Anda di halaman 1dari 59

MODUL: TEORI PELUANG

Penulis:
FRANSISKA DESIATI,S.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2021
i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami mengucapkan Kepada Tuhan yang Maha Kuasa


karena atas bantuan dan perlindungannya kami dapat menyelesaikan
Modul Teori Peluang ini. Modul ini membahas tentang Percobaan dan
Peluang Suatu Kejadian, Frekuensi Harapan, Kepastian dan Kemustahilan,
Komplemen Suatu Kejadian, serta Kejadian Majemuk. Modul ini memuat
empat materi pokok yang termuat dalam empat kegiatan belajar (KB)
sebagai berikut.
• Kegiatan belajar 1: Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian
• Kegiatan belajar 2: Frekuensi Harapan, Kepastian dan Kemustahilan. Serta
Komplemen Suatu Kejadian
• Kegiatan belajar 3: Kejadian Majemuk
Tujuan penyusunan modul ini adalah untuk menambah
pengetahuan dalam bidang matematika terkait materi teori peluang.
Dengan bertambahnya pengetahuan tersebut, diharapkan akan lebih
mantap dalam mengajarkan materi tersebut nantinya.
Terima kasih kami sampaikan kepada Universitas Muhammadiyah
Palembang selaku LPTK PPG Dalam Jabatan Angkatan 4 Program Studi
Matematika serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
modul ini. Akhir kata, kami sekali lagi mengharapkan saran dari para
pembaca demi penyempurnaan modul ini. Kami juga ucapkan selamat
belajar, semoga modul ini dapat membantu.

Bengkulu, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii

PENDAHULUAN...................................................................................................1
CAPAIAN PEMBELAJARAN...............................................................................1
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN.......................................................................1
PETA KONSEP.......................................................................................................2

KEGIATAN BELAJAR 1: Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian


A. Pendahuluan......................................................................................................4
B. Capaian Pembelajaran......................................................................................5
C. Pokok-pokok Materi.........................................................................................5
D. Uraian Materi....................................................................................................5
E. Forum Diskusi................................................................................................10
F. Rangkuman.....................................................................................................11
G. Tes Formatif...................................................................................................11
H. Daftar Pustaka.................................................................................................15
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif......................................................................16
J. Kunci Jawaban................................................................................................17

KEGIATAN BELAJAR 2: Frekuensi Harapan, Kepastian dan


Kemustahilan, serta Komplemen Suatu Kejadian
A. Pendahuluan....................................................................................................19
B. Capaian Pembelajaran....................................................................................19
C. Pokok-pokok Materi.......................................................................................20
D. Uraian Materi..................................................................................................20
E. Forum Diskusi................................................................................................21
F. Rangkuman.....................................................................................................21
G. Tes Formatif...................................................................................................22
H. Daftar Pustaka.................................................................................................25
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif......................................................................26
J. Kunci Jawaban................................................................................................27

ii
KEGIATAN BELAJAR 3: Kejadian Majemuk
A. Pendahuluan....................................................................................................29
B. Capaian Pembelajaran....................................................................................29
C. Pokok-pokok Materi.......................................................................................30
D. Uraian Materi..................................................................................................30
E. Forum Diskusi................................................................................................35
F. Rangkuman.....................................................................................................35
G. Tes Formatif...................................................................................................36
H. Daftar Pustaka.................................................................................................43
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif......................................................................44

Tes sumatif...........................................................................................................45
Kriteria Penilaian Tes Formatif dan Tes Sumatif................................................50
Kunci jawaban Tes formatif dan Tes Sumatif .................................................... 51

iii
PENDAHULUAN

Teori Peluang sering kita temui dalam berbagai bidang seperti bidang keamanan,
fisika, perekonomian dan lain sebagianya. Salah satu konsep teori peluang dapat dilihat di
kegiatan belajar pada modul ini. Modul ini terbagi dalam tiga kegiatan belajar (KB). Setiap
KB dilengkapi dengan forum diskusi, tes formatif serta kunci jawaban yang berada pada
akhir modul ini. Tes Sumatif juga diberikan di akhir modul ini sebagai bentuk evaluasi
pemahaman saudara terhadap materi modul ini.

Proses pembelajaran untuk materi teori peluang ini, dapat berjalan dengan lebih lancar
bila mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada masing- masing
kegiatan belajar yang ada dalam modul ini.
2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar, selesaikan latihan pada forum diskusi,
dan selesaikan tes formatifnya secara mandiri.
3) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
4) Jika tingkat penguasaan mencapai 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan ke
kegiatan belajar berikutnya. Jika tingkat pengusaan masih di bawah dari 80%, maka
hendaknya mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar.

Kami ucapkan selamat belajar, semoga saudara sukses mampu mengimplementasikan


pengetahuan yang diberikan dalam Modul Teori Peluang ini.

A. Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mampu memahami, mengidentifikasi,
menganalisis, merekonstruksi, memodifikasi secara terstruktur materi Teori Peluang dan
dalam penyelesaian permasalahan/

B. Sub Capaian Pembelajaran


Setelah mempelajari materi ini diharapkan mampu menguasai materi esensial
matematika meliputi konsep, sifat, dan penggunaannya dalam pemecahan masalah yang
terkait dengan Teori Peluang

1
PETA KONSEP

Percobaan dan
Peluang Suatu
Kejadian

Frekuensi Harapan

Kepastian dan
Teori Peluang Kemustahilan

Komplemen dari
Suatu Kejadian

Prinsip Inklusi
Kejadian Majemuk
Eksklusi

Peluang Kejadian
yang Saling Lepas

Peluang Bersyarat

Kejadian Saling
Bebas

2
PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA

MODUL TEORI PELUANG


KB 1. Percobaan dan Peluang Suatu Kejadian

Penulis:

Fransiska Desiati, S.Pd

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2021

3
A. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan percobaan . Semua yang


dilakukan pertama kali seringkali disebut percobaan. Dalam keadaaan ini kita
dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu berhasil atau gagal. Materi matematika yang
membantu menentukan nilai suatu percobaan ini adalah percobaan, Peluang suatu
Kejadian .
Peluang suatu kejadian adalah suatu proses dari hasil suatu kejadian yang
bergantung pada kesempatan. Rentangan peluang dari 0 sampai dengan 1. Jika kita
mengatakan peluang sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin
terjadi. Dan jika kita mengatakan bahwa peluang sebuah peristiwa adalah 1 maka
peristiwa tersebut pasti terjadi.
Pada kegiatan belajar ini, akan dibahas konsep percobaan, dan peluang
kejadian. Oleh sebab itu, materi prasyarat dalam mempelajari pokok bahasan pada
kegiatan belajar ini adalah harus telah menguasai materi kaidah pencacahan, permutasi
dan kombinasi yang telah dipelajari sebelumnya. Konsep percobaan, dan peluang
kejadian ini digunakan dalam pengumpulan data guna menentukan nilai keberhasilan
suatu peristiwa.
Proses pembelajaran materi dapat berjalan dengan lebih lancar apabila mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dan selesaikan latihan dan tes
formatifnya secara mandiri.
3) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
4) Apabila tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan ke kegiatan
belajar berikutnya. Apabila tingkat pengusaan kurang dari 80%, maka harus
mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.
Semoga setelah mempelajari modul ini menjadi mampu mengimplementasikan
pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajar ini.

