ABSTRAK
Selfya Eka Fitri
Latar belakang : Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
yang paling dasar dan merupakan pelayanan yang penting untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian ibu karena kehamilan. Masih banyak metode KB yang seringkali
tidak dipatuhi oleh pasangan. Misalnya untuk KB suntik saja, angka ketidakpatuhan atau
drop out mencapai 41%.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone) dengan kepatuhan jadwal
penyuntikan ulang di Puskesmas Sukaramai tahun 2014.
Metodologi : penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional
dengan sampel ibu akseptor KB suntik sebanyak 37 responden dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah fisher exact.
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena hidayah dan karunia-
nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Tingkat
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan D-IV Bidan Pendidik di
Shalawat dan salam semoga selalu dicurahkannya pada semua orang yang beriman
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,
arahan, dari berbagai pihak sehingga Proposal ini dapat diselesaikan. Atas bantuan tersebut
dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih
Sumatera Utara.
2. Ibu Nur Asnah S, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik
3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, Mns. selaku pembantu dekan II dan selaku penguji II
4. Ibu Nur Asiah, S.Kep. Ns, M.Biomed selaku pembimbing yang telah memberikan
5. Seluruh staf dan dosen program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
Akhirnya penulis mengharapkan semoga KTI ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya penulis.
Penulis
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR SKEMA ................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 5
A. Pengetahuan ................................................................................................ 5
1. Pengertian Pengetahuan ......................................................................... 5
2. Tingkat Pengetahuan .............................................................................. 5
3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ................................ 7
B. Kontrasepsi Suntik ...................................................................................... 8
1. Pengertian Kontrasepsi Suntik ............................................................... 8
2. Kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone) ................... 8
C. Kepatuhan ................................................................................................ 11
1. Pengertian Kepatuhan ......................................................................... 11
2. Faktor – Faktor yang mempengaruhi pengetahuan .............................. 11
D. Tinjauan Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan ............................ 12
A. Kerangka Konsep...................................................................................... 13
B. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 14
C. Definisi Operasional ................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan Halaman
Keterangan
Lampiran 1 : Surat izin survei pendahuluan
Lampiran 2 : Surat balasan
Lampiran 3 : Surat izin penelitian
Lampiran 4 : Surat balasan
Lampiran 5 : Permohonan uji validitas
Lampiran 6 : Uji validitas kuesioner
Lampiran 7 : Lembar penjelasan kepada responden
Lampiran 8 : Informed consent
Lampiran 9 : Kuesioner penelitian
Lampiran 10 : Lembar konsultasi bimbingan
Lampiran 11 : Daftar riwayat hidup
ABSTRAK
Selfya Eka Fitri
Latar belakang : Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
yang paling dasar dan merupakan pelayanan yang penting untuk mengurangi angka
kesakitan dan kematian ibu karena kehamilan. Masih banyak metode KB yang seringkali
tidak dipatuhi oleh pasangan. Misalnya untuk KB suntik saja, angka ketidakpatuhan atau
drop out mencapai 41%.
Tujuan penelitian : untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi suntik DMPA (Depo Medroxy Progesterone) dengan kepatuhan jadwal
penyuntikan ulang di Puskesmas Sukaramai tahun 2014.
Metodologi : penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional
dengan sampel ibu akseptor KB suntik sebanyak 37 responden dengan menggunakan
teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah fisher exact.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang paling
dasar dan merupakan pelayanan yang penting untuk mengurangi angka kesakitan dan
kematian ibu karena kehamilan (Saifudin, 2003 dalam Mardiantari, 2011 ¶ 3).
