Anda di halaman 1dari 36

Parasitologi-

Helminthes
Mikrobiologi dan Parasitologi
2021
Helminthes Cestoda

(Cacing) Platyhelminthes

Trematoda
Cacing

Nemathelminthes Nematoda
• Bentuk tubuh pipih seperti pita
atau daun
• Sistem reproduksi hermafrodit
Ciri-ciri (organ kelamin jantan dan betina
Platyhelminthes terdapat dlm satu tubuh cacing
• Sistem pencernaan belum
sempurna
• Tidak memiliki rongga tubuh
Morfologi Cestoda Trematoda Perbedaan
Bentuk tubuh

Alat reproduksi
Tubuh berbentuk pita yang
bersegmen-segmen

Hermafrodit (monoecious)
Tubuh berbentuk seperti daun,
tidak bersegmen

Hermafrodit, kecuali
Cestoda dan
Kepala Mempunyai alat isap,
Schistosoma(diecious)

Mempunyai alat isap,


Trematoda
seringkali berkait tidak berkait

Usus Tidak mempunyai usus Mempunyai usus yang tak


sempurna, tidak beranus

Tidak mempunyai rongga Tidak mempunyai


Rongga tubuh tubuh rongga tubuh
Trematoda Cestoda Nematoda
•Sebagian besar hidup •Cacing dewasa hidup Nematoda yg
di dalam usus/jaringan
paru hospes dan
beberapa spesies
lainnya hidup di dalam
di dalam usus penderita
•Bentuk larva dapat
hidup di dalam
berbagai jenis organ
menginfeksi manusia,
tergantung pd
spesiesnya.
Ada yg hidup di dalam
Tempat
pembuluh darah.
•Untuk melengkapi
siklus hidupnya
trematoda selalu
dan jaringan hewan
vertebrata yg mjd
hospes perantara
cacing tsb.
usus, darah, saluran
limfe, jaringan subkutan.
Hidup
memerlukan siput
selaku hospes perantara
yg mjd tempat
perkembang biakan
Cacing
aseksual
•Kadang-kadang
diperlukan hospes
perantara kedua,
tempat terbentuknya
stadium infektif
Cestoda
TAENIA SOLIUM (CACING PITA)
• Mempunyai ukuran panjang 2-3 meter.
• Kepala (Skoleks) berbentuk bulat dan memiliki alat hisap
• Proglotid, jumlah segmen kurang dari 100 buah
• Mempunyai lubang genital yg terletak di dekat pertengahan
segmen
• Telur berbentuk bulat dgn kulit telur yg tebal dan
mempunyai garis-garis radial
Daur Hidup
• Parasit zoonosis, yg dpt ditularkan dari
babi ke manusia.
• Manusia bertindak selaku hospes
definitif yg mjd tempat hidup cacing
dewasa, sdgkn larva cacing (cysticercus
cellulosae) tdp dlm bentuk kista di dlm
jaringan dan organ babi yg bertindak
sbg hospes sementara.
Daur Hidup
• Cacing dewasa melepaskan segmen2 gravid yg plg ujung dlm bentuk rantai, yg pecah di
dlm usus shg telur cacing dpt dijumpai pd tinja penderita.
• Telur cacing yg ke luar tubuh manusia bersama tinja jika dimakan babi, di dlm usus babi
dindin gtelur akan pecah dan onkosfer akan terlepas.
• Karena mempunyai kait, onkosfer dpt menembus dinding usus lalu masuk ke dalam
aliran darah
• Onkosfer akan menyebar ke jaringan dan organ2 tubuh babi.
• Dalam waktu 60-70 hari pascca infeksi, onkosfer akan berubah mjd larva sistiserkus.
• Infeksi pd manusia tjd krn makan daging babi
mentah atau kurang masak, yg mengandung
larva sistiserkus.

