NIT: 20.7.08.071
Kompleks, PPI Cikadang Jl. Raya Babakan Km.2 Kab. Pangandaran, Jawa barat 46396
Telp (085295397458)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Satelit pemantaun sumber daya
ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Arif
Baswantara, S.I.K, M.Si pada mata kuliah penginderaan jauh selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang pengenalan citra satelit khususnya dalam sumber daya bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Arif Baswantara, S.I.K, M.Si, selaku dosen
mata kuliah penginderaan jauh yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang bapak ajarkan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
2.4 Modis................................................................................................................................5
2.5 SeaWIFS...........................................................................................................................7
3.2 SARAN.......................................................................................................................16
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.mengetahui fungsi dari seuatu satelit
2.dapat mengerti dan paham sensor apa saja di dalam sustu satelit?
3.dapat mengetahui spesisfikasi dan dapat membandingkan dengan satelit yang lain
1
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
Quickbird adalah jenis satelit akurasi dan resolusi tinggi yang dimiliki serta dioperasikan
oleh Digital Globe (USA). Quickbird menggunakan sebuah sensor state-of-the-art BGIS 2000,
sehingga mampu mendapatkan data gambar dengan resolusi data sampai 0.61 m setiap pikselnya.
Satelit ini sangat sempurna untuk digunakan di bidang lingkungan dalam menganalisis perubahan
lahan, pertanian dan kehutanan. Selain itu, gambar yang dihasilkan oleh Quickbird dapat
digunakan dalam bidang industri lainnya, seperti eksplorasi dan produksi minyak dan gas,
keteknikan dan konstruksi, serta studi lingkungan lainnya.
2
Blue: 450-520 nm
Green: 520-600 nm
Red: 630-690 nm
Satelit SPOT 5 merupakan kelanjutan dari program seri satelit inderaja komersial Prancis.
Satelit yang dikembangkan oleh Centre National d’Etudes Spatiale (CNES) bekerja sama dengan
beberapa organisasi di Eropa (Prahasta, 2008).
Satelit SPOT dilengkapi dengan beberapa sensor, diantaranya sensor High Resolution
Geometric (HRG), sensor High Resolution Stereoscopic (HRS) yang memiliki kemampuan untuk
produksi digital terrain model (DEM) dengan resolusi spasial 10 meter, dan sensor vegetasi yang
memiliki resolusi spasial 1165 meter (Prahasta, 2008).
3
2.3 FORMOSAT
Pertama satelit penginderaan jarak jauh yang dikembangkan oleh Organisasi Angkasa
Nasional (NSPO), FORMOSAT-2, berhasil diluncurkan pada 21 Mei 2004 dengan resolusi
tinggi 2 meter panchromatic data dan 8 meter multispectral data citra satelit. Misi utama
FORMOSAT-2 adalah melakukan penginderaan jarak jauh pencitraan atas Taiwan dan di darat
dan kelautan daerah seluruh bumi.
Gambar yang diambil oleh FORMOSAT-2 pada siang hari dapat digunakan untuk
distribusi tanah, penelitian sumber daya alam, kehutanan, perlindungan lingkungan, pencegahan
bencana, penyelamatan, dan aplikasi lainnya. Ketika satelit perjalanan ke zona dikalahkan, itu
akan mengamati fenomena alam seperti pencahayaan di bagian atas atmosfer yang dapat
digunakan untuk eksperimen ilmiah lebih lanjut. FORMOSAT-2 membawa kedua "remote
sensing" dan "pengamatan ilmiah" tugas-tugas dalam misinya. Pesawat ruang angkasa nominal
beroperasi sejak 2006.
The FORMOSAT-2's Image Processing System (IPS) dikembangkan sendiri oleh NSPO.
Ini dirancang untuk memproses gambar dengan penugasan satelit sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Gambar kemudian diambil dan di-download melalui X-band antena, kemudian
disilangkan dengan melalui IPS seperti radiometrik dan koreksi geometrik dan disimpan di
komputer. File-file ini akan dikirim ke pengguna akhir didasarkan pada klien permintaan.
4
Multispectral (R, G, B, NIR) 8-m
Bundle (separate Pan and MS images) P: 0.45 - 0.90 µm (Panchromatic)
Sensor Footprint 24 km x 24 km
Kembali Interval setiap hari
Image Dynamics 8 bits/pixel
Ukuran File Image MS: 35 Mb
Pan: 137 Mb
2.4 Modis
5
sekitar bumi diatur sedemikian rupa sehingga melewati arah utara - selatan melintasi garis
katulistiwa pada waktu pagi hari, sedangkan Aqua akan melewati arah selatan - utara di atas garis
katulistiwa pada sore hari. Terra MODIS dan Aqua MODIS mengamati keseluruhan permukaan
bumi setiap 1 atau 2 hari, data yang diperoleh diterima dalam 36 band spektral dengan panjang
gelombang berbeda ( lihat spesifikasi teknis MODIS). Data ini akan meningkatkan pemahaman
pengguna tentang proses dan dinamika global yang terjadi di atas daratan, di samudra, dan di
bawah lapisan atmosfir. (Efendi, 2006).
