Anda di halaman 1dari 9

BIOTROPIC The Journal of Tropical Biology

Vol 1. No 1. Februari 2017

IDENTIFICATION OF ACTIVE SUBSTANCE IN AJWA DATE (Phoenix dactylvera L.)


FRUIT FLESH METHANOL EXTRACT

Muhibbuddin Abdillah1, N. R. Khoirotun Nazilah1, Eva Agustina2

1, Mahasiswa, 2 Dosen/ Program Studi Biologi UIN Sunan Ampel,

e-mail korespondensi: mallahsleiv@gmail.com

ABSTRAK
Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah yang banyak tumbuh di negara-negara Arab,
terutama kota Madinah. Kurma memiliki lebih dari dua puluh jenis dan yang banyak beredar di
Indonesia antara lain kurma ajwa, saudi arabia, tunisia, mesir madu, agal madinah, madinah,
dan lulu. Identifikasi senyawa dan kandungan dari kurma jenis ajwa sendiri masih belum
pernah dilakukan. Oleh karena itu tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam buah kurma ajwa. Daging
buah kurma ajwa diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol. Ekstrak
daging buah kurma diidentifikasi dengan melakukan uji fitokimia, analisis GC-MS, spektroskopi
inframerah (FTIR) dan spektroskopi UV-Vis. Berdasarkan hasil uji fitokimia diketahui bahwa
terdapat kandungan triterpenoid, flavonoid dan karbohidrat. Hasil analisis FTIR membuktikan
bahwa adanya stretching dan bending gugus fungsi molekul seperti gugus OH, -CH alifatik
stretching, alkil, -C=C alifatik stretching / aromatik, aldehid, alkohol, eter, dan -CH aromatik.
Pada analisis UV-Vis terdapat serapan di panjang gelombang 286 nm yang membuktikan
bahwa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak metanol daging buah kurma ajwa termasuk
pada golongan flavanon.

Kata Kunci: kurma ajwa, maserasi, fitokimia

ABSTRACT
Date fruit (Phoenix dactylifera L.) grows in Arab countries, especially in Medina. Dates have more
than twenty kinds which available in Indonesia such as ajwa, saudi arabia, tunisia, egypt honey,
agal medina, medina, and lulu. The identification of compounds and contents of ajwa dates have
not ever been done yet. Therefore, the purpose of this research was to identified active compound
on ajwa date fruits. In this study a date ajwa extraction used maceration method with methanol.
Date extracts identified by phytochemical test, GC-MS analysis, infrared spectroscopy (FTIR) and
spectroscopy UV-Vis. Based on the test result of phytochemical known that there was triterpenoids,
flavonoids and carbohydrates. The results of FTIR analysis proved the stretching and bending
function groups molecules such as -OH, -CH aliphatic stretching, alkyl, -C=C aliphatic stretching /
aromatic, aldehyde, alcohol, ether, and -CH aromatic. In the UV-Vis analysis contained absorbance
at 286 nm wavelength, proved that extract of ajwa date flesh fruit by methanol containing the
flavonoid which included on flavanones groups.

Keywords: ajwa dates, maceration, phytochemicals

PENDAHULUAN kurma memiliki berbagai kandungan


Kurma (Phoenix dactylifera L.) fitokimia seperti asam kumarat, asam
merupakan buah yang banyak tumbuh di ferat, flavonoid, fenolik, sterol,
negara-negara Arab, terutama kota procyanidins, antosianin, karotenoid,
Madinah. Berdasarkan beberapa studi, vitamin dan mineral yang berfungsi
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