4
B. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini diharapkan dapat menentukan ruang sampel
dari sebarang kejadian sekaligus menentukan anggota kejadian dari percobaan acak, serta
dapat menentukan peluang suatu kejadian

C. Pokok-Pokok Materi

Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini antara lain:


a. Percobaan
b. Ruang Sampel
c. Peluang SuatuKejadian

D. Uraian Materi

Percobaan, Ruang Sampel, dan Kejadian

1. Percobaan (dalam studi peluang) didefinisikan sebagai suatu proses dengan hasil dari
suatu kejadian bergantung pada kesempatan.Ketika percobaan diulangi, hasil-hasil yang
diperoleh tidak selalu sama walaupun dilakukan dengan kondisi yang tepat sama dan secara
hati-hati. Percobaan seperti ini disebut Percobaan Acak.

2. Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
Ruang Sampel dinotasikan dengan S. Banyaknya elemen ruang sampel dinyatakan
dengan n(S).

3. Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel, biasanya
dinotasikan dengan huruf kapital seperti A, B, C, … . Banyaknya elemen kejadian A
dinyatakan dengan n(A), banyaknya elemen kejadian B dinyatakan dengan n(B), dan
sebagainya.

Pehatikan ilustrasi di bawah ini:


Suatu ketika Andi akan memilih sebuah kemeja dari dalam lemari pakaiannya.
Andi melihat tiga warna kemeja yang berbeda yaitu warna jihau, biru dan abu-abu
seperi gambar berikut:

5
Jika Andi akan memilih satu warna
kemeja diantara tiga warna kemeja
tersebut, maka berapa peluang
kemeja yang terambil berwarna bitu?
Sumber gambar:
https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html

Dari persoalan di atas, Ananda dapat melihat tersedia kemeja dengan tiga warna
berbeda yaitu hijau, biru dan abu-abu. Warna biru dipilih dari tiga warna
berbeda tersebut. Maka peluang terambil warna biru adalah satu dari tiga warna

1
atau ditulis Peluang kejadian terambil kemeja berwarna biru ¿
3

Kemudian jika Andi kembali dihadapkan pada pilihan untuk memakai celana
panjang berwarna hitam atau biru, seperti gambar di bawah ini:

Maka peluang terambil atau terpilih


celana hitam adalah satu dari dua
pilihan atau ditulis Peluang kejadian
1
terambil celana berwarna hitam ¿
2

Berdasarkan uraian ini kita dapat menuliskan definisi peluang suatu kejadian
sebagai berikut:

Jika S adalah ruang sampel dengan banyak elemen = n(S) dan A


adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = n(A), maka
peluang kejadian A, diberi notasi P(A) diberikan oleh :

P(A) 
n(S)
n(A)

Kisaran Nilai Peluang

Jika A adalah suatu kejadian dengan banyak elemen = n(A), maka banyak elemen A
paling sedikit adalah 0 dan paling banyak sama dengan banyak elemen ruang
sampel, yaitu n(S).

Dalam persamaan, dinyatakan dengan 0 ≤ n(A) ≤ n(S)

6
0 n( A) n(S)
Jika kedua ruas dibagi dengan n(S), diperoleh : < < ↔ 0≤ P( A)≤1
n(S) n(S) n(S)

7
persamaan di atas menyatakan kisaran nilai peluang, yaitu suatu angka yang
terletak di antara 0 dan 1.
 Nilai P(A) = 0 adalah kejadian mustahil, karena kejadian ini tidak mungkin
terjadi
 Nilai P(A) = 1 adalah kejadian pasti, karena kejadian ini selalu terjadi

Contoh:

a. Siti melakukan percobaan melambungkan sebuah koin, berapa ruang sampel yang siti
dapatkan?
Penyelesaian:
Kemungkinan yang muncul dari pelambungan sebuah koin adalah munculnya
gambar (G) atau angka (A). sehingga ruang sampel yang didapat oleh siti adalah
S = {G,A}
Jumlah anggota ruang sampel ada dua yaitu G atau A
b. Dari percobaan melambungkan sebuah dadu, tentukanlah:
a. Ruang sampel percobaan tersebut
b. Kejadian A yaitu munculnya sisi dadu bermata ganjil
c. Kejadian B, yaitu munculnya sisi dadu yang habis dibagi 3
Penyelesaian:

a. hasil-hasil yang mungkin dari percobaan melambungkan sebuah dadu adalah


munculnya sisi dadu dengan mata dadu 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. Jadi ruang sampelnya
adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan banyaknya elemen ruang sampel n(S) = 6
b. kejadian munculnya sisi dadu bermata ganjil adalah A = {1, 3, 5} sehingga
n(A)=3
c. kejadian munculnya sisi dadu yang habis dibagi 3 adalah B = {3, 6} sehingga
n(B)= 2

c. Pada percobaan melambungkan 2 koin yang sama sekaligus, tentukan :


a. Ruang sampel percobaan dengan tabel kemungkinan
b. Ruang sampel percobaan dengan diagram pohon
c. Kejadian E, yaitu munculnya angka dan gambar.

8
Penyelesaian :

a. Ruang sampel percobaan dengan tabel kemungkinan


A G
A AA AG
G GA GG

Ruang sampel dari percobaan melambungkan 2 koin yang sama sekaligus


adalah S = {AA, AG. GA. GG}
b. Ruang sampel percobaan dengan diagram pohon
Ruang sampel yang diperoleh dari diagram pohon adalah.