Sensor MODIS menghasilkan resolusi radiometric 16-bit perpiksel ini menghasilkan citra
dijital dalam beberapa band: biru (band 3), merah (band 1), hijau (band 4), near-infrared (band 2,
5, dan 16-19), SWIR (band 6&7), visible (band 8-15), MWIR (band 20-26), dan TIR (band 27-
36). Sementara resolusi spasial antara 250m hingga 1000m: band 1&2 (250m), band 3-7 (500m),
dan band 8-36 (1000m).
Orbit: 705 km, 10:30 a.m. descending node (Terra) or 1:30 p.m. ascending
node (Aqua), sun-synchronous, near-polar, circular
Dimensions:
Telescope: 17.78 cm diam. off-axis, afocal (collimated), with intermediate field
stop
Weight: 228.7 kg
Data Rate: 10.6 Mbps (peak daytime); 6.1 Mbps (orbital average)
Quantization: 12 bits
6
2.5 SeaWIFS
SeaWIFS diluncurkan pada Agustus 1997, dengan data yang dikirim ke bumi dan diterima
oleh beberapa stasiun penerima di bumi. Data SeaWIFS Indonesia diterima oleh stasiun penerima
di Singapura (CRISP- Singapore). Data SeaWIFS dapat di download secara gratis melalui internet
di alamat.
7
2.6 Atster
8
Satelit ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium
pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti. ASTER melakukan monitoring tutupan
awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola
vegetasi. Citra ini memiliki resolusi spasial 15 hingga 90 meter. Citra multispektral memiliki 14
saluran, yang memudahkan analisis obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh
mata manusia seperti near IR, short wave IR, dan Thermal IR.Penyedia resmi citra ASTER adalah
Sattelite Imaging Corporation (SIC) melalui USGS .
2.7 IKONOS
Satelit Ikonos adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye.
Kemampuannya yang terliput adalah mencitrakan dengan resolusi multispektral 3,2 meter dan
9
inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Aplikasinya untuk pemetaan sumberdaya alam daerah
pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian, pertambangan, teknik
konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan. Mampu menyediakan data yang
relevan untuk studi lingkungan. Ikonos menyediakan pandangan udara dan foto satelit untuk
banyak tempat di seluruh dunia.
USA
Masa Operasi 7 tahun lebih
Orbit 98.1 derajad, sun synchronous
Kecepatan pada Orbit 7.5 km/detik
Kecepatan diatas bumi 6.8 km/detik
Kecepatan mengelilingi 14.7 kali tiap 24 jam
Bumi
Ketinggian 681 kilometer
Resolusi pada Nadir 0.82 meter (panchromatic); 3.2 meter (multispectral )
Resolusi 26° Off-Nadir 1.0 meter (panchromatic); 4.0 meter (multispectral)
Cakupan Citra 11.3 kilometer pada nadir; 13.8 kilometer pada 26°
off-nadir
Waktu Melintas 10:30 AM solar time
Ekuator
Waktu Lintas Ulang 3 days at 40° latitude
Saluran Citra Panchromatic, blue, green, red, near IR
2.8 WorldView-1
Citra Satelit yang dihasilkan dari pemotretan atau perekaman melalui sensor yang
ditempatkan pada satelit WorldView-1 merupakan satelit generasi selanjutnya yang ditempatkan
pada ketinggian 496 km di atas permukaan bumi, memiliki kemampuan merekam data permukaan
10
bumi per hari seluas 750,000 km² berupa citra dengan resolusi 0.5 m pankromatik dengan waktu
kedatangan kembali pada lokasi yang sama dalam 1.7 hari. Satelit WorldView-1 ini hanya
menghasilkan citra pankromatik saja dari sensor yang memiliki kemampuan resolusi 0.50 m pada
nadir dan 0.59 m pada kondisi 25° off-nadir, dengan jarak sapuan yang cukup lebar sepanjang
17.6 km.
descending node
Resolusi Sensor 0.50 meter Ground Sample Distance (GSD) pada nadir
(GSD
Distance)
Penyimpanan
sama
11
4.6 hari pada 25° off-nadir atau kurang (0.59 meter
GSD)
2.9 GeoEye-1
GeoEye-1 dikeluarkan oleh GeoEye Inc yang sebelumnya juga mengeluarkan satelit
bernama IKONOS yang merupakan satelit sub-meter komersial pertama di dunia. GeoEye-1
dilengkapi dengan teknologi-teknologi tercanggih yang pernah digunakan dalam sistem satelit
komersial yang dibuat oleh perusahaan General Dynamics. Dalam pembuatannya, satelit ini
memakan biaya sebesar $502 juta yang ditanggung oleh Google dan National
GeospatialIntelligence Agency (NGA) sebagai sponsor-sponsor utamanya. Pada satelit ini,
terdapat logo Google yang terletak pada bagian samping roket Delta II yang meluncurkannya.
