Anda di halaman 1dari 1

Malaria merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Alor.

Perilaku masyarakat dan lingkungan


merupakan faktor resiko malaria. Saat ini jumlah kejadian penyakit malaria terus meningkat
dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah proses manajemen yang tidak di jalankan
secara efektif dan efisien di Puskesmas. Perencanaan program masih ditemukan adanya
kekurangan dan kelemahan pada analisa situasi, menentukan prioritas masalah serta mencari
penyebabnya, tidak adanya penetapan anggaran kegiatan, tidak adanya rencana supervisi dan
tidak adanya rencana evaluasi hasil kegiatan. Proses perencanaan yang berada dalam kategori
baik dan cukup adalah adanya data sasaran, adanya target program, adanya lokasi kegiatan,
adanya jadawal kegiatan, adanya penggungjawab kegiatan dan menetapkan koordinasi
kegiatan. Koordinasi kegiatan yang kurang dan jelek yaitu belum dapat mengatasi
hambatan,tidak melakukan koordinasi saat minilokakarya, dan tidak melakukan koordinasi
tepat waktu. Kegiatan koordinasi yang berada dalam kategori baik dan cukup yaitu adanya kerja
sama antar petugas, adanya jumlah kasus baru dan lama,adanya daerah paling beresiko kasus
malaria,adanya jumlah kasus tahun terakhir,adanya hambatan yang dialami,adanya pembagian
tugas,adanya prosedur tetap,petunjuk kegiatan sederhana dan dapat dilaksanakan, kepala
Puskesmas sebagai penggungjawab kegiatan.Supervisi kegiatan yang yang kurang dan jelek
yaitu tidak mereview target dan situasi yang ada pada petugas, tidak mereview tujuan serta
target yang ingin dicapai tidak membuat laporan supervisi kegiatan supervisi yang berada
dalam kategori baik dan cukup yaitu mengobservasi cara pelaksanaan program malaria,
mengidentifikasi masalah dan memecahkannya, melaporkan temuan dilapangan kepada
penanggungjawab Puskesmas, melaporkan tindak lanjut terhadap temuan dilapangan.
Pengawasan dan pengendalian semua dalam kategori baik dan cukup yaitu membuat laporan
bulanan, laporan selalu tepat waktu,penilaian dan perhitungan didasarkan pada sasaran dan
target,adanya pelaporan dari tim kerja, adanya feedback dari laporan malaria dan melakukan
tindak lanjut dari masalah yang ditemukan.Monitoring dan evaluasi dalam kategori kurang dan
jelek yaitu evaluasi tidak dilaksanakan tiga bulan sekali. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan
dengan baik dan cukup adalah membuat laporan bulanan kegiatan malaria, laporan dibuat
tepat waktu,melakukan evaluasi kegiatan dengan checklist, melakukan rencana evaluasi
terhadap rencana program,mengevaluasi kebenaran pencatatan dan pelaporan,mengambil
tindakan dalam mengatasi masalah. Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah kegiatan
manajemen yang dijalankan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Alor Nusa Tenggara Timur belum
sepenuhnya dijalankan secara efektif dan efisien di Puskesmas.
http://repository.unair.ac.id/22371/

Anda mungkin juga menyukai