Daur • Di dalam usus manusia, skoleks akan


mengadakan eksvaginasi dan melekatkan diri
dgn alat isapnya pd dinding usus.

hidup • Skoleks lalu tumbuh menjadi cacing dewasa dan


kemudian membentuk strobila.
• Dalam waktu 2-3 bulan cacing telah tumbuh mjd
cacing dewasa yg telat mampu memproduksi
telur untuk meneruskan hidupnya.
Keluhan penderita umunya ringan, berupa rasa
tidak enak di perut, gangguan pencernaan,
diare, konstipasi, sakit kepala dan anemia.
Gejala Klinis
dan Komplikasi berupa peritonitis akibat kait yg
menembus dinding usus sangat terjadi.

Pengobatan Pengobatan menggunakan obat cacing:


prazikuantel, niklosamida, mebendazol,
albendazol.
Trematoda
FASCIOLA HEPATICA (TREMATODA HATI)
• Trematoda hati yg sering menginfeksi domba, karena itu
cacing ini disebut sbg sheep liver fluke.
• Cacing dewasa hidup di dlm saluran empedu bagian
proksimal dan di dlm kantung empedu hospes definitif
(manusia, herbivora)
• Infeksi dgn Fasciola hepatica disebut fasioliasis.
Anatomi dan Morfologi
• Fasciola hepatica dewasa mempunyai ukuran panjang
tubuh antara 20 dan 30 mm dan lebar badan antara 8
dan 13 mm.
• Memiliki dua jenis alat isap, oral sucker dan ventral
sucker
• Mempunyai usus yg cabang2 lateral yg mencapai ujung
distal dari sekum
• Ovarium dan testis cacing ini bercabang, sdgkn
uterusnya melingkar
• Telur cacing lonjong

Fasciola hepatica. (a) cacing dewasa (b) telur


Daur Hidup
• Hospes definitif cacing ini adl manusia dan
herbivora, sdgkn siput air tawar Lymnea
bertindak sbg hospes perantara utama.
• Hospes perantara yg kedua adl tanaman
air atau rumput yg mjd tempat
berkembangnya kista metaserkaria yg
mrpkn stadium infektif cacing ini.
Daur Hidup
• Jika telur cacing yg keluar bersama tinja penderita masuk ke dalam air, dlm waktu 9-15 hari di dlm
telur akan terjadi pertumbuhan mirasidium.
• Setelah menetas mirasidium akan berenang mencari siput
• Di dlm tubuh siput, mirasidium tumbuh mjd sporokista, redia dan selanjutnya berkembang mjd
serkaria.
• Serkaria akan keluar dr tubuh siput dan berenang untuk mencari tumbuhan air/rumput dan
berubah mjd kista metaserkaria yg infektif.
• Jika manusia memakan stadium infektif (metaserkaria) yg terdapat pada tumbuhan air, di dlm
duodenum akan lepas, melakukan migrasi melalui dinding usus dan mencapai hati.
• Cacing hati dewasa dpt
menyebabkan peradangan pada
saluran empedu, menimbulkan
Gejala Klinis atrofi pd parenkim hati dan
dan kemudian dpt terjadi sirosis
periportal.
Pengobatan
• Pengobatan: Triklabendazol,
Bithininol, Nitazoxanida
3 spesies yg menimbulkan masalah
kesehatan pada manusia
1. Schistosoma japonicum,
2. Schistosoma haematobium dan
Schistosoma 3. Shcistosoma mansoni
(Trematoda
Darah) • Schistosoma adl trematoda yg sistem
reproduksinya tidak hermafrodit.
• ukuran cacing jantan lebih besar dan
lebih pendek daripada cacing betina.
Macam macam Schistosoma
Daur Hidup
• Untuk dpt melanjutkan daur hidupnya telur
Schistosoma yg keluar dari tubuh hospes definitif
bersama tinja atau urin harus masuk ke dalam air
agar dapat menetas menjadi larva mirasidium.
• Mirasidium lalu berenang mencari hospes
perantara yaitu siput yg mjd tempat mirasidium
berkembang mjd sporokista, dan akhirnya tumbuh
mjd serkaria yg infektif.
Manusia terinfeksi cacing ini dgn masuknya serkaria
aktif menembus kulit yg tak terlindung.