sebagai antioksidan, antihiperlipidimik, melarutkan senyawa polar dan


hepatoprotektif, antimutagenik, sebaliknya. Pelarut polar yang biasa
antiinflamasi, dan nefroprotektif (Al digunakan untuk ekstraksi flavonoid
Munawwarah, 2015). adalah metanol, aseton, etanol, air dan
Kurma memiliki lebih dari dua puluh isopropanol (Suryani, 2016). Metanol
jenis dan yang banyak beredar di merupakan pelarut bersifat polar yang
Indonesia antara lain kurma ajwa, saudi memiliki indek polaritas 5,1 (Windarini,
arabia, tunisia, mesir madu, agal 2013). Metanol merupakan pelarut yang
madinah, madinah, dan lulu. Kurma Ajwa bersifat universal sehingga dapat
merupakan jenis kurma yang ditanam melarutkan analit yang bersifat polar dan
oleh nabi Muhammad SAW. Kurma Ajwa nonpolar. Metanol dapat menarik
diyakini dapat menghindarkan dari alkaloid, steroid, saponin, dan flavonoid
berbagai jenis penyakit sehingga paling dari tanaman (Astarina, 2013).
banyak dicari oleh masyarakat (Satuhu, Kandungan senyawa dalam ekstrak
2010). Menurut Louaileche 2015, kurma ajwa nantinya dapat diketahui
identifikasi senyawa dan uji aktivitas dengan melakukan identifikasi.
antioksidan dari tujuh belas jenis kurma Identifikasi senyawa dapat dilakukan
yang tumbuh di Algeria sudah dilakukan dengan melakukan uji GC-MS, fitokimia,
sedangkan kandungan dari kurma jenis spektroskopi inframerah dan
Ajwa sendiri masih belum diketahui. spektroskopi UV-Vis. GC-MS dapat
Analisis kandungan kandungan zat digunakan untuk mengetahui struktur
aktif dalam daging buah kurma dengan senyawa yang terkandung dalam fraksi
mudah dilakukan dengan melakukan yang paling aktif dan waktu
ekstraksi. Ekstraksi dapat dilakukan identifikasinya cepat. Uji fitokimia
dengan bebagai metode antara lain, dilakukan untuk mengetahui keberadaan
maserasi, ultrasoundassisted solvent zat aktif secara kualitatif. Identifikasi
extraction, perkolasi, soxhlet dan refluks menggunakan UV-Vis untuk mengetahui
(Mukhriani, 2014). Maserasi adalah panjang gelombang maksimum isolat
metode ekstraksi yang praktis, murni dan spektrofotometri Inframerah
membutuhkan pelarut yang sedikit, dan digunakan untuk mengetahui gugus-
tidak memerlukan pemanasan sehingga gugus fungsi dari suatu senyawa
dapat menghindari rusaknya senyawa (Restasari, 2009; Syahril, 2015). Oleh
termolabil, tetapi waktu yang dibutuhkan karena itu dalam penelitian ini daging
relatif lama (Mukhriani, 2014; Putra, buah kurma ajwa akan diektraksi
2014). Metode maserasi dapat dilakukan menggunakan metode maserasi dengan
dengan bebagai jenis pelarut. Pemilihan pelarut metanol dan kandungan senyawa
pelarut dalam maserasi memperhatikan diidentifikasi dengan melakukan uji
selektivitas, toksisitas, kepolaran, fitokimia, analisis GC-MS, spektroskopi
kemudahan untuk diuapkan dan harga inframerah (FTIR) dan spektroskopi UV-
pelarut (Akbar, 2010). Larutan Vis.
pengekstraksi yang digunakan
disesuaikan dengan kepolaran senyawa
yang diinginkan. Pelarut polar akan