Menurut BKKBN (2008 dalam Pujiati, 2009 ¶ 3), peningkatan jumlah penduduk
merupakan salah satu permasalahan global yang muncul di seluruh dunia, di samping isu
tentang global warming, keterpurukan ekonomi, masalah pangan serta menurunnya tingkat
kesehatan penduduk. Jumlah penduduk yang besar tanpa disertai dengan kualitas yang
Tujuan dari program Keluarga Berencana era baru adalah “Keluarga Berkualitas Tahun
2015”. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki
jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis, dan bertakwa
Pada tahun 2000 ledakan penduduk terjadi pada penduduk usia 15-60 tahun yaitu
sekitar 150 juta jiwa. Tahun 2010, penduduk usia 15-60 sudah lebih dari 150 juta jiwa dan
penduduk di atas 60 tahun atau penduduk lanjut usia (lansia) mencapai 20 juta jiwa atau 10
kali lipat dari penduduk lansia pada tahun 1970-an (BKKBN, 2013, ¶ 3).
Jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan sudah mencapai 350 juta jiwa
dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) berkisar antara 1,6 hingga 1,7 persen, atau jauh
diminati. Secara nasional pada bulan Oktober 2013 ada sebanyak 723.456 peserta yaitu
dengan presentase sebagai berikut : 53.435 peserta IUD (7,39%), 10.160 peserta MOW
(1,40%), 81.000 peserta implant (11,20% ), 334.011 peserta suntikan (46,17%), 195.761
peserta pil (27,06%), 2.174 peserta MOP (0,30%) dan 46.915 peserta kondom (6,48%)
Menurut Julianto (2013 dalam Kamilah 2013 ¶ 7) masih banyak metode KB yang
seringkali tidak dipatuhi oleh pasangan. Misalnya untuk KB suntik saja, angka
kontrasepsi yang benar, konsisten, berkelanjutan dan kepatuhan agar kegagalan dapat
dihindari.
ulang di Puskesmas Sukaramai dari bulan Januari sampai Desember tahun 2013 adalah 59
akseptor. Berdasarkan data tersebut, dari 59 ibu yang melakukan kunjungan ulang, terdapat
pengetahuan ibu, sikap dan faktor pendukung lainnya, dimana sikap yang positif tentang
KB diperlukan pengetahuan yang baik, dan demikian sebaliknya bila pengetahuan kurang
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu
B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik
DMPA dengan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang di Puskesmas Sukaramai tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tahun 2014.
2. Tujuan khusus
2. Bagi responden
Sebagai informasi dan masukan yang bisa menambah wawasan sehingga informasi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap obyek terjadi melalui
panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
dipengaruhi oleh intensitas perhatian presepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan
manusia di peroleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2012 hal. 138).
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,
termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali sesuatu yang spesifik
dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
b. Memahami
tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh
dipelajari kepada situasi atau kondisi real sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan
sebagai aplikasi atau pengguna hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau
d. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi dan masih
ada kaitannya dengan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dari penggunaan kata
sebagainya.
e. Sintesis
f. Evaluasi
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria-kriteria
Menurut Health (2009 dalam Linawati, 2013 ¶ 3), ada beberapa faktor yang
a. Pendidikan
di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi
menerima informasi. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah
tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu
obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah
yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Semakin banyak
aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap
obyek tersebut.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan opini dan kepercayan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
c. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga
d. Pekerjaan
dilakukan dapat dikategorikan adalah tidak bekerja, wiraswata, pegawai negeri, dan
pegawai swasta dalam semua bidang pekerjaan pada umumnya diperlukan adanya
hubungan sosial yang baik dengan baik.Pekerjaan dimiliki peranan penting dalam
B. Kontrasepsi Suntik
Suntikan merupakan bagian dari kontrasepsi modern. Diantara kontrasepsi yang lain,
kontrasepsi suntik lah yang paling banyak diminati. Tingginya minat pemakai KB suntik
oleh karena kontrasepsi ini selain juga aman, sederhana dan efektif juga tidak
menimbulkan gangguan serta dapat dipakai pasca persalinan (Sibagariang, Pusmaika &
mengandung progestin. DMPA berada dalam bentuk mikrokristal, tersuspensi dalam laruta
akuosa. Dosis yang benar untuk tujuan kontrasepsi adalah 150 mg intramuskular yang
diberikan setiap 3 bulan atau 12 minggu. Kontrasepsi suntik DMPA sangat efektif dan
aman oleh semua wanita pada usia reproduksi (Speroff dan Darney 2005 hal. 183).
Menurut Dewi (2013 hal. 178) cara kerja dari kontrasepsi suntik DMPA antara lain
yaitu : dapat menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi
Kontrasepsi DMPA memiliki efektifitas yang tinggi dengan 0.3 kehamilan per 100
perempuan pertahun asal penyuntikan dilakukan secara benar sesuai jadwal yang telah
Menurut Sulistyawati (2012 hal. 77) waktu pemberian alat kontrasepsi DMPA yaitu,
setiap saat selama siklus haid dengan syarat tidak hamil atau dimulai dari hari pertama
sampai hari ke tujuh siklus haid. Pada perempuan yang tidak haid, injeksi pertama dapat
diberikan setiap saat, dengan syarat tidak hamil dan tidak melakukan hubungan seksual
selama 7 hari setelah penyuntikan dan penyuntikan juga harus dilakukan sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan dan suntikan tidak boleh diberi kurang dari 11 minggu atau
lebih dari 14 minggu setelah penyuntikan sebelumnya (WHO, 2007 hal. 29).
Sangat efektif, dapat mencegah kehamilan dalam jangka panjang, tidak mempengaruhi
dalam melakukan hubungan suami istri, tidak mengandung esterogen sehingga tidak
berdampak serius pada penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah, tidak
mempengaruhi produksi ASI, memiliki efek samping yang sedikit dan klien tidak perlu
menyimpan obat suntik serta dapat digunakan oleh wanita usia lebih dari 35 tahun sampai
diantaranya adalah sering ditemukan gangguan haid, klien harus kembali ke tempat sarana
pelayanan kesehatan untuk melakukan suntikan ulang, penyuntikan tidak dapat dihentikan
Kontrasepsi suntik DMPA dapat digunakan oleh wanita pada usia reproduksi dan
telah memiliki anak dan yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang dengan efektifitas
yang tinggi. Kontrasepsi suntik DMPA juga dapat digunakan oleh ibu yang sedang
menyusui yang membutuhkan kontrasepsi yang sesuai, setelah melahirkan dan tidak
menyusui, setelah abortus serta yang sudah memiliki banyak anak tetapi belum
Kontrasepsi suntik DMPA tidak dapat digunakan pada wanita yang sedang hamil
atau dicurigai hamil, memiliki riwayat perdarahan yang belum diketahui penyebabnya,
serta pada wanita yang tidak dapat menerima efek dari kontrasepsi tersebut yaitu terjadinya
C. Kepatuhan
1. Pengertian Kepatuhan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Suparyanto, 2010 dalam Pranoto, 2007 ¶
1), patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah
Kepatuhan adalah tingkat perilaku pasien yang tertuju terhadap instruksi atau
petunjuk dalam bentuk terapi apapun yang ditentukan, baik diet, latihan, pengobatan atau
menepati janji pertemuan dengan dokter (Stanley, 2007 dalam Edoqs, 2013 ¶ 1).
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan menurut Niven (2008 dalam
a. Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
b. Akomodasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian klien yang dapat
Hal ini berarti membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman,
Meningkatkan interaksi profesional kesehatan dengan klien adalah suatu hal penting
untuk memberikan umpan balik pada klien setelah memperoleh infomasi tentang
diagnosis.
e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu obyek tertentu, dari pengalaman dan penelitian terbukti
bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku seseorang. Dan kepatuhan merupakan salah satu dari perilaku seseorang.
Kepatuhan adalah kesesuaian antara perilaku pasien dengan ketentuan yang diberikan oleh
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan (Notoatmodjo, 2012 hal. 138).
