Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA
JAKARTA
2021
CHAPTER 5
COGNITIVE DEVELOPMENT IN INFANCY
CHAPTER 5
ATTENTION
Perhatian yang dimaksud adalah pemusatan sumber daya mental pada informasi tertentu,
meningkatkan pemprosesan kognitif pada banyak tugas. Bahkan bayi baru lahir pun bisa
mendeteksi kontur dan memusatkan perhatian mereka. Bayi yang lebih besar dapat memindai
pola dengan lebih teliti. Bayi 4 bulan, dapat secara selektif memperhatikan suatu objek.
Perhatian pada tahun pertama bayi didominasi oleh proses orientasi/investigasi (FalckYtter &
others, 2018). Proses ini mengarahkan perhatian ke lokasi yang berpotensi penting di
lingkungan (yaitu, di mana) dan mengenali objek dan fitur mereka seperti warna dan bentuk.
Dari usia 3 hingga 9 bulan, bayi dapat mengerahkan perhatiannya lebih fleksibel dan cepat.
Jenis perhatian penting lainnya adalah perhatian berkelanjutan, juga disebut sebagai perhatian
terfokus (Ito-Jager & others, 2017; Xie, Mallin, & Richards, 2018). Stimulus baru biasanya
menimbulkan respons yang berorientasi diikuti oleh perhatian yang berkelanjutan. Perhatian
berkelanjutan ini yang memungkinkan bayi mempelajari dan mengingat karakteristik suatu
stimulus sebagaimana adanya.
Joint Attention
Joint Attention adalah Proses yang terjadi ketika individu fokus pada objek yang sama dan
mampu melacak perilaku orang lain, individu mengarahkan perhatian orang lain, dan terjadi
interaksi timbal balik.
Jenis perhatian lain yang merupakan aspek penting dari perkembangan bayi adalah Joint
Attention, di mana dua atau lebih individu fokus pada objek atau peristiwa yang sama.
(Mateus & lainnya, 2018; Urqueta Alfaro & lainnya, 2018).
Joint Attention melibatkan :
Kemampuan untuk melacak perilaku orang lain, seperti mengikuti pandangan orang
lain.
Satu orang mengarahkan perhatian orang lain.
Interaksi timbal balik.
Di awal masa bayi, Joint Attention melibatkan pengasuh menunjuk, memutar kepala bayi,
menjentikkan jari, atau menggunakan kata-kata untuk mengarahkan perhatian bayi. Bentuk
Joint Attention yang muncul terjadi sekitar 7 sampai 8 bulan,tetapi tidak sampai menjelang
akhir tahun pertama.
MEMORY
Memori Sebuah fitur sentral dari kognitif perkembangan, berkaitan dengan semua situasi di
dimana seseorang menyimpan informasi.
Explicit Memory (ingatan eksplisit) bersifat sadar atau ingatan yang disengaja, biasanya
terdiri atas berbagai fakta,nama,peristiwa,dan hal lain yang sesorang dapat utarakan dan
nyatakan. Implicit Memory (ingatan implisit) mengacu pada ingatan yang terjadi tanpa usaha
atau bahkan kesadaran, secara umum menyimpan informasi tentang berbagai kebiasaan dan
keterampilan, seperti tahu bagaimana melempar bola dan mengendarai sepeda. Memori
eksplisit terus meningkat selama tahun kedua karena struktur otak ini semakin matang dan
koneksi di antara mereka meningkat. Sedikit yang diketahui tentang area otak yang terlibat
secara implisit memori di masa bayi.
IMITATION
Invisible imitation (imitasi tidak terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi
yang mana tidak dapat terlihat oleh bayi itu sendiri, seperti mulut.Visible Imitation (Imitasi
terlihat) adalah imitasi yang menggunakan bagian tubuh bayi dimana bayi tersebut dapat
melihatnya. Piaget juga berpendapat bahwa anak dibawah usia 18 bulan tidak dapat
melakukan Deffered Imitation (imitasi tertunda), suatu tindakan yang mereka lihat disuatu
waktu sebelum mereka mengembangkan kemampuan mempertahankan representasi mental.