33
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

METODE triterpenoid, alkaloid, saponin,


Bahan flavonoid dan karbohidrat.
Buah kurma ajwa (Phoenix 1. Uji sterol dan triterpenoid
dactylifera), metanol, aquades, klorofom, Ekstrak kurma dilarutkan
asam sulfat pekat (HCl), FeCl3, molisch, dalam klorofom, kemudian
H2SO4. disaring dan filtrat diuji dengan
uji salkowski yaitu filtrat
ditambahkan beberapa tetes
Alat
asam sulfat pekat dan diamati
Pisau, nampan, gelas beaker,
perubahan warna yang terjadi.
erlenmeyer, tabung reaksi, rak tabung
Warna merah di lapisan bawah
reaksi, spatula, kaca arloji, neraca
positif sterol dan warna kuning
analitik, corong kaca, kertas saring
keemasan menunjukkan adanya
whatmann 41, pipet tetes, oven, rotary
triterpenoid.
evaporator, spektrofotomer UV-VIS, FTIR
2. Uji Alkaloid
dan GCMS.
Diambil sedikit sampel,
Cara Kerja Preparasi Sampel
ditambahkan HCl 2M 10 ml,
Dalam penelitian ini dipilih kurma
dipanaskan sambil diaduk
ajwa (Phoenix dactylifera) yang
kemudian didinginkan dan
berwarna kehitaman dan berbentuk
disaring, filtrat ditambahkan HCl
bulat, selanjutnya dipisahkan antara
5 ml dan reagen wagner
daging buah dengan biji. Daging buah
(Yodium-Kalium iodida)
diiris tipis lalu dioven selama 2x24 jam
dengan suhu 800C. Daging buah kurma 3. Uji Saponin
kering ditimbang sebanyak 250 gram Sebanyak 0,5 gram ekstrak
dan dihaluskan hingga menjadi serbuk. ditambah 5 ml air suling lalu
dikocok dan diamati terbentuknya
buih stabil.
Pembuatan Ekstrak Metanol
Setelah serbuk dihasilkan 4. Uji Flavonoid
selanjutnya dilakukan ekstraksi dengan Sampel ditambah beberapa
cara maserasi menggunakan pelarut tetes FeCl3, hasil positif
metanol dengan perbandingan 1:2. menunjukkan warna ungu, biru,
Larutan didiamkan selama 2 X 24 jam, hitam, hijau maupun merah.
kemudian dipisahkan hingga diperoleh 5. Uji Karbohidrat
filtrat dan residu. Filtrat metanol yang Sampel diencerkan dengan
didapat kemudian dievaporasi metanol, diambil 2 ml
menggunakan rotary evaporator untuk ditambahkan 2 tetes reagen
menguapkan pelarut hingga didapat molisch hingga terjadi perubahan
ekstrak kental. warna menjadi merah bata.
Kemudian ditambahkan H2SO4
Uji Fitokimia dan diamati terbentuknya cincin
Uji fitokimia yang dilakukan adalah ungu.
pengujian terhadap senyawa sterol, 6. Uji Protein
Sampel diencerkan dengan
metanol, diambil 2 ml

34
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

ditambahkan NaOH 1 tetes


kemudian ditambah CuSO4
beberapa tetes. Hasil positif
menunjukkan adanya cincin ungu
atau perubahan warna menjadi
kemerahan.

Analisis GC-MS Gambar 1. Ekstrak Metanol Daging Buah Kurma Ajwa


Sampel ekstrak metanol buah (Sumber: Dok. Pribadi)

