Ringkasan Topik 10 - Muhammad Irfaan Kamil
Ringkasan Topik 10 - Muhammad Irfaan Kamil
OLEH :
Muhammad Irfaan Kamil
185070207111008
PSIK 2018 Reguler 2
D. Prosedur Supevisi
Supervisi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengevaluasi dan
mempertahankan upaya penjaminan mutu SDM keperawatan. Supervisi ini juga
memainkan peran motivasi, membimbing dan mendukung dalam pengelolaan aset
manusia, material dan organisasi dari proses kerja keperawatan. Selain itu,
supervisi juga menjadi metode pembelajaran yang efektif dan menarik. Supervisi
menjadi sumber daya untuk meningkatkan mutu asuhan dan perlu pelatihan agar
mampu melakukan supervisi yang tepat. Kegiatan supervise yaitu:
1. Pre supervise
- Menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
- Supervisor menetapkan tujuan.
2. Supervisi
- Supervisor memberikan arahan saat supervisi.
- Supervisor menilai kinerja perawat.
3. Pasca supervise
- Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi atas hasil supervisi.
- Supervisor menanyakan komitmen staff dalam memperbaiki kesalahan dan
berusaha menjadi lebih baik.
- Supervisor menuliskan dokumentasi kegiatan supervise pada lembar
supervisi.
E. Prosedur Delegasi
Pendelegasian tugas adalah memindahkan pada autoritas individu yang
kompeten untuk melakukan tugas keperawatan khusus dalam situasi khusus.
Dengan adanya pendelegasian tugas, maka seseorang mempunyai otonomi untuk
bertindak.
Kepala ruangan memilih terlebih dahulu orang yang akan diberi mandate/
delegasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan menyesuaikan tugas yang
akan didelegasikan dengan orang yang akan diberi delegasi. Kepala ruangan
biasanya mendelegasikan tugas yang berhubungan dengan pendataan pasien,
pengadaan barang habis pakai kepada ketua tim, dan kepala ruangan juga pernah
mendelegasikan untuk mengahadiri rapat rutin dikarenakan ada pekerjaan tertentu
yang tidak bisa di tunda. Pendelegasian tugas berupa tugas yang berhubungan
kepada pasien biasanya kepala ruangan dari katim ke perawat pelaksana. Setelah
melakukan pendelegasian, kepala ruangan mengisi form pendelegasian sebagai
dokumentasi.
PENTINGNYA PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
ronitajayantipurba@gmail.com
Abstrak
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam beragai bentuk organisasi sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan
hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). Pentingnya perencanaan dalam manajemen
keperawatan di rumah sakit bertujuan untuk mengetahui lebih jelas mngenai perencanaan
manajemen keperawatan, komponen dan kriteria dalam perencanaan keperawatan, tugas-
tugas dan tanggung jawab petugas kesehatan yang ada di rumah sakit serta perhitungan
tenaga keperawatan yang dibutuhkan de sebuah rumah sakit.
Kata kunci : perencanaan, manajemen keperawatan, rumah sakit.
LATAR BELAKANG
METODE
1. Metode Fungsional
Model pemberian asuhan keperawatan ini berorientasi pada penyelesaian tugas dan prosedur
keperawatan. Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan
kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan.
2. Metode TIM
Metode tim adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan dengan menggunakan tim yang
terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat
yang berijazah dan berpengalaman kerja serta memiliki pengetahuan dibidangnya
(Regestered Nurse). Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan
kelompok/ ketua group dan ketua group bertanggung jawab dalam mengarahkan
anggota group / tim.
3. Metode Primer.
Model primer dikembangkan pada awal tahun 1970-an, menggunakan beberapa
konsep dan perawatan total pasien. Keperawatan primer merupakan suatu
metode pemberian asuhan keperawatan di mana perawat primer bertanggung jawab
selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan pengevaIuasi satu atau beberapa
klien dan sejak klien masuk rumah sakit sampai pasien dinyatakan pulang.
4. Metode Kasus
Metode kasus adalah metode dimana perawat bertanggung jawab terhadap pasien
tertentu yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu pasien dengan pemberian
perawatan konstan untuk periode tertentu.
5. Metode Modifikasi
Metode modifikasi adalah penggunaan metode asuhan keperawatan dengan modifikasi antara tim
dan primer.
HASIL
PEMBAHASAN
Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk
bersikap profesional. Profesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas dan profesional tersebut adalah pengembangan model praktek keperawatan
profesional (MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut.
MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan
asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya
terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus
ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai.
PENUTUP
Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) adalah suatu sistem yang meliputi
struktur proses, dan nilai profesional yang memungkinkan perawat profesional yang
mengatur pemberian asuhan keperawatan. Pemilihan metode pengelolaan asuhan
pasien berdasarkan secara objektif menentukan metode terbaik untuk unit atau
departemen tertentu atau mencari studi ilmiah yang memperlihatkan kerja sistem.
Praktik keperawatan tersendiri mengakui bahwa pendidikan, keahlian klinis,
kompetensi, pengalaman serta keinginan untuk mengemban peran yang lebih lanjut
adalah yang membedakan perawat terdaftar. MAKP meliputi 5 Model yaitu: Model
Fungsional, Model Tim, Model Kasus, Model Primer dan Model Modifikasi.
REFERENSI
Hidayah, Nur. 2013. Manajemen Ruang Rawat Inap. Makassar, Alauddin Press.
Mulyono, Hadi, dkk. 2013. Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Perawat Di Rumah
Sakit Tingkat III 16.06.01 Ambon. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2003). Proses dan Perawatan Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta:
Salemba Medika.
Potter, P., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. (D. Yulianti, M. Ester, Eds., & Y. Asih, Trans.) Jakarta.
Simamora , R. H. (2008 ). Peran Manajer dalam Pembinaan Etika Perawat Pelaksana dalam
Peningkatan Kualitas Pelayanan Asuhan Keperawatan . IKESMA, 2 (4).