Anda di halaman 1dari 18

Makalah Enterpreneurship

“Kreativitas Dan Keinovasian Dalam Kewirausahaan”

Di susun oleh:
Kelompok 5
1. Dita Sartika
2. Irda Saranski
3. Muh.Rafly Wally
4. Muh. Ferry Virgiawan

Fakultas Sains Dan Teknologi


Program Studi D-III Teknologi Elektromedis
Universitas Mandala Waluya
Kendari
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami berupa iman, ihsan maupun kesehatan
dan Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat dan semua umat yang mengikuti pentujuknya.

Atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi
tugas  “Kewirausahaan”. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, disaring dari
berbagai referensi yang memuat informasi mengenai “Kreativitas dan Inovasi”. Diharapkan
pembaca dapat memahami dengan baik dan benar.

Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok yang akhirnya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna,
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami mengaharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kebaikan makalah ini.

Kendari, 4 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii    

BAB I PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang................................................................................... 1    

B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 3    

C.     Tujuan............................................................................................... 3    

BAB II PEMBAHASAN

A.     Pengertian Kreatifitas........................................................................ 4    

B.     Langkah-langkah berfikir Kreatif....................................................... 6    

C.     Pengertian Inovasi............................................................................. 8    

D.    Karakteristik Inovasi....................................................................... 10    

E.     Prinsip-Prinsip Inovasi..................................................................... 12    

F.      Peluang Inovasi............................................................................... 15    

G.    Proses Adopsi dan Inovasi............................................................... 19    

BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan...................................................................................... 21    

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 23    


BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menyaksikan
berbagai aktifitas sebagai berikut. Seorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah
uang untuk membeli sejumlah barang, kemudian barang tersebut dipajang di lokasi tertentu
untuk dijual kembali kepada konsumennya.

Sederhananya seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berani


mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil risiko artinya bermental mandiri dan berani memulai suatu usaha, tanpa adanya
rasa cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Untuk berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha.
Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreativitas adalah inti dari
kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk
memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.

Jiwa kewirausahaan mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola


usaha secara profesional. Minat usaha tersebut perlu diikuti dengan perencanaan dan
perhitungan yang matang, seperti dalam hal menyeleksi bidang usaha yang akan dijalankan
sesuai dengan prospek dan kemampuan seorang pengusaha. Pemilihan bidang usaha harus
disertai dengan berbagai pertimbangan, seperti minat, modal, kemampuan, dan pengalaman
sebelumnya.

Seorang ahli, yaitu Peter F. Ducker mengatakan bahwa wirausaha merupakan


kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian tersebut
mengandung maksud bahwa seorang wirausaha adalah orang yang memiliki kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang ada sebelumnya. Sementara itu, Zimmerer mengartikan
kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas beserta inovasi dalam memecahkan
persoalan yang baru dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Dari kedua pendapat di atas disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan suatu


kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha yang memerlukan adanya kreativitas dan
inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut nantinya akan berkontribusi bagi masyarakat
banyak.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari kreatifitas ?

2.      Apa saja langkah-langkah berfikir kreatif ?

3.      Apa pengertian dari inovasi ?

4.      Bagaimanakah karakteristik inovasi ?

5.      Jelaskan prinsip-prinsip inovasi ?

6.      Bagaimanakah peluang inovasi ?

7.      Bagaimanakah proses adopsi dan inovasi ?

C.     Tujuan

1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian kreativitas.

2.      Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah berfikir kreatif.

3.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian inovasi.

4.      Untuk mengetahui dan memahami karakteristik inovasi.

5.      Untuk mengetahui dan memahami prinsip-prinsip inovasi.

6.      Untuk mengetahui dan memahami.

7.      Untuk mengetahui dan memahami proses adopsi dan inovasi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kreatifitas

Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih
bersifat heuristic  daripada algorithmic (Dollinger, 1995). Sedangkan yang dimaksud
dengan heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang
tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan
sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum jelas dimana kita
dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang untuk belajar lebih dalam
untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A dengan petunjuk map yang
kurang jelas tersebut.

Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan operasi


yang telah diset sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan keputusan, dan
penyelesaian suatu konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang adalah
suatu algorithm karena jumlah sisi dari koin dan indikator dari kepala atau ekor telah
ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin tersebut dilemparkan.

Rockler dalam Innovative Teaching Strategies mendefinisikan bahwa; kretaivitas


adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan sebagai hasilnya
membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melalui suatu proses yang sangat penting
dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi, menghasilkan sesuatu
yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian, atau lingkungan dari
kehidupannya dilain pihak.

Menurut  kamus  Webster  dalam  Anik  Pamilu  (2007:9)  kreativitas  adalah


kemampuan  seseorang  untuk  mencipta  yang  ditandai  dengan  orisinilitas  dalam
berekspresi  yang  bersifat  imajinatif. Beberapa ahli mendefinisikan kreativitas sebagai
berikut:

1.      Menurut   James   J.   Gallagher   dalam   Yeni   Rachmawati   (2005:15)


mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual crates new ideas
or products, or recombines  existing ideas and product, in fashion that is  novel  to  him  or 
her “ (kreativitas  merupakan  suatu  proses  mental  yang dilakukan individu berupa gagasan
ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnyakan
melekat pada dirinya.

2.      Menurut  Supriadi  dalam  Yeni  Rachmawati  (2005:15)  mengutarakan  bahwa


kreativitas  adalah  kemampuan  seseorang  untuk  melahirkan  sesuatu  yang  baru, baik 
berupa  gagasan  maupun  karya  nyata  yang  relatif  berbeda  dengan  apa  yang tealah  
ada.   Kreativitas   merupakan kemampuan   berpikir   tingkat   tinggi   yang
mengimplikasikan  terjadinya  eskalasi  dalam  kemampuan  berpikir,  ditandai  oleh suksesi, 
diskontinuitas,  diferensiasi,  dan  integrasi  antara  tahap  perkembangan.
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau daya cipta (Kamus  Besar 
Bahasa  Indonesia,  1990:  456),  kreativitas  juga  dapat bermakna  sebagai  kreasi  terbaru 
dan  orisinil  yang  tercipta,  sebab kreativitas  suatu proses mental yang unik untuk
menghasilkan  sesuatu  yang  baru,  berbeda  dan  orisinil. Kreativitas merupakan   
kegiatan    otak  yang  teratur  komprehensif,  imajinatif  menuju  suatu hasil yang orisinil.

Berdasarkan  beberapa  definisi  diatas  dapat  kita  tarik  kesimpulan  bahwa


kreativitas  merupakan  suatu  proses  mental  individu  yang  melahirkan  gagasan, proses,  
metode   ataupun   produk   baru   yang   efektif   yang   bersifat   imajinatif, fleksibel, 
suksesi,  dan  diskontinuitas,  yang  berdayaguna  dalam  berbagai  bidang untuk  pemecahan 
suatu  masalah. Jadi  kreativitas  merupakan  bagian  dari  usaha seseorang.  Kreativitas  akan 
menjadi  seni  ketika  seseorang  melakulan  kegiatan. Dari  pemikiran  yang  sederhana  itu, 
penulis  melakukan  semua  aktivitas  yang bertujuan untuk memacu atau menggali
kreativitas.

