JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN TAHUN AJARAN 2020/2021 DEFINISI LATAR BELAKANG Latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan mengapa masalah yang diteliti itu penting dilihat dari segi profesi peneliti, pengembangan ilmu dan kepentingan pembangunan (Sudaryono, 2017:102). Dalam latar belakang masalah ini, peneliti seolah-olah sebagai detektif yang sedang mengamati situasi lingkungan tempat kejadian perkara. Untuk memunculkan berbagai alasan mengapa memilih judul tersebut, maka seorang peneliti dalam hal ini dapat mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan tetapi belum efektif pada pelaksanaannya. Latar belakang Masalah dapat juga mengacu pada krisis ideologi, ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan dan keamanan. Latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika penelitian itu ditunda-tunda untuk tidak diteliti. Beberapa hal yang terdapat dalam latar belakang ialah: 1. Uraian tentang teori, fakta atau hasil penelitian sebelumnya yang dapat mendukung adanya niasalah yang akan diteliti 2. Uraian tentang alasan mengapa masalah tersebut dipilih (besarnya masalah) dan alasan mengapa penelitian dilakukan di wilayah tersebut, apa pertimbangannya 3. Peneliti juga dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah tersebut timbul karena melihat adanya kesenjangan ataupun perbedaan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada atau ditemui di lapangan. 4. Uraian disusun secara sistematis dimulai dari deskripsi yang lebih lúas ke deskripsi yang lebih terfokus pada masalah yang akan LATAR BELAKANG
Angka kejadian postpartum blues cukup tinggi yakni 26,00% - 85,00%.
Dari beberapa penelitian dijelaskan sebanyak 50,00% ibu setelah melahirkan mengalami depresi setelah melahirkan dan hampir 80,00% ibu baru mengalami pera-aan sedih setelah melahirkan atau sering disebut postpartum blues ( Kasdu,2003 ). Pieter & Lubis (dalam Kusumadewi, 2010) menyatakan 50– 70% dari seluruh wanita pasca melahirkan akan mengalami sindrom ini. Sedangkan di Indonesia menurut hidayat yaitu 50 -70% dan hal dapat berlanjut menjadi depresi post- partum dengan jumlah bervariasi dari 5% hingga lebih dari 25% setelah ibu melahirkan (Daw dan steiner dalam Bobak dkk.,2005).
Di RSUD dr R Soeprapto Cepu, selama bulan desember 2015 ada 153
ibu bersalin. Ibu bersalin dengan persalinan buatan yaitu Secsio caesarea ada 36 ibu bersalin, yang mengalami postpartum blues ada 16 ibu bersalin ( 44,4%), ibu yang dilakukan tindakan vaccum ekstraksi ada 15 ibu bersalin dan yang mengalami postpartum blues ada 8 orang (53,3%). Sedangkan ibu yang melahirkan spontan ada 101 orang ibu bersalin, dan yang mengala- mi postpartum blues ada 15 orang( 14,9%).
HASIL TELAAH JURNAL
1. Latar belakang ditulis berdasarkan uraian tentang teori, fakta atau hasil penelitian sebelumnya yang dapat mendukung adanya masalah yang akan diteliti, pada jurnal penelitian ini terdapat uraian teori Pieter & Lubis (dalam Kusumadewi, 2010), hasil penelitian Kasdu,2003, dan fakta ibu bersalin Di RSUD dr R Soeprapto Cepu, selama bulan desember 2015 yang mendukung adanya masalah yang akan diteliti. 2. Dalam latar belakang tidak dijelaskan tentang akibat yang ditimbulkan bila masalah tidak ditangani.
3. Pada jurnal penelitian penulis kurang memberikan informasi secara
sistematis, penulis hanya memberikan informasi di Indonesia dan di RSUD dr R Soeprapto Cepu, sehingga kurang memberikan gambaran kenapa mengambil tempat penelitian di RSUD dr R Soeprapto Cepu dibandingkan Rumah Sakit yang lain.