Anda di halaman 1dari 10

Anatomi & Fisiologi Gigi & TMJ

1. Gigi
1.1 Anatomi dan Fisiologi

Gigi merupakan komponen pasif dalam pengunyahan. Gigi dewasa sendiri terdapat 32
buah yang disusun oleh gigi Insisive, Canine, Premolar, dan Molar. Gigi terletak pada procesus
alveolaris mandibular dan juga maksila. Mandibula merupakan rahang non-fixed yang dapat
digerakan oleh otot, dan juga saraf dengan bantuan TMK (Temporomandibular Joint).
Sedangkan, maksila merupakan rahang yang fixed dan tidak dapat digerakan serta menyatu
dengan neurocranium melalui sutura fronto-nasalis. Fungsi gigi dalam proses pengunyahan yaitu
melindungi rongga mulut dan juga memiliki peran berbeda-beda pada setiap gigi dalam proses
pengunyahan makanan, serta membantu sistem pencernaan dalam menghancurkan makanan.
Sensor saraf pada gigi yaitu cabang maxillary dari cranial nerve V/ trigeminal. Fungsi gigi dalam
proses penelanan yaitu membentuk bolus yaitu dengan memecah makanan yang berukuran besar
menjadi potongan-potongan yang lebih kecil.

Secara keseluruhan fungsi fisiologis gigi itu sama, namun tentu saja setiap gigi memiliki
fungsi berbeda-beda. Gigi Insisive merupakan gigi anterior dengan jumlah 4 pada rahang atas
dan rahang bawah (centralis dan lateralis) yang memiliki fungsi untuk memotong. Caninus yang
berjumlah 2 di mandibular dan maksilu yang berfungsi untuk memotong dan merobek. Premolar
yang dimasing-masing rahangnya terdiri dari 4 buah berfungsi untuk proses awal penghancuran
atau penghalusan makanan. Molar yang berjumlah 6 disetiap rahangnya berfungsi untuk proses
akhir penghalusan makanan sehingga menjadi bolus dan siap ditelan.

Crown : Mahkota anatomi: bagian gigi yang memiliki permukaan email


Mahkota klinis: bagian gigi yang terbuka di dalam rongga mulut
Root : Akar anatomi: bagian gigi yang memiliki permukaan sementum
Akar klinis: bagian gigi yang bercokol di dalam rahang atas atau mandibula dan
tidak terkena rongga mulut
Apex of the root : Ujung ujung akar, yang juga merupakan lokasi bukaan kecil di titik dari setiap
akar, yang menyediakan jalan masuk untuk neurovascular jaringan ikat ke dalam
rongga pulpa
Cervical line : Batasan anatomi antara mahkota dan akar. Ini sering disebut persimpangan
sementoenamel (CEJ)
Enamel : Permukaan mahkota anatomi yang keras dan berkilau. Bagian gigi yang paling
keras Terbuat dari batang heksagonal kecil, disebut prisma enamel, yang sejajar
satu sama lain
Cementum : Lapisan tipis dan kusam di permukaan akar anatomi. Mirip dalam struktur dan
komposisi kimianya dengan tulang Seiring bertambahnya usia, sementum
bertambah tebal
Dentin : Jaringan keras yang mendasari enamel dan sementum dan merupakan bagian
utama dari gigi. Modifikasi jaringan tulang. Terdiri dari sejumlah tubulus gigi
(tabung bergelombang kecil dan bercabang) yang sedang terletak di matriks yang
padat
Cusp : Peninggian permukaan oklusal molar dan premolar yang membentuk bagian
gigi.Tepi insisal gigi taring disebut sebagai puncak gigi dan digunakan untuk
prehension (menggenggam dan merobek) makanan
Pulp Cavity : Berisi pulpa gigi (jaringan ikat yang sangat neurovaskular). Dipisahkan ke
dalam ruang pulpa, terletak di bagian koronal gigi, dan saluran pulpa, terletak di
bagian akar gigi
Cingulum : Elevasi cembung yang terletak di permukaan lingual mahkota anterior gigi
hanya insisal ke CEJ