kurma ajwa dianalisis dengan Ekstrak buah kurma ajwa diperoleh


instrumen GC-MS untuk mengetahui dengan metode ekstraksi maserasi
senyawa organik yang terdapat di serbuk kering buah kurma dalam pelarut
dalamnya. Sebelumnya sampel metanol. Buah kurma dikeringkan dan
diencerkan dengan metanol sebanyak dibuat menjadi serbuk agar proses
50 kali dan kemudian dianalisis dengan ekstraksi optimal. Proses maserasi
GCMS. dilakukan dalam suhu ruang agar tidak
merusak senyawa dalam ekstrak
Analisis FTIR tersebut selama 2x24 jam. Selama
Mula-mula dibuat pelet KBr ekstraksi dilakukan beberapa kali
secukupnya kemudian sampel ekstrak pengadukan agar terjadi kontak antara
kurma dioleskan di atas plat dan diukur sampel dengan pelarut secara merata.
serapan infra merah dengan FTIR untuk Metanol merupakan pelarut universal
mengetahui gugus fungsi senyawa. yang memiliki gugus polar (-OH) dan
gugus nonpolar (-CH3) sehingga dapat
Analisis Spektrofotometer UV-VIS menarik sebagian besar senyawa akif
Isolat yang diperoleh diidentifikasi yang terkandung dalam tanaman baik
menggunakan spektofotometer UV-VIS yang bersifat polar maupun nonpolar
untuk mengetahui panjang gelombang (Astarina, et al., 2013). Maserat yang
serapan maksimum isolat. Mula-mula diperoleh disaring dan filtratnya
isolat murni dilarutkan dengan metanol dievaporasi menggunakan rotary
kemudian dilihat spektrumnya dengan evaporator untuk menguapkan pelarut
spektofotometer UV-VIS. sehingga ekstrak tidak rusak oleh suhu
tinggi (Mukhriani, 2014; Putra, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Ekstraksi Uji Fitokimia
Ekstraksi menghasilkan ekstrak Berdasarkan hasil uji fitokimia Tabel
daging buah kurma kental yang (1) diperoleh bahwa ekstrak kurma ajwa
berwarna cokelat kehitaman. Hasil akhir mengandung senyawa triterpenoid,
dari ekstraksi menggunakan metode flavonoid dan karbohidrat.
maserasi adalah ekstrak yang telah bebas Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia
pelarut yang ditunjukkan oleh Gambar Uji Fitokimia Hasil Keterangan
(1). Triterpenoid + Terbentuk cincin kuning
Steroid - Tidak terbentuk warna merah
Alkaloid - Tidak terbentuk endapan

35
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

Flavonoid + Terjadi perubahan warna setelah ditambahkan dengan FeCl3


Saponin - Tidak terbentuk busa dikarenakan senyawa fenol yang
Karbohidrat + Terbentuk cincin ungu
terkandung akan membentuk senyawa
Protein - Tidak ada warna ungu
kompleks dengan ion Fe3+ (Artini, et al.,
(Sumber : Data Primer)
2013).
Berdasarkan hasil pengamatan pada
uji molisch terbentuk cincin ungu pada
sampel. Penambahan H2SO4 bertujuan
untuk kondensing agent dan pembentuk
senyawa multifurfural sehingga
terbentuk rantai karbon yang semakin
pendek. Furfural ini kemudian bereaksi
dengan reagent molisch membentuk =-
naphthol yang membentuk cincin
berwarna ungu (Sumardjo, 2006).

Gambar 2. Hasil Uji Fitokimia. (a) Uji triterpenoid, (b) Analisis GC-MS
Sebelum uji alkaloid, (c) Sesudah uji alkaloid, (d) Uji
flavonoid, (e) Uji saponin, (f) Uji karbohidrat, (g) Analisis Gas Chromatography-Mass
Sesudah uji protein, (h) Sebelum uji protein. Spectrometer (GC-MS) merupakan
(Sumber: Dok. Pribadi)
gabungan dari metode kromatografi gas
Berdasarkan hasil uji fitokimia pada dan spektrometri massa. Kromatografi
sampel terdapat kandungan Triterpenoid gas merupakan salah satu metode
yang ditunjukkan dengan warna kuning pemisahan yang berdasarkan partisi
keemasan (Atun, 2014). Perubahan cuplikan antara fase gerak yang berupa
warna terjadi akibat oksidasi senyawa gas pembawa dan fase diam yang
golongan terpenoid/steroid melalui menahan cuplikan secara selektif
pembentukan ikatan rangkap (Sastrohamidjojo dan Pranowo, 1985).
terkonjugasi. Terbentuknya ikatan Pada penelitian ini analisis GC-MS
rangkap juga disertai dengan pelepasan sama sekali tidak menghasilkan puncak.
hidrogen yang akan memunculkan warna Hal tersebut dimungkinkan terjadi
kecoklatan pada sampel (Setyowati, et karena kandungan gula yang tinggi pada
al., 2014). kurma yaitu sebesar 70% yang terdiri
Flavonoid akan bereaksi dengan atas glukosa, fruktosa dan sukrosa
FeCl3 membentuk warna ungu (Atun, (Satuhu, 2010). Berdasarkan MSDS,
2014). Flavonoid termasuk dalam senyawa glukosa, fruktosa dan sukrosa
golongan senyawa fenol yang memiliki tidak memiliki titik didih sehingga
banyak gugus OH. Uji Fitokimia senyawa gula tidak dapat diuapkan. Sifat
menggunakan FeCl3 dapat menunjukkan dari senyawa gula mengakibatkan
adanya gugus fenol, apabila terdapat senyawa tersebut tidak dapat
senyawa fenol, maka dimungkinkan juga teridentifikasi dengan GC-MS karena
terdapat tanin, karena tanin merupakan prinsip yang hanya dapat
senyawa polifenol. (Ikalinus et al., 2015). mengidentifikasi senyawa yang mudah
Terbentuknya warna hijau kehitaman diuapkan.