Seseorang yang berpengetahuan tinggi akan lebih mudah memahami dan dan dapat
dengan mudah menyerap tentang konsep - konsep yang berkaitan dengan kesehatan
sehingga orang - orang tersebut dapat mengetahui dan memiliki tingkat kesadaran untuk
merubah perilaku - perilaku mereka agar menjadi lebih baik dibandingkan dengan orang
yang berpengetahuan rendah. Pengetahuan yang tinggi dapat diperoleh dari pendidikan
yang tinggi serta dapat diperoleh dari informasi yang ia dapatkan. Rendahnya pengetahuan
seseorang akan membuat mereka sulit dan tidak mudah memahami dengan apa yang
disampaikan orang lain sehingga terdapat hambatan dalam menyaring informasi yang
mereka dapat tersebut sehingga dapat berpengaruh terhadap perilaku yang mereka miliki.
dalam hal ini adalah kepatuhan untuk melakukan kunjungan penyuntikan ulang sesuai
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Adapun yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian ini berjudul hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan jadwal
Patuh
Pengetahuan Ibu tentang Kepatuhan Jadwal
Kontrasepsi Suntik DMPA Penyuntikan Ulang
Tidak patuh
Keterangan :
Ha : Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan
C. Definisi Operasional
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional
yaitu rancangan penelitian yang melakukan pengukuran atau pengamatan pada suatu saat
atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan jadwal
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melakukan kunjungan ulang
kontrasepsi suntik DMPA di Puskesmas Sukaramai pada bulan Januari - Desember 2013
2. Sampel
Sampel adalah sebagian ibu yang melakukan kunjungan ulang selama waktu
penelitian yaitu bulan Januari – Maret tahun 2014 di Puskesmas Sukaramai dijadikan
sampel oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai
sebagai berikut :
Kriteria inklusi :
a. Kriteria inklusi
N
�=
1 + � (�2 )
Keterangan :
N : besar populasi
n : besar sampel
59
�=
1+59 (0,01)
59
�=
1,59
n = 37,10 = 37 sampel
C. Tempat Penelitian
Puskesmas Sukaramai sebagai tempat penelitian yaitu untuk menghemat waktu dan biaya
karena lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti dan di Puskesmas Sukaramai
belum pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sukaramai pada bulan Januari – Maret tahun
2014.
E. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mendapatkan izin dari Ketua Program Studi
kepada responden untuk menjawab kuesioner yang di ajukan peneliti, responden bebas
menjawab kuesioner peneliti secara sukarela dan berhak mengundurkan diri dari
Untuk menjaga kerahasiaan, nama responden tidak akan dicantumkan pada lembar
kuesioner. Nama responden akan diganti dengan nomor atau kode dan informasi hanya
Data yang diambil atau diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan
menggunakan kuesioner dan rekam medik sebagai alat ukur dalam penelitian. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk variabel pengetahuan adalah kuesioner yang terdiri dari
20 pertanyaan. Dimana setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah
diberi nilai 0. Dengan bentuk penilaian menggunakan skala ordinal dan cara menetapkan
bobot jawaban terhadap tiap-tiap pertanyaan dengan penilaian kategori sebagai berikut :
1. Baik, apabila total skor responden antara (76% - 100%) dari pertanyaan jawaban yang
benar.
2. Cukup, apabila total skor responden antara (56% - 75%) dari pertanyaan jawaban yang
benar.
3. Kurang, apabila total skor responden (<56%) dari pertanyaan jawaban yang benar.
menggunakan data dari rekam medik dalam hal ini adalah kartu peserta akseptor KB
1. Patuh, apabila akseptor yang melakukan kunjungan penyuntikan ulang sesuai dengan
Dalam pengumpulan data diperlukan adanya alat dan cara mengumpulkan data yang
baik sehingga data yang dikumpulkan merupakan data yang valid, andal (realiable) dan
aktual. Untuk memperoleh data yang valid maka akan dilakukan uji validitas dan
reliabilitas. Uji validitas dalam penelitian ini adalah dengan dilakukan oleh ahli kebidanan
yang berada di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah kuesioner valid,
selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas ini dilakukan bersamaan
dengan pengumpulan data yang diberikan kepada responden yang menjadi subjek
penelitian kemudian dianalisa menggunakan spss. Hasil yang diperoleh dari uji validitas
adalah semua soal valid dengan nilai CVI 0.78. Kemudian dari uji reliabilitas pada 10
responden didapatkan hasil bahwa semua kuesioner sudah reliabel dengan nilai crobanch
alpha 0.706.
