Makalah Enterpreneurship "Kreativitas Dan Keinovasian Dalam Kewirausahaan"
Makalah Enterpreneurship "Kreativitas Dan Keinovasian Dalam Kewirausahaan"
Di susun oleh:
Kelompok 5
1. Dita Sartika
2. Irda Saranski
3. Muh.Rafly Wally
4. Muh. Ferry Virgiawan
Alhamdulillah, segala puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya kepada kami berupa iman, ihsan maupun kesehatan
dan Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabat dan semua umat yang mengikuti pentujuknya.
Atas Rahmat dan Hidayah yang diberikan oleh Allah SWT kepada kami sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Kehadiran makalah ini diharapkan dapat melengkapi
tugas “Kewirausahaan”. Materi-materi yang disajikan dalam makalah ini, disaring dari
berbagai referensi yang memuat informasi mengenai “Kreativitas dan Inovasi”. Diharapkan
pembaca dapat memahami dengan baik dan benar.
Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama kelompok yang akhirnya dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna,
masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, kami mengaharapkan kritik dan saran
yang membangun demi kebaikan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan............................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................... 21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan
wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menyaksikan
berbagai aktifitas sebagai berikut. Seorang atau sekelompok orang mengeluarkan sejumlah
uang untuk membeli sejumlah barang, kemudian barang tersebut dipajang di lokasi tertentu
untuk dijual kembali kepada konsumennya.
Untuk berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah hal yang perlu dimiliki dan
dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan dan kesuksesan sebuah usaha.
Keduanya sering kali dipandang hampir serupa. Inovasi dan kreativitas adalah inti dari
kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk
menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk
memperbaiki kinerja usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreatifitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih
bersifat heuristic daripada algorithmic (Dollinger, 1995). Sedangkan yang dimaksud
dengan heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang
tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan
sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum jelas dimana kita
dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang untuk belajar lebih dalam
untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A dengan petunjuk map yang
kurang jelas tersebut.
Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir yang mana berusaha menciptakan gagasan
atau ide baru yang fresh. Berpikir kreatif juga dapat dikatakan berpikir divergen yang
merupakan cara berpikir dengan memberikan berbagai kemungkinan jawaban untuk
pertanyaan yang sama seperti melihat suatu permasalahan dari berbagai perspektif.
Kemampuan berpikir kreatif seseorang akan semakin tinggi jika mampu memberikan
semakin banyak solusi untuk suatu masalah dengan menekankan ketepatgunaan yang belum
umum diterapkan. Produk dari cara berpikir kreatif adalah kreativitas yang dapat
menghasilkan sesuatu yang baru dan segar, dari sesuatu yang sebelumnya belum ada, atau
kombinasi baru dari sesuatu yang sudah ada. Untuk itu penemuan teknologi, penetapan
kebijakan, temuan teori dan lainnya merupakan hasil dari berpikir kreatif. Dengan begitu,
cara berpikir kreatif sangat penting peranannya dalam hidup. Dengan mulai belajar berpikir
kreatif, para pemuda belajar pula meningkatkan kualitas hidupnya. Berikut adalah tiga
langkah yang dapat diikuti untuk mulai berpikir kreatif.
1. Warm Up
2. Finding Inspiration
Dalam proses pencarian inspirasi ini perlu keadaan yang tenang dan tidak gegabah.
Proses ini sangat bergantung pada informasi yang kita serap karena semakin banyak
informasi maka akan semakin banyak inspirasi yang akan muncul. Inspirasi yang muncul ini
sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja karena terkadang inspirasi datang diwaktu yang tak
terduga dan mudah hilang lagi dalam pikiran. Untuk itu kita perlu memperjelas inspirasi-
inspirasi yang muncul atau mengiluminasinya.
C. Pengertian Inovasi
Inovasi (Innovation) ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau
diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat),
baik itu berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu
atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Inovasi sebagai alat, hal, atau gagasan yang
baru dimana hal tersebut belum pernah ada sebelumnya, dimana dengan terciptanya hal baru
tersebut diharapkan dapat menjadi sesuatu yang menarik dan berguna. Seseorang yang selalu
berinovasi maka dapat dikatakan seorang yang inovatif, orang yang melakukan inovasi
tersebut disebut dengan inovator.