Melalui aliran darah aferen, serkaria mencapai jantung


dan paru, lalu kembali ke jantung kiri, masuk ke sistem
sirkulasi sistemik dan ke cabang-cabang vena porta,
akhirnya sampai di hati.
Daur Hidup
Parasit tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam
jaringan hati

Setelah mjd cacing dewasa, cacing kembali ke vena


porta, vena usus atau vena kandung kemih sesuai dgn
tempat hidup masing-masing spesies cacing.
• Schistosoma termasuk parasit zoonosis, karena
selain manusia berbagai jenis hewan juga dapat
bertindak selaku hospes definitif.
• Primata, yaitu kera dan baboon dapat menjadi
Hospes hospes definitif Schistosoma haematobium,
sedangkan kera, baboon, opossum dan rodensia
definitif merupakan hospes definitif Schistosoma
Schistosoma mansoni.
• Hewan-hewan domestik lain banyak yang dapat
bertindak selaku hospes definitif Schistosoma
japonicum , antara lain adalah anjing, kucing,
sapi, kerbau, kuda, babi, rusa dan tikus.
Hospes Perantara

• Banyak genus siput yang dapat menjadi


hospes perantara cacing Schistosoma,
yaitu
• Bulinus dan Physopsis (hospes perantara
Schistosoma haematobium),
• siput Oncomelania hupensis merupakan
hospes perantara Schistosoma
japonicum,
• sedangkan siput Biomphalaria dan
Australorbis merupakan hospes
perantara Schistosoma mansoni.
Terdapat tiga tahapan klinis pada skistosomiasis,
1. Masa inkubasi biologis. Waktu antara saat masuknya
serkaria menembus kulit sampai saat terjadinya cacing
dewasa terjadi kelainan kulit dan gatal-gatal, disertai
Gejala Klinis keradangan akut pada hati.

Skistosomiasis 2. Tahap stadium akut. Pada tahapan yang terjadi akibat


terbentuknya telur cacing, terjadi kerusakan jaringan dan
perdarahan, pembentukan pseudoabses, pseudotuberkel
dan pembentukan jaringan ikat.
3. Tahap stadium kronik. Pada tahap stadium kronik terjadi
proses-proses penyembuhan jaringan dan pembentukan
jaringan fibrosis disertai pengecilan hati akibat telah
terjadinya sirosis, terjadi pembesaran limpa, asites dan
ikterus. Dapat juga terjadi hipertensi portal.
Prazikuantel →
skistosomiasis mansoni
dan haematobium,
japonicum
Pengobatan
Oxamniquin →
skistosomiasis mansoni
Ciri-ciri
Nemathelminthes
Nematoda
Telur infektif tertelan bersama makanan atau
minuman yang tercemar misalnya pada Ascaris
lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Enterobius
vermicularis;

Stadium infektif cacing yang ada di dalam tubuh


Cara Infeksi hospes perantara tertelan bersama minuman,
misalnya pada Dracunculus medinensis;

Kista embrio cacing yang terdapat dalam daging


tertelan sebagai makanan, misalnya pada Trichinella
spiralis;
4. Larva infektif menembus kulit, misalnya pada
infeksi cacing tambang dan Strongyloides
stercoralis;

Lanjutan cara 5. Stadium infektif cacing masuk ke dalam tubuh


bersama gigitan serangga yang bertindak
infeksi sebagai hospes perantara, misalnya pada
infeksi Wuchereria bancrofti dan Brugia
malayi;
6. Stadium infektif cacing terhirup melalui udara
(per inhalasi),misalnya pada infeksi Enterobius
vermicularis, dan kadang-kadang terjadi juga
pada Ascaris lumbricoides.
Spesies filaria Hospes Hospes
Hospes Definitif definitif perantara
Wuchereria bancrofti Manusia Aedes, Culex,
dan Hospes Brugia malayi Manusia Anopheles