tentang hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA
pengumpulan data dalam penelitian ini dimulai dari mendapatkan surat permohonan izin
pelaksana penelitian dari pihak pendidikan atau ketua pelaksana program D IV Bidan
mendatangi rumah rsponden. Saat melakuan pengumpulan data peneliti ditemani oleh
sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti melakukan pendekatan kepada responden yang
dibantu pleh bidan puskesmas dan menjelaskan tentang tujuan penelitian dan menanyakan
kuesioner diisi langsung oleh responden. Kemudian kuesioner dikumpulkan kembali oleh
I. Analisis Data
Analisa data bertujuan untuk membuktikan apakah ada hubungan antara variable
independent dengan variable dependent dengan menggunakan analisa uji statistik fisher
exact yang di olah menggunakan komputerisasi, sebelum dilakukan uji fisher exact analisa
1. Analisa univariat
variabel dependen yaitu, pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan
2. Analisa bivariat
dengan variabel dependen dengan menggunakan uji fisher exact dengan dan data diolah
analisa dikatakan bermakna apabila nilai p < 0,05, artinya ada hubungan antara variabel
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara
tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan jadwal
responden.
1. Analisis Univariat
Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden mayoritas berusia 20-
informasi dari tenaga medis 19 orang (51,4%) dan tidak bekerja 21 orang (56,8%).
Tabel 5.1.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan karakteristik responden
di Puskesmas Sukaramai tahun 2014
Hasil penelitian pada tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden mayoritas memiliki
Tabel 5.2.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan responden
di Puskesmas Sukaramai tahun 2014
Tabel 5.2.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan responden tentang
kontrasepsi suntik DMPA di Puskesmas Sukaramai tahun 2014
No Pilihan jawaban
PERTANYAAN benar salah
F % F %
1 Pengertian kontrasepsi suntikan 29 78,4 8 21,6
2 Metode kontrasepsi suntik 27 73,0 10 23,0
3 Keuntungan dari KB suntik 27 73,0 10 23,0
4 Cara pemberian KB suntik 22 59,5 15 40,5
5 Pengguna KB suntik 26 70,3 11 29,7
6 Pengertian KB suntik 3 bulan 22 59,5 15 40,5
7 Komposisi KB suntik 3 bulan 21 56,8 16 43,2
8 Kegunaan KB suntik 3 bulan 23 62,2 14 37,8
9 Waktu pemberian KB suntik 3 bulan 24 64,9 13 35,1
10 Syarat dilakukan suntikan KB 22 59,5 15 40,5
11 Efektifitas KB suntik 3 bulan 21 56,8 16 43,2
12 Efek samping apabila telat melakukan penyuntikan ulang 23 62,2 14 37,8
13 Keuntungan KB suntik 3 bulan 24 64,9 13 35,1
14 Keuntungan KB suntik 3 bulan untuk wanita menyusui 22 59,5 15 40,5
15 Kekurangan KB suntik 3 bulan 18 48,6 19 51,4
16 Kerugian KB suntik 3 bulan 21 56,8 16 43,2
17 Kekurangan lain yang terdapat dalam KB suntik 3 bulan 26 70,3 11 29,7
18 Indikasi KB suntik 3 bulan 17 45,9 20 54,1
19 Kontra indikasi KB suntik 3 bulan 26 70,3 11 29,7
20 Kontra indikasi KB suntik 3 bulan 20 54,1 17 45,9
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa responden mayoritas memiliki
Tabel 5.3.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan kepatuhan responden
di Puskesmas Sukaramai tahun 2014
2. Analisis Bivariat
Hasil penelitian pada tabel 5.4 menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan
baik yaitu sebanyak 22 orang (59,5%) patuh dalam melakukan kunjungan penyuntikan
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher exact dengan taraf signifikan
5% (0,05) diperoleh nilai ρ value = 0,001. Sehingga hasil yang didapat adalah ρ value
(0.001) < α (0,05) maka ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara
hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan
Tabel 5.4.
Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik dmpa dengan kepatuhan
jadwal penyuntikan ulang di Puskesmas Sukaramai tahun 2014
Pengetahuan ibu Kepatuhan ibu akseptor KB Total ρ value α
akseptor KB dala melakukan kunjungan hitung
suntik penyuntikan ulang
Tidak patuh Patuh
f % f % f % 0,001 0,05
Tidak baik 10 27 5 13.5 15 40,5
Baik 3 8.1 19 51.4 22 59.5
Total 13 35,1 24 64,9 37 100,0
Pada pembahasan ini peneliti menguraikan tentang hasil dari pengetahun kepatuhan
dan hubungan antara keduanya dimana untuk pengetahuan didapatkan hasil bahwa
mayoritas responden memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 19 orang (51,4%). Setiap
individu memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda yang dipengaruhi oleh banyak faktor
antara lain faktor pendidikan formal yang telah ditempuh. Berdasarkan hasil penelitian di
(43,3%). Pendidikan adalah sebuah proses perubahan sikap dan perilaku serta usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan sehingga semakin tinggi
perilaku seseorang dalam mematuhi setiap anjuran dari tenaga kesehatan. Dan kepatuhan
merupakan salah satu dari perilaku seseorang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
mayoritas ibu akseptor KB suntik patuh dalam melakukan jadwal adalah 22 orang (59,5%).
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan tersebut. Dalam penelitian ini yang
(51,4%).
Kepatuhan dimulai dengan individu mematuhi anjuran atau instruksi petugas tanpa
kerelaan untuk melakukan tindakan dan sering kali karena ingin menghindari hukuman
atau sangsi jika tidak patuh. Sehingga pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang dalam hal ini adalah kepatuhan akseptor untuk
Untuk melihat apakah pengetahuan dan kepatuhan tersebut memiliki hubungan maka
dilakukan uji analisa data dengan menggunakan fisher exact. Berdasarkan penelitian yang
mayoritas ibu akseptor KB suntik berpengetahuan baik dan patuh terhadap jadwal
Hal ini sesuai dengan penelitian Pujiati (2009) yang terkait dengan hubungan
pengetahuan ibu dengan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang yang dilakukan di RB.
Annisa di Surakarta yang didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu dengan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang dengan nilai kemaknaan
ρ=0.01 (ρ < 0.05) sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu
tentang kontrasepsi suntik maka ibu semakin patuh untuk melakukan penyuntikan ulang
Meskipun judul penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya tetapi dalam
penelitian ini juga terdapat perbedaan dimana perbedaannya yaitu, waktu dan tempat
penelitian, jumlah populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel dan jenis
kuesionernya.
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan penelitian ini adalah melakukan uji reliabiltas pada responden
kepatuhan ibu untuk melakukan jadwal penyuntikan ulang. Bagi pelayanan kebidanan
diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya
bidan memberikan perhatian terhadap kepatuhan jadwal penyuntikan ulang seperti dapat
memberikan informasi yang lebih jelas sesuai dengan tingkat pengetahuan pasien sehingga
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang hubungan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan jadwal penyuntikan
ulang di Puskesmas Sukaramai tahun 2014 maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
jadwal penyuntikan ulang. Hal ini berarti semakin tinggi pengetahuan seseorang
B. Saran
adalah :
USU agar lebih banyak menambah referensi tentang pengetahuan dan kepatuhan
lain selain pengetahuan serta dapat melakukan uji reliabilitas kepada responden
Aini, L. Q. (2010). Hubungan antara derajat anemia sebagai faktor prediktif letak tumor
pada keganasan kolorektal. Jurnal fakultas kedokteran Universitas Diponegoro.