Dalam kemajuan era globalisasi saat ini seorang wirausahawan dituntut agar terus
berinovasi, menghadirkan suatu hal yang baru, yang unik, yang lebih efisien, dan lebih baik
dari produk dan jasa sebelumnya, seorang wirausahawan yang dapat terus menerus
melakukan sebuah inovasi dalam usahanya maka dapat mempertahankan usaha hingga dalam
umur yang panjang. Dapat kita bayangkan apabila seorang pengusaha tidak pernah berinovasi
dalam produknya tentu masyarakat akan merasa bosan, karena tidak adanya pembaharuan.
Selain hal tersebut, persaingan di dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, dimulai dengan
persaingan harga, kualitas, dan hal terpenting adalah produknya sendiri (harus ada sesuatu
yang baru) bila wirausahawan tidak mampu mempertahankan eksistensi produknya di
pasaran sudah jelas akan tergeser oleh pesaing yang dapat terus berinovasi dalam produknya
itu dapat mengambil alih perrhatian konsumen, jika perhatian konsumen dapat beralih dapat
dipastikan produk kita tidak dapat dikonsumsi seperti biasanya dan menjadikan pendapatan
perusahaan menurun.
D.Karakteristik Inovasi
Menurut Rogers (1995), karakteristik inovasi terdiri atas lima aspek yaitu
Keunggulan relatif (relative advantage), Kompatibilitas (compatibility), Kerumitan
(complexity) , kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan kemampuan untuk diamati
(observability). Masing-masing aspek ini dijadikan sebagai patokan dalam penerimaan
maupun penundan adopsi produk inovatif karena dianggap sudah mampu mewakili semua
aspek kemampuan konsumen dalam menerima ataupun menunda produk inovatif.
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau
unggul dibandingkan dengan yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa faktor,
seperti faktor ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan. Semakin besar
keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Kompatibilitas (Compatiballity)
3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan
dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji coba
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam setting sesungguhnya umumnya
akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu
mengemukakan keunggulannya
Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat dilihat
oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat suatu inovasi, semakin besar
kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Semakin besar keunggulan
relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan kemampuan untuk diamati serta
semakin kecil kerumitannya semakin cepat diadopsi.
E.Prinsip-Prinsip Inovasi
Pelaksanaan inovasi baik dan terarah adalah inovasi yang dihasilkan dari sesuatu yang
kecil dan terfokus (Drucker 1985). Drucker membahkan prinsip-prinsip inovasi meliputi
petinjuk apa yang dilakuan, hal-hal yang harus dihindari dan tiga persyaratan dalam
melakukan inovasi. Hal-hal yang harus dilakukan dalam berinovasi adalah :
Adapun hal yang dihindari dari preaktek inovasi menurut Peter Drucker (136-138).
1. Jangan melakukan hal yang banyak dalam satu waktu yang bersamaan.
Prinisp inovasi yang dikemukakan Drucker ini menekankan bahwa inovasi dilakuakan
mulai dari sesuatu yang sederhana, kecil, berfokus, memenuhi kebutuhan sekarang yang
dijalankan dengan didasari pengetahuan, memeprtimbangkan berbagai aspek, dan perlu
komitmen yang kuat. Dalam melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Menganalisi peluang
e. Kepemimpinan.
3. Kondisi
Hills (2008) mendefinisikan inovasi sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap
baru oleh seorang individu atau unit pengguna lainnya. Suryana (2003) inovasi yaitu:
“sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan
dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Keeh (2007) menjelaskan
inovasi sangat penting karena terdapat alasan berikut:
1. Teknologi berubah sangat cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan
baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha entrepreneurial untuk bersaing dan sukses. Yang
harus dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan inovasi teknologi baru.
2. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek, yang
artinya bahwa produk atau layanan lama harus digantikan dengan yang baru dalam waktu
cepat, dan ini bisa terjadi karena ada pemikiran kreatif yang menimbulkan inovasi.
3. Konsumen saat ini lebih pintar dan menuntut pemenuhan kebutuhan. Harapan
dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga.
Oleh karena itu skill inovatif dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan konsumen sekaligus
mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.
4. Dengan pasar dan teknologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat
semakin mudah ditiru,dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru
dan lebih baik, dan layanan yang lebih cepat secara kontinyu.
F.Peluang Inovasi
Inovasi dapat dihasilkan melalui suatu penelitian dan pengembangan (research and
development). Perusahaan-perusahaan yang telah maju atau besar umumnya mempunyai satu
divisi khusus untuk melakukan penelitian dan pengembangan bagi bagi produk-produk
barunya. Penelitian dan pengembangan ini merupakan suatu inovasi yang sistematis dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Perusahaan ini berprinsip harus melakukan inovasi
terus menerus bagi kelangsungan hidupnya.
2. Keberhasilan/kegagalan
Inovasi dapat bersumber dari memperhatikan kebutuhan, keinginan dan daya beli
masyarakat. Misalnya, semua masyarakat mempunyai kebutuhan akan perumahan. Namun
keinginan dari individu masyarakat tersebut berbeda-beda sesuai dengan selera dan keadaan
ekonomi mereka. Selanjutnya permintaan akan perumahan akan dipengaruhi oleh daya beli
masyarakat. Seorang yang butuh perumahan mungkin menginginkan rumah yang besar
dengan harga yang lebih mahal. Namun karena kemampuan daya belinya tidak memadai
maka ia harus membeli rumah yang kecil yang terjangkau oleh daya belinya. Seorang
pemimpin perusahaan dalam hal ini harus membuat perumahan dengan tipe-tipe yang sesuai
dengan keinginan dan daya beli mereka.
a. Kebutuhan fisik (physiological needs), yaitu kebutuhan dasar hidup seperti air,
udar, sandang, pangan, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
c. Kebutuhan sosial (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa dicintai, dimiliki,
berafiliasi, dan diakui.
4. Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam peluncuran
produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan akan terdorong untuk melakukan
inovasi. Sebagai contoh, persaingan dalam produk pasta gigi dari beberapa merek
menyebabkan perusahaan meningkatkan penelitian dan pengembangan akan produknya untuk
menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan keunggulannya masing-masing.
5. Demografi
6. Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru atau berbeda
dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen mempunyai keinginan untuk tampil beda
dengan yang lainnya sesuai dengan seleranya masing-masing. Perubahan harus cermat
memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi
bagi produknya.
7. IPTEKS baru
b. Ketidaksesuaian (incongruities)
e. Demografi (demographics)
Pelanggan yang mengadopsi suatu inovasi dari produk akan melalui proses sebagai
berikut :
a. Awarness.
Pada tahap ini calon pelanggan baru menaruh perhatian terhadap inovasi tetapi masih
memiliki sedikit informasi terhadap produk inovatif. Tugas perusahaan adalah menyebar
luaskan informasi dari produk inovatif pada segmen atau sasaran pasar (target market) yang
telah direncanakan.
b. Interest
Pada tahap ini calon pelanggan terdorong untuk mencari informasi lebih lanjut
mengenai produk inovatif. Tugas perusahaan adalah mempermudah para calon pelanggan
untuk memperoleh informasi yang disebarluaskan.
c. Evaluation
d. Adoption
Jika tahap ujicoba berhasil maka calon pelanggan akan memutuskan untuk
menggunakan produk inovatif dengan penuh dan secara teratur.
Tugas perusahaan dalam tahapan ini adalah menjaga kepercayaan dari para pelanggan
degan tetap menjaga mutu produk dan pelayanan. Dilain pihak perusahaan harus tetap
mengembangkan produk yang ada untuk memperoleh inovasi produk yang baru.[20]
Kategori adopsi suatu Inovasi, yaitu para pelanggan atau pemakai satu dan lainnya
memiliki perbedaan dalam mengadopsi suatu produk inovatif. Everet M. Rogers (1962)
membagi pengadopsian menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
4. Kolot (laggards).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Kretivitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada algorithmic.
a. Warm Up
b. Finding Inspiration
3. Pengertian Inovasi
Pengertian inovasi menurut UU No. 18 Tahun 2002, inovasi adalah kegiatan penelitian,
pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis
nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi. Sedangkan
menurut para ahli inovasi.
4. Karakteristik Inovasi
Menurut Rogers (1995), karakteristik inovasi terdiri atas lima aspek yaitu Keunggulan
relatif (relative advantage), Kompatibilitas (compatibility), Kerumitan (complexity) ,
kemampuan untuk diujicobakan (trialability), dan kemampuan untuk diamati (observability).
5. Prinsip-prinsip Inovasi
a. Menganalisi peluang
e. Kepemimpinan
6. Peluang Inovasi
b. Keberhasilan/kegagalan.
c. Penolakan pelanggan.
e. Persaingan.
f. Perubahan demografi.
g. Perubahan selera.
h. IPTEK baru
a. Awarness
b. Interest
c. Evaluation
d. Adaption
DAFTAR PUSTAKA
Frinces, Heflin. 2004. Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis. Yogyakarta: Darusalam.