Dental
Morfologi
(KG3 106)
UNTUK
MAHASISWA DIII Kesehatan Gigi
PENYUSUN
WIRZA, S.S.T, M.KES
Modul ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan dari
semua pihak demi kesempurnaan buku ini sangat diharapkan.
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu membuat gigi gajah dari gips dan wax sesuai dengan
bentuk aslinya serta mengembalikan bentuk anatomi gigi yang terkena
karies.
7. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu membuat gigi gajah dari bahan gips dan Wax sesuai
dengan bentuk aslinya serta mengembalikan bentuk anatomi gigi yang
terkena karies.
b. Tujuan Instruksional Khusus
1) Mahasisawa mampu mengkarving gigi incisivus satu atas dan
bawah dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
2) Mahasisawa mampu mengkarving gigi incisivus dua atas dan bawah
dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
3) Mahasisawa mampu mengkarving gigi canunus atas dan bawah dari
gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
4) Mahasisawa mampu mengkarving gigi premolar satu atas dan
bawah dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
5) Mahasisawa mampu mengkarving gigi premolar dua atas dan
bawah dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
6) Mahasisawa mampu mengkarving gigi molar satu atas dan bawah
dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
7) Mahasisawa mampu mengkarving gigi molar dua atas dan bawah
dari gips dan wax sesuai dengan preparat gigi aslinya.
8) Mahasiswa mampu mengembalikan gigi yang terkena karies
kebentuk anatomis dengan menggunakan bahan wax.
3. Unsur Penilaian :
f. Prosedur kerja
g. Bentuk morfologi
h. Ukuran
i. Kerapian
j. Ketepatan Waktu
6. Mesial surface
Permukaan gigi yang mendekati dengan median line
7. Distal surface
Permukaan gigi yang menjauhi median line
8. Aproximal (mesial & Distal)
Permukaan gigi yang berdekatan dengan gigi tetangganya pada
lengkung rahang yang sama
9. Buccal surface
Permukaan gigi P & M yang berhadapan dengan bagian dalam dari pipi
10. Labial surface
Permukaan gigi I & C yang berhadapan dengan bibir/labium
11. Lingual surface
Semua permukaan gigi pada rahang bawah yang berhadapan dengan
lidah.
12. Palatinal surface
Semua permukaan gigi rahang atas yang berhadapan dengan langit-
langit/palatum
13. Incisal surface
Permukaan gigi I & C yang digunakan untuk mengigit dan memotong.
14. Occlusal surface
Permukaan gigi P & M yang digunakan untuk mengunyah
15. Bifurcatio
Titik pertemuan 2 cabang akar.
16. Trifurkasi
Titik pertemuan 3 cabang akar
17. Cingulum
Permukaan yang cembung pada semua gigi anterior pada permukaan
palatinal & lingual dekat cervix
18. Tuberculum
Suatu tonjolan yang besarnya lebih kecil dari tonjolan gigi, terjadi karena
adanya pertambahan lapisan email yang berlebihan / tonjolan yang
mereduksi /pengurangan. Tidak selalu terdapat pada setiap gigi
19. Cusp
Suatu tonjolan yang terletak dipermukaan oklusal gigi posterior
20. Sulcus
Lekukan/cekungan yang memanjang, tumpul & dangkal pada permukaan
gigi diantara ridge dan cusp yang bertemu pada suatu sudut
21. Groove/Fissure
Lekukan/cekungan yang dangkal, sempit & panjang yang terdapat pada
suatu permukaan gigi.
22. P i t
Depresion/cekungan kecil yang besarnya seujung jarum terdapat pada
permukaan oklusal dari gigi molar dimana groove bertemu.
23. Crista/Ridge
Penonjolan yang runcing membujur pada permukaan gigi atau pinggir
pada suatu penonjolan
Keterangan gambar :
BCR : Buccocervical ridge; BG, buccal groove; MBC, mesiobuccal
cusp; SG, supplemental groove; TF, triangular fossa; MLC, mesiolingual
cusp; DG, developmental groove; DLC, distolingual cusp; OR, oblique
ridge; DMR, distal marginal ridge; DBC, distobuccal cusp; CF, central
fossa.
