Anda di halaman 1dari 10

2.

1 Perencanaan Pelayanan Kebidanan

2.1.1 Definisi Perencanaan

Perencanaan adalah sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan, menyusun

dan menetapkan rangkaian kegiatan unutk mencapainya. Rencana merupakan suatu pola pikir

yang sistematis untuk mewujudkan suatu tujuan dengan mengorganisasikan dan

mendayagunakan sumber yang tersedia. Perencanaan adalah suatu proses penyusunan rencana

yang menggambarkan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui suatu kegiatan dengan

mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang tersedia.

Perencanaan (Planning) adalah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus

5W+1H.What (apa) yang akan dilakukan, why (mengapa) harus melakukan apa, when (kapan)

melakukan apa, where (dimana) melakukan apa, who (siapa) yang melakukan apa, how

(bagaimana) cara melakukan apa.

Perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk

mencapai tujuan yang telah digariskan mencakup kegiatan pengambilan keputusan. Swanburg

mengatakan bahwa planning adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan, bagaimana

melakukan dan siapa yang melakukannya. Dibidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan

sebagai proses untuk menumbuhkan, merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat,

menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling

pokok, dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Perencanan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang

berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan

program yang paling pokok, dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan tersebut. Jadi perencanaan dalam pelayanan kebidanan adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu dalam kebidanan.

2.1.2 Ciri-ciri Perencanaan

Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri yang harus diperhatikan yaitu:

a. Bagian dari sistem administrasi

b. Dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan

c. Berorientasi pada masa depan

d. mampu menyelesaikan masalah

e. Mempunyai tujuan

f. Bersifat mampu kelola

2.1.3 Jenis Perencanaan

2.1.3.1 Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana

a. Rencana jangka panjang (long term planning) yang berlaku antara 10 -25 tahun

b. Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku antara antara 5-7

tahun

c. Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya berlaku hanya untuk 1

tahun.

2.1.3.2 Dilihat dari tingkatannnya

a. Rencana induk (master plan), lebih menitik beratkan uraian kebijakan organisasi
b. Rencana operasional (operational planning), lebih menitik beratkan pada pedoman

atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program

c. Rencana harian (day to day planning), rencana harian yang bersifat rutin

2.1.3.3 Dilihat dari lingkupnya

a. Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang kebijakan tujuan

jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang lama

b. Rencana taktis (tactical planning), rencana yang berisi uraian yang bersifat jangka

pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-kegiatan, asalkan tujuannya tidak berubah

c. Rencana menyeluruh (comprehensive planning), rencana yang mengandung uraian

secara menyeluruh dan lengkap

d. Rencana terintegrasi (integrated planning), ialah rencana yang mengandung uraian

yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya dengan program lain diluar kesehatan

2.1.4 Manfaat Perencanaan

a. Memberikan arah yang jelas pada organisasi karena mengetahui tujuan dan cara

mencapainya

b. Mengetahui struktur organisasi yang dibutuhkan

c. Mengetahui jenis dan jumlah staf yang diinginkan dan uraian tugasnya

d. Mengukur hasil kegiatan yang akan dicapai.

2.1.5 Keuntungan dan Kelemahan Perencanaan

Keuntungan dalam perencanaan adalah:


a. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas organisasi untuk mencapai

tujuan tertentu dan dapat dilakukan secara teratur

b. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak

produktif.

c. Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah dicapai karena

dalam perencanaan ditetapkan sebagai standar.

d. Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen lainnya, terutama

untuk fungsi pengawasan.

Sedangkan kelemahan dari perencanaan adalah:

a. Perencanaan mempunyai keterbatasan mengukur informasi dan fakta-fakta di masa

yang akan datang dengan tepat.

b. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.

c. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf karena harus

menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai.

d. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif. Gagasan baru untuk mengadakan

perubahan harus ditunda sampai tahap perencanaan berikutnya.

e. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh staf.

2.1 Pengorganisasian Pelayanan Kebidanan


2.2.1 Definisi Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu kata organon, atau dari bahasa latin yaitu

organum, yang berarti alat bagian atau anggota badan. Pengertian organisasi telah banyak

disampaikan oleh para ahli, tetapi pada dasarnya ada persamaan, bersama ini disampaikan

pengertian organisasi diantaranya adalah:

a. Menurut James D. Money, organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk

mencapai tujuan bersama.

b. Menurut Ralp Cuuir Davis, organisasi adalah suatu kelompok orang-orang yang sedang

bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.

c. Menurut Chester I Bernard, organisasi merupakan suatu susunan skematis di mana

tergambar sistem dari pada aktifitas kerjasama.

d. Menurut Dimock, organisasi adalah perpaduan secara sistematis dari pada bagian-bagian

yang saling ketergantungan atau berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat

melalui kewenangan, koordinasi, dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

e. Menurut John Price Jones, organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu pada

bekerja untuk suatu tujuan bersama di bawah kepemimpinan bersama dan dengan alat-

alat yang tepat.

Berdasarkan beberapa pengertian organisasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Organisasi dalam arti bagan yaitu sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai

suatu tujuan tertentu.


b. Organisasi dalam arti struktur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-

hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha mencapai

tujuan

c. Ada tiga ciri-ciri atau unsur dasar organisasi yaitu meliputi: adanya sekelompok orang,

antara hubungan atau kerjasama, adanya tujuan yang akan dicapai.