A
G

G A

Ruang sampel yang diperoleh dari diagram pohon adalah

S={AA, AG, GA, GG}

c. Kejadian E, yaitu munculnya angka dan gambar,


Dari tabel ataupun diagram pohon pada bagian a dan b diperolah kejadian
munculnya angka dan gambar adalah E={AG, GA} ada dua.
d. Sebuah dadu bermata enam dilempar satu kali. Berapa peluang munculnya mata
dadu ganjil
Penyelesaian:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, maka n(S) = 6
A= {1, 3, 5}, maka n(A) = 3

9
n( A) 3 1
Jadi P ( A )= = =
n(S ) 6 2

e. Dari satu set kartu bridge (52 kartu) diambil satu kartu secara acak. Berapa
peluang mendapatkan kartu :
a. As c. bergambar
b. hitam d. hati
Penyelesaian :

Suber Gambar: https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html

Satu set kartu bridge terdiri dari 52 kartu yang berbeda, sehingga banyaknya
hasil yang mungkin dari pengambilan sebuah kartu adalah 52 atau n(S) = 52.
Satu set kartu bridge terdiri atas 4 jenis kartu : kartu sekop (berwarna hitam),
kartu hati (berwarna merah), kartu daun (berwarna hitam) dan kartu intan
(berwarna merah). Setiap jenis kartu berjumlah 13.
a. Peluang mendapatkan kartu As.
Untuk setiap jenis kartu terdapat kartu As, berarti kartu As ada 4. Misalkan
A adalah kejadian mendapatkan kartu As, maka n(A) = n(kartu As) = 4.
n( A) 4 1
P ( A )= = =
n(S ) 52 13

b. Peluang mendapatkan kartu hitam


Terdapat dua jenis kartu hitam, yaitu sekop dan daun. Misalkan B adalah
kejadian mendapatkan kartu hitam, maka n(B) = n(kartu hitam) = 26
n(B) 26 1
P ( A )= = =
n( S) 52 2

c. Peluang mendapatkan kartu bergambar


Untuk setiap jenis kartu terdapat 3 kartu bergambar. Misalkan C adalah kejadian
mendapatkan kartu bergambar, maka n(C) = n(kartu bergambar) = 12

10
n(C ) 12 3
P ( A )= = =
n( S) 52 13

d. Peluang mendapatkan kartu hati


Misalkan D adalah kejadian mendapatkan kartu hati, maka n(D) = n (kartu
hati)=13
n( A) 13 1
P ( A )= = =
n(S ) 52 4

f. Sebuah kotak berisi 6 bola merah dan 4 bola biru. Dari dalam kotak tersebut
diambil dua bola sekaligus. Tentukan peluang yang terambil bola merah dan bola
biru. Penyelesaian :

Pada soal ini, urutan bola yang diambil belum diketahui, artinya bola
pertama bisa berwarna merah atau biru.
Banyak cara mengambil 2 bola dari 10 bola yang tersedia tanpa
mementingkan urutan adalah adalah 10C2.
10 ! 10 × 9× 8 !
C 10
2 = = =45, sehingga n(S) = 45
2 !(10−2)! 2× 8!
E. Forum Diskusi
a. Pada percobaan pelemparan tiga koin sekaligus. Tentukan :
a. ruang sampel dan banyaknya elemen ruang sampel
b. kejadian A yaitu muncul paling sedikit dua angka.
b. Pada percobaan melambungkan dua buah dadu yang sama sekaligus, tentukan :
a. ruang sampel dan banyaknya elemen ruang sampel dengan tabel kemungkinan
b. kejadian A, yaitu muncul angka-angka yang berjumlah 9
c. kejadian B, yaitu muncul angka-angka yang berjumlah kurang dari 7

c. Dua buah dadu dilambungkan bersamaan. Tentukan peluang munculnya mata dadu:
a. berjumlah 10
b. sama
c. berjumlah 13

d. Dalam sebuah kotak terdapat 12 bola. 5 berwarna biru, 4 kuning dan 3 putih. Jika
diambil 3 bola sekaligus secara acak, tentukan peluang yang terambil :

11
a. ketiganya biru

b. ketiganya beda warna


c. 2 biru dan 1 putih
F. Rangkuman

a. Percobaan (dalam studi peluang) didefinisikan sebagai suatu proses dengan


hasil dari suatu kejadian bergantung pada kesempatan. Ketika percobaan
diulangi, hasil- hasil yang diperoleh tidak selalu sama walaupun dilakukan
dengan kondisi yang tepat sama dan secara hati-hati. Percobaan seperti ini
disebut Percobaan Acak.

b. Ruang Sampel adalah himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu
percobaan. Ruang Sampel dinotasikan dengan S. Banyaknya elemen ruang
sampel dinyatakan dengan n(S).

c. Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel, biasanya
dinotasikan dengan huruf kapital seperti A, B, C, … . Banyaknya elemen
kejadian A dinyatakan dengan n(A), banyaknya elemen kejadian B dinyatakan
dengan n(B), dan sebagainya.

n( A)
d. Peluang suatu kejadian dapat dirumuskan dengan P ( A )= n(S )

G. Tes Formatif
1. Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K menyatakan kejadian
munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang kejadian K adalah…
1
a. 6
1
b. 4
1
c. 3
1
d. 2
1
e. 4

2. Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika satu kartu

12
diambil secara acak, maka peluang terambil adalah kartu bernomor bilangan
prima adalah…
4
a.
5
3
b.
5
1
c.
2
3
d.
10
2
e.
5
3. Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta temannya
untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya kartu hati adalah….
1
a.
52
1
b.
13
9
c.
52
1
d.
4
1
e.
3
4. Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misal K adalah kejadian
muncul jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah…
8
a.
36
7
b.
36
6
c.
36
5
d.
36
4
e.
36
5. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, misal K adalah kejadian
munculnya hasil kali mata dadu = 6. Peluang kejadian K = …

13
1
a.
18
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
9
5
e.
36
6. Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang
mengambil 3 kelereng merah sekaligus….
3
a.
10
1
b.
3
7
c.
24
1
d.
4
3
e.
7
7. Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dn 4 kelereng putih. Akan
diambil 4 kelereng sekaligus. Peluang yang terambil 2 kelereng merah dan 2
kelereng putih adalah…
126
a.
330
116
b.
330
63
c.
330
53
d.
330
27
e.
330
8. Dua dadu dilambungkan bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3
dan mata dadu kedua lima adalah…

14
6
a.
36
5
b.
36
4
c.
36
3
d.
36
1
e.
36
9. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama,
maka peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan ganjil
pada dadu adalah…
1
a.
12
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
3
1
e.
2
10. Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata dadu
9 atau 10 adalah …
5
a.
36
7
b.
36
8
c.
36
9
d.
36
11
e.
36

15
H. Daftar Pustaka

Syarifudin & Yayan. (2012). 404 soal unggulan SNMPTN. Tangerang: Scientific Press.
Kanginan. (2009). TOPS Siap UN. Erlangga.

Yuniarti, Yuyun Sri. (2020). Modul Pembelajaran SMA Matematika Umum. Karawang:
Direktorat: SMA Jenderal PAUD, Diknas dan Dikmen

Mariani, Scolastika. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 4 Kombinatorik dan


Statistika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

https://materibelajar.co.id/contoh-soal-peluang/ diakses 21 september 2021

https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html diakses pada 20


september 2021

16
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir kegiatan belajar ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi pada kegiatan
belajar ini.

banyaknya jawaban benar


Tingkat Penguasaan ( TP )= ×100 %
banyaknya soal

Arti tingkat penguasaan:


90% ≤ TP ≤ 100%: sangat baik
80% ≤ TP < 90%: baik
70% ≤ TP < 80%: cukup
TP < 70%: kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi pada
kegiatan belajar ini. Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara
harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.

