A. latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan
perhatian terutama di kalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan,
perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali menghadapi risiko-
risiko kesehatan reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada
tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Risiko kesehatan
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan
untuk menikah muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan organ reproduksi,
ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa maupun gaya
hidup.
Upaya untuk menuju reproduksi sehat sudah harus dimulai paling tidak pada usia
remaja. Remaja harus dipersiapkan baik pengetahuan, sikap maupun tindakannya
ke arah pencapaian reproduksi yang sehat. Kelompok remaja menjadi perhatian
karena jumlah mereka yang besar dan rentan serta mempunyai risiko gangguan
terhadap kesehatan reproduksi. Pada masa remaja, mereka mengalami berbagai
macam proses perubahan terkait dengan kesehatan reproduksi
B. Tujuan
1. Umum :
Setelah dilakukan promosi kesehatan pada remaja dusun Gondang Legi dapat
memahami tentang Penyakit Menular Seksual (PMS).
2. Khusus :
Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang penyakit menular seksual (PMS)
selama 60 menit, peserta mampu:
a. Mengetahui Pengertian Penyakit Menular Seksual (PMS)
b. Mengetahui Penyebab Penyakit Menular Seksual (PMS)
c. Mengetahui Cara-Cara Mendeteksi Penyakit Menular Seksual (PMS)
d. Mengetahui Manfaat Melakukan Deteksi Dini Penyakit Menular Seksual
(PMS)
C. Metode Pelaksanaan
- Ceramah dan Tanya Jawab
E. Strategi pelaksanaan
Hari dan tanggal : Juli 2016
Tempat :
Waktu : .00
F. Media dan alat bantu
- Leaflet
- LCD
G. Susunan acara:
Pengorganisasian
1. Leader :
2. Co Leader :
3. Fasilitator :
4. Observer :
Rencana Kegiatan
No
KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN KELUARGA WAKTU
1. Tahap Pre Interaksi 2 menit
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Berdoa
Doa
Memperhatikan
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Tahap Orientasi/ Tahap Kerja 10 menit
Memberikan penjelasan pada Memperhatikan
remaja mengenai Penyakit
Menular Seksual (PMS)
Memperhatikan
Memberikan penjelasan pada
remaja penyebab Penyakit
Menular seksual (PMS) Memperhatikan
Seksual (PMS)
Memberikan penjelasan pada Memperhatikan
remaja tentang manfaat
deteksi dini Penyakit Menular
Tanya Jawab
Seksual (PMS)
Memberi kesempatan untuk Tanya Jawab
berdiskusi tentang hal yang
belum diketahui.
3. Evaluasi : 5 menit
Menanyakan kepada remaja Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada remaja yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. Terminasi : 3 menit
Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta remaja.
Doa bersama
Doa
Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup
20 menit
Denah Lokasi
B D
C
Keterangan
A = Pintu
B = Layar
C= Remaja Gondang Legi
D= LCD
3 Kerja
1. Memberikan salam Menjawab salam
Memperhatikan
2. Menjelaskan maksud dan
tujuan Memperhatikan
3. Menyajikan materi yang 15 menit
Memperhatikan
sudah disediakan Tanya – jawab
4. Membagikan leaflet
5. Berdiskusi
4 Terminasi Memperhatikan
1. Menyimpulkan Hasil
pertemuan 10 menit
Menjawab salam
2. Mengucapkan salam
penutup
Total Waktu 35 menit
A. Evaluasi
B. KRITERIA EVALUASI
a. Struktur
Semua anggota remaja dapat menghadiri penyuluhan
Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
Mahasiswa dapat menyampaikan materi dengan baik
Pre Planning telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
b. Evaluasi Proses
Remaja antusias terhadap materi penyuluhan
Remaja tidak meninggalkan tempat penyuluhan
Remaja mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Evaluasi Hasil
Jelaskan pengertian PMS
Sebutkan penyebab PMS
Sebutkan tanda dan gejala PMS
Sebutkan penderita PMS
Jelaskan cara mencegah dan penanggulangan PMS
1. Evaluasi sruktur :
a. Membuat Pre Plenning Pendidikan Kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari, dan
Sapeni
Sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan PMS, pemeriksaan sadari
dan sapeni, kelompok menyusun perencanaan kegiatan melalui pre planning
pendidikan kesehatan PMS, pemeriksaan sadari dan sapeni yang disusun pada
tanggal JULI 2016. Adapun bagian dari pre planning pendidikan kesehatan
PMS, pemeriksaan sadari dan sapeni yaitu latar belakang, tujuan umum dan
khusus, manfaat, sasaran, waktu dan tempat, metode dan strategi, setting
tempat, pengorganisasian, rencana susunan acara, evaluasi, rencana kagiatan,
lampiran daftar hadir dan daftar pustaka.
b. Melakukan Konsultasi Pendidikan Kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari dan
Sapeni
Pre planning yang telah disusun, sebelum dilaksanakan, dikonsulkan
pada pembimbing akademik Universitas Respati Yogyakarta dan
pembimbing lapangan. Tujuan dilakukan konsultasi agar pre planning yang
telah disusun baik secara konsep maupun penulisan tertata dengan baik dan
sudah sesuai untuk dilaksanakan.
c. Mempersiapkan Undangan
Kelompok mempersiapkan undangan pada tanggal 1 JULI 2016.