36
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

(Sumber: Dok. Pribadi; Rita, 2010; Robinson, et al.,


2005; Suteja, 2016)
Analisis Spektroskopi Inframerah
Kandungan Tritepenoid ditunjukkan
(FTIR)
oleh adanya serapan pada panjang 3455,
Analisis spektroskopi inframerah
1257, 2943, 1635 dan 1384 nm pada
menghasilkan 13 puncak serapan
analisis FTIR. Bilangan gelombang 3455
gelombang. Serapan terjadi antara lain
nm merupakan serapan dari gugus OH
pada bilangan 2943 nm, 1635 nm dan
terikat yang juga didukung serapan pada
selanjutnya ditunjukkan dalam tabel (2).
Tabel 2. Hasil Uji FTIR
1257 nm dari C-O alkohol. Pita serapan
Puncak Gugus Fungsi pada panjang 2943 nm menunjukkan
3845 - adanya gugus CH alifatik stretcing yang
3455 -OH
diperkuat dengan adanya serapan pada
2943, 918 CH alifatik stretcing
2119 Alkil 1384 nm yang merupakan serapan dari
1635 C=C alifatik stretching/aromatik CH3 bending. Bilangan gelombang 1635
1384 Aldehid/ CH3 bending
nm menunjukkan adanya gugus fungsi
1257 C-O alkohol
1057 - C=C alifatik stretching (Rita, 2010).
863 Eter
776 CH aromatik
615 -

Gambar 3. Hasil Analisis Spektrum FTIR Sampel


(Sumber: Dok. Pribadi)

serapan dari C=C aromatik. Serapan pada


Kandungan Flavonoid diperkuat bilangan gelombang 776 menunjukkan
dengan adanya serapan 3455, 2943, adanya tekukan ke luar bidang ikatan CH
1635 dan 776 nm pada analisis FTIR. aromatik. Analisis UV-Vis diperlukan
Serapan 3455 nm menunjukkan adanya untuk memastikan jenis senyawa
gugus OH terikat pada gugus alifatik dan flavonoid dalam ekstrak (Syahril, 2015;
aromatik yang disebabkan adanya Suteja, 2016).
adanya vibrasi ikatan hidrogen Karbohidrat mengandung gugus
intramolekul. Serapan 2943 fungsi karbonil (sebagai aldehida atau
menunjukkan adanya gugus CH alifatik. keton) dan banyak gugus hidroksil
Serapan pada 1635 nm merupakan (Kuchel and Ralston, 2006). Gugus fungsi
37
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