17
KUNCI JAWABAN

No Kun No Kun
c c
i i
1 D 6 C
2 C 7 A
3 D 8 E
4 D 9 C
5 D 10 B

18
PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA

MODUL TEORI PELUANG


KB 2. Frekuensi Harapan, Kepastian dan Kemustahilan, serta
Komplemen Suatu Kejadian

Penulis:

Fransiska Desiati, S.Pd

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2021

19
A. Pendahuluan

Tanpa kita sadari, sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengunakan
frekuensi harapan. Dalam hidup siapa yang tidak pernah punya harapan? Pasti semua
orang mempunyai harapan dalam hidupnya, berharap sesuai dengan doa dan harapan
masing-masing. Harapan yang kita inginkan akan nihil hasilnya jika kita hanya
berpangku tangan tidak melakukan apapun untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, selain
berdoa memohon pada Tuhan YME, kita juga perlu berusaha, dan melakukan langkah
untuk mewujudkan harapan tersebut. Semakin banyak langkah kita maka harapan kita
akan terwujudnya harapan itu semakin besar.

Dalam kegiatan belajar yang kedua ini, akan mempelajari mengenai teori
Frekuensi Harapan. Perumpamaan cerita di atas mengenai harapan jelas bukan? Itulah
konsep frekuensi harapan. Jadi Frekuensi harapan suatu kejadian ialah harapan
banyaknya kejadian yang dapat terjadi dari banyak percobaan yang dilakukan. Oleh
sebab itu, materi prasyarat dalam mempelajari pokok bahasan pada kegiatan belajar ini
adalah harus telah menguasai materi kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi serta
peluang kejadian yang telah dipelajari sebelumnya.
Proses pembelajaran materi dapat berjalan dengan lebih lancar apabila mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut.
5) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
6) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dan selesaikan latihan dan tes
formatifnya secara mandiri.
7) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
8) Apabila tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan ke kegiatan
belajar berikutnya. Apabila tingkat pengusaan kurang dari 80%, maka harus
mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.
Semoga setelah mempelajari modul ini menjadi mampu mengimplementasikan
pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajar ini.

B. Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini diharapkan dapat menentukan frekuensi


harapan suatu kejadian, kepastian dan kemustahilan serta komplemen suatu kejadian

20
C. Pokok- Pokok Materi

Materi yang dipelajari dalam kegiatan belajar ini adalah


1. Frekuensi Harapan
2. Kepastian dan kemustahilan
3. Komplemen suatu kejadian.

D. Uraian Materi
1. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu percbaan adalah hasil kali peluang
dengan frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :
𝐹ℎ(𝐴) = 𝑃(𝐴) 𝑥 𝑛

2. Kepastian dan Kemustahilan


Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0  P  1, artinya : jika P = 0 maka kejadian
dari suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka
suatu peristiwa pasti terjadi.

3. Komplemen Suatu Kejadian

Jika A adalah suatu kejadian dan Ac adalah komplemen dari kejadian A, maka berlaku

P(A) + P(Ac) = 1 atau P(AC) = 1 – P(A)

Contoh:
1. Sekeping koin logam ditos 30 kali. Berapa frekuensi harapan munculnya gambar ?
Penyelesaian :

1
Pada pelemparan sekeping koin logam, peluang munculnya gambar P ( G )=
2
Maka frekuensi harapan munculnya gambar dalam 30 kali percobaan adalah,
1
Frekuensi harapan gambar ¿ ×30=15 kali
2

2. Sebuah dadu dilambungkan sebanyak 60 kali. Berapa frekuensi harapan


muncul angka ganjil ?

21
Penyelesaian :

Saat melambungkan sebuah dadu, peluang munculnya angka ganjil P (angka

3 1
ganjil) ¿ = ,
6 2
Maka frekuensi harapan munculnya angka ganjil dalam 60 kali percobaan
adalah,
1
Frekuensi harapan angka ganjil ¿ ×60=30 kali.
2

3. Pada sebuah percobaan pelemparan dua uang logam secara bersamaan, berapa
peluang munculnya keduanya bukan angka?

Penyelesaian:

S = {GG, GA, AG, AA}, maka n(S) = 4

A = Kejadian munculnya keduanya angka = {AA}, maka n(A) = 1

n( A) 1
P ( A )= =
n(S ) 4

Ac = Kejadian munculnya keduanya bukan angka

1 3
P ( A c )=1−P ( A )=1− =
4 4

E. Forum Diskusi
1. Dari satu set kartu bridge diambil sebuah kartu secara acak. Berapa peluang terambil
bukan kartu As ?
2. Tiga buah koin ditos bersamaan. Tentukan peluang paling sedikit muncul satu angka.

F. Rangkuman
1. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan suatu kejadian pada suatu percbaan adalah hasil kali peluang
dengan frekuensi percobaan A, dinyatakan dengan rumus :
𝐹ℎ(𝐴) = 𝑃(𝐴) 𝑥 𝑛
2. Kepastian dan Kemustahilan
Peluang suatu kejadian mempunyai nilai 0  P  1, artinya : jika P = 0 maka kejadian

22
dari suatu peristiwa adalah mustahil atau tidak pernah terjadi, dan jika P = 1 maka
suatu peristiwa pasti terjadi.

3. Komplemen Suatu Kejadian

Jika A adalah suatu kejadian dan Ac adalah komplemen dari kejadian A, maka berlaku
P(AC) = 1 – P(A)

G. Tes Formatif
1. Sebuah dadu dilempar sebanyak 90 kali. Frekuensi harapan munculnya mata dadu 2
adalah….
a. 30
b. 15
c. 10
d. 20
e. 12
2. Dari 7 kartu diberi huruf “S, U, C, I, P, T, O” diambil sebuah kartu secara acak. Jika
pengambilan dilakukan sebanyak 70 kali dengan pengembalian, frekuensi harapan
terambil huruf vocal adalah….
a. 60
b. 50
c. 40
d. 30
e. 20
3. Dua dadu dilambungkan secara bersamaan sebanyak 360 kali. Frekuensi harapan
muncul mata dadu berjumlah 7 adalah….
a. 24
b. 36
c. 40
d. 50
e. 60
4. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
sebanyak 70 kali. Frekuensi harapan munculnya bola dengan bilangan prima adalah

23

a. 42 kali
b. 35 kali
c. 28 kali
d. 21 kali
e. 14 kali
5. Dari seperangkat kartu bridge diambil 2 kartu sekaligus, jika pengambilan dilakukan
sebanyak 884 kali, maka frekuensi harapan yang terambil keduanya kartu As
adalah….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
6. Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan sebanyak 180 kali. Frekuensi
harapan munculnya mata dadu berjumlah 5 atau 10 adalah….
a. 35 kali
b. 30 kali
c. 25 kali
d. 21 kali
e. 15 kali
7. Tiga mata uang dilempar bersamaan. Peluang tidak satupun muncil gambar adalah….
7
a.
8
6
b.
8
5
c.
8
3
d.
8
1
e.
8
8. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan. Peluang muncul mata dadu tidak
berjumlah 5 adalah….

