Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan ekonomi indonesia setelah kemerdekaan -1950

Disusun oleh :
 Akhmad andaninor
 Putri helmalia cahyaningrum
 Nofa rosada
 Norzainah
 Nurizzati
 Almaida
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karuniaNya
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah
pengetahuan dan sebagai media belajar bagi pembaca tentang sejarah indonesia terutama
Perkembangan Ekonomi Indonesia Pada Tahun 1945-1950.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berilah kritik
dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun yang kami harapkan demi kesempurnaan
makalah kami.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Tuhan selalu merahmati
kita semua.
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
3. Tujuan Penulisan............................................................................................................1
4. Kegunan dan Manfaat....................................................................................................1
5. Metode Penulisan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Keadaan ekonomi indonesia pada masa awal kemerdekaan hingga 1950.....................2
2. Indonesia menghadapi blokade ekonomi belanda..........................................................3
3. Kebijakan pemerintah menghadapi buruknya kondisi ekonomi indonesia....................4
4. Penyelenggaraan konferensi ekonomi indonesia...........................................................4
5. Pembentukan badan perancang ekonomi.......................................................................5
6. Perencanaan plan kasimo...............................................................................................5
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.....................................................................................................................6
2. Saran...............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kondisi ekonomi pada awal berdirinya Republik Indonesia sangat kacau dan sulit.
Hal itu disebabkan karena Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki
pemerintahan yang baik, dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk
menangani perekonomian Indonesia. Sebagai negara baru indonesia belum
mempunyai pola dan cara untuk mengatur keuangan. Hal itu semakin parah dengan
kondisi keamanan dalam negeri yang tidak stabil serta belanda yang masih tetap tidak
mau mengakui kemerdekaan Indonesia.
Selain itu keadaan politik yang cepat berubah-ubah semakin memperburuk
keadaan. Banyak rapat serta kegiatan penting dilakukan mulai daripenunjukan
presiden dan wakil presiden, pembentukan partai politik, pembentukan perdana
mentri serta kabinet, bahkan pemindahan ibukota dilakukan pada saat itu.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana kondisi dan perkembangan di bidang ekonomi Negara Republik
Indonesia di awal kemerdekaan hingga tahun 1950 ?
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi dan
perkembangan ekonomi Negara Indonesia pada awal kemerdekaan samapai tahun
1950.
4. Kegunaan dan Manfaat
o Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui perekembangan ekonomi di awal
kemerdekaan.
o Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana strategi Negara Indonesia
menghadapi tantangan ekonomi pada saat itu.
o Agar dapat mengetahui kemajuan yang dicapai oleh bangsa pada awal
kemerdekaan.
5. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan materi dan informasi yang diperlukan, kami penulis
menggunakan teknik study keperpustakaan. Tidak hanya itu kami juga mencari bahan
dan sumber-sumber dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Keadaan Ekonomi Indonesia Pada Masa Awal Kemerdekaan 1945-1950.


Keadaan ekonomi indonesia pada akhir kekuasaan jepang dan pada awal berdirinya
Republik Indonesia sangat kacau dan sulit. Latar belakang kekacauan tersebut
disebabkan karena :
a) Indonesia yang baru saja merdeka belum memiliki pemerintahan yang baik,
dimana belum ada pejabat khusus yang bertugas untuk menangani
perekonomian indonesia.
b) Sebagai negara baru Indonesia belum mempunyai pola dan cara untuk
mengatur ekonomi keuangan yang mantap.
c) Peninggalan pemerintah pendudukan jepang memang sudah buruk akibat
pengeluaran pembiayaan perang jepang. Membuat pemerintah baru indonesia
agak sulit untuk bangkit dari keterpurukan tersebut.
d) Kondisi keamanan dalam negeri sendiri tidak stabil akibat sering terjadinya
pergantian kabinet, dimana hal tersebut mempengaruhi ketidakstabilan
ekonomi.
e) Politik keuangan yang berlaku di Indonesia dibuat di negara Belanda guna
menekan pertumbuhan ekonomi indonesia bahkan untuk menghancurkan
ekonomi nasional.
f) Belanda masih tetap tidak mau mengakui kemerdekaan Indnesia dan masih
terus elakukan pergolakan politik yang menghambat langkah kebijakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.