aldehid dalam analisis FTIR dibuktikan gelombang lain sebagian dipantulkan


dengan adanya serapan pada panjang dan ada yang diteruskan (Rusli, 2009).
gelombang 1384 nm.
PENUTUP
Berdasarkan uji fitokimia ekstrak
metanol daging buah kurma ajwa
Analisis Spektroskopi UV-Vis mengandung triterpenoid, flavonoid dan
Hasil spektroskop UV-Vis karbohidrat. Analisis FTIR memperkuat
menunjukkan adanya satu pita dengan hasil uji fitokimia. Analisis UV-Vis
serapan puncak pada panjang gelombang membuktikan bahwa ekstrak metanol
286 nm. daging buah kurma ajwa mengandung
flavonoid dari golongan flavanon.
Skrining kandungan senyawa dengan GC-
MS pada ekstrak daging buah kurma
ajwa tidak berhasil sehingga perlu
dilakukan skrining dengan metode lain.
Gambar 4. Struktur Flavanon
(sumber : Sjahid, 2008) UCAPAN TERIMAKASIH
Berdasarkan hasil uji fitokimia dan Terimakasih kepada Tim proyek
FTIR dipastikan terdapat kandungan Phoenix dactylivera 2016 atas semua
flavonoid dalam ekstrak metanol daging dukungan dan bantuannya.
buah kurma ajwa. Penelitian yang
dilakukan Sari 2006, panjang serapan DAFTAR PUSTAKA
UV-Vis 290 nm pada fraksi Etil Asetat
Rimpang Tumbuhan Temu Kunci Akbar, H. Rizki. (2010). isolasi dan
merupakan akibat dari adanya identifikasi golongan flavonoid daun
kandungan flavonoid golongan flavanon. dandang gendis (Clinacanthus
Berdasarkan pernyataan Sari 2006, nutans) berpotensi sebagai
serapan 286 nm pada ekstrak metanol antioksidan. (Skripsi). Fakultas
daging buah kurma ajwa merupakan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
indikator keberadaan flavonoid dari Alam Institut Pertanian Bogor,
golongan flavanon. Bogor.
Serapan pada panjang 286 terletak di
antara panjang 190-380 nm sehingga Al Munawaarah, H. (2015). Hubungan
serapan terjadi pada daerah UV dekat. pemberian kurma (Phoenix
Spektrofotometri menembakkan Radiasi Datylivera L.) varietas ajwa terhadap
elektromagnetik (REM) yang bersifat kadar kolesterol total darah.
gelombang dan partikel foton. REM dari (Skripsi). Fakultas Kedokteran dan
UV kemudian berinteraksi dengan Ilmu Farmasi Universitas Islam
molekul flavanon dalam sampel. Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Interaksi REM dengan panjang 286 nm
yaitu absorbansi. REM dengan panjang Artini, P. E. U. D., Astuti, K. W., Warditiani,
N. K. (2013). Uji fitokimia ekstrak etil

38
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

asetat rimpang bangle (Zingiber maserasi, refluks, dan sokletasi.


purpureum Roxb.). Retrieved from JURNAL KIMIA 8 (1), Januari 2014:
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/ 113-119.
article/viewFile/7396/5646
Restasari, A., D. Kusrini, E. Fachriyah.
Astarina, N. W. G., K. W. Astuti, N. K. (2009). isolasi dan identifikasi fraksi
Warditiani. (2013). skrining teraktif dari ekstrak kloroform daun
fitokimia ekstrak metanol rimpang ketapang (Terminalia catappa linn).
bangle (Zingiber purpureum Roxb.). Retrieved from
Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/2876/1/J
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/ URNAL.pdf
article/download/7399/5649
Rita, W. Susanah. (2010). Isolasi,
Atun, S. (2014). Metode isolasi dan identifikasi, dan uji aktivitas
identifikasi struktur senyawa antibakteri Senyawa golongan
organik bahan alam. Jurnal triterpenoid pada rimpang temu
Konservasi Cagar Budaya Borobudur, putih (Curcuma zedoaria (Berg.)
Vol. 8 No. 2 Tahun 2014: 53-61. Roscoe). JURNAL KIMIA 4 (1), Januari
2010 : 20-26
Ikalinus, R. S. K. Widyastuti, N. L. Eka
Setiasih. (2015). Skrining fitokimia Robinson, J. W., E. M. Skelly Frame, G. M.
ekstrak etanol kulit batang kelor ”ƒ•‡ ä trrw ä òUndergraduate
(Moringa oleifera). Indonesia ‹••–”—•‡•–ƒŽ ƒ•ƒŽ›•‹•ó ‹šth Edition;
Medicinus Veterinus, 2015 4(1): 71- New York, USA. Marcell Dekker.
79.
Rusli, R. (2009). penetapan kadar boraks
Kuchel, P., G. B. Ralston. (2006). …Šƒ—•ï• pada mie basah yang beredar di
Easy Outlines Biochemistry; Jakarta, pasar Ciputat dengan metode
Indonesia. Penerbit Erlangga. spektrofotometri UV-Vis
menggunakan pereaksi kurkumin.
Louaileche, H., D. Hammiche, F. (Skripsi). Fakultas Kedokteran dan
Hammoudi. (2015). Total Phenolic, Ilmu Farmasi Universitas Islam
Flavonoid Contents and in Vitro Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Antioxidant Activity of Algerian Date
Palm Varieties: A Comparative Study. Sari, O. Prima, T. Taufiqurrohmah.
American Journal of Food Science and (2006). isolasi dan identifikasi
Health, Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 63-68. senyawa flavonoid fraksi etil asetat
rimpang tumbuhan temu kunci
Putra, A. A. Bawa, N. W. Bogoriani, N. P. (Boesenbergia pandurata (roxb)
Diantariani, N. L. U. Sumadewi. schelecht) (Zingiberaceae). Indo. J.
(2014). ekstraksi zat warna alam Chem., 2006, 6 (2), 219 223.
dari bonggol tanaman pisang (Musa
paradiasciaca L.) dengan metode