Masyarakat pemuda pemudi Gondang Legi di undang untuk menghadiri
pendidikan kesehatan bahaya merokok dan narkoba. Nama-nama tamu
undangan tersebut di atas tidak ditetapkan secara pribadi dan berkoordinasi
dengan bapak dukuh dan tokoh remaja.
d. Menyebarkan undangan
Penyebaran undangan dilakukan kelompok pada tanggal juli 2016.
Undangan disebar sesuai dengan nama yang tertera diundangan.
e. Mempersiapkan Tempat
Sesuai dengan pre planning yang telah disusun, pelaksanaan pendidikan
kesehatan PMS, peneriksaan sadari dan sapeni adalah di Rumah Kepada
Dukuh Gondang Legi. Hari Sabtu malam tanggal 1 Juli 2016, kelompok
mempersiapkan tempat dengan membersihkan tempat pertemuan (Rumah
Kepala Dukuh/ tokoh remaja), menata tempat dengan mengelar tikar, dan
memasang dekorasi .
2. Evaluasi proses
a. Semua Pemuda Pemudi yang diundang hadir 100%
Setelah pelaksanan pendidikan kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari dan
Sapeni tanggal 1 Juli 2016, pemuda pemudi yang di undang dan hadir dalam
pendidikan kesehatan 90% yang berjumlah 15 orang dari 53 pemuda-pemudi
Padukuhan Gondanglegi. Jumlah tamu undangan yang hadir, dan hal ini tidak
sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dikarenakan adanya urusan atau
kegiatan pribadi dari tiap-tiap tamu undangan yang tidak bisa ditinggalkan.
b. Pemuda pemudi antusias mengikuti kegiatan 100%
Selama kegiatan, anggota pemuda-pemudi yang hadir aktif dalam acara
diskusi baik dalam mengajukan pertanyaan mengenai PMS, pemeriksaan
sadari dan sapeni. Pemuda-pemudi yang mengajukan pertanyaan ada 3
orang. Untuk pertanyaan dari anggota pemuda-pemudi dan timbal balik dari
mahasiswa tertera di lampiran. Jadi, 85 % selama kegiatan anggota pemuda-
pemudi aktif.
c. Penyampain materi PMS, Pemeriksaan Sadari dan Sapreni tercapai 100%
Penyampaian materi PMS diwakilkan selaku penanggung jawab remaja,
materi PMS sudah disampaikan semua dengan baik sesuai tujuan kegiatan
pelaksanaan pendidikan kesehatan yang tertera dalam Pre planning PMS,
pemeriksaan sadari dan sapeni. Jadi, penyampaian materi PMS tercapai
100%.
3. Evaluasi hasil
Setelah pelaksanaan pendidikan kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari dan
Sapeni tanggal 1 Juli 2016 didapatkan hasil :
a. 95% Pemuda-Pemudi Padukuhan Gondanglegi mampu memahami
tentang PMS
Pemuda-pemudi Padukuhan Gondanglegi mampu memahami tentang
PMS, terkait dengan materi yang disampaikan jelas dan pemuda-pemudi
sangaat antusias mendengarkan penyampaian materi. Jadi, 95% pemuda-
pemudi masyarakat Pedukuhan Gondanglegi mampu memahami tentang
pengertian PMS, Pemeriksaan Sadari dan Sapeni.
b. 90% Pemuda-Pemudi Padukuhan Gondanglegi mengetahui tujuan
kegiatan pendidikan kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari dan Sapeni
Pemuda-pemudi padukuhan Gondanglegi mengetahui tujuan PMS,
pemeriksaan sadari dan sapeni seperti yang telah disampaikan oleh
penanggung jawab program. Hal ini terbukti dari pertanyaan pemuda-
pemudi terkait dengan materi yang disampaikan. Jadi, 90% pemuda-
pemudi masyarakat padukuhan Gondanglegi mengetahui tujuan kegiatan
pendidikan kesehatan PMS, Pemeriksaan Sadari dan Sapeni.
c. 90% Pemuda-Pemudi Padukuhan Gondanglegi mengetahui Tanda Dan
Gejala PMS.