Faktor-faktor penyebab kacaunya perekonomian Indonesia pada tahun 1945-1950 adalah


sebagai berikut:
1) Terjadinya inflasi yang sangat tinggi. Inflasi dapat terjadi disebabkan oleh :
a) Beredarnya mata uang jepang di masyarakat dalam jumlah yang tak terkendali
( pada bulan agustus 1945 mencapai 1,6 Milyar yang beredar di Jawa
sedangkan secara umum uang yang beredar di masyarakat mencapai 4
Milyar).
b) Beredarnya mata uang cadangan yang dikeluarkan oleh pasukan sekutu dari
bank-bank yang berhasil dikuasainya utnuk biaya perasi dan gaji pegawai
yang jumlahnya mencapai 2,3 Milyar.
c) Republik Indonesia sendiri belum memiliki mata uang sendiri sehingga
pemerintah tidak dapat menyatakan bahwa mata uang pendudukan jepang
tidak berlaku.
Karena inflasi ini kelompok yang paling menderita adalah para petani sebab pada masa
pendudukan jepang, petani merupakan produsen yang paling banyak menyimpan mata uang
jepang. Hasil pertanian mereka tidak dapat dijual, sementara nilai tukar mata uang yang
mereka miliki sangat rendah.
Pemerintah Indonesia yang baru saja berdiri tidak mampu mengendalikan dan menghentikan
peredaran mata uang jepang tersebut sebab indonesia belum memiliki mata uang baru sebagai
penggantinya. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk sementara menyatakan ada 3 mata
uang yang berlaku di wilayah Indonesia, yaitu :
 Mata uang De Javasche Bank.
 Mata uang pemerintah Hindia Belanda.
 Mata uang penduduk Jepang.
Keadaan tersebut diperparah dengan diberlakukannya uang NICA di daerah yang diduduki
sekutu Maret 1946 oleh panglima AFNEI yang baru (Letnan Jenderal Sir Montagu Stopford).
Uang NICA ini dimaksudkan untuk menggantikan uang jepang yang nilainya sudah sangat
turun saat itu. Upaya sekutu tersebutmerupakan salah satu bentuk pelanggaran kesepakatan
yaitu, bahwa selama belum ada penyelesaian politik mengenai status Indonesia, maka tidak
ada mata uang baru.

2. Adanya blokade ekonomi dari Belanda


Blokade oleh Belanda ini dilakukan dengan menutup pintu keluar-masuk perdagangan
RI terutama melalui jalur laut dan pelabuhan-pelabuhan penting. Blokade ini
dilakukan mulai bulan November 1945. Adapun alasan dari pemerintah Belanda
melakukan blokade ini adalah :
 Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia.
 Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik belanda dan milik asing
lainya.
 Melindungi bangsa indnesia dari tindakan-tindakan yang dilaakukan oleh
bangsa lain.

Dengan adanya blokade tersebut menyebabkan:


 Barang-barang ekspor RI terlambat terkirim.
 Barang-barang dagangan milik Indonesia tidak dapat di ekspor bahkan banyak
barang-barang ekspor indonesia yang dibumi hanguskan.
 Indonesia kekurangan barang-barang import yang sangat dibutuhkan.
 Inflasi semakin tak terkendali sehingga rakyat menjadi gelisah.

Tujuan atau harapan Belanda melakukan blokade ini adalah :


 Agar ekonomi indonesia mengalami kekacauan.
 Agar terjadi kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya kepada pemerintah
Indonesia, sehingga pemerintah Belanda dapat dengan mudah mengembalikan
eksistensinya.
 Untuk menekan Indonesia dengan harapan bisa dikuasai kembali oleh Belanda.