2. TMJ (Temporomandibular Joint)

2.1 Anatomi

TMJ merupakan persendian antara mandibula dan maksila, yaiut prosesus kondilaris
dengan fosa gleinodalis. Selain itu, mandibular dihubungkan dengan maksila di tulang
temporalis. TMJ terdiri dari 2 jenis sendi sinovial — engsel dan geser — dan terdiri dari berikut:

● Bagian skuamosa dari tulang temporal

● Disk artikular (terdapat di dalam TMJ)

● Kondilus mandibula

● Ligamen (berfungsi sebagai batas)


Arthroidal diarthrosis/ Complex Gynglimoarthodial TMK :
1. Eminensia artikularis
2. Kondilus
3. Diskus artikularis
4. M. Pterigoid Lateral Superior
5. M. Pterigoid Lateral Inferior
6. Jaringan synovial
7. Jaringan retrodiskal
8. Ligamen diskus posterior

Diskus Artikularis TMJ terdiri dari 3 bagian. Yaitu 1) PB (Posterior border) dengan lapisan
paling tebal. 2) IZ (Intermediate Zone) dengan lapisan paling tipis dibagian tengah dan
merupakan tempat normal TMJ berada. 3) AB (Anterior Border) yang merupakan bagian paling
anterior dan lapisan dengan ketebalan rata-rata.
1. RT (Retrodiscal Tissue)
2. SRL (Superior retrodiscal lamina yang elastic)
3. IRL (Inferior retrodiscal lamina yang collagenous)
4. ACL (anterior capsula ligament : collagenous)
5. AS (Anterior Surface)
6. SLP OLP (Superior dan inferior lateral pterugoid)
7. SC IC (Superior dan inferior joint cavity)
LIGAMENT
1. Colateral (discal) ligament
2. Capsular Ligament
3. LDL Ligamen discal lateral
4. MDL Ligamen discal medial
5. SC superior joint cavity
6. IC inferior joint cavity
7. Sphenomandibular ligament
8. Stylomandibular ligament
9. Temporomandibular (lateral) ligament
INERVASI : Branches of Mandibular Nerve CN V3 : deep temporal, auriculotemporal, masseteric
nerves

VASKULARISASI :Superficial temporal a., anterior typmanica., deep auricular a., maxillary v,
superficial temporal v, and a
Terlihat dari bagian lateral terdapat OOP outer oblique portion dan juga IHP inner horizontal portion.
OOP membatasi rotasi normal saat mulut membuka dan IHP membantasi pergerakan posterior dari
kondilus dan juga diskus artikularis. Selain itu, terdapat capsular ligament yang melebar ke bagian
anterior menurupi articular eminence dan juga keseluruhan surface dari articular.

2.2 Fisiologi
Pergerakan TMJ didasari oleh dua gerakan yaitu translasi dan rotasi dengan sumbu yang berbeda-
beda yaitu vertical, horizontal, dan sagittal. Gerakan mastikasi merupakan gabungan dari gerakan
translasi, rotation, elevation dan juga depression movement .
Terlihat pada gambar bahwa dalam gerakan membuka mulut, sendi TMJ akan berotasi secara
horizontal dan melakukan translasi ke anterior, sedangkan untuk pergerakan mandibular protrusi TMJ
hanya bertranslasi dan berotasi paada sumbu sagital. Saat menutup mulut, kondilus bergerak secara
translasi ke posterior. Untuk gerakan lateral salah satu sumbu bergerak rotasi secara vertical dan sisi
lainnya bertranslasi. Proses mastikasi atau chewing merupakan gabungan dari seluruh gerakan tersebut.
Gerakan membuka dan menutup mulut

Gerakan protusi dan retrusi mandibula


Gerakan lateral

Anda mungkin juga menyukai