BKKBN. (2013). BKKBN Harus Serius, Bom Penduduk Kedua Lebih Dahsyat. Retrieved
Desember 11, 2013, from http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=960
Dewi, M. U. (2013). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga Berencana Untuk
Mahasiswa Bidan. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Edoqs. (2013). Kepatuhan Diet Hipertensi. Retrieved Desember 17, 2013, from
http://edoqs.com/pdf/bab-ii-tinjauan-pustaka-a-bkepatuhanb-diet-hipertensi-1bkepatu
hanb_973447e53f89b913d563334edb32c6e7
Kamilah. E. (2013). KB, Resep Hidup Berkualitas. Retrieved November 19, 2013, from
http://www.portalkbr.com/berita/perbincangan/3029997_5534.html
Mardiantari, D. (2012). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kb Suntik
Dengan Sikap Dalam Memilih Kb Suntik 3 Bulanan Di Desa Besole,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Jurnal Komunikasi Kesehatan Akbid
Puworejo, 8-9.
Pinem, S. (2009). Kesehatan Reproduksi Dan Kontrasepsi. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Suparyanto. (2010, October, 2). Konsep Kepatuhan. Retrieved Desember 22, 2013, from
http://www.carantrik.com/2010/10/konsep-kepatuhan-1.html.
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan Hormat,
Nama saya Selfya Eka Fitri, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
“Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Kontrasepsi Suntik DMPA dengan
mengandung hormon untuk mencegah kehamilan atau lebih dikenal dengan kontrasepsi 3
bulan. Kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi yang banyak diminati karena praktis dan
sangat efektif untuk menunda kehamilan. Kontrasepsi suntik DMPA atau kontrasepsi 3
bulan sangat efektif dan aman oleh semua wanita pada usia reproduksi (Speroff dan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan
ibu tentang kontrasepsi suntik DMPA dengan kepatuhan jadwal penyuntikan ulang.
Saya akan memberikan kuesioner kepada ibu yang merupakan alat saya untuk
mendapatkan data yang berguna untuk kepentingan penelitian saya. Kuesioner yang saya
berikan kepada ibu berjumlah 20 soal dan ibu dapat mengisi kuesioner berdasarkan
kemampuan ibu.
Patisipasi ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam
penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk
penelitian ini ibu tidak dikenakan biaya apapun. Bila Ibu membutuhkan penjelasan, maka
No. HP : 082363013501
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan ibu
Terimakasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian
ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna
Medan, 2014
Peneliti
(INFORMED CONSENT)
No Responden :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :
Penyuntikan Ulang”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan
Medan, 2014
( )
A. Identitas Responden
1. Isilah data dengan benar
a. No. responden :
b. Usia : < 20 tahun
20 – 35 tahun
> 35 tahun
c. Pendidikan terakhir : SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
e. Pekerjaan : Bekerja
Tidak bekerja
10. Berikut ini merupakan syarat untuk dapat dilakukan suntikan KB yaitu
a. tidak hamil
b. telah melakukan hubungan seksual
c. saat terjadi perdarahan
d. tidak tahu
14. Salah satu keuntungan pemakaian KB suntik 3 bulan jika digunakan oleh wanita
menyusui adalah
a. kontrasepsi ini dapat mengurangi ASI
b. dapat menghambat proses pembentukan ASI
c. tidak mempengaruhi ASI
d. tidak tahu
15. Salah satu kekurangan pada pemakaian KB suntik 3 bulan adalah
a. dapat digunakan oleh wanita usia lebih dari 35 tahun
b. adanya gangguan haid
c. efektif
d. tidak tahu
16. Peningkatan berat badan yang terjadi saat pengunaan kontrasepsi suntik merupakan
a. keuntungan dari kontrasepsi
b. cara kerja dari kontrasepsi suntik
c. kerugian dari kontrasepsi suntik
d. tidak tahu
20. Memiliki riwayat perdarahan yang belum diketahui penyebabnya merupakan ciri –
ciri dari
a. wanita yang tidak dapat menggunakan KB suntik 3 bulan
b. wanita yang dapat menggunakan KB suntik 3 bulan
c. wanita yang tidak dapat memiliki keturunan
d. tidak tahu
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan
berijazah
berijazah
berijazah