Anda di halaman 1dari 4

TELAAH JURNAL

PENGARUH PEMBERIAN KIE (KOMUNIKASI INFORMASI


EDUKASI) PERSIAPAN PERSALINAN DAN NIFAS
TERHADAP KEJADIAN POSTPARTUM BLUES

Disusun Oleh:

Disusun Oleh :
Kelompok 9

1. Retno Kurniawati (1715301008)


2. Ketut Selpi Purwani (1715301031)
3. Vivi Ardiyanti Putri (1715301032)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
DEFINISI LATAR BELAKANG
Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa masalah yang
diteliti itu penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan
kepentingan pembangunan (Sudaryono, 2017:102). Dalam latar belakang masalah
ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi
lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai alasan
mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat
mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi belum
efektif pada pelaksanaannya. Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada
krisis ideologi, ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar
belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah
tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda
untuk tidak diteliti. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang ialah:
1. Uraian tentang teori, fakta atau hasil penelitian sebelumnya yang dapat
mendukung adanya niasalah yang akan diteliti
2. Uraian tentang alasan mengapa masalah tersebut dipilih (besarnya
masalah) dan alasan mengapa penelitian dilakukan di wilayah tersebut, apa
pertimbangannya
3. Peneliti juga dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah
tersebut timbul karena melihat adanya kesenjangan ataupun perbedaan
antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada atau ditemui di
lapangan.
4. Uraian disusun secara sistematis dimulai dari deskripsi yang lebih lúas ke
deskripsi yang lebih terfokus pada masalah yang akan
LATAR BELAKANG

Angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 26,00% - 85,00%.


Dari beberapa penelitian dijelaskan sebanyak 50,00% ibu setelah melahirkan
mengalami depresi setelah melahirkan dan hampir 80,00% ibu baru mengalami
pera-aan sedih setelah melahirkan atau sering disebut postpartum blues
( Kasdu,2003 ). Pieter & Lubis (dalam Kusumadewi, 2010) menyatakan 50–
70% dari seluruh wanita pasca melahirkan akan mengalami sindrom ini.
Sedangkan di Indonesia menurut hidayat yaitu 50 -70% dan hal dapat berlanjut
menjadi depresi post- partum dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih
dari 25% setelah ibu melahirkan (Daw dan steiner dalam Bobak dkk.,2005).

Di RSUD dr R Soeprapto Cepu, selama bulan desember 2015 ada 153


ibu bersalin. Ibu bersalin dengan persalinan buatan yaitu Secsio caesarea ada 36
ibu bersalin, yang mengalami postpartum blues ada 16 ibu bersalin ( 44,4%),
ibu yang dilakukan tindakan vaccum ekstraksi ada 15 ibu bersalin dan yang
mengalami postpartum blues ada 8 orang (53,3%). Sedangkan ibu yang
melahirkan spontan ada 101 orang ibu bersalin, dan yang mengala- mi
postpartum blues ada 15 orang( 14,9%).

HASIL TELAAH JURNAL


1. Latar belakang ditulis berdasarkan uraian tentang teori, fakta atau hasil
penelitian sebelumnya yang dapat mendukung adanya masalah yang akan
diteliti, pada jurnal penelitian ini terdapat uraian teori Pieter & Lubis (dalam
Kusumadewi, 2010), hasil penelitian Kasdu,2003, dan fakta ibu bersalin Di
RSUD dr R Soeprapto Cepu, selama bulan desember 2015 yang mendukung
adanya masalah yang akan diteliti.
2. Dalam latar belakang tidak dijelaskan tentang akibat yang ditimbulkan bila
masalah tidak ditangani.

3. Pada jurnal penelitian penulis kurang memberikan informasi secara


sistematis, penulis hanya memberikan informasi di Indonesia dan di RSUD
dr R Soeprapto Cepu, sehingga kurang memberikan gambaran kenapa
mengambil tempat penelitian di RSUD dr R Soeprapto Cepu dibandingkan
Rumah Sakit yang lain.

Anda mungkin juga menyukai