Upaya pemerintah untuk keluar dari masalah blokade tersebut adalah sebagai berikut :
a) Usaha yang bersifat politis , yaitu diplomasi Beras ke India. Pemerintah bersedia
untuk membantu pemerintah India yang sedang ditimpa musibah bahaya kelaparan
dengan mengirimkan 500.000 Ton beras dengan harga sangat rendah.
Pemerintah melakukan hal ini karena blokade yang dilakukan oleh belanda maka hasil
panen Indonesia yang melimpah tidak dapat dijual keluar negeri sehingga pemerintah
berani memperkirakan bahwa pada musim panen 1946 akan diperoleh suplai hasil
panen sebesar 200.000-400.000 ton. Sebagai imbalanya pemerintah India bersedia
menirimkan bahan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia saat itu.saat
indonesia tidak memikirkan harga karena yang penting adalah dukungan dari negara
lain yang sangat diperlukan dalam perjuangan diplomatik dalam forum internasional.
Adapun keuntungan politis yang diperoleh Indonesia dengan adanya kerjasama
dengan India ini adalah Indonesia mendapat dukungan aktif dari India secara
diplomatik atas perjuangan Indonesia di forum Internasional.
b) Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri. Hal tersebut dilakukan
oleh pihak pemeritah maupun pihak swasta. Usaha tersebut antara lain :
Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasra Amerika. Tujuan dari kontak
dangang adalah membuka jalur diplomasi ke berbagai negara. Dimana uasaha tersebut
dilakukan oleh Banking and Tranding Corporation atau perseroan bank dang
perdagangan, suatu badan perdagangan semi-pemerintah yang membantu usaha
ekonomi pemerintah, dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng Die.
Hasil transaksi pertam dari kerjasama tersebut adalah Amerika bersedia membeli
barang-barang ekspor Indonesia seperti gula, karet, teh, dan lain-lain. Tetapi
selanjutnya kapal Amerika yang mengankut barang pesanan RI dicegat dan seluruh
muatannya disita oleh kapal AL Belanda.

Karena blokade Belanda di jawa terlaulu kuat maka usaha diarahkan untuk menembus
blokade.
Ekonomi belanda di Sumatera dengan tujuan Malaysia dan Singapura. Usaha tersebut
dilakukan sejak tahun 1946 sampai akhir masa perang kemerdekaan. Pelaksanan ini dibantu
oleh AL RI serta pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor. Karena perairan
diSumatera sangatlah laus, maka pihak belanda tidak mampu melakukan pengawasan secara
ketat. Hasilnya Indonesia berhasil menyeludupkan karet yang mencapai puluhan ribu ton dari
Sumatera ke luar negeri, terutama kesingapura. Dan indinesia berhasil memperoleh senjata,
obat-obatan, dan barang-barang lain yang diperlukan.
Pemerintah RI pada 1947 membentuk perwakilan resmi di singapura yang diberi nama
Indonesia Office (Indoff ). Secara resmi badan ini merupan badan yang memperjuangan
kepentingan politik diluar negeri, namun secara rahasia berusaha menembus blokade
ekonomi belanda dengan melakukan perdagangan barter. Diharpkan dengan upaya ini
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu juga berperan sebagai
perantara dengan pedangang singapura dan mengusahakan pengadaan kapal-kapal yang
diperlukan. Dibentuk perwakilan kementrian pertahanan diluar negeri yaitu kementrian
pertahanan urusan luar negeri ( KPULN ) , yang dipimpin oleh Ali Jayengprawiro. Tugas
pokok badan ini adalah membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang.

3. Kebijakan Pemerintahan Menghadapi Buruknya Kondisi Ekonomi Indonesia


Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kondisi ekonominya mulai
dilakukan sejak febuari 1946, adalah sebgai berikut :
a. Konferensi Ekonomi Februari 1946
Konferensi ini dihadiri oleh para cendikiawan, gubernur, dan pejabat lainya
yang bertanggung jawab langsung mengenai masalah ekonomi di jawa, yang
dipimpin oleh mentri kemakmuran ( Darmawan Mangunkusumo ). Tujuan
konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan dalam menanggulangi
masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :
 Masalah produksi dan distribusi makanan.
 Masalah sandang
Disepaki bahwa Badan Pengawasan Makanan Rakyat diganti dengann
Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (BPPM) yang bertujuan
untuk mengatasi kesengsaraan rakyat Indonesia. Badan ini di pimpin
sudarsono dibawah pengawasan kementrian kemakmuran. BPPM
dapat dianggap sebagai awal dari terbentuknya Badan Urusan Logistik
(Bulog). Sementara ituu Tujuan dibentuk Bulog ( Februari 1946 )
untuk melarang pengiriman bahan makanan antar karesidenan.
 Status dan Administrasi perkebunan-perkebunan, keputusanya adalah
semua perkebunan dikuasai oleh negara dengan sistem sentralisasi
dibawah kementrian kemakmuraan. Sehingga diharapkan pendapatan
negara dapat bertambah secara signifikan dengan nasionalisasi pabrik
gula dan perkebunan tebu.
Konferensi kedua di Solo, 6 Mei 1946 membahas mengenai
masalah program ekonomi pemerintah, masalah keuangan
negara, pengendalian harga, distribusi, dan alokasi tenaga manusia. Wapres
Moh.Hatta mengusulkan mengenai rehabilitas pabrik gula, dimana gula
merupakan bahan ekspor penting sehingga harus dikuasai oleh negara. Untuk
merealisasikan kainginan tersebut maka pada 6 Juni 1946 dibentuk
perusahaan perkebunan negara ( PPN ).

