Anda di halaman 1dari 38

Flora Normal

Mikroba Udara, Air & Tanah


Mikroba TANAH
Komunitas organisme dapat mencapai 4000
spesies yang berbeda per gram tanah.
Tanah mempunyai beberapa lapisan (horizon),
yaitu:
- Topsoil (horizon A): kaya akan nutrien
- Subsoil (horizon B): akumulasi garam, tanah
gamping (clay), nutrien lain.
- Horizon C: partially weathered bedrock.
- Bedrock (horizon D): unweathered
Mikroorganisme di tanah
Jumlah dan komposisi flora tanah dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan.
Contoh:
- Tanah yang basah tidak cocok untuk bakteri aerob, krn
tanah penuh dg air shg O2 berkurang.
- Tanah yang kering  aktivitas metabolisme dan jumlah
mikro organisme berkurang.
- Banyak organisme yang memproduksi endospora dan
kista yang resisten terhadap kekeringan untuk
mempertahankan hidup.
- Keadaan lingkungan lainnya yang mempengaruhi adalah
ph, suhu dan sumber makanan.
- Ph rendah menekan pertumbuhan bakteri, tetapi
meningkatkan pertumbuhan jamur,
• Bakteri gram+ lebih banyak ditanah daripada bakteri
gram- terutama genus Bacillus. Bakteri ini membuat
endospora untuk mempertahankan diri shg tahan
pada kekeringan.
• Streptomyces memproduksi antibiotik
• Bakteri lain yang berada di tanah adalah spesies
Clostridium, Azotobacter, Agrobacterium dan
Rhizobium.
• Jumlah jamur lebih banyak daripada jumlah bakteri,
dan terutama ditemukan 10cm pada lapisan atas
tanah.
• Selain bakteri dan jamur, terdapat juga alga dan
protozoa.
• Seluruh mikroorganisme saling bersimbiosis
Mikroba AIR

Terbagi dalam 3:
1. Lingkungan Air Laut (marine)
2. Lingkungan Air Tawar
3. Lingkungan Air yang khusus
Lingkungan Air laut
Laut meliputi 70% dari permukaan bumi.
Air laut mengandung 3.5% garam  organisme
halofilik (organisme yang suka dg kadar garam yang
tinggi dan halo toleran.
Air laut  oligotropik (faktor pertumbuhan organisme
fotosintetik dan autrotrof lainnya terbatas karena
kekurangan zat-zat inorganik terutama fosfat, nitrat
dan besi).
Keadaan di dekat pantai berbeda dg laut yang dalam
 eutropik (kaya akan zat makanan)  banyak
organisme fotosintetik spt alga dan cyanobacteria.
Lingkungan air tawar
Lingkungan ini adalah: danau dan sungai.
Tipe dan jumlah mikroba tergantung:
- cahaya
- konsentrasi O2
- zat makanan
- suhu
Danau
Pada saat musim panas, suhu hangat terbentuk 2 lapisan :
Epilimnion : kaya O2  meningkatkan aktifitas mikroorganisme
fotosintetik
Hipolimnion : lapisan dibawahnya  anaerob karena pemakaian
O2 oleh organisme heterotrof.

Pada musim dingin  kedua lapisan bercampur shg memberikan


O2 pada air dibawahnya.
Sungai
Berbeda dg danau krn air mengalir  ada
turbulensi  ada sirkulasi O2  aerobik.
Cahaya mgk mencapai dasarnya shg
memungkinkan tjd fotosintesis.
Bakteri berkapsul spt Sphaerotilus dan
Leptotrix Sp menempel pd batuan dan
menetap.
Lingkungan Air yang khusus

- Kadar garam yang sangat tinggi 


organisme halofilik.
- Kadar besi yang meningkat  Gallionella
dan Sphaerotillus.
- Kadar sulfur yang meningkat  menunjang
pertumbuhan bakteri fotosintetik dan non
fotosintetik.
Mikroba UDARA
Bioaerosol
• Partikel biologi : bakteri, jamur, virus, spora,
endotoksin

• Komposisi dan konsentrasi tergantung lokasi,


sistem ventilasi, aktivitas manusia, sumber infeksi,
dan ketahanan fisik bioaerosol

• Diameter partikel bioaerosol 4–18 μm


Sumber Mikroba Udara
Di luar ruangan

• Pertanian
• Irigasi
• Pengolahan limbah
• Peternakan
• Pembangunan gedung
• Berbagai aktifitas lainnya
Sumber Mikroba Udara
Di dalam ruangan

• Sistem ventilasi ruangan


• Pendingin ruangan
• Debu
• Manusia :
– Batuk/bicara : 104 droplet
– Bersin : 106 droplet
Mikroba Udara

• Bakteri
M. tuberculosis, Legionella pneumophilla
Gram positif kokus dan basil, Gram negatif basil

• Jamur
Aspergillus fumigatus, Aspergillus versicolor, Penicillium spp.,
actinomycetes termofilik

• Virus
Campak, varicella, virus enterik

• Amoeba
Naegleria fowleri, Acanthamoeba spp.
Rute Infeksi oleh Mikroba Udara

• Kontak Kulit
• Ingestion
• Inhalasi
– Udara terhirup 10 m3/hari
– Partikel besar tersangkut di saluran nafas atas
– < 6 μm ke paru-paru, 1 – 2 tersangkut di alveoli
Normal mikroba
flora normal pada host

Ada 2 jenis mikroba normal:


