Anda di halaman 1dari 24

Mikroba Pencemar Air

Modul Rawa Gambut


Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Dr. Dewi Klarita Furtuna, M.Ked.Klin., Sp.MK
Air sangat penting bagi kehidupan, tetapi banyak
orang tidak memiliki akses ke air minum yang
bersih dan aman dan banyak yang mati karena
infeksi bakteri yang ditularkan melalui air
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI AIR
Air minum bisa sebagai sumber penyakit (WATER BORNE DISEASE)  bila terkontaminasi
-------- kuman pathogen untuk manusia : seperti S.typhosa, S.paratyphi, V.cholera, Shigella
dysentriae.

Mikroorganisme dalam air  tgt. tempat asal air  perlu pem. rutin terhadap supply air ke
rumah - rumah

Bakteri PATOGEN positif  adalah bukti langsung pencemaran air


minum.

KERUGIAN :
- Teknik pemeriksaan sulit
- Kemungkinan mendapatkannya <
(Kuman 2 tersebut cepat mati oleh pengaruh lingkungan)
Int J Environ Res Public Health. 2010 Oct; 7(10): 3657–3703.
Published online 2010 Oct 15. doi:  [10.3390/ijerph7103657]
BAKTERIOLOGI AIR DAN MAKANAN
Tujuan : Memproduksi air minum yang bebas dari kuman yang pathogen
dan parasit.
(BUKAN air yang steril).

Yang harus diperhatikan :


1. Sumber airnya.
2. Proses pengelolaannya.
3. Sistem distribusinya.
TRANSMISI WATERBORNE:

Penyakit yang ditularkan melalui air:


       - Masalah GI (mis. Diare)
       - Penyakit sistemik (mis. Hepatitis A)
       - CRF (mis. ISK oleh Escherichia coli O157: H7)
Penyakit yang dicuci air:
       eq. trachoma, kutu, penyakit bawaan caplak kebersihan buruk.
Penyakit berbasis air:
       eq. Cacing schistosomiasis.
Penyakit terkait air:
       eq. vektor serangga malaria, demam berdarah, demam kuning.
TRANSMISI FOODBORNE:
Kontaminasi sayuran & buah mentah.
Kerang (mis. Tiram, kerang, kerang).

AIRBORNE TRANSMISSION :
- Legionella
- Mycobacterium
Patogen dan parasit utama dari masalah kesehatan dalam air minum:
Bergantung pada :
Dosis Infektif Minimal
Patogenisitas
Host susceptibility
Faktor lingkungan

Kontaminasi air :

WHO: 80% penyakit


              1/3 kematian
Di negara berkembang
DRINKING WATER DISINFECTION :

1. Chlorine gas (Cl2).


2. Chlorine Dioxide (ClO2).
3. Ozone (O3).
4. UV light.
SISTEM DISTRIBUSI AIR (WDS):

1. Pertumbuhan Mikroba.
2. Kelangsungan Hidup & Pertumbuhan Patogen.
3. Masalah Nitrifikasi.
4. Biokorosi.
PENYELESAIANNYA :
DETEKSI KUMAN – KUMAN USUS NONPATOGEN
(coliform, S.faecalis, C.welchii)

Tidak berbahaya untuk manusia
menunjukkan ada kontaminasi oleh fecal material
(ku 2 usus patogen positif)

- S. faecalis jumlahnya <<< dalam faeces, oleh karena itu bila negatif
tidak menyingkirkan kemungkinan kontaminasi oleh faeces
- C. welchii (ku. anaerob pembentuk spora) :
spora sangat tahan lama  sehingga bila positif tidak menunjukkan
kontaminasi baru.

COLIFORM adalah indikator paling tepat polusi oleh faeces
Kuman Coliform :
E.coli, E.aerogenes, Citrobacter, Klebsiella spp.
• Fakultatif anaerob
• Bentuk batang
• Gram negatif
• Tidak berspora
• Fermentasi lactosa
• Membentuk gas

E.coli  t.u. pada usus manusia dan hewan berdarah panas.



Coliform lain juga didapatkan pada : air permukaan, tanah dan tumbuh
– tumbuhan
E.coli akan mati dalam beberapa hari di luar usus  tepat sebagai
indikator kontaminasi baru. (FECAL CONTAMINATION)
PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
AIR MINUM :
SYARAT AIR MINUM (W.H.O.) :
• MPN COLIFORM : 0 / 100 ml. air
• MPN E.coli : 0 / 100 ml. air
• Total Plate count : ≤ 100 Ku / ml.air

SYARAT AIR MINUM (MENKES RI) :


• MPN COLIFORM : 0 / 100 ml. air
• MPN E.coli : 0 / 100 ml. air
• TPC : ≤ 200 ku / ml. air

2 macam cara Pemeriksaan :


I. Pem. Kualitatif
2. Pem. Kuantitatif

PEMERIKSAAN KUALITATIF
Ada 2 macam metode  menghitung sesuai syarat – syarat WHO dan
Menkes RI
METODE I
a. PRESUMPTIVE TEST
3 atau 4 grup tabung ā 3 tabung
diisi : - Lactose broth
- Tabung DURHAM
- Sampel air

Untuk Clear surface water : 3 grup


Untuk Turbid surface water : 4 grup

PRESUMPTIVE – POSITIVE untuk Coliform :


bila pada tab. Durham terbentuk gas ≥ 10%

MOST – PROBABLE – NUMBER (MPN)


Coliform per 100 ml air :
Σ tab yang positif  tabel Mc. CRADY
b. CONFIRMED TEST
Presumptive positif  diduga air unsafe
tetapi bisa oleh karena Non Coliform (mis : Clostridium perfringens)
 butuh CONFIRMED TEST
untuk memperkuat Dx, caranya ;
Tab.2 hasil presumptive positif

