Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KASUS PADA NECK STRAIN DAN

UPPER BACK

DALAM RANGKA UTS

Disusun Oleh:

Mia Farrow Kassim

Ivierlyn Vieretha Karamoy

Muhammad Rafly Antariksa

Yoga Ramadhan

Yusuf Abdillah Ikhsan


PROGRAM STUDI ILMU FISIOTERAPI

UNIVERSITAS BINAWAN

2019

Pendahuluan

Otot Trapezius, levator scapula, dan sternocledomastoid merupakan otot-otot


berisiko mengalami Neck strain. Neck strain adalah cedera otot atau tendon pada
leher, kondisi yang terjadi akibat aktivitas yang membuat otot leher dan bahu atas
tertarik melebihi kapasitas kelenturan otot tersebut. Berbeda dengan Neck sprain
yang merupakan trauma pada ligamen. Neck strain terjadi karena gerakan yang
dilakukan bersifat mendadak dan atau terlalu berat. Kejadiannya bisa ringan dan
berat yaitu robekan pada serabut otot.

Neck strain biasanya disertai rasa tidak nyaman, inflamasi yang sangat nyeri,
spasme otot, dan keterbatasan pada otot yang terkena. Terdapat dua fase yaitu fase
akut dan fase kronis.

Neck strain dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

1) Strain Tingkat I

Pada strain tingkat I, terjadi regangan yang hebat, tetapi belum sampai terjadi
robekan pada jaringan otot maupun tendon.

2) Strain Tingkat II

Pada strain tingkat II, terdapat robekan pada otot maupun tendon. Tahap ini
menimbulkan rasa nyeri dan sakit sehingga terjadi penurunan kekuatan otot.

3) Strain Tingkat III


Pada strain tingkat III, terjadi robekan total pada tendon otot. Biasanya hal ini
membutuhkan tindakan pembedahan, kalau diagnosis dapat ditetapkan.

Etiologi

Faktor internal dan eksternal dapat berkontribusi terhadap terjadinya strain


otot. Salah satu faktor internal adanya pemanasan yang tidak cukup sebelum
melakukan aktivitas olahraga. Adanya gerakan fleksi, ekstensi atau rotasi pada
leher yang tiba-tiba dan tidak terkoordinasi. Postur yang kurang baik ketika duduk
ataupun berdiri dalam jangka waktu yang lama. Penyebab eksternal biasanya
dikarenakan trauma langsung dan tidak langsung.

Tanda dan gejala

● Nyeri terlokalisasi

● Perlunakan jaringan

● Keterbatasan gerakan leher

Pemeriksaan:

1. Mengevaluasi posisi kepala dan leher

2. Melihat apakah bahu simetris

3. Apakah pasien dapat menggerakkan leher dengan bebas

4. Memeriksa Active Range of Motion (AROM), Passive Range of Motion


(PROM) dan resisted motion pada leher.

5. Brachial Plexus Test


Fig. 1 Brachial Plexus test Fig. 2 ROM test

Penatalaksanaan

● RICE

● NSAID dengan resep dokter

● Cervical collar

● TENS

● Ultrasound
a. Fase akut menggunakan gelombang intermitten (freq: 0,8 - 1MHz
kedalaman 2 cm)

b. Fase kronis menggunakan gelombang continuous (freq: 3MHz kedalaman


3-5 cm)

Fase 1 - Cedera akut

Tujuan : Untuk meredakan pembengkakan, spasme, dan nyeri.

Terapi :

● Ice pack (20 menit) 6-8 kali sehari

● Ultrasound (dengan gelombang intermitten)

● TENS untuk mengurangi spasme dan nyeri pada tahap awal cedera.

Pemulihan:

● Menggunakan cervical collar.

● Pasien harus diberitahu untuk memposisikan kepala sejajar dengan garis


bahu dan spine, posisi ini harus dilakukan setiap bangun tidur.

● Latihan: Mobilisasi leher secara perlahan (rotasi, fleksi, ekstensi).

Fig. 3 Cervical collar

Fase 2 - Perbaikan
Tujuan : Untuk mengembalikan lingkup gerak sendi (LGS) dan kekuatan otot
pada leher

Terapi :

● Cryotherapy

● Ultrasound

● TENS

Latihan pemulihan:

● Stretching secara aktif 2 sampai 3 kali sehari, yaitu melakukan neck


flexion dengan depression shoulder, rotasi kepala ke kanan-kiri, setiap
posisi dilakukan 5-10 kali lalu diulang 5 kali sampai batas rasa nyeri.

● Peregangan pasif dilakukan secara perlahan sampai batas rasa nyeri. (2-3
kali sehari), setiap peregangan dilakukan selama 20-30 detik.

● Latihan manual tahanan isotonik pada leher dilakukan sekali setiap hari
oleh pasien atau oleh terapis.

Latihan tersebut tetap dilakukan sampai tahap LGS kembali normal dan kekuatan
otot leher kembali normal.
Fig. 4 Stretching Pasif

DAFTAR PUSTAKA

Prentice, William E. 2013. Principles of Athletic Training: A Competency-Based


Approach: 15th Edition. New York: McGraw-Hill Higher Education.

Anda mungkin juga menyukai