24
1
a.
9
2
b.
9
4
c.
9
8
d.
9
4
e.
36
9. Sebuah kaleng diambil secara acak dari sebuah kantong yang berisi 6 kelereng
merah, 7 kelereng putih, dan 2 kelereng biru. Peluang mendapatkan bukan kelereng
merah adalah….
5
a.
7
4
b.
5
3
c.
5
2
d.
5
1
e.
5
10. Dalam suatu kelas terdapat 4 siswa dapat berbahasa inggris, 5 siswa dapat berbahasa
korea dan 6 siswa dapat berbahasa jepang. Jika diambil secara acak 3 siswa, peluang
tidak mendapatkan siswa yang dapat berbahasa jepang adalah….
81
a.
97
64
b.
67
33
c.
35
75
d.
76
42
e.
53

25
H. Daftar Pustaka

Syarifudin & Yayan. (2012). 404 soal unggulan SNMPTN. Tangerang:


Scientific Press. Kanginan. (2009). TOPS Siap UN. Erlangga.

Yuniarti, Yuyun Sri. (2020). Modul Pembelajaran SMA Matematika Umum.


Karawang: Direktorat: SMA Jenderal PAUD, Diknas dan Dikmen

Mariani, Scolastika. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 4 Kombinatorik


dan Statistika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

https://soalfismat.com/contoh-soal-frekuensi-harapan-serta-pembahasannya/ diakses
pada 21 september 2021

26
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir kegiatan belajar ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi pada kegiatan
belajar ini.

banyaknya jawaban benar


Tingkat Penguasaan ( TP )= ×100 %
banyaknya soal

Arti tingkat penguasaan:


90% ≤ TP ≤ 100%: sangat baik
80% ≤ TP < 90%: baik
70% ≤ TP < 80%: cukup
TP < 70%: kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi pada
kegiatan belajar ini. Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara
harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.

27
KUNCI JAWABAN

No Kunci No Kunci
1 C 6 A
2 D 7 E
3 E 8 D
4 C 9 C
5 C 10 A

28
PENDALAMAN MATERI MATEMATIKA

MODUL TEORI PELUANG


KB 3. Kejadian Majemuk

Penulis:

Fransiska Desiati, S.Pd

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2021

29
A. Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari- hari kita sering mendengar kalimat “hidup adalah
pilihan”. Kalimat ini tidaklah salah, karena pada kenyataannya kita memang sering
dihadapkan pada pilihan- pilihan hidup. Banyak hal yang membuat kita harus memilih,
biasanya dalam menentukan pilihan, pasti kita akan memikirkan akibatnya. Hal ini secara
tidak langsung bersesuaian dengan peluang, dimana dalam menentukan pilihan kita akan
mempertimbangkan peluang- peluang yang mungkin. Semakin besar nilai peluangnya
berakibat semakin tahu dampak yang akan diterima.

Dalam kegiatan belajar yang kedua ini, akan mempelajari mengenai kejadian
majemuk. Perumpamaan cerita di atas mengenai kejadian? Itulah konsep kejadian
majemuk. Jadi kejaian majemuk adalah jika ada dua atau lebih kejadian yang
dioperasikan sehingga membentuk kejadian baru. Oleh sebab itu, materi prasyarat dalam
mempelajari pokok bahasan pada kegiatan belajar ini adalah harus telah menguasai
materi kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi serta peluang kejadian yang telah
dipelajari sebelumnya.
Proses pembelajaran materi dapat berjalan dengan lebih lancar apabila mengikuti
langkah-langkah belajar sebagai berikut.
1) Ingat kembali materi prasyarat dalam mempelajari materi pada kegiatan belajar ini.
2) Pelajari materi pada setiap kegiatan belajar dan selesaikan latihan dan tes
formatifnya secara mandiri.
3) Cocokkan jawaban tes formatif saudara dengan kunci jawaban yang diberikan.
4) Apabila tingkat penguasaan 80% atau lebih, maka dapat melanjutkan ke kegiatan
belajar berikutnya. Apabila tingkat pengusaan kurang dari 80%, maka harus
mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.
Semoga setelah mempelajari modul ini menjadi mampu mengimplementasikan
pengetahuan yang diberikan dalam kegiatan belajar ini.

B. Capaian Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan Ananda dapat menentukan dan
menyelesaikan serta menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan peluang kejadian
majemuk

30
C. Pokok- Pokok Materi
Materi yang akan dipelajari dari kegiatan belajar ini adalah:
1. Prinsip Inklusi Ekslusi
2. Peluang Kejadian yang Saling Lepas
3. Peluang Bersyarat
4. Peluang Kejadian yang Saling Bebas

D. Uraian Materi
1. Prinsip Inklusi Eksklusi

Prinsip Inklusi dan Eksklusi (PIE) adalah bentuk paling umum dari prinsip
penambahan pada himpunan.

Sumber Gambar: https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html

Perhatikan gabungan dua himpunan pada diagram venn di bawah.


2.

Misalkan S adalah suatu himpunan terhingga dengan A dan B sembarang dua


himpunan bagian dari S. Maka untuk mencacah banyaknya unsur di dalam A𝖴B, kita
dapat melakukannya dengan mencacah banyaknya unsur himpunan A dan himpunan
B − A dan kemudian menjumlahkannya. Karena |B – A| = |B|  |AB| maka :
|AB| = |A| + |B|  |AB|
Catatan : Notasi |AB| dalam buku lain kadang-kadang ditulis dengan n(AB).
Dengan kata lain, ketika mencacah unsur-unsur A dan B sendiri-sendiri, unsur-
unsur irisan A dan B tercacah dua kali sehingga untuk mengatasi pencacahan
ganda ini, kita harus mengurangkan hasil pencacahan dari |A| + |B| dengan pada
AB sekali.
Selain rumus pada persamaan di atas, pada gabungan dua himpunan berlaku
persamaan:
|(AB)’| = |S| − |AB|
dengan tanda “ ’ ” menyatakan komplemen.

31
Sesuai hukum de Morgan berlaku :
(AB)’ = A’B’
(AB)’ = A’B’

Perhatikan gabungan tiga himpunan berikut :


3.