1. Resident Mikroba
Mikroba normal yang selalu ada seumur
hidup host.
Terdapat di kulit dan membran mukosa
pencernaan, pernafasan, urethra dan
vagina.
2. Transient Mikroba
Mikroba yang ada pada host hanya
selama beberapa jam / hari / bulan
sebelum akhirnya hilang.
Tempat transient mikroba sama dengan
residen mikroba.
Kulit
• Ekspose terbesar terhadap lingkungan
• pH, asam lemak, keringat, lysozim,
mandi,
• Resident predominan:
- basil diphteroid anaerob: corynobacterium
propionibacterium
- Nonhemolitik & anaerob staphylococci: S.
aureus, S. epidermidis
- G+, aerob, basil berspora: viridans
streptococci, enterococcus
- G-, basil coliform, acinetobacter
- Fungi & yeast
Mulut & Saluran Respirasi Atas
• Hidung: corynobacteria, S. aureus, S.
epidermidis, Streptococci
• Pada bayi kontaminasi dari jalan lahir &
dari saluran pernafasan atas ibu
• Mikroba:
- aerob-anaerob Staphylococci
- G- diplococci, diphteroid, lactobacilli
- spirochaeta, prevotella, fusobacterium,
rothia
- actinomyces
Traktus Digestiva

• Pada bayi: bakteri asam laktat


• Adult:
- esophagus: mikroba dari makanan dan
saliva
- intestine atas: lactobacilli, enterococci
- ileum-cecum: fecal
- colon: anaerob bacteroides,
fusobacterium, anaerob G+ cocci
Urethra

• Sama halnya dengan flora kulit dan


perineum
• Pada urine dengan jumlah normal 102 –
104
Vagina

• Berubah bergantung pH
• Mikroba:
- streptococci
- prevotella
- clostridia
- Gardnella vaginalis
- Ureaplasma erealyticum
Conjunctiva

• Mikroba perdominan:
- Corynobacterium xerosis
- S. epidermidis , non hemolitik
streptococci
- Neisseriae, G- haemophili
• Lysozim
Angka Lempeng Total bakteri
• Untuk mengetahui jumlah bakteri total aerob
yang hidup
• kecuali
– Obligate Anaerobes
– Microaerophiles
Plate Counts
• Mengukur jumlah sel yang viable pada sampel
• Sel yang diisolasi pada media agar nutrien
akan menghasilkan satu koloni
• Koloni tsb mendeterminasikan jumlah sel yang
ada di sampel
Pour Plate
• Pada metode ini, 0,1 sampai 1,0 ml dilusi
dipindahkan ke petridish steril dan
ditambahkan dengan agar nutrien yang telah
didinginkan pada suhu 50°C.
• Ketika agar mengeras sel, dan setelah
inkubasi, koloni dihitung
Spread plate
• 0,1 -0,2 ml sampel di pindahkan ke petridish
yang telah mengandung media solidified
nutrient agar
• Larutan diratakan di dalam petri dengan
menggunakan bent glass rod steril.
Pour plate dan Spread plate umumnya
digunakan untuk sampel yang berisi 100
organisme/ml.
Plate Counts
• Asumsi
– koloni dapat muncul dari satu sel bakteri

• Dilaporkan sebagai
– Colony Forming Unit (CFU)/gram or ml
– NOT at total bacteria
– Koloni/gram atau koloni/ml
Kegunaan ALTB
• Mengevaluasi sanitasi suatu produk
• Memprediksi masa kadaluarsa
• “Safety” Indicator
• Monitor Environment
Keterbatasan ALTB
• Hanya bakteri aerob yang dapat dihitung
• Tipe bakteri tidak diketahui
• Media yang digunakan tidak dapat mensupport
pertumbuhan bakteri tertentu
• Eye strain/Human Error
• Kadang sulit membedakan antara partikel makanan
dan koloni bakteri
• Tidak dapat digunakan untuk makanan fermentasi
• Kadang koloni terlalu kecil untuk dilihat
MPN Coliform
• Merupakan uji statistik jumlah sel yang didasarkan
pada teori probabilitas.
• Tujuannya untuk mendilusi sampel dan
mendeterminasi hasil dilusi tersebut
• Menggunakan 3 set tabung yang setiap setnya
berisi 3-5 tabung
• 3 set tabung tersebut diencerkan. Setelah inkubasi
ada atau tidaknya mikroba dicatat
• Produksi gas juga dicatat, kmd dibandingkan
dengan tabel MPN
• MPN biasanya digunakan untuk menghitung
Coliform pd sampel air
Untuk mengetahui Total Coliform dan Fecal Coliform
dalam 100 ml air digunakan metode MPN

1. Presumptive Test
Pembiakan pada kaldu laktosa

2. Confirmed test
Pembiakan pada BGLB,
berdasarkan hasil positif dari Presumptive Test

Penentuan MPN
Completed Test

- Pemeriksaan lanjutan dari Confirmed Test

- Untuk menentukan E. coli


A. Presumptive test
Sampel air

a 10 mL a 1 mL a 0,1 mL

Inkubasi 35 ± 0,5 oC , 24 jam

- + + + + + - + - + - - + - -

Lihat tabung yang membentuk gas Lanjut ke Confirmed Test


B. Confirmed test
Lakukan secara duplo

BGLB

Inkubasi pada 35 ± 0,5 º C dan 44,5 ± 0,2 ºC, 24 jam

Periksa tabung dengan gas,


2 1 0  tabel MPN = 6,8

Lakukan completed test

EMB/Endo (35 º C, 24 jam)

Isolasi dan identifikasi koloni tersangka


C. Completed Test

Nomor tabung positif

2 3 4 5 6 8 10 11

Hasil IMViC :

+ + - - : E. coli
- - ++ : Enterobacter

EMB/Endo (35 º C, 24 jam)

Koloni tersangka (merah, kilat logam)

Isolasi & identifikasi


 I (indol); M (merah metil); V (Voges Proskauer); C (Simmon citrate)
Presumptive test

Anda mungkin juga menyukai