Perantara Filaria Brugia malayi


Brugia timori
Manusia,
hewan
Anopheles
Mansonia
(Nematoda Onchocerca volvulus Manusia Anopheles

Jaringan) Loa loa


Acanthocheilonema
Manusia,
simpanse
Simulium
Chrysops
perstans Manusia Culicoides
M.ozzardi Manusia Culicoides
Manusia
Daur Hidup
Filaria
• Infeksi cacing dewasa Wuchereria bancrofti
menyebabkan filariasis bancrofti
Wuchereria • Cacing dewasa hidup di dalam saluran limfe
dan kelenjar limfe manusia
bancrofti • W. bancrofti dewasa berbentuk spt rambut,
berwarna putih susu
• Panjang tubuh cacing jantan sekitar 4 cm,
cacing betina 10 cm
• Mikrofilaria (stadium infektif) cacing ini
mudah ditemukan di dalam darah tepi
Mikrofilaria W.
bancrofti
Umumnya bersifat Nyamuk genus Culex,
perioduk nokturna, shg Aedes dan Anopheles
mikrofilaria hanya dpt bertindak sbg vektor
djumpai di dlm darah penular filariasis
tepi pada malam hari. bancrofti

Daur Hidup
Sesudah mikrofilaria yg
beredar di dalam darah
penderita terhisap oleh Larva L3 panjangnya
nyamuk, di dlm tubuh 1500-2000 mikron dapat
nyamuk dlm waktu 10- ditemukan di daam
20 hari, larva selubung proboscis
berkembang mjd nyamuk.
stadium larva stadium
tiga yg infektif (L3).
• Apabila nyamuk ini menggigit manusia lain maka
ia akan memindahkan larva L3 yg kemudian scr
aktif akan masuk ke saluran limfe lipat pha,
skrotum atau saluran limfe perut dan hidup di
Lanjutan Daur tempat tsb.
Hidup • Sebelum berkembang mjd cacing dewasa di dlm
tubuh manusia, mikrofilaria mengalami
pergantian kulit 2x.
• Pada umur 5-18 bulan cacing dewasa betina
telah matang seksual dan sesudah mengadakan
kopulasi dgn cacing jantan dpt mulai melahirkan
mikrofilaria, yg segera memasuki sistem sirkulasi
darah perifer.
Perubahan
patologi
dan Gejala
klinis
• Paling banyak digunakan untuk
mengobati filariasis bancrofti
adalah Dietilkarbamasin sitrat
(Diethylcarbamazine citrat, DEC)
pengobatan • Jika hidrokel atau elephantiasis
yang lanjut telah terjadi,
komplikasi filariasis ini hanya
dapat diatasi melalui
pembedahan.
Spesies filaria Gejala klinis Diagnosis pasti
Wuchereria bancrofti Limfangitis, Mikrofilaria (mf) : darah
limfadenitis, varises tepi, kiluria, eksudat varises,
limfe, elefantiasis, hidrokel)
hidrokel,kiluria Cacing dewasa: di cairan
atau kelenjar limfe.
Gejala Klinis Brugia malayi/ Limfangitis,
limfadenitis,
Mf : di darah tepi
Cacing dewasa: di jaringan
dan Diagnosis Brugia timori elefantiasis

Pasti Filariasis Onchocerca volvulus Nodul subkutan,


kelainan mata, buta
Mf : di subkutan, mata
Cacing dewasa : di nodul
Loa loa Calabar swelling, Mf : di darah
gangguan mata Cacing dewasa: d subkutan,
mata
Acanthocheilonema Tak nyata Mf : di darah tepi
perstans
Mansonella ozzardi Jarang (hidrokel, Mf : di darah tepi
limfadenitis)

Anda mungkin juga menyukai