Ketika mencacah unsur-unsur A (a + d + f + g), B (b + d + e + g) dan C (c + e + f+


g) sendiri-sendiri, unsur-unsur irisan tepat A dan B (d), irisan tepat A dan C (f) serta
irisan tepat B dan C (e) tercacah dua kali sedangkan irisan A, B dan C (g) tercacah
tiga kali. Maka untuk mengatasi pencacahan ganda ini, kita harus mengurangkan
hasil pencacahan |A| + |B| + |C| masing-masing sekali dengan AB, AC dan BC.
Namun ketika kita menghitung |ABC| = |A| + |B| +|C| −|AB| − |AC| − |BC|,
irisan A, B dan C (A  B  C) belum tercacah sama sekali. Untuk mengatasi hal
tersebut kita masih harus menambahkan |A| + |B| +|C|− |AB| − |AC| − |BC|
dengan |ABC| sekali. Maka didapat rumus :

|ABC| = |A| + |B| +|C| − |AB| − |AC| − |BC| + |ABC|

|(ABC)’| = |S| − |ABC|

Jika dikembangkan untuk gabungan 4 himpunan akan didapatkan :


|ABCD| = |A| + |B| +|C| + |D| − |AB| − |AC| − |AD|− |BC| − |BD|
|CD| + |ABC| + |ABD| + |ACD| + |BCD| − |ABCD|
|(ABCD)’| = |S| − |ABCD|
Demikian seterusnya.

2. Peluang Kejadian yang Saling Lepas


Dalam percobaan pelemparan dua buah dadu bersamaan. Misalkan kejadian A adalah jumlah
angka yang dihasilkan 4 dan kejadian B adalah jumlah angka yang dihasilkan 10. Maka A =
{(1.3), (2.2), (3.1)} dan B = {(4.6), (5.5), (6.4)}.

32
Tampak bahwa tidak satu pun elemen A yang sama dengan elemen B. Kejadian A dan B
dalam hal ini disebut sebagai kejadian saling lepas.
Jadi, dua kejadian dikatakan saling lepas apabila tidak ada satu pun elemen yang sama dari
keduanya. Dalam notasi himpunan, dua kejadian saling lepas jika A  B =  atau n(A 

AB

B)=0.

AB

Kejadian saling lepas A dan B tidak saling lepas


A  B =  atau n(A  B) = 0 A  B   atau n(A  B)  0

Untuk A dan B dua kejadian saling lepas, berlaku


P(A  B) = P(A) + P(B)
Untuk A dan B dua kejadian tidak saling lepas [ (A  B)  ], berlaku
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B}

3. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A)  0, maka peluang
bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P( A ∩B)
P ( B| A )= atau P ( A ∩ B )=P ( A ) ∙ P( B∨ A)
P(A )
P(BA) dibaca peluang kejadian B jika kejadian A sudah terjadi.

4. Peluang Kejadian yang Saling Bebas


Dua kejadian dikatakan saling bebas jika munculnya kejadian pertama tidak mempengaruhi
peluang munculnya kejadian kedua. Sebagai contoh,pada percobaan pengambilan dua bola
diambil satu per satu dengan pengembalian. Misalnya, sebuah kotak berisi 4 bola biru dan 3

33
3
bola kuning. Pada pengambilan pertama, peluang terambilnya bola kuning ¿ . Jika sebelum
7
pengambilan kedua bola kuning dikembalikan lagi ke dalam kotak, maka peluang terambilnya

3
bola kuning kedua tetap . Dalam kasus ini kejadiannya saling bebas, karena peluang
7
munculnya kejadian pengambilan bola kedua tidak dipengaruhi oleh pemngambilan bola
pertama. Perhatikan ilustrasi berikut:

Sumber Gambar: https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html

Pengambilan pertama Bola kuning yang Pengambilan kedua bola


bola kuning maka diambil dikembalikan kuning maka peluangnya
3 lagi
peluangnya P ( K )= 3
7 P ( K )=
7
Jika A dan B dua kejadian saling bebas, maka peluang kejadian A dan B ditulis P(A  B);
diberikan oleh :

P(A  B) = P(A)  P(B)

Contoh soal:

1. Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan. Berapa peluang muncul angka
berjumlah 4 atau 10 ?

Penyelesaian:
n(S) = 36.
Kejadian A = muncul angka berjumlah 4, maka A = {(1.3), (2.2), (3.1)} dan n(A)=
3 Kejadian B = muncul angka berjumlah 10, maka B = {(4.6), (5.5), (6.4)} dan
n(B)=3 Kejadian A dan B tidak memiliki satu pun elemen yang sama, berarti A
dan B saling lepas. Sehingga peluang gabungan A dan B adalah
P ( A ∪ B ) =P ( A )+ P ( B )

34
n( A) n(B)
¿ +
n(S) n( S)
3 3 6 1
¿ + = =
36 36 36 6

2. Sebuah kartu diambil secara acak dari satu set kartu bridge. Tentukan peluang yang terambil
adalah kartu intan atau kartu As.

Penyelesaian:

Satu set kartu bridge terdiri 52 kartu yang berbeda, sehingga n(S) = 52
Jika kejadian A menyatakan terambil kartu intan, banyak kartu intan ada 13, sehingga
n(A) = 13.
Jika kejadian B menyatakan terambil kartu As, banyak kartu As ada 4, sehingga n(B)=
4.
Kejadian A dan B memiliki satu elemen yang sama, karena salah satu jenis kartu As
adalah intan. maka A dan B dua kejadian tidak saling lepas dengan AB= {kartu As
intan} dan n(A  B) = 1.
Peluang gabungan A dan B adalah P ( A ∪ B ) =P ( A )+ P ( B )−P( A ∩ B)
n( A) n( B) n( A ∩ B)
¿ + −
n(S) n(S) n( S)
13 4 1
¿ + −
52 52 52
16 4
¿ =
52 13

3. Dalam sebuah tas sekolah terdapat 6 buku matematika dan 8 buku kimia. Dua buku
diambil secara acak dari dalam tas satu per satu. Jika buku pertama yang diambil
dimasukkan kembali ke dalam tas sebelum buku kedua diambil, berapakah peluang
yang terambil adalah :
a. buku pertama matematika dan buku kedua kimia
b. buku pertama kimia dan buku kedua kimia

Penyelesaian:

Sebuah tas berisi 14 buku yang terdiri (6 buku matematika dan 8 buku kimia),
sehingga n(S) = 14

35
n( A) 6 3
Misalkan: A = kejadian terambil buku matematika, maka P ( A )= = =
n(S ) 14 7

n( B) 8 4
B = kejadian terambil buku kimia, maka P ( B )= = =
n(S ) 14 7

a. Peluang terambil buku matematika dan buku kimia adalah

P ( A ∩ B )=P ( A ) × P ( B )

3 4 12
¿ × =
7 7 49

b. Peluang terambil buku kimia dan buku kimia

P ( B ∩ B )=P( B) × P(B)

4 4 16
¿ × =
7 7 49

E. Forum Diskusi

1. Gambar berikut menunjukkan sebuah sasaran dalam latihan menembak yang terdiri
atas dua lingkaran sepusat dengan jari-jari 2 cm dan 5 cm. Jika seorang penembak
selalu mengenai sasaran, tentukan peluang bahwa peluru akan mengenai :

a. daerah lingkaran dalam


2
b. daerah lingkaran luar cm 5
 cm

2. Jika dari kartu bernomor 1 sampai 100 diambil sebuah kartu secara acak, tentukan
peluang :
a. muncul kelipatan 6
b. muncul kelipatan 8
c. muncul kelipatan 6 atau 8