39
Biotropic 2017. 1. (1): 32 39
Identification of active substance in Ajwa Date (Phoenix dactylvera L.) Fruit Flesh Methanol Ekstract

Sastrohamidjojo, H. dan Pranowo, H. D. ekstrak metanol daun pecut kuda.


(1985). ò ”‘•ƒ–‘‰”ƒˆ‹ó †‹•‹ •‡•ƒ–—; Retrieved from
Yogyakarta, Indonesia. Penerbit http://kim.ung.ac.id/index.php/KIM
Liberti. FMIPA/article/download/9793/967
4
Satuhu. S. (2010). Kurma Khasiat dan
Olahannya; Depok, Indonesia. Suteja, I. K. Pater, W. Susanah Rita, I. W.
Penebar Swadaya. Gede Gunawan. (2016). Identifikasi
Setyowati, W. A. Eko, S. R. Dwi Ariani, dan uji aktivitas senyawa flavonoid
Ashadi, B. Mulyani, C. P. Rahmawati. dari ekstrak daun trembesi (Albizia
(2014). Skrining fitokimia dan saman (Jacq.) Merr) sebagai
identifikasi komponen utama ekstrak antibakteri Escherichia coli. JURNAL
metanol kulit durian (Durio KIMIA 10 (1), Januari 2016: 141-148.
zibethinus Murr.) varietas petruk.
Makalah dipresentasikan pada Windarini, L. G. E., K. W. Astuti, N. K.
Seminar Nasional Kimia dan Warditiani. (2013). skrining
Pendidikan Kimia VI. fitokimia ekstrak metanol kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.).
Sjahid, R. Landyyun. (2008). Isolasi dan Retieved from
Identifikasi Flavonoid dari Daun http://ojs.unud.ac.id/index.php/jfu/
Dewandaru (Eugenia uniflora L.). article/download/7398/5648
(Skripsi). Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.

Sumardjo, D. (2006). Pengantar Kimia:


Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran dan Program Strata I
Fakultas Bioeksakta; Jakarta,
Indonesia. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

Suryani, N. Citra, D. G. M. Permana, A. A.


G. N. Anom Jambe. (2016). pengaruh
jenis pelarut terhadap kandungan
total flavonoid dan aktivitas
antioksidan ekstrak daun matoa
(Pometia pinnata). Retrieved from
http://ojs.unud.ac.id/index.php/itep
a/article/download/22645/14872

Syahril, Ardianti. (2015). isolasi dan


identifikasi senyawa flavonoid dalam

40

Anda mungkin juga menyukai