B. Langkah-langkah berfikir Kreatif

Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir yang mana berusaha menciptakan gagasan
atau ide baru yang fresh. Berpikir kreatif juga dapat dikatakan berpikir divergen yang
merupakan cara berpikir dengan memberikan berbagai kemungkinan jawaban untuk
pertanyaan yang sama seperti melihat suatu permasalahan dari berbagai perspektif.
Kemampuan berpikir kreatif seseorang akan semakin tinggi jika mampu memberikan
semakin banyak solusi untuk suatu masalah dengan menekankan ketepatgunaan yang belum
umum diterapkan. Produk dari cara berpikir kreatif adalah kreativitas yang dapat
menghasilkan sesuatu yang baru dan segar, dari sesuatu yang sebelumnya belum ada, atau
kombinasi baru dari sesuatu yang sudah ada. Untuk itu penemuan teknologi, penetapan
kebijakan, temuan teori dan lainnya merupakan hasil dari berpikir kreatif. Dengan begitu,
cara berpikir kreatif sangat penting peranannya dalam hidup. Dengan mulai belajar berpikir
kreatif, para pemuda belajar pula meningkatkan kualitas hidupnya. Berikut adalah tiga
langkah yang dapat diikuti untuk mulai berpikir kreatif.

1.      Warm Up

Sebagai pemuda berkualitas, mulailah dengan pemanasan seperti menuliskan


masalah-masalah yang ada di sekitar kita, kemudian mulai mengidentifikasi aspek yang
mempengaruhinya. Kita dapat memunculkan berbagai pertanyaan terkait dengan masalah
tersebut.  Kita juga dapat mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan
masalah tersebut lalu kemudian informasi tersebut dapat diproses secara analogis untuk
menjawab pertanyaan yang timbul sebelumnya. Pada akhir tahap pemanasan ini, kita perlu
mengoptimalkan fungsi otak untuk menghubungkan aspek pemsalahan dengan inti
permasalahan serta informasi yang telah dimiliki.

2.      Finding Inspiration

Dalam proses pencarian inspirasi ini perlu keadaan yang tenang dan tidak gegabah.
Proses ini sangat bergantung pada informasi yang kita serap karena semakin banyak
informasi maka akan semakin banyak inspirasi yang akan muncul. Inspirasi yang muncul ini
sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja karena terkadang inspirasi datang diwaktu yang tak
terduga dan mudah hilang lagi dalam pikiran. Untuk itu kita perlu memperjelas inspirasi-
inspirasi yang muncul atau mengiluminasinya.

3.      Breaking Through The Box

Setelah semua inspirasi dikumpulkan dan dimatangkan dengan informasi yang


didapat, tinggal menguji dan menilai dengan kritis hasil akhir dari pemikiran kita tersebut.
Hilangkan semua batasan-batasan yang mengungkung gagasan yang kita dapatkan. Karena
slogan think out of the box merupakan panutan orang yang cara berpikirnya tidak
konvensional. Berpikir kreatif membutuhkan kebebasan dalam berpikir dan berekspresi, yang
juga kemandirian berpikir. Untuk itu, jangan takut jika menghasilkan pemikiran atau gagasan
yang luar biasa aneh atau bahkan dianggap tidak rasional.

C. Pengertian Inovasi

Inovasi (Innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),
baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu
atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Inovasi sebagai alat, hal, atau gagasan yang
baru dimana hal tersebut belum pernah ada sebelumnya, dimana dengan terciptanya hal baru
tersebut diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menarik dan berguna. Seseorang yang selalu
berinovasi maka dapat dikatakan seorang yang inovatif, orang yang melakukan inovasi
tersebut disebut dengan inovator.

Dalam kemajuan era globalisasi saat ini seorang wirausahawan dituntut agar terus
berinovasi, menghadirkan suatu hal yang baru, yang unik, yang lebih efisien, dan lebih baik
dari produk dan jasa sebelumnya, seorang wirausahawan yang dapat terus menerus
melakukan sebuah inovasi dalam usahanya maka dapat mempertahankan usaha hingga dalam
umur yang panjang. Dapat kita bayangkan apabila seorang pengusaha tidak pernah berinovasi
dalam produknya tentu masyarakat akan merasa bosan, karena tidak adanya pembaharuan.
Selain hal tersebut, persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, dimulai dengan
persaingan harga, kualitas, dan hal terpenting adalah produknya sendiri (harus ada sesuatu
yang baru) bila wirausahawan tidak mampu mempertahankan eksistensi produknya di
pasaran sudah jelas akan tergeser oleh pesaing yang dapat terus berinovasi dalam produknya
itu dapat mengambil alih perrhatian konsumen, jika perhatian konsumen dapat beralih dapat
dipastikan produk kita tidak dapat dikonsumsi seperti biasanya dan menjadikan pendapatan
perusahaan menurun.

