DI
OLEH:
KELOMPOK 2
ELPINA IKHTIARA
EVA MUZZALIFAH
FATHIA NABILA JULRI
FITRA AKBAR
HARMONISYA
INTAN MULYA
IZZAMUZAIANA
KARMILA
LIATURRAHMI
MUHAMMAD AL-HAFIDH
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimanakah kelainan atau abnormalitas pada gigi
manusia dalam materi kuliah Anatomi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Baiturrahmah Padang.
1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah :
1. Makalah ini dibuat untuk mengetahui secara rinci abnormalitas yang
terjadi pada morfologi, jumlah, dan posisi gigi pada manusia
2. Agar dapat mengetahui penyebab abnormalitas pada akar gigi manusia
3. Dapat menambah ilmu pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran gigi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mengenal Anomali Gigi
Anomali gigi merupakan kelainan dari bentuk normal akibat gangguan
pada stadium pertumbuhan gigi yang sering disebut abnormalitas pada gigi.
Umumnya di pengaruhi oleh hereditas atau keturunan dan juga disebabkan oleh
perkembangan. Anomali gigi dapat di identifikasi pada morologi gigi secara rinci,
baik berdasarkan jumlah dan posisi gigi. Pada abnormalitas gigi juga terdapat
kelainan pada bagian akar gigi.
4) Ankilosis
Diawali oleh infeksi atau trauma pada ligamen periodontium,
mengakibatkan hilangnya ruang ligamen periodontium sehingga akar gigi benarbenar
berfungsi dengan prosesus alveolaris atau tulang alveolar. Gigi ini bererupsi
ke dalam rongga mulut tetapi setelah ankilosis, gagal mencapai oklusi dengan
lengkung antagonisnya dan tampak lebih pendek daripada gigi di dekatnya pada
lengkung yang sama. Seringkali, ankilosis gigi sulung terjadi ketika gigi permanen
penggantinya absen. Gigi molar kedua bawah sulung sering gagal melanjutkan
erupsi sesuai pertumbuhan rahang. Konsekuensinya, gigi ankilosis akan berjarak 2-
4 mm dari dataran oklusi dengan gigi antagonisnya.
5) Distopi dan heteropi
Distopi adalah kelainan tempat yang sangat kecil sedangkan
heteropi ialah munculnya elemen pada tempat lain yang bukan tempatnya.
d. Malformasi Perkembangan Gigi Tambahan ( dan Diskolorisasi )
Akhiran plasia merujuk pada pembentukan dan perkembangan.
Displasia adalah istilah umum yang menunjukkan perkembangan abnormal.
Displasia dapat terjadi dari kandungan mineral yang terlalu sedikit hipomineralisasi
atau kalsium yang terlalu sedikit hipokalsifikasi dalam email atau dentin.
Hipoplasia adalah bentuk displasia yang mengacu pada pembentukan jaringan yang
tidak sempurna. Displasia email atau dentin dapat disebabkan oleh beberapa faktor
selama pembentukan gigi, seperti asupan fluoride yang terlalu banyak, pemberian
antibiotik tetrasiklin, sifilis kongenital, atau cedera pada gigi.
a. Displasia Email
Displasia Email adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
gangguan sel pembentuk email (ameloblas) selama awal pembentukan email.
Displasia email dapat herediter atau merupakan akibat dari kondisi sistemik selama
awal pembentukan gigi (seperti demam tinggi, kekurangan nutrisi, atau penggunaan
flouride yang berlebihan) atau gangguan lokal (seperti trauma dan gangguan
periapeks). Umumnya variasi warna (dari putih ke kuning dan coklat) atau variasi
morfologi (seperti celah atau email kasar) dapat terjadi.
Hypoplasia enamel
Gangguan pada ameloblas ketika pembentukan enamel matrik
yang menyebabkan pembentukan enamel yang tidak sempurna sebabnya:
- Defisiensi makanan
- Pengobatan tetracycline
- Measles disease
- Makan terlalu banyak mengandung fluorida pada
waktu perkembangan/pembentukan gigi
Amelogenesis imperfecta
Penyakit turunan yang terjadi pada saat pembentukan enamel
pada gigi susu dan tetap. Kekurangan jaringan enamel sebagian atau
seluruhnya mengakibatkan mahkota kasar, berwarna kuning sampai coklat yang
cenderung rusak.
Ada 3 tipe yaitu:
1. Tipe bipoplastik : kerusakan matrik email oleh karena
hancurnya ameloblast secara dini dalam pembentukan cekungancekungan.