1/3 apikal
1/3 tengah
1/3 Servikal
1/3 Servikal l
1/3 Tengal x
y
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3
1/3 tengah
1/3 apikal
Line Angel (Sudut garis) ialah pertemuan antara dua permukaan dan
disebut menurut kombinasi dari kedua permukaan tersebut. Sudut garis
pada gigi anterior adalah sudut garis mesio-labial, disto-labial, mesio-
palatal/lingual, disto-palatal/lingual, labio-incisal dan palato/linguo-incisal.
Sedangkan untuk gigi belakang ialah; sudut garis mesio-bukal, disto-bukal,
mesio-palatal/lingual, disto-palatal/lingual, mesio-oklusal, disto-oklusal dan
palate/linguo-oklusal.
5x uk gigi +1 cm 5x uk gigi +1 cm
5x uk gigi +1 cm
5x uk gigi +1 cm
3x uk gigi +0,4
cm
15 cm
2,5 cm
V. TAHAHAPAN PENGERJAAN
1. Tata cara pengerjaan
Sebelum balok gibs/waxs dibuat terlebih dahulu gigi diukur dengan
menggunakan jangka sorong setelah didapat hasil ukurannya dikali 5x
ukuran gigi dan ditambah 1 cm untuk lebar gigi dan untuk panjang
ditambah 3 cm.
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
h. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
f. Pemolisan
Permukaan carving dihaluskan dengan menggunakan amplas dan
dikilatin dengan menggunakan bedak/tepung halus dan digosok
menggunakan botol/tabung reaksi
PENGHALUSAN
Penghalusan untuk model gips dengan amplas terhalus, untuk model malam
dengan menggunakan kapas yang dibasahi spiritus
Palatal
Palatal
c. Caninus Rahang Atas d. Premolar Satu Rahang Atas
Palatal Palatal
Palatal
Palatal
Palatal
Palatal
II. GIGI RAHANG BAWAH b. Insisivus Dua Rahang Bawah
a. Insisivus Satu Rahang Bawah
NAMA:
NIM :
KELAS :
PAS FOTO
3X4
PEMBIMBING,
(____________________________)
Nip :
BAGIAN : BAGIAN :
BAGIAN
BAGIAN : BAGIAN :
Wirza,S.S.T, M.Kes DENTAL MORFOLOGI 39
PENILAIAN MODEL GIGI GAJAH DARI GIPS
GIGI : ___
Nilai Paraf
Tanggal Tahap Pekerjaan Ket
0-100 Pembimbing
1
Responsi
2
Membuat Kotak
3
Mengecor kotak dengan Gip
4
Menggambar permukaan
Labial/Bukal dan Lingual/Palatal
5
Memotong permukaan Mesial
dan Distal
6
Menggambar permukaan mesial
dan Distal
7
Memotong permukaan
Labial/Bukal dan Lingual/Palatal
8
Membuat Geometris
9
Membuat bentuk anatomis gigi
10
Pengukuran model gigi
11
Pengukuran model gigi
12
Penghalusan model gigi
13
Pemolesan model gigi
14
Ketepatan waktu
JUMLAH NILAI
(____________________________)
Nip.
BAGIAN : BAGIAN :
BAGIAN
BAGIAN : BAGIAN :
Wirza,S.S.T, M.Kes DENTAL MORFOLOGI 41
PENILAIAN MODEL GIGI GAJAH DARI Waxs
GIGI : ___
Nilai Paraf
Tanggal Tahap Pekerjaan Ket
0-100 Pembimbing
1
Responsi
2
Membuat Kotak
3
Mengecor kotak dengan Gip
4
Menggambar permukaan
Labial/Bukal dan Lingual/Palatal
5
Memotong permukaan Mesial
dan Distal
6
Menggambar permukaan mesial
dan Distal
7
Memotong permukaan
Labial/Bukal dan Lingual/Palatal
8
Membuat Geometris
9
Membuat bentuk anatomis gigi
10
Pengukuran model gigi
11
Pengukuran model gigi
12
Penghalusan model gigi
13
Pemolesan model gigi
14
Ketepatan waktu
JUMLAH NILAI
(____________________________)
Nip.
Kuadran :___
JUMLAH NILAI
(____________________________)
Nip.