Pengertian inovasi menurut UU No. 18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan


penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan
penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses
produksi. Sedangkan menurut para ahli inovasi, yaitu:
1.      Everett M. Rogers (1983) mendefinisikan bahwa inovasi ialah suatu ide,
gagasan, praktek atau objek/benda yang didasari dan diterima sebagai suatu hal yang baru
oleh seorang atau sekelompok untuk diadopsi.

2.      Edquist ( 1999, 2001) mendefinisikan bahwa inovasi ialah ciptaan-ciptaan baru


(dalam bentuk materi ataupun intangible) yang memiliki nilai ekonomi yang berarti
(signifikan), yang umumnya dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para
individu.

3.      Rosenfield (2002) mendefinisikan bahwa inovasi ialah eksploitasi yang berhasil


dari suaru gagasan baru (the succesful exploitation of a new idea; Mitra, 2001 dan the British
Council, 2000), atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, ketrampilan
teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru. Inovasi
merupakan fungsi pertama dalam proses kewirausahaan.

Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang:

1.      Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat).

2.      Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan, pemasaran, dll).

D.Karakteristik Inovasi

Menurut  Rogers  (1995),  karakteristik  inovasi  terdiri  atas  lima aspek  yaitu
Keunggulan relatif (relative  advantage), Kompatibilitas (compatibility),  Kerumitan
(complexity) , kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan kemampuan untuk diamati
(observability). Masing-masing  aspek  ini  dijadikan sebagai patokan  dalam  penerimaan 
maupun  penundan  adopsi  produk inovatif  karena  dianggap sudah mampu mewakili semua
aspek kemampuan konsumen dalam menerima ataupun menunda produk inovatif.

1.      Keunggulan Relatif (Relative Advantege)

Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau
unggul dibandingkan dengan yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa faktor,
seperti faktor ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan. Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.

2.      Kompatibilitas (Compatiballity)

Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan


nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku,
inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya inovasi yang sesuai
(compatible).

3.      Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan
dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

4.      Kemampuan untuk diujicobakan (Trialability)

Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam setting sesungguhnya umumnya
akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu
mengemukakan keunggulannya

5.      Kemampuan untuk diamati (Observability)

Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat
oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Semakin besar keunggulan
relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta
semakin kecil kerumitannya semakin cepat diadopsi.

E.Prinsip-Prinsip Inovasi

Pelaksanaan inovasi baik dan terarah adalah inovasi yang dihasilkan dari sesuatu yang
kecil dan terfokus (Drucker 1985). Drucker membahkan prinsip-prinsip inovasi meliputi
petinjuk apa yang dilakuan, hal-hal yang harus dihindari dan tiga persyaratan  dalam
melakukan inovasi. Hal-hal yang harus dilakukan dalam berinovasi adalah :

1.      Inovasi yang terarah dan sistematis. Inovasi yang terarah mempertimbangkan


area yang berbeda, sumber-sumber yang berbeda, kepentingan yang berbeda dan waktu yang
berbeda. Inovasi yang sistematis diawali dengan analisis peluang dan langkah-langkah dari
sederhana ke kompleks.

2.      Inovasi meliputi hal yang konseptual maupun perseptual. Konseptual meliputi


konsep perubaha terbaik bagi organisasi, perseptual meliputi hasil evaluasi perusahaan,
analisis sumberdaya imternal, pelanggan dan pengguna, pelaku inovsi dapat mengetahui
kepuasan, peluang, harapan, nilai kebutuhan.

3.      Inovasi harus efektif, sederhana dan berfokus;

4.      Inovasi yang efektif harus dimulai dari hal yang terkecil;

5.      Membutuhkan komitmen yang kuat dari seorang pimpinan.

Adapun hal yang dihindari dari preaktek inovasi menurut Peter Drucker (136-138).

1.      Jangan melakukan hal yang banyak dalam satu waktu yang bersamaan.

2.      Jangan berinovasi untuk masa deapan, berinovasilah untuk masa sekarang,


persyaratan yang harus dipenuhi saat melakukan inovasi.
3.      Inovasi adalah kerja, maka hal itu membutuhkan pengetahuan dan keahlian yang
tinggi.

4.      Inovator harus membangun inovasi berdasarkan kekutan sendiri.

5.      Inovasi adalah dampak dari perubahan eonomi dan kemasyarakatan. Perbedaan


dari perilaku konsumen, guru, petani harus dekat dengan pasar dan dipicu oleh kondisi pasar.

Prinisp inovasi yang dikemukakan Drucker ini menekankan bahwa inovasi dilakuakan
mulai dari sesuatu yang sederhana, kecil, berfokus, memenuhi kebutuhan sekarang yang
dijalankan dengan didasari pengetahuan, memeprtimbangkan berbagai aspek, dan perlu
komitmen yang kuat. Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:

1.      Sesuatu yang harus dilakukan

a.       Menganalisi peluang

b.      Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang

c.       Sederhana dan terarah

d.      Dimulai dari yang kecil, dan

e.       Kepemimpinan.

2.      Sesuatu yang tidak harus dilakukan

a.       Mencoba untuk menjadi pandai.

b.      Mencoba inginmengerjakan sesuatu yang banyak.

c.       Mencoba inovasi untuk masa yang akan datang.

3.      Kondisi

a.       Memerlukan ilmu pengetahuan.

b.      Membangun keunggulannya sendiri.

c.       Inovasi adalah efek ekonomi dari masyarakat.

Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap
baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003) inovasi yaitu:
“sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan
dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Keeh (2007) menjelaskan
inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut:

1.      Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan
baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang
harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
2.      Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu
cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.

3.      Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga.
Oleh karena itu skill  inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus
mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.

4.      Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru,dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru
dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.

5.      Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen


pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik.

F.Peluang Inovasi

Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut:

1.      Penelitian dan Pengembangan

Inovasi dapat dihasilkan melalui suatu penelitian dan pengembangan (research and
development). Perusahaan-perusahaan yang telah maju atau besar umumnya mempunyai satu
divisi khusus untuk melakukan penelitian dan pengembangan bagi bagi produk-produk
barunya. Penelitian dan pengembangan ini merupakan suatu inovasi yang sistematis dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Perusahaan ini berprinsip harus melakukan inovasi
terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.

2.      Keberhasilan/kegagalan

Keberhasilan/kegagalan baik dari perusahaanan sendiri maupun dari perusahaan lain


dapat dijadikan sumber ide bagi suatu inovasi. Keberhasilan peluncuran suatu produk
merupakan ide untuk melakukan inovasi bagi produk yang lainnya. Produk inovasi tersebut
dapat sama tetapi dengan perbedaan spesifikasinya. Misalnya, munculnya kendaraan diesel
Isuzu Panther merupakan sumber inovasi bagi Toyota Kijang untuk memproduksi kendaraan
diesel Kijang baru dengan bahan bakar solar. Peluncuran suatu produk juga dapat menjadi
sumber inovasi bagi produk suplemen lainnya. Misalnya, produk aksesoris kendaraan
merupakan suplemen bagi produk tersebut diluncurkan.