12
Pengguna GeoEye-1 memiliki pilihan untuk memesan hasil pencitraan dalam bentuk
gambar biasa, sudah dimodifikasi, atau dalam bentuk gambar stereo sebagai produk-produk
yang dihasilkan. Produk GeoEye-1 akan memberikan berbagai aplikasi untuk :
• Pertahanan Negara
• Keamanan nasional
• Transportasi air dan Kelautan
• Minyak dan Gas
• Energi
• Pertambangan
• Pemetaan dan Layanan berbasis lokasi
• Negara dan Pemerintahan Daerah
• Asuransi dan Manajemen risiko
• Pertanian
• Sumber Daya Alam dan pemantauan lingkungan
Resolusi gambar yang mampu dihasilkan oleh satelit GeoEye-1 bisa mencapai jarak 41
cm, namun pemerintah Amerika Serikat membatasi penggunaannya oleh publik yaitu hanya
sampai resolusi 50 cm karena detail seperti itu dapat mengancam privasi Negara. Google
sebagai klien komersial hanya diperbolehkan mengambil gambar melalui satelit ini dengan
resolusi maksimal sebesar 50 cm, sedangkan NGA memperoleh gambar dengan resolusi 43 cm.
2.10 NOAA
Satelit NOAA merupakan satelit meterologi generasi ketiga milik ”National Oceanic and
Atmospheric Administration” (NOAA) Amerika Serikat. Munculnya satelit ini untuk
menggantikan generasi satelit sebelumnya, seperti seri TIROS (Television and Infra Red
Observation Sattelite, tahun 19601965) dan seri IOS (Infra Red Observation Sattelite, tahun 1970-
13
1976). Konfigurasi satelit NOAA adalah pada ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7
°
– 98,9 °, mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari semalam).
NOAA merupakan satelit yang dapat dihandalkan untuk memperoleh informasi mengenai
keadaan fisik lautan/samudera dan atmosfer. Seri NOAA ini dilengkapi dengan 6 (enam) sensor
utama, yaitu :
Diantara 6 (enam) sensor utama di atas, maka sensor yang relevan untuk
pemantauan bumi adalah sensor AVHRR dengan kemampuan memantau lima saluran
yang dimulai dari saluran tampak (visible band) sampai dengan saluran inframerah jauh
(far infrared band).
Periode untuk sekali orbit bagi satelit NOAA adalah 102 menit, sehingga setiap hari
mengasilkan kurang lebih 14,1 orbit. Bilangan orbit yang tidak genap ini menyebabkan sub-
orbital track tidak berulang pada baris harian walaupun pada saat perekaman data waktu
lokalnya tidak berubah dalam satu lintang.
14
vegetasi, kebakaran hutan, ekstraksi data albedo, ekstraksi data suhu permukaan laut dan suhu
daratan, pertanian, liputan awan maupun pendeteksian salju/es di permukaan bumi.
15
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Keberadaaan satelit di dunia ini sangat mempermudah dalam mengetahui berbagai
macam-macam informasi yang sangat berguna dalam kemajuan ilmu pengetahuan,teknologi
seperti inilah yang haarus dikembangkan dan di maksimal untuk mengetahui sesuatau yang belum
kita ketahui.namun dengan adanya satelit saat ini sangat menguntungkan sekalai mengapa
demikian? Dikarenakan sangat mempermudah dalam mendapatkan suatu informasi salah satunya
dengan ada satelit yang bisa mengetahui klrolofil dan suhu permukaan laut yang sangat berguna
bagi nelayan untuk memudahkan dan mengefisiensikan waktu.untuk halnya penginderaan jauh
harus terus dikembangkan
3.2 SARAN
Untuk kedapannya kita semua berdoa untuk dimudahkan untuk Indonesia mengelola atau
mengembangkan ilmu penginderaan jauh lebih tepatnya dalam bidang satelit untuk
mempermudah dalam mengetahui segala suatu informasi dan semoga saya bisa menjadi salah satu
yang mengelola atau mengembangkan ilmu tersebut aamiin.
Demikian makalah yang saya buat,semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga
bisa menambah wawasan dalam hal bidang ilmu penginderaan jauh,apanila ada saran ataupun
kritikan tentang makalah yang saya buat,bisa sampaikan kepada saya.
Apabila dalam penyampain atau pemaparan makalah yang saya buat mohon dapat
memaafkan dan memakluminya,karena saya pribadi ialah hamba Alloh SWT yang tidak luput dari
salah dan lupa.
16
DAFTAR FUSTAKA
purwanty, N. (2011). dasar-dasar penginderaan jauh kelautan. satelit sumber daya alam, 28.
Prahasta, 2008
http://www.satimagingcorp.com/satelitte-sensor/quickbird.html
http://modis.gsfc.nasa.gov/about/specifications.php
http://daac.gsf.nasa.gov/data/dataset/SEAWIFS/.
http://www.satimagingcorp.com/satellite-sensors/ikonos.html
17