2.2.2 Defenisi Pengorganisasian (Organizing)

Menurut G.R. Terry, pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-

hubungan perilaku yang efektif antara masing-masing orang sehingga mereka dapat bekerjasama

secara efisien dan memperoleh kepuasan diri dalam melaksanakan tugas-tugas terpilih di dalam

kondisi lingkungan yang ada untuk mencapai tujuan dari sasaran.

Pengorganisasian adalah rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi

wadah bagi segenap kegiatan bekerjasama dengan jalan membagi dan mengelompokkan

pekerjaan yang harus dilakukan serta menetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara

satuan organisasi atau para pejabatnya.

Pengorganisasian adalah pengkoordinasian secara rasional berbagai kegiatan dari

sejumlah orang tertentu untuk mencapai tujuan bersama, melalui pengaturan pembagian kerja

dan fungsi menurut penjenjangannya secara bertanggung jawab

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan,

menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan

wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi.
2.2.3 Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Merupakan arah akhir di mana semua kegiatan organisasi diarahkan

b. Sebagai bentuk kegiatan yang diperlukan sebelum menetapkan haluan, prosedur, metode,

strategi peraturan

c. Merupakan kebutuhan manusia baik jasmani maupun rohani yang diusahakan untuk

dicapai dengan kerja sama sekelompok orang.

2.2.4 Unsur-Unsur Pokok Pengorganisasian

2.2.4.1 Hal yang Diorganisasikan

Ada 2 macam hal yang diorganisasikan yaitu:

a. Kegiatan

Pengorganisasian kegiatan adalah pengaturan berbagai kegiatan yang ada dalam

rencana sehingga terbentuk satu kesatuan yang terpadu, secara keseluruhan diarahkan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

b. Tenaga pelaksana

Pengorganisasian tenaga pelaksana mencakup pengaturan struktur organisasi,

susunan personalia serta hak dan wewenang dari setiap tenaga pelaksana, sedemikian

rupa sehingga setiap kegiatan ada tanggung jawabnya.

2.2.4.2 Proses Pengorganisasian

Proses yang dimaksudkan adalah yang menyangkut pelaksanaan, langkah-langkah yang

harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga

pelaksana yang dibutuhkan, mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya, serta setiap kegiatan

yang akan dilaksanakan tersebut memiliki penanggung jawab pelaksanaannnya.


2.2.4.3 Hasil Pengorganisasian

Hasila pengorganisasian adalah terbentuknya suatu wadah (entity), yang pada dasarnya

merupakan perpaduan antara kegiatan yang akan dilaksanakan serta tenaga pelaksana yang

dibutuhkan untukmelaksanakan kegiatan tersebut.

2.2.5 Prinsip pokok Organisasi

Untuk dapat melakukan pekerjaan pengorganisasian dengan baik perlu pula dipahami

berbagai prinsip pokok yang terdapat dalam organisasi. Prinsip pokok yang dimaksud banyak

macamnya. Beberapa diantaranya yang terpenting ialah:

2.2.6 Manfaat Pengorganisasian

Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan dapat

mengetahui:

a. Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.

b. Hubungan organisatoris antara orang-orang di dalam organisasi tersebut melalui kegiatan

yang dilakukannya.

c. Pendelegasian wewenang

d. Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik.

2.2.7 Langkah-Langkah Pengorganisasian

a. Tujuan organisasi harus dipahami. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi

perencanaan.
b. Membagi habis pekerjaaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai

tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan

visi dan misi organisasi Untuk itu membagi tugas pokok pada staf yang ada. Dari sini

akan muncul gagasan pengembangan bidang-bidang, seksi-seksi dan sebagainya sesuai

dengan kegiatan pokok.

c. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang prkatis. Pembagian tugas

pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa yang harus dikerjakan oleh

staf.

d. Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan dan menyediakan fasilitas pendukung

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas nya. Pengaturan ruangan dan dukungan alat-

lat kerja adalah salah satu contohnya.

e. Penugasan personel yang cakap yang memilih dan menempatkan staf yang dianggap

mampu melaksanakan tugas. Bagian ini penting dipahami oleh manajer personalia pada

saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas-tugas

tertentu organisasi.

f. Mendelegasikan wewenang, tugas-tugas staf dan mekanisme pelimpahan wewenang

dapat diketahui melalui struktur organisasi yang dianut. Untuk organisasi seperti

puskesmas yang mempunyai jumlah tenaga yang terbatas tetapi ruang lingkup kerja dan

kegiatannya cukup luas, prinsip kerja sama yang sifatnya integratif perlu diterapkan.

Contohnya: kegiatan imunisasi. Staf puskesmas yang diberikan kewenangan

mengoordinasi kegiatan imunisasi hanya satu, tetapi sasaran kelompok penduduk dan

wilayah kerjanya cukup luas. Untuk melaksanakan kegiatan ini, staf lain diberikan tugas
dan wewenang membantu melaksanakan kegiatan imunisasi tersebut sehingga semua

penduduk sasaran dapat diberikan pelayanan imunisasi secara efisien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai