Anda di halaman 1dari 20

ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

ISSN 2047-9189

Prosiding
Bidang Pendidikan, Humaniora,
dan Agama

th
The 4 URECOL 2016

PENGUATAN KONTRIBUSI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI MELALUI


IMPLEMENTASI HASIL RISET UNTUK INDONESIA BERKEMAJUAN

27 Agustus 2016
di Stikes Muhammadiyah Pekajangan

Pekalongan, Jawa Tengah

INDONESIA

Di Terbitkan Oleh:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

i
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

SUSUNAN PANITIA
THE 4thUNIVERSITY RESEARCH COLLOQUIUM 2016
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

Penasehat : Mokhammad Arifin,M.Kep


Pengarah : Nuniek Nizmah Fajriyah, M.Kep., Sp.KMB
Panitia Pelaksana
Ketua : Rita Dwi Hartanti, M.Kep., Ns., Sp.Kep.M.B
Sekretaris : Firman Faradisi, MNS
Bendahara : Dyah Putri Aryati, S.Kep, Ns

Sie Publikasi dan IT


1. Halim Indra Kusuma, S.Kom
2. Rudi Hartono, S.Kom
3. Siti Khikmah, Amd

Sie Kesekretariatan danDokumentasi


1. Mila Samawati, SE
2. Nafiatun Nisa, S.Ag
3. Tia Firdiyanti, Amd
4. Allain Fathian, SH

Sie Naskah dan Proseding


1. Risqi Dewi Aisyah, MPH
2. Fitriyani, MPH
3. Hana Nafiah, MSN
4. Nur Intan Kusuma, S.ST
5. Eka Budiarto, S.Kep., Ns
6. Syavira Nooryana, S.Fis

ii
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

Sie Acara dan Karya Ilmiah


1. Sugiharto, MAN
2. Urmatul Waznah, S.Farm, Apt
3. Agus Ulinuha, Ph.D
4. Dr. Muhtadi, M,Si
5. Dian Kartikasari, S.Kep., Ns

iii
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

Tim Reviewer
No. Bidang Ilmu Nama Reviewer Institusi
1. MIPA dan 1. Dr.dr. EM Sutrisna Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kesehatan 2. Erindyah RW, PhD Universitas Muhammadiyah Surakarta
3. Dr. Muhtadi Universitas Muhammadiyah Surakarta
4. Fitri Arofiati, PhD Universitas Muhammadiah Yogyakarta
5. Sugiharto, MAN Stikes Muhammadiyah Pekajangan
6. Nuniek Nizmah F, M.Kep., Sp.KMB Stikes Muhammadiyah Pekajangan
7. Milatun Khanifah, SST., M.Keb Stikes Muhammadiyah Pekajangan
8. Rita Dwi Hartanti, Ns., Sp.Kep.M.B Stikes Muhammadiyah Pekajangan
9. Risqi Dewi Aisyah, SST., MPH Stikes Muhammadiyah Pekajangan

2. Pendidikan, 1. Prof. Dr. Harun JP Universitas Muhammadiyah Surakarta


Humaniora dan 2. Prof. Dr. Markamah Universitas Muhammadiyah Surakarta
Agama

3. Sosial, 1. Dr. Triyono Universitas Muhammadiyah Surakarta


Ekonomi dan 2. Dr. Taufik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Psikologi 3. Dr. Didit Purnomo Universitas Muhammadiyah Surakarta

4. Teknik dan 1. Agus Ulinuha, PhD Universitas Muhammadiyah Surakarta


Rekayasa 2. Tri Widodo Besar Riyadi, PhD Universitas Muhammadiyah Surakarta

5. Kemahasiswaan 1. Dr. Mutalazimah Universitas Muhammadiyah Surakarta

iv
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

PRAKATA PANITIA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas kelimpahan berkat, rahmat dan ridhaNya yang
diberikan, sehingga Prosiding The 4th University Research Colloquium Stikes
Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan 2016 ini dapat terselesaikan dengan baik.
The4thUniversity Research Colloquium (URECOL) Stikes Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan 2016 yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Stikes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ini mengambil tema
“Penguatan Kontribusi Institusi Pendidikan Tinggi Melalui Implementasi Hasil Riset
Untuk Indonesia Berkemajuan”, dilaksanakan di Auditorium Stikes Muhammadiyah
Pekajangan Pekalongan pada tanggal 27 Agustus 2016.

Kegiatan University Research Colloquium (URECOL) ini merupakan yang keempat


kalinya dan insyaAllah akan diselenggarakan untuk tiap semester oleh LPPM yang tergabung
dalam Konsorsium LPPM PTM/PTA di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk
memberikan kesempatan bagi dosen peneliti dari berbagai perguruan tinggi atau
lembagabadan penelitian untuk dapat mempresentasikan hasil luaran penelitian dan
pengabdian masyarakat. Prosiding ini berisi kumpulan makalah-makalah yang telah
dipresentasikan dan didiskusikan pada acara URECOL ini.

Prosiding ini dibuat dengan tujuan memberikan pengetahuan bagi masyarakat luas
dan stakeholder terkait penelitian dan implementasinya dalam kehidupan masyarakat dan
pembangunan nasional. University Research Colloquium merupakan forum yang dibangun
bukan hanya sekedar forum diseminasi, forum ini juga akan memberikan kemungkinan
diskusi yang efektif, ekstensif dan eksploratif agar diperoleh follow up atas research
outcomes yang lebih bermanfaat. Selain kemungkinan publikasi pada jurnal ilmiah, temuan
penelitian akan dilihat kemungkinannya untuk perolehan hak paten maupun upaya
komersialisasinya.

Penyusun menyadari Prosiding The 4thURECOL ini tentu saja tidak luput dari
kekurangan, untuk itu segala saran dan kritik kami harapkan demi perbaikan Prosiding pada
terbitan tahun yang akan datang. Akhirnya kami berharap Prosiding yang terlampir ini dapat
bermanfaat bagi yang memerlukan.

Pekalongan,27 Agustus 2016

Ketua Panitia

Rita Dwi Hartanti, MKep. Ns. Sp. Kep. MB

v
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

SAMBUTAN
KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia Nya sehingga kegiatan University Research Colloquium (URECOL) yang ke empat
ini dapat diselenggarakan. Kegiatan yang bertajuk The 4th University Research Colloquium
(URECOL) ini dimaksudkan sebagai forum diseminasi dan artikulasi luaran-luaran penelitian
yang dilakukan oleh para dosen dan akademisi. Penyelenggaraan The 4th URECOL ini
panitia mengambil tema Penguatan Kontribusi Institusi Pendidikan Tinggi Melalui
Implementasi Hasil Riset Untuk Indonesia Berkemajuan. Tema yang diacu pada
Colloquium diharapkan dapat membantu mewujudkan Indonesia yang maju, adil, makmur
dan berdaulat sejajar dengan bangsa lain. Diharapkan luaran riset yang dipresentasikan dapat
ditindaklanjuti dalam berbagai bentuk termasuk publikasi dan komersialisasi.

Kami selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Stikes
Muhammdiyah Pekajangan Pekalongan menyambut baik atas penyelenggaraan The 4th
University Research Colloquium (URECOL) ini serta berharap kegiatan ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi para Dosen dan Akademisi maupun
pada masyarakat pada umumnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh peserta,
penulis yang ikut mempublikasikan dan mempresentasikan tulisannya dalam acara ini, serta
para reviewer yang membantu meningkatkan kualitas tulisan dalam The 4th University
Research Colloquium (URECOL). Kami ucapkan juga terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada konsorsium LPPM Muhammadiyah – Aisyiyah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta atas segala dukungannya, LPPM Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
telah memberikan bimbingannya serta kepada seluruh panitia yang tidak kenal lelah sehingga
The 4th URECOL ini dapat terselenggara dengan sukses.

Besar harapan kami kegiatan ini dapat senantiasa berlanjut dan ditingkatkan
kualitasnya pada masa-masa yang akan datang. Semoga kegiatan ini dapat memberikan
sumbangan dalam mewujudkan Indonesia berkemajuan serta mendapat berkah dan ridho
Allah SWT. Aamiin Ya Robbal’alaamiin.

Pekalongan, 27 Agustus 2016

Ketua LPPM – STIKES Muhammadiyah


Pekajangan Pekalongan

Nuniek Nizmah F, S.Kp.M. Kep. Sp. KMB

vi
ISSN 2047-9189 University Research Coloquium 2016

SAMBUTAN
KETUA STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

Assalammulaikum warohmatullahi wabarokatuh

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita
ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Stikes Muhammadiyah Pekajangan dapat
menyelenggarakan kegiatatan “The 4th University Research Colloquium (URECOL) yang
merupakan forum diskusi ilmiah dan presentasi hasil penelitian Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.

Kegiatan yang pada awalnya di gagas oleh konsorsorium LPPM Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogayakarta ini dibuat berdasarkan kebutuhan akan Forum presentasi ilmiah
penelitian dan pengabdian masyarakat bagi dosen / peneliti di Jateng dan DIY. Menutut data
yang di himpun dari panitia diketahui bahwa peserta URECOL ini tidak hanya dari
Perguruan Tingi Muhammadiyah tapi juga perguruan tinggi lain di luar Muhammadiyah baik
negeri maupun swasta. Sehingga sangat memungkinkan forum ini untuk dapat di tingkatkan
menjadi Forum Nasional untuk deseminasi hasil penelitian.

Baru-baru ini Kemenristekdikti baru saja menyampaikan hasil kinerja penlitian 2012-2015,
dengan hasil sebagai berikut : dari 1.477 yang dinilai 25 termasuk katagiri Mandiri, 73
Utama, 160 Madya dan 1216 Binaan. Tentunya data ini sangat memprihatinkan karena
masih ada lebih dari 2.000 perguruan yang “belum ada statusnya” padahal penelitian adalah
salah satu tridarma yang harus dilaksanakan di perguruan tinggi. Belum lagi tuntutan
pemerintah akan deseminasi hasil penelitian yang berkualitas perlu didukung sarana publikasi
yang memadai dan terakreditasi baik dalam bentuk Jurnal ataupun prosiding. Tidak hanya
dalam versi cetak namun juga versi online untuk bisa digunakan sebagai syarat kenaikan
jabatan fungsional.

Forum ini merupakan insyaalah merupakan satu jawaban untuk membantu mengurai
fenomena tersebut dan Muhammdiyah mempunyai andil besar yang tidak diragukan lagi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis


Diktilibang, Bupati Pekalongan, konsorsorium, panitia dan peserta yang telah bekerja keras
demi suksesnya acara ini.
Semoga kegiatan ini dapat memberikan dapak positif pada kemajuan bangsa kita tercinta.

Wassalamulaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan


Mokhamad Arifin, SKp, M.Kep.

vii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………………………… i
Susunan Panitia ……………………………………………………………………………….. ii
Prakata Ketua Panitia …………………………………………………………………………. v
Sambutan Ketua LPPM STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan …………………. vi
Sambutan Ketua STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan ………………………… vii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………… viii

1 Muhammad REPRESENTASI KUASA LAKI-LAKI DALAM LIRIK 1


Kamaluddin LAGU TARLING CIREBONAN
2 Rini Fatmawati PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN DALAM
9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
BAHASA INGGRIS SD
3 Lilis Madyawati, THE DEVELOPMENT OF MULTIPLE NTELLIGENCE 17
Hamron Zubadi, Dede BASED PLAY THERAPY MEDIA FOR CHILDREN
Yudi AFTER THE DISASTER IN CENTRAL JAVA
4 Parahytha TunjungBiru LEARNING STRATEGIES USED BY A MEMBER OF 30
Putri, Aryati EDSO IN GAINING SPEAKING SKILL
Prasetyarini ACHIEVEMENT: (A CASE STUDY)
5 Yulia Kurniati, Johny HAMBATAN PELAKSANAAN DIVERSI
39
Krisnan, Heni DALAM PENYELESAIAN TINDAK PIDANA ANAK
Hendrawati DI TINGKAT PENGADILAN
6 Heniyatun, UPAYA MENEKAN TINGKAT PERCERAIAN 50
SH.,M.Hum, Bambang PASANGAN SUAMI ISTERI PADA PERKAWINAN
Tjatur Iswanto, SH., USIA DINI
MH, Puji
Sulistyaningsih,
SH.,MH
7 Muthoifin MAN JADDA WAJADA DALAM KISAH 12 MENIT: 65
STUDI NILAI-NILAI BIJAK MOTIVASI DAN
IMPLIKASI
8 Muthoifin, Nuha THE OPTIMIZATION OF LOCAL AUTONOMY 72
POLITIC FOR NATION PROGRESS AND
SYNERGETIC ON ISLAMIC PERSPECTIVE
9 Nurul Maghfiroh, KAJIAN HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI 80
Nurwati, Basri BARANG TEMUAN
10 Priyono, Rudiyanto THE UTILIZATION OF WEB-BASED GIS TO 88
SUPPORT THE MANAGEMENT AND MONITORING
OF BILLBOARD IN SURAKARTA
11 Yuli Priyana GROUNDWATER PREDICTION METHOD USING 95
GEOLISTRIK IN AN EFFORT TO ANTICIPATE
DROUGHT IN PABELAN VILLAGE

viii
12 Alif Noor Anna, THE IMPACT OF GLOBAL CLIMACT CHANGE TO 108
Kuswaji Dwi Priyono, THE BALANCE OF WATER RESOURCE IN UPPER
Suharjo, Yuli Priyana BENGAWAN SOLO WATHERSED
13 Tjipto Subadi PENINGKATAN KUALITAS CALON GURU ILMU 118
SOSIAL PADA PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
14 Fitri Merawati ANALISIS WACANA FIKSI PENGGEMAR DAN 125
DAMPAKNYA TERHADAP PENGAKUAN STATUS
DALAM SASTRA INDONESIA
15 Kuswaji Dwi Priyono, KAJIAN KAPASITAS MASYARAKAT DALAM 134
Puspasari Dwi UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Nugraheni BERBASIS KOMUNITAS DI KECAMATAN
KOTAGEDE KOTA YOGYAKARTA
16 Dwi Haryanti KEAKURATAN TERJEMAHAN KALIMAT BAHASA 141
INGGRIS KE BAHASA INDONESIA
17 Khusnul Laely, Galih PENYULUHAN KADER PAUD DALAM RANGKA 146
Istiningsih, Dhuta MENDUKUNG TERWUJUDNYA PKBM (PUSAT
Sukmarani KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT) DI DAERAH
MISKIN
18 Fitri Kurniawan, DIFFERENT POND, DIFFERENT FISH: A 155
Muhammad Tafsir COMMUNITY SERVICE ON SOUTH KOREA
CULTURE INTRODUCTION TO FIVE
MUHAMMADIYAH SCHOOLS IN WONOGIRI
19 Yunus Sulistyono SISTEM PENAMAAN TEMPAT DI KOMPLEKS 157
TAMANSARI KERATON YOGYAKARTA (KAJIAN
LINGUISTIK ANTROPOLOGIS)
20 Djoko Srijono, Zainal KESEPADANAN, KETERBACAAN DAN 165
Arifin KEBERTERIMAAN TERJEMAHAN ISTILAH-
ISTILAH PENELITIAN DALAM BUKU TEKS
RESEARCH METHODS FOR BUSINESS: A SKILL
BUILDING APPROACH
21 Ade Noviana, Ida PENDEKATAN KOMUIKASI DALAM KONSTRUKSI 173
Ri’aeni, Dikhorir IDENTITAS DIRI CALON GURU SEKOLAH DASAR
Afnan
22 Muhamad Toyib, Sri PELATIHAN PENGGUNAAN PERMAINAN LEGO 185
Rejeki, Fitri DALAM PEMBELAJARAN PECAHAN
Kurniawan
23 Christina Kartika Sari PELATIHAN PENGGUNAAN GEOGEBRA 193
PADA PEMBELAJARAN BANGUN DATAR

24 Mutohharun Jinan SEABAD GERAKAN MUHAMMADIYAH: 199


TINJAUAN BIBLIOGRAFIS
25 Testiana Deni CRITICAL THINKING: ANALISIS MINAT DAN 209
Wijayatiningsih, PERSEPSI MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN
Akhmad WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE

ix
Fathurrahman, Ziad
Iqbal Romadhon
26 E.N. DOMLOBOY IMPLEMENTATION COOPERATION SISTER 216
NST CITYOF BANDUNG AND SUWON YEARS 1997 –
2015
27 Suharjo, Absori, POLA PENGGUNAAN AIR UMBUL UNTUK LAHAN 225
Munawar Cholil dan PERTANIAN PADI SAWAH DAERAH KAKI
Agus Anggoro Sigit GUNUNG MERAPI DI KABUPATEN KLATEN JAWA
TENGAH
28 Muamaroh, Dwi GRAMMAR PROBLEMS FACED BY STUDENTS IN 234
Ilmiani FREE WRITING
29 Suharso, Chrisna PENCABUTAN HAK POLITIK TERHADAP
241
Bagus Edhita Praja dan TERPIDANA KORUPSI DALAM PERSPEKTIF
Achmad Irmawan HUKUM TATA NEGARA
30 Andri Martiana PENGARUH KORUPSI DAN PENDAPATAN 248
NASIONAL TERHADAP PEMBANGUNAN
EKONOMI DI NEGARA-NEGARA ISLAM
31 Lina Dwi Khusnawati PENGGUNAAN SOFTWARE GEOGEBRA PADA 255
PEMBELAJARAN IRISAN KERUCUT
32 Naufal Ishartono, PELATIHAN PENGGUNAAN SOFTWARE 264
Ilham Ahmad Alfian, GEOGEBRA PADA MATERI BANGUN RUANG
dan Nurul Firdaus DIMENSI TIGA UNTUK GURU-GURU
MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH
MUHAMMADIYAH SE-SUKOHARJO
33 Kanthi Pamungkas PERILAKU MEMILIH (VOTING BEHAVIOR) 271
Sari MASYARAKAT DALAM PEMILU
34 Kuswardani, KAJIAN KRITIS TERHADAP PEKERJA RUMAHAN 283
Suliswiyadi

35 Hj. Shofiyanti Nur PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP 291


Zuama HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER VI
PROGRAM STUDI PG PAUD PADA MATA KULIAH
PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)
36 Samsul Alam, Hj. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN 300
Shofiyanti Nur Zuama BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA
MATA KULIAH SENI RUPA UNTUK ANAK
USIA DINI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI
PG PAUD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FKIP
37 Sri Rejeki, Nining PENGGUNAAN PERMAINAN LEGO DALAM 310
Setyaningsih, PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP
Muhamad Toyib
38 Andria Luhur Prakoso KETERLIBATAN PENGADILAN DALAM PROSES 317
PENYELESAIAN SENGKETA PERDATA MELALUI
ARBITRASE

x
39 Anam Sutopo, Titis MODEL PENILAIAN KUALITAS TERJEMAHAN 338
Setya Budi KARYA SASTRA
40 Ahwy Oktradiksa, PENDEKATAN PENDIDIKAN REALISTIC 324
Jazim Tohari MATHEMATIC EDUCATION TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MI
MUHAMMADIYAH TERPADU HARAPAN KOTA
MAGELANG
41 Sofyan Anif KEEFEKTIFAN MODEL PENINGKATAN 347
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI
PASCA SERTIFIKASI MELALUI FORUM MGMP-
BIOLOGI DI KARESIDENAN SURAKARTA
42 Aris Fauzan INTEGRASI KALENDER SAKA-ISLAM
359

xi
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

ANALISIS WACANA FIKSI PENGGEMAR DAN DAMPAKNYA


TERHADAP PENGAKUAN STATUS DALAM SASTRA INDONESIA

Fitri Merawati
PBSI FKIP UAD
Jalan Pramuka No 42, Umbulharjo, Yogyakarta
fitri.merawati@pbsi.uad.ac.id

Abstract

This research describes the general discourse, or the dominant discourse, another discourse
or discourse of the marginalized, and the impact on the recognition of the position of fans
fiction in Indonesian literature using the theories of Michel Foucault's discourse. It is
important under review due to fan fiction is a literary phenomenon whose presence is not
taken for granted by the public even by the literary society itself. This is because the fans
fiction is a work of imagination of a fan to his idol so to be considered as work for a dreamer
and not qualified. Besides the original fan fiction are often found on the cyber but now has
started to spread in the print media and it is considered to be in violation of the laws on
copyright.
This research was qualitative research is research that intends to understand and explain the
discourse of fan fiction and the impact on the recognition of the position of fans fiction in
Indonesian literature. The subjects were www.fansfiction.net and print media which Araska
publisher that publishes fans fiction which is then passed in the bookstores. Data collected by
engineering literature, observation, and interviews. The analysis process is performed by
applying the method of excavation to determine the dominant discourse and the discourse of
the marginalized and the impact of any such discourses.
The results showed the first public discourse, or the dominant discourse about fans fiction is
a literary work that was created inspired by his idol so it is considered as a work that is not
creative. Second, another discourse that had been hidden or marginalized is a fan fiction as
an alternative in the work and as a way to hone their writing skills and imagination in
creating literary works. Third, the impact on the recognition of the position of fans fiction in
Indonesian literature is with over time where fans fiction have started to be accepted by the
community as one of the literary genre and become a medium of learning for the creators of
literary works.
Keywords: the dominant discourse, the discourse of the marginalized, fans fiction,
impact, Michel Foucault

I. PENDAHULUAN bermunculan. Tanggapan positif muncul


Sastra sebagai salah satu hasil budaya sebagai bentuk dukungan bagi para penulis
terus mengalami perkembangan. Berbagai fiksi penggemar agar terus kreatif
wacana terus bermunculan sebagai bentuk berkarya. Sementara tanggapan negatif
apresiasi penulis terhadap fenomena yang muncul karena justru fiksi penggemar
terjadi di masyarakat. Salah satu yang diangggap sebagai karya yang tidak kreatif
dapat ditemukan pada era internet saat ini karena berasal dari karya yang sudah ada
adalah munculnya genre sastra fiksi sebelumnya atau tiruan. Fiksi penggemar
penggemar. Kemunculan fiksi penggemar hadir sebagai ruang perjumpaan bagi
tidak diterima begitu saja oleh masyarakat penggemar dengan idolanya yang mungkin
bahkan oleh masyarakat sastra itu sendiri. di dunia nyata hal tersebut menjadi hal
Berbagai tanggapan positif dan negatif yang sulit bahkan tidak mungkin terjadi.

125
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

Itulah mengapa ada anggapan bahwa fiksi terbesar Foucault terutama adalah
penggemar ini dianggap seperti sebuah mengenalkan wacana sebagai praktik
karya bagi seorang pemimpi sehingga sosial. Wacana merupakan himpunan
keberadaanya mendapatkan tanggapan wicara yang mengandung penilaian, tidak
yang minor dari masyarakat sastra. selamanya di tingkat sadar (ideologi)
Fiksi penggemar di Indonesia yang (Foucault, 2008:206). Wacana berperan
semula banyak dijumpai di media dalam mengontrol, menormalkan, dan
internet, kini beberapa sudah mulai mendisiplinkan individu (Eriyanto, 2012:
merambah hadir di media cetak. Contonya 19). Michel Foucault mendefinisikan
yaitu berupa buku kumpulan cerita pendek wacana sebagai sesuatu yang hadir untuk
dan novel fiksi penggemar. Dalam sampul memproduksi yang lain (gagasan, konsep,
buku tersebut secara terang-terangan atau efek). Wacana membatasi bidang
dituliskan sebagai karya fiksi penggemar, pandangan kita, mengeluarkan sesuatu
seperti “best exo fanfiction” dan “best yang berbeda dalam batas-batas yang
fanfiction on dreamersradio.com”. Kita telah ditentukan. Pernyataan yang
bisa melihat dari peristiwa ini bahwa para diterima dimasukkan dan mengeluarkan
penulis fiksi penggemar tampak serius pandangan yang tak diterima tentang
dengan pilihannya meskipun ada yang suatu objek. Objek bisa jadi tidak
berpendapat bahwa apa yang mereka berubah, tetapi struktur diskursiflah
tuliskan itu bukan karya kreatif. Penulis yang membuat objek menjadi berubah.
dan penerbit yang menerbitkan serta Foucault memperkenalkan tentang
memperjualbelikannya terlebih tanpa ada bagaimana wacana diproduksi, siapa yang
izin dari idolanya atau karya yang memproduksi, dan efek dari produksi
sebelumnya dianggap melanggar undang- wacana. Wacana dan kenyataan memiliki
undang mengenai hak cipta. Hal ini tidak keterkaitan. Foucault memandang bahwa
menyurutkan semangat para penulis fiksi kenyataan tidak dapat didefinisikan jika
penggemar. Pada kenyataannya kini di seseorang tidak memiliki kemampuan
toko-toko buku mulai ada ruang khusus untuk mengakses dengan membentuk
untuk meletakkan buku fiksi penggemar. struktur diskursus tersebut. Struktur
Buku ini bahkan memiliki pembacanya diskursus inilah yang membuat objek
sendiri. menjadi tampak nyata oleh kita karena
Oleh karena itu, wacana fiksi struktur wacana dari realitas itu, tidak
penggemar dalam sastra Indonesia menjadi dilihat sebagai sistem yang abstrak dan
salah satu kajian menarik untuk ditelusuri. tertutup. Menurut Michel Foucault, ciri
Hal ini melihat kenyataan bahwa para utama wacana adalah kemampuannya
penulis fiksi penggemar terus untuk menjadi suatu himpunan wacana
mengukuhkan keberadaaanya meskipun yang berfungsi membentuk dan
kelayakan karyanya masih dipertanyakan melestarikan hubungan-hubungan
oleh kalangan-kalangan tertentu. kekuasaan dalam suatu masyarakat
Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji (Eriyanto, 2012: 72-77).
bagaimana wacana fiksi penggemar dalam Pengumpulan data dilakukan dengan
perkembangan sastra Indonesia dan melakukan studi kepustakaan,
bagaimana dampak dari wacana fiksi pengamatan, dan wawancara. Data-data
penggemar dalam perkembangan sastra yang telah diperoleh kemudian dianalisis
Indonesia. dengan menerapkan metode analisis
ekskavasi. Menurut Foucault langkah-
langkah metodologis yang perlu dilakukan
II. METODE PENELITIAN yaitu pertama, melihat wacana umum atau
Teori wacana Foucault digunakan wacana dominan tentang fiksi penggemar
dalam penelitian ini karena sumbangan yang selama ini dianggap benar karena

126
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

keberadaannya seolah-olah tampak tersebut menjadi hal yang sulit bahkan


seperti given and natural. Kedua, tidak mungkin terjadi. Itulah mengapa ada
melihat adanya wacana lain yang selama anggapan bahwa fiksi penggemar
ini disembunyikan atau termarginalkan merupakan sebuah karya dari seorang
sebagai wacana tandingan. Ketiga, pemimpi sehingga keberadaanya
melihat apa dampak yang ditimbulkan mendapatkan tanggapan yang minor dari
dengan adanya fiksi penggemar dalam masyarakat sastra. Tanggapan minor ini
perkembangan sastra Indonesia. kemudian berlanjut ketika keberadaan fiksi
penggemar yang semula hanya bisa
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan dijumpai di internet contohnya di
Fiksi penggemar merupakan salah www.fanfiction.com kini sudah mulai
satu fenomena sastra di Indonesia. dapat dijumpai di rak-rak buku di toko
Kehadirannya menciptakan satu genre baru buku. Artinya, fiksi penggemar kini sudah
dalam dunia sastra. Sebuah buku mulai memasuki wilayah percetakan dan
kumpulan fiksi penggemar berjudul dibukukan. Contohnya adalah buku
Forever and One yang merupakan hasil kumpulan cerita berjudul Forever and One
karya dari para penulis fiksi penggemar karya Yosa Abrar yang di sampul bukunya
pemenang lomba menulis FF‟XOXO dituliskan secara terang-terangan sebagai
Party 2015 dituliskan bahwa fanfiction fiksi penggemar yaitu “best exo
yakni sebuah cerita fiksi yang ditulis fanfiction”. Buku yang lain, yaitu novel
berdasarkan kisah, karakter, dan setting fiksi penggemar yang berjudul Bad Boy
yang sudah ada. Penggunaaan karakter Meets Good Girl karya Amola Besta
tokoh dalam cerita fiksi ini bukan yang di sampul bukunya juga dituliskan
dimaksudkan untuk merusak karakter asli “best fanfiction on dreamersradio.com”.
tokoh yang digunakan, tetapi justru karena Wacana lain mengemukakan bahwa
kecintaan terhadap tokoh-tokoh tersebut fiksi penggemar (fanfiction) merupakan
(Abrar, 2015: 4). Dalam buku yang lain karya hasil kreativitas dari penggemar
yaitu novel fiksi penggemar yang (fan). Bentuknya bisa berupa mengenai
berjudul Bad Boy Meets Good Girl cerita novel, film, TV atau media lainnya
karya Amola Besta, si penulis dalam kata yang diceritakan sesuai pemahaman dan
pengantarnya mengutarakan bahwa banyak sudut pandang mereka tentang karakter
definisi fanfiction yang bisa kita temukan idolanya. Para penggemar yang disebut
di internet. Bagi penulis sendiri, fanfiction fandom ini dapat bergabung dalam
merupakan sebuah karya imajinasi dari komunitas fanfiction untuk menyalurkan
seorang fans suatu idol yang terpisah jauh kesukaannya. Dalam komunitas ini mereka
dari idol yang digandrunginya. Apalagi berkesempatan untuk saling berbagi
sampai harus terpisah samudera dan benua. dengan penggemar yang lain. Mereka juga
Perasaan nyesek itu pasti pernah dirasakan bisa meningkatkan kemampuan literasi
setiap fan. Tapi dengan adanya fanfiction, khususnya literasi media di mana dalam
kita bisa merasa dekat dengan mereka. menulis suatu karya fanfiction
Seakan kita ikut larut dalam dunia idol. mempunyai manfaat untuk dapat
Berdasarkan apa yang dikemukakan meningkatkan kemampuan dalam bidang
dalam kedua buku tersebut, maka fiksi pengembangan media saat ini karena
penggemar ini hadir sebagai salah satu fanfiction merupakan cerita hasil dari
bentuk tanggapan seorang penggemar dari pemahaman seseorang baik melalui media
karya yang sudah ada sebelumnya atau pun cetak, video, film, ataupun real player dari
terhadap sosok idolanya itu sendiri. Fiksi idola mereka yang diceritakan lagi
penggemar hadir sebagai ruang menurut bahasa, tokoh, alur, setting yang
perjumpaan bagi penggemar dengan mereka inginkan.
idolanya yang mungkin di dunia nyata hal

127
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

Beberapa kalangan memberikan penulis amatir. Fiksi penggemar hadir


wacana bahwa fiksi penggemar ini sebagai karya yang tidak kreatif dan tidak
diproduksi oleh para penulis amatir. bermutu. Hal ini dikarenakan para penulis
Meskipun demikian, fiksi penggemar telah fiksi penggemar hanya mencontoh karya
menciptakan penikmatnya sendiri. Rebecca yang sudah ada. Mereka dianggap hanya
W. Black menyatakan, bahwa fanfictions mengikuti keinginan hati secara semena-
are fan-produced texts that derive from mena karena tidak puas terhadap idola
forms of media, literature, and popular mereka pada karya yang ada sebelumnya.
culture‖. Penggemar menulis fiksi Para penulis fiksi penggemar tidak
penggemar dimungkinkan karena karya konsisiten karena sebelumnya hanya
asli tidak sesuai dengan apa yang ada di muncul di media internet namun kini sudah
dalam harapannya. Hal itu yang melatari mulai merambah di media cetak. Para
mereka mengadaptasi karya asli, kemudian penulis fiksi penggemar tidak b erani
mengolah dan menulisnya kembali dalam bersaing secara bebas karena mereka
bentuk fiksi penggemar yang menceritakan cenderungmemiliki WEB atau ruang
tentang hal-hal yang menjadi minat sendiri dalam kelompoknya yaitu
penggemar namun tidak diceritakan dalam kelompok penulis fanfiction. Kehadiran
karya asli. fiksi penggemar ini juga memberikan
Wacana yang muncul dalam fiksi dampak yang kurang baik karena cerita
penggemar, idola yang banyak menjadi yang diciptakan hasil dari reaksi mereka
inspirasi dalam fiksi penggemar adalah terhadap karya sebelumnya dari novel,
dari Korea. Dalam sebuah penelitian film, maupun media lain. Hasil penelitian
berjudul “Fanbase Boyband Korea: juga menunjukkan bahwa fiksi penggemar
Identifikasi Aktivitas Penggemar cenderung terinspirasi dari para idola dari
Indonesia” karya Fadhila Hasby dari Korea. Situasi budaya yang ada di Korea
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, dan di Indonesia tentu saja berbeda.
Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian Perbedaan budaya yang tidak dipahami,
ini ditemukan bahwa aktivitas yang dicermati, dan disaring dengan bijak tentu
dilakukan oleh para penggemar boyband akan menghasilkan karya yang tidak sesuai
Korea adalah para penggemar tersebut sehingga tidak heran jika dari situlah
menulis fiksi penggemar dan muncu pengaruh terhadap para pembaca
dipublikasikan di internet. maupun penulis fiksi penggemar itu
Penelitian lain yaitu “Hubungan sendiri. Hasil penelitian menunjukkan
antara Keterpaparan “Korean Idol Fan bahwa praktik sosial seperti ciuman pipi,
Fiction No Children dengan Perilaku meraba, dan fantasi seksual tidak dapat
Seksual Remaja” karya Dhea Octova M.P dielakkan lagi. Kehadiran fiksi penggemar
dan Windhu Purnomo dari Program Studi juga dianggap sebagai pelanggaran hak
Departemen Biostatistika dan cipta ketika itu diperjualbelikan. Seperti
Kependudukan, Fakultas Kesehatan yang dikemukakan pada Undang-undang
Masyarakat, Universitas Airlangga RI No 12 tahun 2002 tentang hak cipta
menunjukkan bahwa ada hubungan karena menerbitkan fiksi penggemar di
antara terpapar ke Korea Idol Fan kalangan umum, diperjualbelikan, tanpa
Fiction ada anak-anak dengan praktik ada izin dari orangnya sendiri sudah
seksual seperti ciuman di pipi (p=0,019), melanggar undang-undang mengenai hak
meraba-raba (p=0,04), dan fantasi seksual cipta.
(p=0,018). Berbagai wacana dominan yang
Wacana dominan yang muncul muncul tentu saja perlu disikapi dengan
cenderung memposisikan fiksi penggemar terbuka. Salah satu caranya dengan
pada tempat yang minor. Para penulis fiksi memunculkan keberadaan wacana
penggemar cenderung dianggap sebagai tandingan yang sering kali tidak tersentuh.

128
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

Wacana tandingan ini merupakan wacana estetis yang menceritakan interaksi dengan
yang terpinggirkan atau wacana yang dirinya sendiri, dengan tuhannya, atau
kehadirannya sering dilupakan atau dengan sosialnya.
sengaja dilupakan karena keberadaan Rating dalam fiksi penggemar
wacana dominan. didasarkan pada adegan, penggunaan
Wacana tandingan yang muncul bahasa, dan unsur-unsur lainnya.rating ini
tentang fiksi penggemar antara lain fiksi juga mempertimbangkan usia sasaran dari
penggemar memilikki konsep what if… fiksi penggemar. Contohnya yaitu sebagai
atau “bagaimana jika…”. Sebuah pendapat berikut.
yang tercatat dalam Wikipedia menyatakan a. G (General Audience): Semua Umur.
fiksi penggemar atau sering disebut juga b. PG (Parental Guidance Suggested):
fanfic sebagai sebuah art-project yang Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk
menyenangkan bagi seorang fans anak.
disamping proyek lain seperti membuat c. PG-13 (Parents Strongly Cautioned):
wallpaper, scrap book, craft design, atau Beberapa hal mungkin tidak sesuai untuk
art work lainnya yang menyangkut bintang anak di bawah usia 13.
atau karakter pujaannya. Untuk d. R (Restricted): Mereka yang di bawah 17
menghindari tuntutan mengenai hak cipta, tahun memerlukan pendampingan orangtua
penulis fanfic biasanya mencantumkan (usia bervariasi, tergantung tempat).
kategori “fanfic” dalam tulisannya dan e. NC-17 (No One 17 and Under Admitted):
memberikan disclaimer, semacam Jelas-jelas tidak boleh dibaca oleh mereka
pengakuan hak cipta, untuk penulis yang berusia di bawah 17.
aslinya. Sedangkan untuk menghindari Selain hal tersebut. Fiksi penggemar juga
protes atau pertanyaan dari fans lain, memiliki genre berdasarkan cerita yang
biasanya para penulis fanfic selalu dibuat. Genre tersebut juga tercantum
memberikan sedikit catatan-catatan dalam penulisan fiksi penggemar
“peringatan” atas variasi-variasi (fanfiction/ FF). Contohnya yaitu sebagai
eksperimen yang dia gunakan dalam berikut.
fanfic-nya a. Action/Adventure: FF yang berisi kisah
Para penulis penulis fiksi penggemar petualangan tokohnya, dengan
ternyata tidak hanya semau sendiri namun kemungkinan adegan
juga memiliki rambu-rambu yang harus perkelahian/pertempuran.
diikuti. Contohnya mereka memiliki b. AU (Alternate Universe): Situasi yang
istilah-istilah sendiri yang disepakati para berbeda dengan yang dibangun dalam
penulis fiksi penggemar dalam penulisan canon-nya/kehidupan sebenarnya/cerita
fiksi penggemar, seperti rating, jenis aslinya.
fanfic, genre, dan istilah lainnya. Dalam c. Angst: FF yang melibatkan tingkat
sebuah penelitian, Nur Aulia Azizah kecemasan tinggi dengan permainan
menyatakan bahwa Untuk menghindari emosional, fisik dan mental yang membuat
tuntutan mengenai hak cipta, penulis fanfic pembacanya dapat merasakan perasan
biasanya mencantumkan kategori “fanfic” yang sesak dan dapat menitikkan air mata.
dalam tulisannya dan memberikan d. Comedy/Humor: FF yang mengandung
disclaimer, semacam pengakuan hak cipta, unsur komedi dan humor.
untuk penulis aslinya. Sedangkan untuk e. Crack: FF dengan plot cerita yang
menghindari protes atau pertanyaan dari mengejutkan, tiba-tiba berubah, dan tidak
fans lain, biasanya para penulis fanfic umum.
selalu memberikan sedikit catatan-catatan f. Crossgender: FF dengan tokoh berubah
“peringatan” atas variasi-variasi gender dari karakter/tokoh aslinya.
eksperimen yang dia gunakan dalam
fanfic-nya. fiksi adalah karya imaginer dan

129
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

g. Drama: FF mengutamakan pada konflik dicermati, ada hal-hal yang masih harus
emosi dan bertujuan membuat pembaca terus dipahami sehingga keberadaan fiksi
terhanyut dalam cerita. penggemar dalam dunia sastra dapat dinilai
h. Poetry: FF yang dikemas dalam sebuah secara objektif. Selain usia sasaran dan
puisi. genre ada juga istilah-istilah lain yang
i. Fantasy: FF di mana author menciptakan berkiatan dengan penokohan, alur, dan
dunianya sendiri. Sebuah dunia alternatif lain.lain seperti berikut.
yang berada dalam legenda atau mitos a. Fanon: Informasi atau karakterisasi yang
zaman dulu. belum pernah dikonfirmasi, tapi diterima
j. Fluff: FF yang pendek dengan cerita yang oleh para penggemarnya.
manis/menyenangkan dan berakhir happy b. Crossover: FF yang menggabungkan dua
ending. cerita atau lebih.
k. Gore: FF yang penuh dengan darah, c. OC (Original Character): Istilah untuk
kekerasan, pembunuhan, dan sejenisnya. karakter orisinil yang dibuat dengan
l. Psychology: FF yang berisikan unsur-unsur imajinasi sang author FF.
psikologi seperti kepribadian ganda dan d. OOC (Out Of Character): Istilah untuk
gangguan kejiwaan lainnya. karakter yang dibangun di luar karakter
m. Hurt/Comfort: FF yang memiliki sisi aslinya.
kesedihan tapi juga memiliki sisi e. OTP (One True Pairing): Bisa disebut
menyenangkan. tokoh pasangan kesukaan kita setiap
n. Mystery/Suspense: FF yang berisikan cerita menulis FF.
misteri/menegangkan. f. POV (Point of View): Sudut pandang yang
o. PWP: Plot What Plot, FF yang tidak dipakai si penulis dalam menjabarkan
memiliki plot yang jelas dan biasanya ceritanya.
sangat pendek. g. Author: Pencipta atau penulis fanfiction
p. Romance: FF yang berkisah tentang tersebut
percintaan. (Sumber: Wikipedia Bahasa Indonesia,
q. School-life: FF yang berkisah tentang Ensiklopedia bebas)
kehidupan dengan latar sekolahan. Henry Jenkins, seorang analis budaya dari
r. Song Fic: FF yang terinspirasi dari lagu. Amerika Serikat dalam bukunya yang
s. Slash Fic: FF yang mengandung hubungan berjudul Textual Poacher (1992)
percintaan antara sesama jenis. menyatakan bahwa fiksi penggemar
t. Supernatural: FF yang bercerita mengenai bukanlah sekadar kumpulan orang-orang
kemampuan yang di luar batas kemampuan gila. Mungkin mereka memang gila,
manusia. namun kegilaan mereka juga tidak lebih
u. Tragedy: FF yang menceritakan kesedihan besar dari kegilaan kita. Mereka bukan
dan hal-hal tragis yang menguras air mata. sekadar penikmat atau konsumen budaya
Penulisan usia sasaran dan genre fiksi pop yang pasif teralienasi atau senang
penggemar tersebut jika pembaca tersubordinasi. Mereka adalah kumpulan
mencermati tentu saja tidak aka nada pemburu gelap (poacher) yang memangsa
kekhawatiran akan terjadi bacaan genrenya teks-teks budaya, mengambil alihnya,
yang tidak sesuai umur. Hal ini dapat mereproduksinya sendiri, dan dengan hasil
mengatasi adanya kesalahan sikap dari diskursif pemburu yang intensif dalam
pembaca setelah membaca fiksi penggemar sindikat-sindikat konvensi sosial, dapat
karena bacaannya telah disesuaikan dengan menghasilkan artefak budaya yang tidak
usianya. kalah dari orang di luar fans yang konon
Pembaca awam atau beberapa orang lebih waras dari para fans.
lain yang cenderung tidak memahami fiksi Fans dan fandom sering kali
penggemar sering menghakimi keberadaan disubordonatkan dan dipandang negatif.
fiksi penggemar secara minor. Jika Jenkins mengungkapkan bahwa sebelum

130
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

era kontemporer, kata fans merupakan tempat para fans untuk menulis ulang
sebutan bagi orang-orang yang tergila-gila cerita yang menurutnya tidak sesuai
pada pemujaan agama atau setan. Dan, harapan, mengisi bagian yang hilang yang
sekarang fans memiliki arti sebagai tidak ditampilkan oleh produser,
sebutan bagi orang-orang yang terobsesi melanjutkan narasi yang harus tamat
pada seseorang atau bintang idola. wajar terlalu cepat, mengartikulasikan tokoh-
jika sebutan-sebutan seperti „konsumen tak tokoh sekunder, dan bahkan menulis ulang
berotak‟, „pemilik pengetahuan yang tak situasi dalam cerita menjadi sama dengan
berharga‟, „individu yang canggung‟, dan situasi yang dialami pengalamannya
„anak-anak pemimpi‟, merupakan (Jenkins, 2012; 165-180).
implikasi langsung dari inherenitas kata Jenkins mengatakan dalam
fans. Jenkins kemudian membuat sebuah kesimpulannya apa yang mengagetkan,
penelitian untuk mendefinisikan ulang khususnya dalam 50 tahun wajah teori
konsep fans karena fans fiksi mendapatkan kritis yang akan mengindikasikan
tekanan sosial yang cenderung lebih berat kebalikannya, adalah
daripada fans lain. Hal tersebut terjadi bahwa fans menemukan kemampuan untuk
karena gambaran orang terhadap fans fiksi mempertanyakan dan merekayasa ideologi
cenderung mengarah pada yang mendominasi budaya massa—yang
ketidakmampuan membedakan kenyataan kemudian—mereka klaim sebagai milik
dan fantasi (Jenkins, 2012: 10). mereka. Seorang karakter dalam (karya)
Fans mengandung konsep poacher Lizzi BordanBorn in Flames
atau pemburu. Poacher adalah kata yang menggambarkan politik alkemi sebagai
dipinjam oleh Jenkins dari seorang analis proses mengubah kotoran menjadi emas;
budaya Prancis bernama Michael de jika klaim itu benar, (maka) tidak akan ada
Certeau, seseorang yang dapat disebut alkemi yang lebih baik di planet ini selain
sebagai salah satu pion posmodern dalam fans (Jenkisn, 2012: 290).
analisis budaya, dalam karyanya yang Fiksi penggemar memiliki istilah
berjudul The Practice of Everyday “canon” dan “fanon”. Canon berarti cerita
Life (1984). Pemburu bukanlah seorang harus berpatokan pada karya aslinya.
yang pasif namun seorang yang aktif yang Sedangkan fanon adalah fakta yang
bebas melakukan perlawanan maupun sesungguhnya tidak ada sehingga lebih
pemaknaan terhadap apa yang ada di mengarah pada rumor atau gossip. Fanon
hadapannya. Tidak hanya untuk kepuasan leboh mengarah pada dugaan-dugaan
diri, namun juga representasi atas penikmat karya sehingga mereka memiliki
kehidupan kompleks yang ada dalam dunia kebebasan berfantasi sendiri sesuai yang
fandom (Jenkins, 2012: 27-28). mereka inginkan.
Sesuai apa yang disampaikan oleh Para penulis fiksi penggemar
Certeau tidak ada yang disebut salah mendapatkan kesempatan menuangkan
pembacaan (misreading), yang ada tulisan mereka melalui MOCO, yaitu
hanyalah pengambilan atau peng-aku-an social reading application pertama
(appropriation) materi budaya populer pertama di Indonesia yang tepat di tanggal
untuk kepentingan pembaca (pemburu), 5 September 2014 meluncurkan secara
atau reproduksi makna (Jenkins, 2012: 33). digital sebelas judul tulisan dari sepuluh
Jenkisn menganggap kecintaan fans penulis fiksi penggemar Alliando dan
terhadap text konsumsinya tidak berakhir Prilly. Karya tersebut diunggah pada
pada pasivitas, melainkan aktivitas untuk www.moco.co.id.
mereproduksi ulang text yang sudah ada. 20 Judul fiksi pnggemar yang resmi rilis di
Hal yang menghubungkan posisi pasivitas MOCO pada tanggal 5 September 2014
dan aktivitas pada fans ini disebut dengan dan 19 September 2014 adalah sebagai
„kritik fans’.Kegiatan menulis ini menjadi berikut.

131
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

1. “Istriku Selebriti” karya Naz Hameed Fiksi penggemar yang menuliskan cerita
2. “Our Journey” karya Nouraicha Afta tentang Alliando dan Prilly menunjukkan
3. “True Love” karya Dessy Noviyanti bahwa wacana tentang inspirasi idola yang
4. “Pengakuan Cinta” karya Aprilian Sumarlu dituliskan dalam fiksi penggemar tidak
5. “Immortal Love” karya Nenden S. Sopiah hanya idola yang berasal dari Korea saja
6. “The Mission” karya Ni Wayan Wirdasih yang banyak. Iidola dari Indonesia sendiri
7. “Dandelion” karya Ni Wayan Wirdasih pun juga ada. Dua puluh judul fiksi
8. “Cinta Asam Manis” karya Kayla Jasmine penggemar tersebut ditulis berdasarkan
9. “Hatiku Untukmu” karya Rachel Salwa sepasang idola saja, yaitu Alliando dan
10. “Planet Merah Muda‟ karya Fitriana E. Prilly.
Puspa. Wacana dominan dan wacana
11. “Di Sela Cinta” karya Widya Puspita Sari terpinggirkan yang ada dalam fiksi
12. “Taman Bintang” karya Ni Putu Pingki penggemar menunjukan dampak bagi fiksi
Ayu Sari penggemar dalam pengakuan statusnya di
13. “Cowok Mawar Merah” karya Adinda dunia sastra Indonesia. Dalam
Sheila Najhmi perkembangannya, fiksi penggemar kini
14. “Puing-puing Hati” karya Nissa Fhilya semakin merebak dan terus menunjukan
15. “Rinai Hujan untuk Cinta” karya Della eksistensinya. Yang semual hanya ada
Kusuma Wardiana WEB www.fanfiction.net kini sudah mulai
16. “Stuck on You” karya Widya Puspita Sari bermunculan yang lainnya. Fiksi
17. “Prilly's Heart” karya Rizka Nuryanah penggemar juga sudah mendaptkan tempat,
18. “Aliando's Dream” karya Dea Amelia khususnya pada aplikasi MOCO. Fiksi
19. “First” karya Alifah Dinayah penggemar seperti yang pernah
20. “Always in My Heart” karya Loisa dikemukkan Foucault dalam sebuah
Simanullang bukunya berjudul La Volonte de Savoir,
Fiksi penggemar tersebut memiliki sampul Ingin Tahu Sejarah Seksualitas
di setiap cerita yang disajikan. menunjukkan bahwa hubungan antara
wacana, pengetahuan dan kekuasaan pada
akhirnya akan menunjukkan bahwa di
dalamnya juga terdapat hak untuk hidup
dan hak untuk mati.
Hak atas hidup dan mati ini sebenarnya
meruipakan hak untuk membuat hidup atau
membiarkan mati (Foucault, 2008: 169-
171). Oleh karena itu wacana-wacana
dominan dan juga wacana termarginalkan
yang ada dalam fiksi penggemar akan
berdampak pada bagaimana kondisi fiksi
penggemar selanjutan. Fiksi penggemar
bisa saja mati jika tidak ada yang
mengurus atau memperhatikannya sebagai
sebuah karya. Perhatian itu tentu saja
melibatkan penulis, pembaca, kritikus
sastra, redaktur, juga akdemisi sastra.
posisi fiksi penggemar dalam sastra
Indonesia saat ini semakin menunjukkan
posisinya sebagai sebuha genre baru.
Gambar 1. Sampul fiksi penggemar di Meskipun fiksi penggemar dianggap tidak
MOCO kreatif namun melalui fiksi penggemar
para penulis pemula mendapatkan angin

132
ISSN 2407-9189 The 4th University Research Colloquium 2016

segar sehingga mereka tidak perlu takut . 2011. Sastra dalam Masyarakat (Ter-
untuk berimajinasi. Bukan tidak mungkin )Mulyimedia(-kan): Implikasi Teiritik,
jika yang semula para penulis pemula ini Metodologis, dan Edukasionalnya, pidato
karyanya masih dianggap belum bermutu pengukuhan jabatan Guru Besar pada
pada saatnya nanti mereka akan menjadi Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2011.
penulis yang matang dan karyanya pun Yogyakart: Pustaka Pelajar.
turut diperhitungkan dalam kancah sastra Foucault, Michel. 2003. Kritik Wacana Bahasa
Indonesia. (terj. Inyiak Ridwan Muzir). Yogyakarta:
Ircisod.
IV. KESIMPULAN . 2008. La Volonte de Savoir, Ingin Tahu
Wacana dominan fiksi penggemar Sejarah Seksualitas (terj. Rahayu S.
memang cenderung memandang fiksi Hidayat). Jakarta: YOI.
penggemar sebagai karya yang tidak Hasby, F. 2013. “Fanbase Boyband Korea:
kreatif, tidak bermutu, dan cenderung Identifikasi Aktivitas Penggemar
hanya tiruan. Hal ini dikarenakan Indonesia”. Prosiding the 5th
kehadiran fiksi penggemar bermula dari Internasional Conference of Indonesian
kekaguman seorang penggemar kepada Studies: “Ethnicity and Globalization”.
idolanya. Namun jika dilihat dari wacana 13—15 Juni 2013. Yogyakarta,
lain yang muncul, kehadiran fiksi Indonesia. Hal. 155-164.
pengemar merupakan sebuah sikap positif Octova, D. dan Purnomo, W. 2013. Hubungan
terutama di dunia literasi. Jika semula antara Keterpaparan Korean Idol Fan
penggemar hanya menjadi seorang Fiction No Children dengan Perilaku
penikmat yang pasif kini penggemar Seksual Remaja. Jurnal Biometrika dan
menjadi penikmat yang aktif. Mereka tidak Kependudukan. 2 (2): 113-122.
hanya membaca dan menonton namun juga Sun, Han Tae. (2016). “Istilah-istilah dalam
turut berpikir, mencermati, mengkritisi dan fanfiction”. [Online]. Tersedia:
kemudian turut berkarya. Ketika karya https://hantaesun.wordpress.com/2013/09/
tersebut hadir sebagai sebuah tulisan atau 12/apa-arti-fanfiction-dan-istilah-istilah-
disebut fiksi penggemar maka hal tersebut dalam-fanfiction-lengkap-
perlahan-lahan akan menumbuhkan sikap ratinggenreistilah-lainnya/ [Diakses pada
kritis dan gemar menulis. Dua sikap 28 Mei 2016].
tersebut merupakan sikap yang masih
mahal di Indonesia. Fiksi penggemar
menjadi sebuah alternatif dalam menulis
karya sastra. Oleh karena itu, semakin hari
kehadiran fiksi penggemar semakin diakui
dalam sastra Indonesia.

V. DAFTAR PUSTAKA
Abrar, Yosa, dkk. 2015. Forever and One.
Yogyakarta: Araska.
Besta, Amolia. 2015. Bad Boy Meets Good
Girl. Jakarta: Moka.
Eriyanto. 2012. Analisis Wacana Pengantar
Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.
Faruk. 2004. “Sastra Cyber: Penjelajahan
Awal terhadap Sastra di Internet”, dalam
Situmorang, Saut (Ed) Cyber Grafitti:
Polemik Sastra Cyberpunk, Edisis Revisi.

133

Anda mungkin juga menyukai