90 % masyarakat padukuhan Gondanglegi mengetahui mengetahui tanda
dan gejala PMS, hal ini dibuktikan adanya alur diskusi antara pemuda-
pemudi dengan mahasiswa.
d. 85 % Pemuda-Pemudi Padukuhan Gondanglegi mengetahui masalah PMS
85% pemuda-Pemudi masyarakat padukuhan Gondanglegi mengetahui
masalah yang dapat ditimbulkan oleh PMS, hal ini dibuktikan adanya alur
diskusi tentang masalah yang dapat ditimbulkan oleh PMS antara pemuda-
pemudi dengan mahasiswa.
MATERI PENYULUHAN
Penyebab Neiseria Gonorea. Masa inkubasi mulai dari beberapa jam sampai 3-10
hari. Dugaan adanya penyakit gonorea perlu ditimbangkan bila pada penderita
terdapat keluhan keluhan atau gejala seperti berikut ini:
Penderita merasa sakit dan panas pada waktu kencing.
Keluar darah putih (fluor albus) dari senggama.
Keluar nanah dari uretra
Kadang-kadang kelenjar bantolini membengkak.
Kadang-kadang terdapat kondiloma akuminata pada aurat yaitu bintik-bintik
kecil dan penis terdapat masa seperti jengger ayam.
4. Herpes genetalis
Disebabkan oleh simplex virus (HSV). Masa inkubasi umumnya bekisar antara
3-7 hari tetapi dapat lebih lama gejala yang timbul dapat bersifat berat tetapi bias
juga asimtomatik terutama lesi ditemukan pada daerah servik. Biasanya didahului
rasa terbakar dan gatal pada daerah lesi yang terjadi beberapa jam sebelum
timbulnya lesi. Penyembuhan memerlukan waktu yang cukup lama kurang lebih 2-4
minggu. Herpes genetalia pada kehamilan dapat melalui plasenta, sampai kesirkulasi
vetal serta dapat menimbulkan kerusakan atau kematian pada janin separuh yang
hidup dapat menderita cacat neurologist atau kelainan pada mata. Herpes genetalis
pada imunodefisiensi kelainan yang ditemukan cukup progresif berupa ulkus yang
dalam didaerah anogenital penyembuhannya yang lebih lama.
C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penularan Penyakit Menular Sexual ( Pms )
Penderita dapat tertular PMS melalui infeksi pada ibu yang dapat ditularkan pada
bayinya. Penularan dapat terjadi pada pemakaian obat bius intra vena melalui jarum
suntik yang tidak steril.
A. Pengertian
SADARI merupakan salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya
kelainan pada payudara. Pemeriksaan ini dilakukan sendiri oleh pasien di rumah
satu bulan sekali, satu minggu setelah haid (Kartiningsih, 2008).
SADARI merupakan salah satu cara efektif untuk menemukan tumor
payudara sejak dini secara efektif (Nugroho, 2011).
B. Tujuan
Tujuan dari pemeriksaan SADARI adalah untuk mendeteksi dini apabila
terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas, sehingga dapat
menurunkan angka kematian. Meskipun angka kejadian kanker payudara rendah
pada wanita muda, namun sangat penting untuk diajarkan SADARI semasa
muda agar terbiasa melakukannya di masa tua (Nugroho, 2011).
3) Langkah 3
Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan di samping kanan dan kiri.
Miringkan badan ke kanan dan ke kiri untuk melihat perubahan pada
payudara.
4) Langkah 4
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan tangan menekan pinggul yang
bertujuan untuk menegangkan otot di daerah aksila, lalu memperhatikan
secara khusus seperempat bagian payudara sebelah atas, baik yang kiri
maupun kanan, karena bagian tersebut yang paling sering mengandung tumor.
5) Langkah 5
Menggunakan tiga jari tangan untuk memeriksa benjolan atau penebalan
dengan caravertical strip dan circular. Sadari dapat dilakukan dengan cara
berbaring.
(a) Vertical strip
Menggunakan tangan kiri untuk mengawali pijitan pada ketiak, kemudian
memutar dan menekan kuat untuk merasakan benjolan.
Menggerakkan tangan perlahan-lahan ke bawah bra linedengan
putaran ringan dan menekan kuat pada bagian yang diraba
kemudian pada bagian bawah bra line, gerakkan jari kurang lebih
2 cm ke kiri dan terus ke arah atas menuju tulang selangka
dengan memutar dan menekan.
Menggerakkan jari ke atas dan ke bawah mengikuti pijitan dan
meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
(b) Circular