EMB agar atau ENDO agar
(media SELEKTIF – DEFERENSIAL)
media lain :
- Brilliant – Green – Lactose – Bile – Broth
- Eykman’s medium
- E.C. medium

Bila hasil negatif (Coliform negatif) :
air aman diminum
c. COMPLETED TEST
Koloni khas pada confirmed test  tanam pada Nutrient Slant dan
Lactose Broth

35OC  24 jam
Coliform positif bila gas positif pada Lact. broth
Ku. batang, gram negatif, spora negatif
METODE II :
a. PRESUMPTIVE COLIFORM COUNT :
METODE 155 untuk contoh air yang jernih
(mis : telah difilter / diklorinasi)

METODE 555 untuk contoh air yang keruh


Medium yang dipakai :
Bile – Salt – Lactose – Pepton – Water

menekan ku. gram positif
Inkubasi 37OC, 24 jam  48 jam
Gas ≥ 10%  Presumptive positif  ku. Coliform positif
MPN Coliform / 100 ml air  tab. Mc. Crady
b. CONFIRMED E.COLI COUNT / DIFFERENSIAL COLIFORM COUNT
untuk mengetahui : Presumptive positif
oleh karena E.coli (typical coliform)
 tumbuh dan membentuk gas pada mdium dengan suhu 44OC
(Atypical coliform negatif)
MPN E.coli / 100 ml air  tab. Mc. Crady

c. COMPLETED TEST
Hasil b. positif  EMB / ENDO agar
t : 35OC, 24 jam  Koloni E.coli khas
(METHALIC SHEEN / HIJAU METALIK)
PEMERIKSAAN KUANTITATIF :
Total Bacterial Count / Σ Kuman per 1 ml air sebenarnya kurang sesuai
dengan kualitas hygienes dari water supply oleh karena kuman 2 saprofit
di air dan tanah ikut terhitung
P/ ini berguna untuk :
1. Menggambarkan derajat polusi air
2. Memantau sistem supply air
3. Mengetahui efektifitas macam – macam tahap pemurnian air

Tidak ada satupun media yang ideal untuk semua jenis kuman, oleh
karena itu hasil P/ sebaiknya disebutkan :
Medium, waktu inkubasi dan t. perbenihan
Mis : TPC (TGE agar, 24 j, 37OC) = 120 koloni / ml
Sejarah perkembangan
• Metode MPN muncul pada awal abad 20. Estimasi paling akurat dari tabel MPN di
publikasikan oleh Mc Crady pada tahun 1915

• Dasar statistik dari metode MPN dikemukakan oleh Halvorson dan Ziegler (1933),
Eisenhart dan Wilson (1943) dan Cochan (1950).

• Pada tahun 1957 Woodward menyarankan tentang pengabaian hasil positif (banyak
tabung positif pada pengenceran tinggi dan sebaliknya) yang dapat meningkatkan
kesalahan laboratorium dalam tabel MPN.

• De Mann pada tahun 1983 mempublikasikan tentang metode perhitungan tingkat


kepercayaan (convidence interval) dalam tabel MPN.
Prinsip yang digunakan dalam metode
MPN
MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang
menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada
medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat
atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan
menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah
mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa
sampel.
Asumsi yang diterapkan dalam metode MPN adalah :

- bakteri terdistribusi sempurna dalam sampel


- sel bakteri terpisah-pisah secara individual, tidak dalam bentuk rantai
atau kumpulan (bakteri coliform termasuk E. coli terpisah sempurna tiap
selnya dan tidak membentuk rantai).
- media yang dipilih telah sesuai untuk pertumbuhan bakteri target
dalam suhu dan waktu inkubasi tertentu sehingga minimal satu sel hidup
mampu menghasilkan tabung positif selama masa inkubasi tersebut.
- jumlah yang didapatkan menggambarkan bakteri yang hidup (viable)
saja. Sel yang terluka dan tidak mampu menghasilkan tabung positif tidak
akan terdeteksi
Pemilihan Media
Pemilihan media sangat berpengaruh terhadap metode MPN yang dilakukan.
Umumnya media yang digunakan mengandung bahan nutrisi khusus untuk
pertumbuhan bakteri tertentu.
Misalnya dalam mendeteksi kelompok coliform dapat menggunakan media
Brilliant Green Lactose 2% Bile (BGLB) broth. Di dalam media ini mengandung
lactose dan garam empedu (bile salt) yang hanya mengizinkan coliform
untuk tumbuh. Jika terdapat ketidaksesuaian jenis media dan bakteri yang
diinginkan maka metode MPN akan menghitung bukan bakteri yang dituju.
Untuk menghitung coliform dapat menggunakan Lauryl Sulphate Tryptose
(LST) broth, sedangkan untuk menghitung E. coli diperlukan media EC
(Escherichia coli) broth.
Aspek peluang dalam metode MPN
Perbandingannya dengan plate count
MPN cocok untuk sampel dengan konsentrasi mikroorganisme rendah
khususnya dari jenis sampel air, susu, atau makanan terutama yang
memiliki partikel-partikel yang larut didalamnya.

Partikel-partikel tersebut dimungkinkan mampu mempengaruhi


keakuratan perhitungan bakteri jika menggunakan metode penanaman
pada cawan petri. Hal ini karena sel bakteri yang terpisah dapat
mengelompok pada partikel makanan dan mungkin tidak terpisah pada
proses homogenisasi dalam pengenceran bertingkat sehingga saat
diplating satu kumpulan tersebut menjadi satu koloni dan membuat data
plate count menjadi bias. Metode MPN dapat mengeliminasi kekurangan
ini.

Anda mungkin juga menyukai