Anda di halaman 1dari 3

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan aktivitas sosial orang dewasa adalah sebagai berikut :

a. Mobilitas sosial

Semakin besar keinginan orang dewasa untuk meningkatkan status sosialnya semakin giat pula ia
berusaha melibatkan diri dengan organisasi-organisasi masyarakat yang akan membantunya untuk naik
jenjang sosial yang lebih tinggi.

b. Status sosial ekonomi

Orang dewasa yang mempunyai status sosial ekonomi yang baik akan lebih mampu berperan dalam
berbagai kegiatan sosial terutama kegiatan di luar rumah dibanding dengan orang yang mempunyai
status sosial ekonomi yang kurang baik.

c. Lamanya tinggal dalam suatu kelompok masyarakat

Banyak orang dewasa yang harus pindah ke suatu lingkungan baru berpartisipasi aktif dalam organisasi
masyarakat sebagai cara untuk bertemu dengan masyarakat dan menemukan teman.

d. Kelas sosial

Orang dewasa yang mempunyai kelas sosial tinggi dan menengah lebih sering aktif dalam berbagai
organisasi masyarakat daripada mereka dari golongan masyarakat bawah.

e. Lingkungan

Kehidupan sosial orang dewasa yang tinggal di kota besar mungkin lebih banyak dipuaskan oleh keluarga
dan sanak saudara dibandingkan dengan mereka yang hidup di kota kecil dan di pedesaan yang lebih
mengenal keramahtamahan dan keakraban antartetangga.

f. Jenis kelamin

Pria yang telah menikah lebih bebas berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan sosial di luar rumah
dibandingkan dengan wanita yang telah menikah. Wanita yang sudah berkeluarga sering harus
membatasi kegiatan-kegiatan sosial mereka pada lingkungan rumah dan rukun tetangga. Sebaliknya,
wanita yang belum menikah sering lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dibandingkan dengan pria
yang masih lajang.
g. Umur kematangan seksual

Pria yang lebih cepat dewasa lebih aktif dalam kegiatan masyarakat dan duduk dalam kepengurusan
organisasi-organisasi masyarakat dibandingkan dengan pria yang terlambat dewasa. Wanita yang cepat
dewasa tetap aktif di bidang sosial apabila keadaan memungkinkan.

h. Urutan kelahiran

Anak pertama sering memiliki perasaan tidak aman dan sesudah dewasa cenderung menjadi pengikut
dan lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat daripada anak-anak yang lahir belakangan.

i. Keanggotaan dari tempat beribadah

Orang-orang yang merupakan anggota tempat beribadah cenderung lebih aktif dalam kegiatan
keagamaan dan organisasi-organisasi masyarakat lainnya dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki hubungan dengan organisasi keagamaan

Kepribadian orang dewasa mengacu pada kualitas total perilaku orang dewasa yang tampak dalam
melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik.

Ø Kualitas perilaku orang dewasa itu bersifat khas sehingga dapat dibedakan individu orang dewasa
yang satu dari yang lainnya.

Ø Ciri-ciri jiwa raga ( kondisi fisik, penampilan, proporsi hormon, darah dan cairan tubuh lainnya,
kognitif, afektif, dan kognitif ) saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain sehingga
mewujudkan suatu system yang mewarnai dan menentukan kualitas tindakan atau perilaku orang
dewasa yang bersangkutan.

Ciri-ciri kepribadian orang dewasa yang tampak dalam interaksi dengan lingkungannya antara lain :

1. Karakter yang mengacu pada konsekuen tidaknya dalam melakukan etika perilaku, teguh tidaknya
dalam memegang pendirian atau pendapat, atau konsisten tidaknya tindakan dalam menghadapi situasi
lingkungan yang serupa atau berbeda-beda.

2. Temperamen yang mengacu pada cepat atau lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-
rangsangan yang datang dari lingkungannya.
3. Sikap yang mengacu pada positif – negatif atau ambivalensinya sambutannya terhadap objek-
objek.

4. Stabilitas emosional yang mengacu pada mudah tidaknya tersinggung, marah, menangis, atau
putus asa.

5. Tanggung jawab yang mengacu pada menerima atau cuci tangan atau melarikan diri dari resiko
atas tindakan dan perbuatannya.

6. Sosiabilitas yang mengacu pada keterbukaan atau ketertutupan dirinya serta kemampuannya
berkomunikasi dengan orang lain.

Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang dewasa lainnya berbeda.

Ø Orang dewasa yang tampak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan dengan mudah, lazim dikenal
orang yang cakap.

Ø Individu dianugerahi potensi dasar atau kapasitas untuk berperilaku inteligen.

Ø Kecakapan / abilitas dapat dibedakan dua kategori sebagai berikut :

Kecakapan nyata atau aktual yang mengacu kepada aspek kecakapan yang segera dapat
didemontrasikan dan diuji sekarang juga. Kecakapan nyata ini merupakan hasil usaha atau belajar
dengan cara, bahan, dan dalam hal tertentu yang telah dijalaninya.

Kecakapan potensial yang mengacu kepada aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri yang
bersangkutan yang diperolehnya secara herediter ( pembawaan kelahirannya ) yang dapat berupa
abilitas dasar umum ( inteligensi ) dan abilitas dasar khusus ( bakat ).

Anda mungkin juga menyukai