F. Rangkuman

1. Untuk A dan B dua kejadian saling lepas, berlaku

P(A  B) = P(A) + P(B)

36
2. Untuk A dan B dua kejadian tidak saling lepas [ (A  B)  ], berlaku

P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B}

3. Peluang Bersyarat
Jika A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S dan P(A)  0, maka peluang
bersyarat dari B yang diberikan A didefinisikan sebagai :
P( A ∩B)
P ( B| A )= atau P ( A ∩ B )=P ( A ) ∙ P( B∨ A)
P(A )

4. Jika A dan B dua kejadian saling bebas, maka peluang kejadian A dan B ditulis P(AB);
diberikan oleh :

P ( A ∩ B )=P( A)× P( B)

G. Tes Formatif
1. Dua buah dadu dilemparkan bersama- sama satu kali. Peluang muncul jumlah angka
kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah….
2
a.
36
3
b.
36
4
c.
36
5
d.
36
6
e.
36
2. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah
bola secara acak, peluang terambil bola merah atau hitam adalah….
4
a.
5
7
b.
10
3
c.
6
2
d.
6

37
1
e.
10
3. Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka fisika,
dan 5 orang suka dua- duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, maka
peluang yang terpilih suka matematika dan fisika….
5
a.
30
10
b.
30
20
c.
30
25
d.
30
15
e.
30
4. Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola merah dan 3 bola
putih. Dari masing- masing kotak diambil 1 bola. Peluang bola yang terambil bola
merah dari kotak I dan bola putih kotak II adalah….
1
a.
40
3
b.
20
3
c.
8
2
d.
5
31
e.
40
5. Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama- sama di atas
meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam adalah….
1
a.
24
1
b.
12
1
c.
8
2
d.
3

38
5
e.
6
6. Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk diantaranya
busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah salak, 3 diantaranya busuk.
Ibu menghendaki 5 buah jeruk dan 5 buah salak yang baik. Perluangnya adalah….
16
a.
273
26
b.
273
42
c.
273
48
d.
273
56
e.
273
7. Dua buah dadu dilambungkan bersama- sama. Peluang munculnya mata dadu yang
pertama 3 dan mata dadu kedua 5 adalah….
6
a.
36
5
b.
36
4
c.
36
3
d.
36
1
e.
36
8. Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu sekaligus secara acak. Peluang yang
terambil dua kartu king adalah….
12
a.
21
1
b.
13
2
c.
221
11
d.
221

39
8
e.
663
9. Dua buah dadu dilempar undi satu kali bersama, maka peluang untuk memperoleh
gambar pada mata uang dan bilangan ganjil pada dadu adalah….
1
a.
12
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
3
1
e.
2
10. Dari 10 butir telur terdapat 2 butir yang busuk. Seorang ibu membeli dua butir telur
tanpa memilih. Peluang mendapat 2 butir telur yang baik adalah….
9
a.
45
11
b.
45
14
c.
45
18
d.
45
28
e.
45

40
H. Daftar Pustaka

Syarifudin & Yayan. (2012). 404 soal unggulan SNMPTN. Tangerang:


Scientific Press. Kanginan. (2009). TOPS Siap UN. Erlangga.

Yuniarti, Yuyun Sri. (2020). Modul Pembelajaran SMA Matematika Umum.


Karawang: Direktorat: SMA Jenderal PAUD, Diknas dan Dikmen

Mariani, Scolastika. (2019). Pendalaman Materi Matematika Modul 4 Kombinatorik


dan Statistika. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

https://www.defantri.com/2020/11/modul-pembelajaran-matematika-umum-sma.html diakses
pada 20 september 2021

https://matematikastudycenter.com/kelas-11-sma/153-peluang-kejadian-majemuk
diakses pada 21 September 2021

https://contoh123.info/25-contoh-soal-peluang-plus-pembahasan-termudah-sampai-
tersulit/ diakses pada 21 September 2021

41
I. Kriteria Penilaian Tes Formatif

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir kegiatan belajar ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi pada kegiatan
belajar ini.

Tingkat Penguasaan ( TP )=¿

Arti tingkat penguasaan:


90% ≤ TP ≤ 100%: sangat baik
80% ≤ TP < 90%: baik
70% ≤ TP < 80%: cukup
TP < 70%: kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi pada
kegiatan belajar ini. Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara
harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.

42
KUNCI JAWABAN

No Kunci No Kunci
1 D 6 A
2 B 7 E
3 A 8 A
4 B 9 C
5 B 10 E

43
SOAL SUMATIF

1. Dalam percobaan pelemparan sebuah dadu setimbang, K menyatakan kejadian


munculnya mata dadu bilangan genap. Peluang kejadian K adalah…
1
a. 6
1
b. 4
1
c. 3
1
d. 2
1
e. 4

2. Misal kita mempunyai 10 kartu yang bernomor 1 sampai 10. Jika satu kartu
diambil secara acak, maka peluang terambil adalah kartu bernomor bilangan
prima adalah…
4
a.
5
3
b.
5
1
c.
2
3
d.
10
2
e.
5
3. Seorang siswa memegang kartu remi yang berjumlah 52 buah dan meminta temannya
untuk mengambil sebuah kartu secara acak. Peluang terambilnya kartu hati adalah….
1
a.
52
1
b.
13
9
c.
52
1
d.
4

44
1
e.
3
4. Pada pelemparan dua dadu setimbang bersamaan. Misal K adalah kejadian
muncul jumlah mata dadu = 6. Peluang kejadian K adalah…
8
a.
36
7
b.
36
6
c.
36
5
d.
36
4
e.
36
5. Pada pelemparan dua dadu setimbang secara bersamaan, misal K adalah kejadian
munculnya hasil kali mata dadu = 6. Peluang kejadian K = …
1
a.
18
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
9
5
e.
36
6. Dalam sebuah kotak terdapat 7 kelereng merah dan 3 kelerang biru. Peluang
mengambil 3 kelereng merah sekaligus….
3
a.
10
1
b.
3
7
c.
24
1
d.
4
3
e.
7

45
7. Dalam sebuah kantong terdapat 7 kelereng merah dn 4 kelereng putih. Akan
diambil 4 kelereng sekaligus. Peluang yang terambil 2 kelereng merah dan 2
kelereng putih adalah…
126
a.
330
116
b.
330
63
c.
330
53
d.
330
27
e.
330
8. Dua dadu dilambungkan bersama-sama. Peluang muncul mata dadu pertama 3
dan mata dadu kedua lima adalah…
6
a.
36
5
b.
36
4
c.
36
3
d.
36
1
e.
36
9. Jika sebuah dadu dan sekeping mata uang dilempar undi satu kali bersama,
maka peluang untuk memperoleh GAMBAR pada mata uang dan bilangan ganjil
pada dadu adalah…
1
a.
12
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
3
1
e.
2

46
10. Dua buah dadu dilempar undi bersama-sama. Peluang muncul jumlah mata dadu
9 atau 10 adalah …
5
a.
36
7
b.
36
8
c.
36
9
d.
36
11
e.
36
11. Sebuah dadu dilempar sebanyak 90 kali. Frekuensi harapan munculnya mata dadu 2
adalah….
a. 30
b. 15
c. 10
d. 20
e. 12
12. Dari 7 kartu diberi huruf “S, U, C, I, P, T, O” diambil sebuah kartu secara acak. Jika
pengambilan dilakukan sebanyak 70 kali dengan pengembalian, frekuensi harapan
terambil huruf vocal adalah….
a. 60
b. 50
c. 40
d. 30
e. 20
13. Dua dadu dilambungkan secara bersamaan sebanyak 360 kali. Frekuensi harapan
muncul mata dadu berjumlah 7 adalah….
a. 24
b. 36
c. 40
d. 50
e. 60
14. Sebuah mesin permainan melempar bola bernomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

47
sebanyak 70 kali. Frekuensi harapan munculnya bola dengan bilangan prima adalah

a. 42 kali
b. 35 kali
c. 28 kali
d. 21 kali
e. 14 kali
15. Dari seperangkat kartu bridge diambil 2 kartu sekaligus, jika pengambilan dilakukan
sebanyak 884 kali, maka frekuensi harapan yang terambil keduanya kartu As
adalah….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
16. Dua buah dadu dilambungkan secara bersamaan sebanyak 180 kali. Frekuensi
harapan munculnya mata dadu berjumlah 5 atau 10 adalah….
a. 35 kali
b. 30 kali
c. 25 kali
d. 21 kali
e. 15 kali
17. Tiga mata uang dilempar bersamaan. Peluang tidak satupun muncil gambar adalah….
7
a.
8
6
b.
8
5
c.
8
3
d.
8
1
e.
8
18. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan. Peluang muncul mata dadu tidak
berjumlah 5 adalah….

48
1
a.
9
2
b.
9
4
c.
9
8
d.
9
4
e.
36
19. Sebuah kaleng diambil secara acak dari sebuah kantong yang berisi 6 kelereng
merah, 7 kelereng putih, dan 2 kelereng biru. Peluang mendapatkan bukan kelereng
merah adalah….
5
a.
7
4
b.
5
3
c.
5
2
d.
5
1
e.
5
20. Dalam suatu kelas terdapat 4 siswa dapat berbahasa inggris, 5 siswa dapat berbahasa
korea dan 6 siswa dapat berbahasa jepang. Jika diambil secara acak 3 siswa, peluang
tidak mendapatkan siswa yang dapat berbahasa jepang adalah….
81
a.
97
64
b.
67
33
c.
35
75
d.
76
42
e.
53
21. Dua buah dadu dilemparkan bersama- sama satu kali. Peluang muncul jumlah angka
kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah….

49
2
a.
36
3
b.
36
4
c.
36
5
d.
36
6
e.
36
22. Sebuah kantong berisi 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Diambil sebuah
bola secara acak, peluang terambil bola merah atau hitam adalah….
4
a.
5
7
b.
10
3
c.
6
2
d.
6
1
e.
10
23. Dalam sebuah kelompok 30 siswa, 10 orang suka matematika, 15 orang suka fisika,
dan 5 orang suka dua- duanya. Jika dipilih satu orang dari kelompok tersebut, maka
peluang yang terpilih suka matematika dan fisika….
5
a.
30
10
b.
30
20
c.
30
25
d.
30
15
e.
30
24. Kotak I berisi 2 bola merah dan 3 bola putih. Kotak II berisi 5 bola merah dan 3 bola
putih. Dari masing- masing kotak diambil 1 bola. Peluang bola yang terambil bola
merah dari kotak I dan bola putih kotak II adalah….

50
1
a.
40
3
b.
20
3
c.
8
2
d.
5
31
e.
40
25. Sebuah dadu dan sekeping uang logam dilemparkan sekali bersama- sama di atas
meja. Peluang munculnya mata dadu lima dan angka pada uang logam adalah….
1
a.
24
1
b.
12
1
c.
8
2
d.
3
5
e.
6
26. Dalam sebuah keranjang A yang berisi 10 buah jeruk, 2 buah jeruk diantaranya
busuk, sedangkan dalam keranjang B yang berisi 15 buah salak, 3 diantaranya busuk.
Ibu menghendaki 5 buah jeruk dan 5 buah salak yang baik. Perluangnya adalah….
16
a.
273
26
b.
273
42
c.
273
48
d.
273
56
e.
273
27. Dua buah dadu dilambungkan bersama- sama. Peluang munculnya mata dadu yang
pertama 3 dan mata dadu kedua 5 adalah….

51
6
a.
36
5
b.
36
4
c.
36
3
d.
36
1
e.
36
28. Dari seperangkat kartu bridge diambil dua kartu sekaligus secara acak. Peluang yang
terambil dua kartu king adalah….
12
a.
21
1
b.
13
2
c.
221
11
d.
221
8
e.
663
29. Dua buah dadu dilempar undi satu kali bersama, maka peluang untuk memperoleh
gambar pada mata uang dan bilangan ganjil pada dadu adalah….
1
a.
12
1
b.
6
1
c.
4
1
d.
3
1
e.
2
30. Dari 10 butir telur terdapat 2 butir yang busuk. Seorang ibu membeli dua butir telur
tanpa memilih. Peluang mendapat 2 butir telur yang baik adalah….
9
a.
45

52
11
b.
45
14
c.
45
18
d.
45
28
e.
45

53
J. Kriteria Penilaian Tes Sumatif

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir kegiatan belajar ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus
berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi pada kegiatan
belajar ini.

Tingkat Penguasaan ( TP )=¿

Arti tingkat penguasaan:


90% ≤ TP ≤ 100%: sangat baik
80% ≤ TP < 90%: baik
70% ≤ TP < 80%: cukup
TP < 70%: kurang
Apabila tingkat penguasaan Saudara 80% atau lebih, Saudara dapat melanjutkan
ke kegiatan belajar berikutnya. Bagus! Saudara telah berhasil mempelajari materi pada
kegiatan belajar ini. Apabila tingkat penguasaan saudara kurang dari 80%, Saudara
harus mempelajari kembali materi pada kegiatan belajar ini.

54
KUNCI JAWABAN TES SUMATIF

No Kunci No Kunci
1 D 16 A
2 C 17 E
3 D 18 D
4 D 19 C
5 D 20 A
6 C 21 D
7 A 22 B
8 E 23 A
9 C 24 B
10 B 25 B
11 C 26 A
12 D 27 E
13 E 28 A
14 C 29 C
15 C 30 E

55

Anda mungkin juga menyukai