3.      Kebutuhan, keinginan, dan dayabeli masyarakat

Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan dan daya beli
masyarakat. Misalnya, semua masyarakat mempunyai kebutuhan akan perumahan. Namun
keinginan dari individu masyarakat tersebut berbeda-beda sesuai dengan selera dan keadaan
ekonomi mereka. Selanjutnya permintaan akan perumahan akan dipengaruhi oleh daya beli
masyarakat. Seorang yang butuh perumahan mungkin menginginkan rumah yang besar
dengan harga yang lebih mahal. Namun karena kemampuan daya belinya tidak memadai
maka ia harus membeli rumah yang kecil yang terjangkau oleh daya belinya. Seorang
pemimpin perusahaan dalam hal ini harus membuat perumahan dengan tipe-tipe yang sesuai
dengan keinginan dan daya beli mereka.

a.       Kebutuhan fisik (physiological needs), yaitu kebutuhan dasar hidup seperti air,
udar, sandang, pangan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

b.      Kebutuhan keamanan (safety needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan


terhadap bahaya, terbebas dari rasa ketakutan, dan keamanan.

c.       Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa dicintai, dimiliki,
berafiliasi, dan diakui.

d.      Kebutuhan penghargaan (esteems needs), yaitu keutuhan akan prestasi,


pengakuan dan status.

e.       Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs), yaitu kebutuhan untuk


mengaktualisasikan kemampuan potensial dengan menggunakan bakat yang kreatif.

4.      Persaingan

Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam peluncuran
produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan akan terdorong untuk melakukan
inovasi. Sebagai contoh, persaingan dalam produk pasta gigi dari beberapa merek
menyebabkan perusahaan meningkatkan penelitian dan pengembangan akan produknya untuk
menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan keunggulannya masing-masing.

5.      Demografi

Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk menyesuaikan produk-


produk yang ada atau membuat produksi yang sama sekali baru. Perubahan demografi
meliputi; usia, seks, jumlah keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, kedudukan,
pendidikan, agama, ras, kebangsaan.

6.      Perubahan Selera

Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru atau berbeda
dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen mempunyai keinginan untuk tampil beda
dengan yang lainnya sesuai dengan seleranya masing-masing. Perubahan harus cermat
memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi
bagi produknya.

7.      IPTEKS baru

Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk memudahkan memproduksi


suatu barang atau jasa dapat merupakan sumber inovasi. Contoh dengan adanya komputer
maka produksi dalam industri percetakan dan grafika mengalami revolusi. Percetakan dapat
menampilkan gambar seperti foto dengan lebih mudah dan cepat. Revolusi ini mengakibatkan
perubahan dalam perwajahan kemasan (packaging) suatu barang.

Sumber inovasi menurut Drucker (1995) adalah sebagai berikut:

a.       Tidak diperkirakan (the unexpected)

-          Sukses yang tidak diperkirakan

-          Kegagalan yang tidak diperkirakan

b.      Ketidaksesuaian (incongruities)

c.       Proses kebutuhan (process need)

d.      Struktur pasar dan industri (industry and market struktures).

e.       Demografi (demographics)

f.        Pengetahuan baru (new knowledge)[19]

G.    Proses Adopsi dan Inovasi

Pelanggan yang mengadopsi suatu inovasi dari produk akan melalui proses sebagai
berikut :

a.        Awarness.

Pada tahap ini calon pelanggan baru menaruh perhatian terhadap inovasi tetapi masih
memiliki sedikit informasi terhadap produk inovatif. Tugas perusahaan adalah menyebar
luaskan informasi dari produk inovatif pada segmen atau sasaran pasar (target market) yang
telah direncanakan.

b.      Interest

Pada tahap ini calon pelanggan terdorong untuk mencari informasi lebih lanjut
mengenai produk inovatif. Tugas perusahaan adalah mempermudah para calon pelanggan
untuk memperoleh informasi yang disebarluaskan.

c.       Evaluation

Calon pelanggan mempertimbangkan apakah akan memakai produk inovatif tersebut


atau tidak. Dalam tahap uji coba ini perusahaan harus menjaga jangan sampai produk yang
diujicoba oleh mereka ternyata tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

d.      Adoption

Jika tahap ujicoba berhasil maka calon pelanggan akan memutuskan untuk 
menggunakan produk inovatif dengan penuh dan secara teratur.
Tugas perusahaan dalam tahapan ini adalah menjaga kepercayaan dari para pelanggan
degan tetap menjaga mutu produk dan pelayanan. Dilain pihak perusahaan harus tetap
mengembangkan produk yang ada untuk memperoleh inovasi produk yang baru.[20]

Kategori adopsi suatu Inovasi, yaitu para pelanggan atau pemakai satu dan lainnya
memiliki perbedaan dalam mengadopsi suatu produk inovatif. Everet M. Rogers (1962)
membagi pengadopsian menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

1.      Pelopor (early adopters).

2.      Pengikut awal (early majority).

3.      Pengikut lambat (late majority).

4.      Kolot (laggards).

BAB III

PENUTUP
A.     Kesimpulan

1.      Pengertian Kretivitas

Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic.

2.      Langkah-langkah Berfikir Kreatif

a.       Warm Up

b.      Finding Inspiration

c.       Think Out of The Box

3.      Pengertian Inovasi

Pengertian inovasi menurut UU No. 18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Sedangkan
menurut para ahli inovasi.

4.      Karakteristik Inovasi

Menurut  Rogers  (1995),  karakteristik  inovasi  terdiri  atas  lima aspek  yaitu Keunggulan
relatif (relative  advantage), Kompatibilitas (compatibility),  Kerumitan (complexity) ,
kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan kemampuan untuk diamati (observability).

5.      Prinsip-prinsip Inovasi

a.       Menganalisi peluang

b.      Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang

c.       Sederhana dan terarah

d.      Dimulai dari yang kecil, dan

e.       Kepemimpinan

6.      Peluang Inovasi

a.       Penelitian dan Pengembangan.

b.      Keberhasilan/kegagalan.

c.       Penolakan pelanggan.

d.      Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat.

e.       Persaingan.
f.        Perubahan demografi.

g.       Perubahan selera.

h.      IPTEK baru

7.      Proses Adopsi dan Inovasi

a.       Awarness

b.      Interest

c.       Evaluation

d.      Adaption

DAFTAR PUSTAKA
Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darusalam.

Kasmir. 2014. Kewirausahaan Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

KBBI. Pengetian Kata Wirausaha. https://kbbi.web.id. diakses pada tanggal 20 Maret 2018


pukul 11.30.

Kemendiknas. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan, Modul 2. Jakarta: Kemendiknas.

Kurniawati, Susanti, 2005. Prinsip-prinsip


Inovasi. http://file.upi.edu/direktori/fpeb/prodi._ekonomi_dan_koperasi/susanti_kurniawati/m
akalah/inovasi_organisasi.pdf. diakses pada tanggal 21 Maret 2018 pukul 14.00.

  Nusantara Muda. 2016.  Tiga Langkah Berpikir


Kreatif. https://futureleadersummit.org/artikel/tiga-langkah-berpikir-kreatif/. diakses pada
tanggal 27 Maret 2018 pukul 11.30.

S, Dyah,  Karakteristik Inovasi, 2016


, http://repository.upnyk.ac.id/7522/4/prosiding_kolokium_nasional_dyah_sugandini.pdf.
diakses pada tanggal 26 Maret 2018 pukul 13.00.

Takdir, S Dedy dkk. 2015. Kewirausahaan. Yogyakarta: Wijana Mahadi Karya.

Widianti, D. 2016. Inovasi. respository.unisba.ac.id. diakses pada tanggal 21 Maret 2018


pukul 13.00.

Anda mungkin juga menyukai