Anda di halaman 1dari 4

A.

Manajemen Resiko

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan


pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Manajemen memiliki pengertian
yang beragam seperti yang diungkapkan para ahli, menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan yang
mendefinisikan sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber daya lainnya, secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut
Stonner, Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengendalian usaha-usaha dari anggota organisasi (manusia) dan dari sumber-sumber lainnya
materi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Bahwa pengertian manajemen resiko merupakan bagian integral dari proses manajemen
yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga suatu usaha untuk mengetahui, menganalisis serta
mengendalikan resiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuanuntuk memperoleh
efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Menurut Zainul Arifin, Manajemen resiko adalah
pengambilan resiko yang rasional dalam keseluruhan proses penanggulangan resiko termasuk
risk asessement, sebagaimana tindakan-tindakan untuk membangun dan menerapkan pilihan-
pilihan dan kontrol resiko.

Tujuan Majajemen Resiko

a) Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan dan berkesinambungan

b) Memberikan rasa aman

c) Biaya manajement yang efisien dan efektif

d) Agar pendapatan perusahaan stabil dan wajar, memberikan kepuasan dari pemilik dan
pihak lain.

Prinsip Manajemen Resiko

Dalam pelaksanaan manajemen resiko ada beberapa jenis yang harus dijadikan sebagai
acuan. Dengan berpedoman pada prinsip tersebut, diharapkan kinerja perushaan menjadi lebih
baik dan dapat mengikuti perkembangan sesuai dengan kondisi saat ini. Adapun prinsip-prinsip
manajemen resiko antara lain:

a) Perumusan tujuan

Kejelasan tujuan yang terlahir dari kejelasan visi dan misi dalam perusahaan akan menjadi
pedoman dalam menentukan langkah-langkah rasional yang harus ditempuh, salah satunya yaitu
tujuan yang hendak dicapai dalam pengelolaan resiko perusahaan melalui langkah-langkah
antisipasi resiko secara umum bertujuan untuk menghindari segala bentuk pemborosan.

b) Kesatuan arah

Dalam menjalakan kegiatan suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang sama dengan
diarahkan oleh pemimipin. Seorang karyawan yang bekerja disalah satu bagian hanya menerima
intruksi tentang kegiatan tertentu dari seorang kepala bagian yang menjadi atasannya.

c) Pembagian kerja dan pendelegasian wewenang

Agar tercapai tujuan perusahaan maka yang harus dilakukan adalah dengan pembagian kerja
kedalam beberapa kelompok aktifitas sehingga setiap unit mengetahui secara jelas wewenang
dan tanggung jawab yang diembannya. Tujuan dari pendelegasian wewenang adalah untuk
mencapai hasil akhir sesuai dengan yang diinginkan dengan mendelegasikan sebagian tugasnya
pada bawahan.

d) Koordinasi

Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen atau proses mengintegrasikan,


menyinkronisasikan, dan menyederhanakan pelaksanaan tugas yang terpisah-pisah secara terus
menerus untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan adanya koordinasi ini,
diharapkan tidak terjadi pekerjaan yang tumpang tindih. Tanpa koordinasi sulit diharapkan
tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

e) Pengawasan

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan
pegawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Jadi, dengan pengawasan dapat
mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Dan pengawasan juga perlu dilakukan setiap tahap agar mudah diadakan perbaikan jika terjadi
penyimpangan-penyimpangan.

B. Hubungan Pelayanan dan Kualitas Prima


Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung
antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan
pelanggan. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani
kebutuhan orang lain.Kualitas merupakan suatu bentu menjaga janji pelayanan agar pelanggan
merasa puas dan di untungkan. Meningkatkan kualitas merupakan pekerjaan semua orang,
tanggung jawab, untuk kualitas, produksi dan pengawasan tidak dapat di delegasikan hanya
kepada satu orang.
Pelayanan prima (Service Excellent) adalah suatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu
pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah
suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan/masyarakat (Maddy, 2009;
8).
Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan menurut Khairul maddy (2009). Dan
dari sejumlah definisi tersebut terdapat beberapa kesamaan, yaitu:
a. Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan
b. Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan
c. Kualitas itu mencakup proses, produk, barang, jasa, manusia, dan lingkungan
d. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
Pelayanan prima dapat dilihat dari kepuasan pasien. kepuasan pelanggan merupakan respon
emosional terhadap pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan jasa tertentu. Maka dapat
diimpulkan bahwa kualitas dan pelayanan terdapat hubungan karena semakin baik kualitas, maka
akan semakin prima pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan. Sehingga pelanggan akan
merasakan kepuasan tersendiri dimana harapan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.

REFERNSI
Handoko, T. Hani, 1995. Manajemen. Yogjakarta : BPFE

Sule, Ernie Tisnawati. 2010. Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai