memperbaiki stabilitas posture dengan B. Saran
latihan motor control yaitu melakukan Berdasarkan kesimpulan dari
kontraksi pada otot-otot transverses hasil penelitian ini yang berjudul
abdominus, dengan adanya efek pengaruh penambahan pemberian
stabilitasi kontraksi dapat disamakan core stability pada William fleksi
mengaktifkan deep motor corsel untuk exercise terhadap peningkatan
mendukung segemen vertebra yang ROM fleksi lumbal pada LBP
akan memperbaiki Posture, sehingga mekanik ada beberapa saran yang
akan menurunkan tekanan pada diskus ingin disampaikan oleh peneliti
intervertebralis yang akan antara lain saran kepada peneliti
menurunkan nyeri pada punggung selanjutnya agar sebelum
bawah (kisner,2011) melakukan penelitian baiknya
Pada jurnal yang berjudul “Core peneliti melakukan sosialisasi
stability exercise principles” terlebih dahulu mengenai
didapatkan hasil bahwa core stability pentingnya menjaga posisi duduk
sangat baik dalam hal mengurangi saat membatik dan jam kerja yang
nyeri akibat low back pain, baik dan benar untuk pekerja batik
meningkatkan kemampuan fungsional, agar pekerja batik yang menjadi
dan ROM lumbal. Di buktikan dengan sampel penelitian bisa lebih
setelah pemberian core stability otot- semangat dalam melakukan
otot core khususnya yang berada di program latihan yang diberikan.

10
bagi fisioterapi bahwa penambahan Fajar.I.K, Hasan Muhammad,
core stability pada william fleksi Ismi.R.H. (2014). Pengaruh
exercise sangat baik dijadikan Posisi Kerja Terhadap
sebagai salah satu modalitas dalam Kejadian Low Back Pain pada
hal meningkatkan ROM fleksi pekerja di kampong sepatu,
lumbal khususnya pada kasus LBP Kelurahan Miji, Kecamatan
mekanik di bidang industri yang Prajurit Kulon, Kota
banyak di alami oleh para pekerja Mojokerto. Jurnal IKESMA.
batik tulis. Bagi pendidikan dapat Volume 10 Nomor 1 Maret
menambah wawasan dan ilmu 2014.
pengetahuan dalam hal peningkatan Rahayu W. (2013). Pengaruh
lingkup gerak sendi pada lumbal pemberian Strain Counterstrain
atau punggung bawah. Dan dan Kinesio Taping terhdap
Memberikan saran pada masyarakat penurunan Nyeri dan
umum terutama para pekerja batik meningktkan fungsional
tulis yang menjadi sampel saya aktifitas pada pasien nyeri
agar menjaga posisi duduk yang punggung bawah.
baik dan benar saat membatik agar Kisner, C. (2011), Therapeutic
terhindar dari Low Back Pain Exercise Foundations and
mekanik. Techniques. Kuntono, Heru
Purbo. (2000). Penatalaksanaan
Elektro Terapi pada Low Back
DAFTAR PUSTAKA Pain. Kumpulan Makalah
Akuthota V., Ferreiro, A., Moore,T., TITAFI XV, IFI
and Fredericson,M. (2008).
Core Stability Exercise Kumar.M.G, Revathi.R,
Principles.Curren Sport Ramachandran.S. (2015).
Medicine Repost, 7(1), 39-44. Evectiveness of William
Flexion Exercise in the
Andryanto. Winaya,N.Silakarma, D. management of Low Back
(2004). Intervensi William Pain. International Journal of
Flexsion Exercise Lebih Baik Physiotherapy & Occupational
dari Massage Pada Kombiasi Theraphy. Vol.1, Issue 1, Jun
IR dan TENS Untuk Penurunan 2015
Nyeri Penderita Spondilosis
Lumbal. Univeritas Udayana Kusumawati.R.Y, Wahyono.Y.
Denpasar (2015). Latihan Core Stability
dan William‟s Flexsion Dalam
Back. T. (2011). Exercise for back Menurunkan Nyeri,
pain have long been Peningkatan Keseimbangan
recommended. Williams dan kemampuan Fungsional,
flexsion exercise for when Polieknik Kesehatan Surakarta
there is posterior joint Jurussn Fisioterapi.
compression (imbrications) or
Mc Kenzie Extension Exercise Perdani, P. (2010). Pengaruh osture
when there is disc dan Posisi Tubuh Terhadap
inflammations. Avalaibel from Timbulnya Nyeri Punggung
www.backtrainer.com. Diakses Bawah, diakses pada 21
pada tanggal 20 september September 2017
2017

11
Permenkes No 80 Tahun (2013).
Tentang Penyelenggaraan
Kerja dan Praktik fisioterapi

Peter,S.D. (2011). Keperawatan


ortopedik dan trouma edisi 2.
Jakarta : buku kedokteran EGC

Poccok, S.J. (2008). Clinical Trials


Practical Approach. New York
: a Willey Medical Pubication

Prentice, W.E. (2008). Essentials of


Athlertic Injury Management
Seventh Edition. New York

Plowman, s.A. Smith DL. (2007).


Exercise Physiology for
Health, Fitness and
Performnce, 2nd Edition,.
Glenview,IL.

Purnamasari, H. Rujito,L. &


Gunarso,U. (2010). Over
Weigh sebagai factor resiko
Low Back Pain pada Pasien
Poli Saraf RSUD prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto.
Mandala of health Volume 4,
Nomor 1, Januari 2010

12

Anda mungkin juga menyukai