DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BALEENDAH
Jl. Raya Banjaran Km 11,5 Baleendah Kab.Bandung Tlp :022-5942106
Kode Pos 40375 Email :pkmbaleendah_bandungkab@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BALEENDAH
Nomor : P/440/ 263.A /SK/II/2019/PKM-BE
TENTANG
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI,
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Baleendah tentang Tim
Pencegahan dan Pencegahan Puskesmas Baleendah;
Kedua : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Puskesmas tercantum
dalam lampiran keputusan ini;
Ketiga : Penatalaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
Puskesmas tercantum dalam lampiran keputusan;
Keempat : Surat keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan apabila
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di : Baleendah
WIJI HARTONO
NIP 19730512 201001 1 012
Ditetapkan di : Baleendah
KEPALA
PUSKESMAS
IPCD
(dr. Yeni Anita W)
IPCN
Siti Subagja Noer S.
S. Kep., Ners
IPCLN
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi puskesmas dirancang untuk memutus rantai
penularan penyakit infeksi menuju perlindungan pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan
masyarakat.
1. Kebersihan tangan
2. Alat pelindung diri (APD) : sarung tangan, masker, gogle/kacamata pelindung, face
shield (pelindung wajah), gaun, topi, pelindung kaki
3. Pengelolaan peralatan perawatan pasien termasuk pemisahan alat yang bersih dan
alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi
4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan linen
7. Penempatan pasien
Alat kesehatan/instrumen pasca pakai setelah digunakan untuk tindakan medis dan
atau tindakan keperawatan harus segera dilakukan perendaman dan pencucian
dengan menggunakan larutan disinfektan yang sesuai (jenis, konsentrasi dan lama
perendaman), kemudian bilas dengan air mengalir dan keringkan.
4. Tingkat kesadahan air (hardness water), adanya kandungan yang mineral tinggi
seperti kalsium atau magnesium dapat berinteraksi dengan zat aktif disinfektan
sehingga menurunkan aktivitasnya.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme
(bakteri, virus, fungi, parasit) dan benda/alat kesehatan, termasuk endospora bakteri
melalui cara fisika atau kimia. Tujuan adanya Sterilisasi Sentral di Puskesmas
adalah:
Metode sterilisasi :
Metode sterilisasi yang rutin dilaksanakan adalah sterilisasi uap (sterilisasi uap
prevakum) untuk alat kesehatan/instrumen/bahan yang tahan panas (termostabil)
dan sterilisasi suhu rendah dengan gas Ethylen Oxide untuk alat kesehatan/bahan
yang bersifat termolabil.
Untuk mendapatkan hasil sterilisasi yang optimal (efektif dan efisien) dan terjaga
mutunya sampai dengan digunakan maka proses pengelolaan alat
kesehatan/instrumen pasca pakai harus dilakukan secara benar dan tepat, aman
bagi pasien petugas serta lingkungan, yaitu :
Catatan
3. Setting dan pengemasan alat kesehatan/instrumen dan bahan habis pakai (BHP)
Prinsip pengemasan :
- Sterilan harus dapat diserap dengan baik dan dapat menjangkau seluruh
permukaan kemasan dan isinya.
Monitoring dan evaluasi proses serta hasil sterilisasi harus dilakukan sesuai
ketentuan sebagai jaminan mutu/kualitas hasil sterilisasi, meliputi:
c. Indikator mekanik yaitu dengan mencatat kondisi suhu, waktu dan tekanan
selama proses.
d. Bowie Dick Test dilakukan setiap 1 (satu) kali sebulan sebelum mesin
autoclave dengan vakum
5. Penyimpanan:
Alat kesehatan/instrumen, bahan habis pakai (BHP), serta linen medis yang
telah disterilkan disimpan di ruang steril. Penyimpanan di unit pelayanan minimal
di tempat/ruang yang jauh dari lalu lintas utama atau pada kotak/almari yang
bersih dan kering serta mudah dilakukan disinfeksi.
7. Penggunaan :
Sebelum penggunaan alat/instrumen/bahan yang disteril, pastikan bahwa :
- Kemasan dalam kondisi baik (tidak rusak, kering dan belum terbuka);