Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ( SOAP )

Disusun oleh

Della Fani

R011201068

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN AJARAN 2021/2022


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien :
Klien Ny. M dengan usia 27 tahun, merasa marah dan selalu ingin membanting
barang di ruangan. Ny. M mengidap Hipertensi sehingga membuat ia selalu marah
bahkan hanya untuk hal-hal yang kecil. Klien berbicara dengan mata melotot, tangan
mengepal dan dengan nada yang keras.
Diagnose keperawatan :
 Resiko Perilaku Kekerasan
2. Tujuan Khusus :
 Klien mampu membina hubungan saling percaya.
 Klien mampu mengidentifikasi penyebab kemarahan.
 Klien mampu mengidentifikasi tanda dan gejala kemarahan.
 Klien mampu menyebutkan cara mengontrol kemarahan dengan menggunakan
teknik relaksai nafas dalam.
 Klien dapat memasukkan latuhan ke dalam jadwal kegiatan harian.
3. Tindakan keperawatan :
 Bina Hubungan saling percaya.
 Bantu klien mengungkapkan penyebab amarah.
 Bantu klien mengungkapkan tanda dan gejala kemarahan.
 Mengajarkan klien cara mengontrol amarah dengan menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terpeutik
“Assalamualaikum bu, perkenalkan nama saya Della Fani, panggil saja Della.
Saya mahasiswa perawat dari Universitas Hasanuddin yang dinas di bangsal Sandeq,
hari ini saya dinas dari pukul 13.00-17.00.”
b. Validasi dan Evaluasi
“Kalau boleh saya tau, nama ibu siapa, dan senang dipanggil apa?”
“Saya lihat rekam medis ibu Mia, ibu adalah pasien yang mengidap Hipertensi,
dan kata keluarga ibu, ibu sering sekali marah, apa betu ibu?”
“Oh iyaa, bagaimana perasaan ibu Mia saat ini? Masih ada perasaan marah atau
bagaimana bu?”
c. Kontrak :
o Topic :
“Baik bu Mia, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan marah
ibu, dan bagaimana cara mengatasi amarah ibu menggunakan teknik relaksasi
nafas dalam bu.”
o Tempat dan waktu :
“Waktu yang di butuhkan kurang lebih 10 menit, apakah ibu ber
sedia?”
“Untuk tempatnya sendiri kita lakukan di sini saja yah bu”
2. Tahap Kerja
“Baik ibu, sekarang kita akan membahas perasaan marah ibu”
“Apa yang menyebabkan bu Mia marah atau apakah sebelumnya bu Mia pernah
marah, terus, penyebabnya apa?”
“Oh iya, jadi ada 3 penyebab marah yah Bu”
“Nah biasanya apa yang ibu rasakan saat perasaan marah itu muncul, apakah ibu
merasakan kesal, perasaan marah, dada berdebar-debar, mata melotot, dan tangan
mengepal?”
“Setelah itu apa yang ibu lakukan?”
“Nah kan Ibu Mia bilang, jika perasaan marah itu muncul, ibu akan membanting
barang yang ada di rumah, menarik rambut tetangga, dan bertengkar dengan suami,
apakah dengan melakukan hal itu bisa menyelesaikan masalah atau mengurangi rasa
marah ibu?
“Iya, tentu tidak. Apa kerugian yang ibu Mia lakukan?”
“Betul bu, ibu Mia rugi karena barang-barang dirumah rusak, tetangga juga jadi takut
dan tidak mau berteman dengan ibu, rumah tangga ibu juga jadi berantakan. Menurut ibu
adakah cara lain yang lebih baik untuk engatasi rasa marah ibu?”
“Nah iya bu, ada beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan tarik nafas dalam
seperti yang ibu katakan”
“Begini bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah ibu rasakan maka ibu berdiri, lalu
tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup perlahan-lahan melalui
mulut seperti mengeluarkan kemarahan.”
“Nah, baik ibu sekarang kita akan melakukan teknik relaksasi nafas dalam, ibu bisa
melihat saya dan memperhatikan cara yang saya gunakan”
“Yang pertama, tarik napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan atau tiup
perlahan-lahan melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan.”
“Bisa ibu praktikan sambil saya pandu, yang pertama, tarik napas dari hidung, tahan
sebentar selama 3 detik, kemudian hembuskan perlahan dari mulut seperti mengeluarkan
amarah, nah Tarik nafas dalam ini kita ulangi selama 2 kali ibu”
“Bagus sekali, ibu Mia sudah bisa mempraktikan cara menggunakan relaksasi nafas
dalam”
“Sejauh ini apa ada yang ingin ibu tanyakan?”
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respo klien terhadap tindakan keperawatan
o Evaluasi subjektif :
“Bagaimana perasaan ibu sekarang setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan ibu dan melakukan teknik relaksasi nafas dalam?”
“Jadi rasa marahnya sudah berkurang yah bu?”
o Evaluasi objektif :
“Nah iya bu, apakah ibu bisa mempraktikan kembali cara melakukan teknik
relaksasi nafas dalam?”
“Wah bagus sekali ibu, jadi ibu sudah mengerti dan paham tentang teknik
relaksasi nafas dalam”
b. Rencana Tindak Lanjut :
“Saya harap ibu bisa melakukannya setiap kali ibu merasa marah dan ibu
memasukkan teknik relaksasi nafas dalam ini kedalam jadwal harian ibu, jadikita
bisa lakukan teknik relaksasi nafas dalam selama 2 kali sehari bu.”
c. Kontrak yang akan datang :
“ Masih banyak teknik untuk mengatasi kemarahan, apakah ibu bersedia jika kita
mempelajari teknik baru besok pada pukul 13.00 di tempat ini?”
“Apakah ada yang ibu ingin tanyakan lag?”
“Oh sudah tidak ada yah bu, jika ibu membutuhkan sesuatu ibu bisa memencet bel
yang ada di samping ibu, atau bisa menyuruh keluarga ibu ke ners station,
mungkin itu saja untuk hari ini, saya akan kembali besok, selamat beristrahat bu.
Wassalamualaikum wr. Wb.”

CATATAN KEPERAWATAN

Implementasi Evaluasi
DS : S:
 Klien mengatakan selalu merasa marah  Klien mengatakan sudah tidak merasa
pada saat pulang kerja. marah lagi.
 Klien mengatakan selalu membanting O:
barang jika sedang marah.  Klien tampak lebih tenang.
DO : A:
 Klien tampak marah, mengepalkan  Klien mampu melakukan teknik
tangn dan mata melotot jika sedang relaksasi nafas dalam secara mandiri
berbicara.  Klien dapat memahami tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi kemarahan
Diagnosa Keperawatan :  Klien dapat mengontrol kemarahannya
 Resiko Perilaku Kekerasan P:
 Mengingatkan klien untuk melakukan
Tindakan Keperawatan : teknik relaksasi nafas dalam jika tiba-
 Melakukan teknik relaksasi nafas dalam tiba rasa marahnya datang.

Rencana Tindak Lanjut :


 Mengajarkan cara mengontrol amarah
yang lain, yaitu teknik memukul bantal.

Anda mungkin juga menyukai