b. Pembentukan Planning Board ( badan perancang Ekonomi ) 19 Januari 1947


Badan ini dibentuk atas usul dari menteri Kemakmuran A K. Gani. Badan ini
merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan
ekonomi untuk jangka waktu 2-3 tahun yang akhirnya disepakati rencana
pembangunan sepuluh tahun. Rencana pembangunan 10 tahun tersebut adalah
sebagai berikut :
o Semua bangunan umum, perkebunan, dan industri yang telah ada
sebelum perang menjadi milik negara, yang baru terlaksana tahun
1947.
o Bangunan umum vital milik asing dinasionalisasikan dengan
pembayaran ganti rugi.
o Perusahaan milik jepang akan disita sebagai ganti rugi terhadap RI.
c. Rencana kasimo
Program ini disusun oleh Menteri urusan Bahan Makanan , I. J. Kasimo.
Program ini berupa rencana produksi tiga tahun (1948-1950) mengenai usaha
swasembada pangan dengan beberapa petunjuk pelaksanaan yang praktis. Inti
dari Kasimo plan adalah untuk meningkatkan kehidupan rakyat dengan
meningkatkan produksi bahan pangan. Rencana Kasimo ini adalah :
o Menanami tanah kosong di sumatera timur seluas 281.277 Hektar.
o Melakukan intensifikasi dijawa dengan menanam bibit unggul.
o Pencegahan penyembelihan hewan-hewan yang berperan penting bagi
produksi pangan.
o Disetiap desa dibentuk kebun-kebun bibit.
o Transmigrasi bagi 20 juta penduduk jawa dipindahkan ke sumatera
dalam jangka waktu 10-15 tahun.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Indonesia memperoleh kemerdekaan dalam waktu yang lama. Dengan demikian
diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
menandakan berdirinya sebuah bangsa baru yang tentunya pada saat itu masih harus
mendapat pengakuan dari bangsa yang merdeka yang benar-benar sah.
Seiring perjalanannya pemerintahan awal tersebut yang ingin mendapat pengakuan
tersebut, gejolak-gejolak yang terjadi seperti gejolak ekonomi terjadi, namun dengan
berbagai usaha bersama walaupun dalam internalnya saja terjadi perpecahan, berbagai
gejolak tersebut dapat diatasi.
Hal seperti itulah yang patut dicontoh bangsa indonesia masa sekrang dalam
membangun bangsa ini, walaupun banyak permasalahan, banyak tekanan dari pihak
lain, tetapi para pemimpin bangsa terdahulu mampu mengatasi dan memperjuangkan
kedaulatan dan keseimbangan NKRI. Maka dari itu kita sebagai generasi muda wajib
meneruskan seta memperbaharui apa yang telah pemimpin-pemimpin kita lakukan
guna mengharumkan nama Indonesia, membangun bangsa agar Indonesia
berkembang dan menjadi negara maju, demi satu nama untuk INDONESIA.

2. Saran
Disarankan untuk kita semua agar perlu mengetahui pentingnya mempelajari sejarah
indonesia salah satunya mengenai kondisi ekonomi di Indonesia sejak 1945-1950,
karean dari itu semua maka sekarang Indonesia bisa berkembang dalam hal ekonomi
dan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

http://astykiss.blogspot.com
http://suciairka.blogspot.com
http://vivahistoria121.blogspot.com
www.slideshare.net

Anda mungkin juga menyukai