Elicited Imitation adalah metode penelitian dimana bayi atau anak dibuat mengimitasi
serangkaian tindakan khusus yang mereka telah lihat, tetapi belum tentu pernah dilakukan
sebelumnya.Elicited imitation jauh lebih andal dalam 2 tahun pertama, hampir 8 dari 10 anak
usia 13 hingga 20 bulan dapat mengulang urutan yang asing dan langkah jamak hingga 1
tahun kemudian. Latihan sebelumnya membantu mengaktifkan kembali ingatan anak,
terutama bila ada item-item baru yang menggantikan item-item sebelumnya.
4 Faktor Yang Tampaknya Menentukan Kemampuan Mengingat Anak :
Banyaknya urutan peristiwa yang telah dialami.
Apakah anak secara aktif berpartisipasi atau sekedar mengamati.
Apakah anak diingatkan secara verbal tentang pengalaman tersebut.
Apakah urutan peristiwa terjadi menurut urutan biologis dan kausal.
TEMPERAMENT
Kecenderungan reaksi emosional dan pengaturan emosi, atau perbedaan sifat, emosi, dan
karakteristik dalam merespon pada individu. Reaksitivas emosional menyangkut pada
perbedaan individu dalam seberapa cepat emosi muncul, seberapa kuat emosi, seberapa lama
emosi berlangsung, seberapa cepat emosi hilang, dan apakah emosi yang dimunculkan
bersifat positif atau negatif. pengaturan emosi menyangkut pada variasi dalam tingkat atau
seberapa efektif kemampuan seorang individu mengontrol emosinya.
Biological Influences
Anak mewarisi fisiologi yang membuat mereka memiliki bias pada tipe temperamen tertentu,
tetapi ini dapat dimodifikasi melalui pengalaman. Pandangan kontemporer: Temperamen
adalah aspek perilaku yang berbasis biologis tetapi dapat berkembang.
PERSONALITY DEVELOPMENT
Trust
Erikson mempercayai bahwa satu tahun pertama dalam hidup bayi dapat dikarakteristikkan
dengan teori trust vs mistrust. Contohnya, jika seorang ibu tidak secara konsisten
memberikan perasaan nyaman dan aman kepada bayi, akan terbentuk perasaan mistrust pada
bayi, yang di kemudian hari akan membawa dampak negatif. Namun, masalah ini tidak akan
terselesaikan hanya pada tahun pertama saja, melainkan akan terus muncul di tiap tahap
perkembangan.
Independence
Erikson mempercayai bahwa pada tahun kedua hidup seorang bayi, terdapat karakteristik
yang penting, yaitu autonomy vs shame & doubt. Autonomy pelan-pelan terbangun seiring
bayi mengembangkan mental dan skill motoriknya. Penting bahwa orang tua harus
mengetahui motivasi dibalik mengapa bayi melakukan apa yang mereka lakukan dan
memberikan kebebasan kepada mereka untuk bergerakn sendiri, agar mereka bisa belajar
mengontrol otot dan gerakan mereka sendiri. Karena jika orang tua memaksakan sesuatu
yang sebenarnya bisa dilakukan sendiri oleh anak, akan terbentuk shame and doubt.
Social Referencing
Kemampuan membaca isyarat emosional dari orang lain untuk menentukan bagaimana
bertindak dalam situasi tertentu. Pada usia pertama, ekspresi wajah ibu akan berpengaruh ke
bagaimana bayi akan bertindak.
Tiga kritik terhadap penekanan pada secure attachment pada masa bayi adalah
1. tidak cukupnya dukungan untuk pernyataan bahwa masa bayi berfungsi
sebagai periode kritis/sensitif untuk perkembangan selanjutnya
2. faktor biologis seperti gen dan temperamen belum mendapat
pertimbangan yang memadai
3. keragaman agen dan konteks sosial kurang mendapat perhatian.
Tren saat ini dalam penelitian attachment mencerminkan cascade model (= melibatkan
koneksi lintas domain dari waktu ke waktu yang memengaruhi jalur dan hasil perkembangan)
perkembangan dengan mempertimbangkan tidak hanya attachment tetapi juga stability dan
perubahan dalam tekanan dan konteks sosial saat anak-anak dan remaja berkembang.
Terlepas dari kritik ini, ada banyak bukti bahwa keterikatan merupakan aspek penting dari
perkembangan manusia. Variasi budaya dalam keterikatan telah ditemukan, tetapi di semua
budaya secure attachment adalah klasifikasi yang paling umum.
THE FAMILY
Keluarga dapat dianggap sebagai konstelasi subsistem keseluruhan kompleks yang terdiri
daribagian-bagian yang saling terkait dan berinteraksi didefinisikan dalam istilah generasi,
gender, dan peran. Setiap anggota keluarga berpartisipasi dalam beberapa subsistem
(Solomon-Moore & lainnya, 2018; Williams, Sawyer, &Wahlstrom, 2017). Ayah dan anak
mewakili satu subsistem, ibu dan ayah, ibu-ayah-anak, dan seterusnya. Subsistem ini
memiliki pengaruh timbal balik satu sama lain (Maccoby, 2015; Schwartz &Scott, 2018).
Misalnya, Jay Belsky (1981) menekankan bahwa hubungan perkawinan, pengasuhan, dan
perilaku serta perkembangan bayi dapat memiliki efek langsung dan tidak langsung pada
masing-masing individu.
Reciprocal Socialization
Interaksi orang tua-anak bersifat timbal balik (reciprocal socialization) yaitu sosialisasi yang
bersifat dua arah. Sebuah bentuk yang penting dari sosialisasi timbal-balik adalah Scaffolding
yaitu teori yang telah dipaparkan oleh Vygotsky, yakni orang tua berinteraksi sedemikian
rupa sehingga anak memiliki pengalaman bergiliran dengan orang tuanya. Scaffolding
meliputi perilaku orang tua mereka sendiri. Ketika menggunakan scaffolding, pengasuh (ibu)
memberikan kerangka kerja yang positif dan timbal balik untuk berinteraksi antara dirinya
dan anaknya (Santrock, 2012). Hal ini sesuai dengan hasil interview dan observasi pada
ketiga informan bahwa dalam proses pembelajaran pengenalan tulisan, terdapat timbal balik
positif antara ibu dan anak. Ketika ibu berusaha mempengaruhi anak melalui pikiran dan
emosi agar fokus memperhatikan penjelasan ibu, anak senantiasa merespon dengan baik dan
kembali bertanya kepada ibu mengenai hal yang dibahas. Scaffolding adalah dukungan
sementara yang diberikan oleh orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya terhadap anak
sampai anak itu bisa melakukannya sendiri. Scaffolding juga digunakan untuk meningkatkan
keterampilan literasi anak. Ibu bertanya, merespons pertanyaan, serta membangun ide-ide
yang dihasilkan oleh anak (Papalia, 2009). Selain itu, penggunaan dialog sebagai alat
scaffolding merupakan salah satu contoh penting peran bahasa didalam perkembangan anak.
Menurut Vygotsky, tujuan dari percakapan yang dilakukan anak-anak sebetulnya tidak hanya
untuk melakukan komunikasi sosial namun juga untuk membantu mereka dalam
menyelesaikan tugas (mengenal tulisan) (Santrock, 2012). Para peneliti yang dipengaruhi
oleh teori sosiokultural Vygotsky juga mengemukakan sebuah model interaksi sosial (social
interaction model), yang menampung ingatan autobiografis anak yang dibangun secara
kolaboratif dengan orang tua atau orang dewasa lain ketika mereka membicarakan
kejadiankejadian yang dialami bersama (Papalia, 2009). Scaffolding dapat membantu orang
tua dan guru secara efisien memandu kemajuan kognitif anak.
CHILD CARE
Banyak orang tua khawatir bahwa penitipan anak akan mengurangi keterikatan emosional
bayi mereka terhadap mereka, membahayakan perkembangan kognitif bayi, gagal mengajari
mereka cara mengendalikan amarah, dan memungkinkan mereka untuk terlalu terpengaruh
oleh lingkungan sekitar mereka.
Parental Leave
Saat ini jauh banyak anak kecil yang berada di penitipan anak daripada waktu lainnya dalam
sejarah. Sekitar 2 juta anak di Amerika Serikat saat ini menerima formal, berlisensi penitipan
anak, dan jutaan anak yang tak terhitung jumlahnya diasuh oleh pengasuh anak tanpa izin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Santrock JW. Life-Span Development. 7th ed. New York: McGraw-Hill Education, 2019.