TENTANG
IMPLEMENTASI NILAI – NILAI PANCASILA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI- HARI DI MASYARAKAT DAN
LINGKUNGAN KAMPUS
MATA KULIAH
PANCASILA
DISUSUN OLEH
MARLENI
MINUT
MARDIA
JAWARIAH
ABDUL ROHIMIN
M. MIRZA
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar,
serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai “Implementasi Nilai – nilai
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami berharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan makalah kedepannya.
Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan contoh tentang implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat dan lingkungan kampus.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara yuridis-konstitusional kedudukan Pancasila sudah jelas, bahwa Pancasila adalah
pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan sebagai ideologi nasional. Sebagai
pandangan hidup bangsa, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui,
dan menimbulkan tekad untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sejarah telah
mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang
makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Pada saat ini penerapan Pancasila di lingkungan kampus mengalami degradasi. Mahasiswa
sekarang cenderung lebih condong pada kehidupan hedonisme. Ini menjadi bukti bahwa
penerapan nilai- nilai Pancasila di kehidupan belum mereka terapkan di kehidupan mereka.
Mahasiswa sebagai moral force (kekuatan moral yang utama) seharusnya bukan hanya menjadikan
nilai- nilai Pancasila sebagai teori yang hanya didengarkan. Namun juga harus dipraktikkan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara .
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan
secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada latar belakang, rumusan masalah dari
makalah ini adalah :
4
1. Apa yang dimaksud dengan implementasi?
2. Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat?
3. Bagaimana Implementasi nilai- nilai Pancasila dalam pembangunan moral force di
lingkungan kampus?
3. Tujuan
Makalah ini bertujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui penerapan / implementasi dari nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
di masyarakat dan lingkungan kampus
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN IMPLEMENTASI
Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Majone dan
Wildavsky mengemukakan implementasi sebagai evaluasi. Browne dan Wildavsky
mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.
Pengertian implementasi sebagai aktivitas yang saling menyesuaikan juga dikemukakan oleh
McLaughin. Adapun implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
pelaksanaan atau penerapan
B. PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah gagasan yang bersifat ideal dan disepakati bersama mengenai apa yang
masyarakat anggap baik, benar, berharga dan diinginkan. Nilai dijadikan suatu hal yang melekat di
dalam masyarakat secara turun- temurun, serta dianggap sebagai kebaikan dan kebenaran itu
sendiri. Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita – citakan dan dianggap
penting oleh warga masyarakat. Setiap masyarakat akan menjunjung tinggi nilai yang berlaku dan
telah disepakati bersama dan nilai terwujud dalam kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat
tertentu. Ciri-ciri nilai :
1. Nilai merupakan konstruksi masyarakat yang tercipta melalui saling interaksi diantara para
anggota masyarakat. Nilai tercipta secara sosial bukan secara biologis atau bawaan sejak lahir.
2. Nilai dipelajari. Proses belajar dan pencapaiaan nilai- nilai dimulai sejak masa kanak- kanak
dalam keluarga sosialisasi.
3. Nilai memuaskan manusia dan mengambil bagian dalam usaha pemenuhan kebutuhan–
kebutuhan sosial .
5
4. Sistem– sistem nilai bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan yang lain, sesuai dengan
harga relatif yang diperlihatkan oleh setiap kebudayaan terhadap pola- pola aktivitas dan
tujuan serta sasarannya. Dengan kata lain keanekaragaman budaya dengan bentuk dan fungsi
yang saling berbeda, menghasilkan sistem- sistem nilai yang saling berbeda .
5. Masing- masing nilai dapat mempunyai efek yang berbeda terhadap orang perorangan dan
masyarakat sebagai keseluruhan
6. Nilai- nilai dapat mempengaruhi pengembangan pribadi dalam masyarakat secara positif
maupun secara negatif .
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasian pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang sesuai
dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini zaman globalisasi begitu cepat menjangkiti
negaranegara di seluruh dunia termasuk Indonesia. Gelombang demokratisasi, hak asasi manusia,
neoliberalisme, serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang dan
cara berfikir masyarakat Indonesia. Hal demikian bisa meminggirkan pancasila dan dapat
menghadirkan sistem nilai dan idealisme baru yang bertentangan dengan kepribadian bangsa.
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatmya merupakan suatu
realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut di rinci
dalam berbagai macam bidang antara lain POLEKSOSBUDHANKAM.
6
kerakyatan, yaitu ekonomi yang humanistic yang mendasarkan pada tujuan demi
kesejahteraan rakyat secara luas. Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh masyarakat.
2) Walaupun berbeda agama, rakyat Indonesia harus dapat bekerjasama dalam bidang sosial,
perekonomian, dan keamanan lingkungan;
7
1. Kehidupan bernegara bagi Negara Republik Indonesia berdasar Ketuhanan Yang Maha
Esa;
2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama serta untuk
beribadah menurut agama dan kepercayaannnya;
3. Negara menghendaki adanya toleransi dari masing-masing pemeluk agama dan aliran
kepercayaan yang ada serta diakui eksistensinya di Indonesia;
4. Negara Indonesia memberikan hak dan kebebasan setiap warga negara terhadap agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
6) Gemar kegiatan kemanusiaan: donor darah, menyantuni anak yatim dll ; 7) Mentaati
hukum dan tidak diskriminatif.
1. Pengakuan negara terhadap hak bagi setiap bangsa untuk menentukan nasib sendiri;
2. Negara menghendaki agar manusia Indonesia tidak memeperlakukan sesama manusia
dengan cara sewenang-wenang sebagai manifestasi sifat bangsa yang berbudaya tinggi;
3. Pengakuan negara terhadap hak perlakuan sama dan sederajat bagi setiap manusia;
8
4. Jaminan kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan serta kewajiban
menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan yang ada bagi setiap warga negara.
Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai
derajat yang sama di hadapan hukum.
3. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan, serta
pengakuan negara terhadap kebhineka-tunggal-ikaan dari bangsa Indonesia dan
kehidupannya.
9
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarata perwakilan, yaitu :
1. Penerapan kedaulatan dalam negara Indonesia yang berada di tangan rakyat dan dilakukan
oleh MPR;
2. Penerapan asas musyawarah dan mufakat dalam pengambilan segala keputusan dalam
negara Indonesia, dan baru menggunakan pungutan suara terbanyak bila hal tersebut tidak
dapat dilaksanakan;
3. Jaminan bahwa seluruh warga negara dapat memperoleh keadilan yang sama sebagai
formulasi negara hukum dan bukan berdasarkan kekuasaan belaka, serta penyelenggaraan
kehidupan bernegara yang didasarkan atas konstitusi dan tidak bersifat absolute. Arti dan
Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan adalah :
Ketentuan-ketentuan yang menunjukkan fungsi sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia, antara lain :
10
3. Negara menghendaki agar setiap warga negara Indonesia mendapat perlakuan yang adil di
segala bidang kehidupan, baik material maupun spiritual;
5. Pencanangan bahwa pemerataan pendidikan agar dapat dinikmati seluruh warga negara
Indonesia menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan keluarga;
Sebagai moral force mahasiswa memiliki misi untuk mengingatkan pemerintah jika
pemerintah tersebut merlupakan tujuan tugas yang diembannya. Sikap yang kritis mahasiswa
merupakan wujud kepedulian terhadap bangsa dan negara. Misalnya kritis tidak harus pada
isu- isu nasional saja, tetapi juga terhadap isu lokal seperti permasalahan lingkungan maupun
kebijakan pemerintah setempat yang merugikan rakyat
Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak. Sebagai mahasiswa yang
mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas kampus untuk
mencapai tujuan bersama. Pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam Kampus
untuk mencapai tujuan seluruh mahasiswa harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai
subyek pelaksana sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan
sumber nilai bagi pembangunan pengembangan kampus itu sendiri.
11
Implementasi nilai- nilai Pancasila dapat diterapkan dengan cara berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
• Adanya sholat berjamaah di masjid kampus
• Buka bersama dan sholat tarawih bersama pada bulan Ramadhan
• Peringatan hari raya
• Adanya organisasi- organisasi dalam bidang keagamaan
3. Persatuan Indonesia
• Organisasi- organisasi yang ada di kampus berelasi dengan organisasi- organisasi dari
kampus lain dan lingkungan masyarakat.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Nilai-nilai luhur dari sila-sila Pancasila dari dulu hingga sekarang tidak pernah berubah,
yang mewakili kepribadian bangsa Indonesia. Akan tetapi dewasa ini penerapan atau
implementasi nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur, yang diakibatkan semakin pesatnya
arus globalisasi, dekadensi moral, dan sebagainya. Sebenarnya akan dapa tercipta kehidupan
masyarakat Indonesia yang baik apabila nilai-nilai Pancasila tersebut diamalkan dengan baik
pula. Apabila salah satu sila Pancasila diterapkan, maka nilai dari sila yang lain akan
terlaksana juga karena antar sila yang satu dengan sila yang lain dalam Pancasila memiliki
keterkaitan yang kuat. Pancasila dapat berfungsi sebagai filter untuk menyaring pengaruh
buruk dari luar agar tidak masuk kedalam masyaraka Indonesia. Salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah penanaman nilai-nilai Pancasila sejak dini, bisa melalui keluarga dan
masyarakat, ataupun melalui pelajaran PKn dan kuliah Pendidikan Pancasila.
2. Saran
a) Hendaknya kemauan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara baik
ditumbuhkan dalam diri pribadi manusia Indonesia, ditanamkan dalam jiwa pemuda
Indonesia, lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi insan yang
pancasilais.
b) Untuk mahasiswa: Selain menerapkan nilai- nilai Pancasila dengan kegiatan- kegiatan di
dalam kampus mahasiswa juga harus bisa menerapkan nilai- nilai Pancasila dalam
13
kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran mahasiswa sebagai moral force seharusnya
dilakukan dengan baik. Mahasiswa sebagai kaum dengan intelektual yang lebih tinggi
daripada masyarakat pada umumnya seharusnya lebih kritis terhadap masalah- masalah
nasional karena fungsinya sebagai pengontrol pemerintahan
DAFTAR PUSTAKA
14