2. Tipe bipomaturatif : ameloblas dapat memproduksi matriks
email tapi tidak mampu mersorbsi matrik ml dalam ukuran cukup.
b. Displasia Dentin
Displasia dentin terjadi dua kali lebih sering daripada displasia
email. Perkembangan dentin yang abnormal mencakup kondisi herediter dan
sistemik.
Dentinogenesis Imperfecta
Dentinogenesis imperfekta adalah kelainan herediter yang
memengaruhi pembentukan dentin pada gigi geligi sulung dan permanen. Secara
klinis semua gigi susu/ tetap berwarna biru keabu-abuan sampai kuning. Kadangkadang
bertukar warna. Secara radiologis menunjukkan saluran akar dan ruang
pulpa sebagian atau sama sekali tidak ada. Gigi ini Iemah, kurang dukungan dan
jaringan dentin.
Tetracycline Stain
Obat antibiotik tetracycline yang dimakan/ diminum oleh wanita
hamil, kanak-kanak dapat melebur dalam dentin yang berkembang. Warnanya
tergantung dan dosis dan diminum pada usia berapa, dan warna kuning sampai
coklat abu-abu. Pewarnaan yang terjadi dapat menyeluruh pada gigi-geligi sulung
tetapi juga dapat mengenai beberapa gigi permanen, bergantung pada usia ketika
tetrasiklin diberikan.
f. Perubahan Bentuk Gigi Karena Cedera Setelah Gigi Erupsi
1) Atrisi
Atrisi adalah ausnya email karena pergerakan gigi bawah terhadap
gigi atas selama fungsi normal dan keadaan ini diperberat oleh pengerotan yang
berlebihan dari gigi-gigi, yang dikenal sebagai bruksisme. Stres dapat
menyebabkann bruksisme.
2) Abrasi
Abrasi adalah ausnya struktur gigi karena kegiatan mekanis.
Contohnya adalah hilangnya email di dekat CEJ dari permukaan fasial mahkota,
khususnya pada premolar dan kaninus, akibat teknik menyikat gigi yang tidak
benar. Faktor pendukung lain pada hilangnya struktur gigi di dekat CEJ dikenal
sebagai abfraksi, yaitu penekukan (fleksi) gigi yang disebabkan oleh gaya
oklusal yang besar. Kondisi ini mengakibatkan hilangnya struktur gigi karena
pemisahan email rod dekat CEJ.
3) Erosi
Erosi adalah hilangnya struktur gigi karena bahan kimia (bukan
mekanis) dan mengenai permukaan halus serta oklusal. Erosi dapat disebabkan
oleh asupan asam sitrat yang berlebihan. Erosi juga dapat terjadi karena faktor
yang tidak diketahui (idiopatik). Erosi parah pada email lingual dari semua gigi
anterior atas.
g. Anomali Tambahan
Anomali tambahan ini cenderung mengenai seluruh gigi
daripada satu atau dua gigi saja yang berhubungan dengan retensi mekanis dan
luka
Unusual Dentition
Gigi-geligi yang paling tidak menurut kebiasaan dengan seluruhnya/
sebagian erupsi: 24 gigi pada rahang atas
Variasi
Pada beberapa gigi molar bawah mempunyai cusp lebih. Bila cusp
atau tonjol lebih letaknya antara cusp lingual disebut tuberculum inter. Bila cusp
atau tonjol lebih letaknya pada marginal ridge distal antara cusp distal dan cusp
lingual disebut tuberculum sextum (M1 bawah mempunyai cusp ke enam)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Anomali gigi merupakan kelainan atau penyimpangan dari bentuk normal
akibat gangguan pada fase pertumbuhan. Anomali gigi umunya di pengaruhi oleh
hereditas dan juga disebabkan oleh perkembangan. Maka dari itu, kesehatan gigi dan
mulut merupakan bagian integral secara keseluruhan dan perihal hidup sehingga perlu
dibudidayakan diseluruh masyarakat. Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,
bercahaya, dan di dukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada
kondisi normal dari gigi dan mulut yang sehat tidak tercium bau tidak sedap. Kondisi ini
hanya dapat dicapai dengan perawatan yang sehat.
4.2 Saran
Dari materi diatas dapat memberikan informasi mengenai berbagai jenis
anomali gigi pada mahasiswa preklinik fakultas kedokteran gigi Universitas
Baiturrahmah Padang, agar lebih dapat memperhatikan gigi terutama pada diri sendiri
dan mempublikasikan kepada masyarakat serta dapat menangani pasien dengan tindakan
yang tepat terhadap kelainan yang dideritanya pada saat bertugas di klinik nantinya.