BIOLOGI
LAPORAN PENGAMATAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
TUMBUHAN KACANG HIJAU TERHADAP CAHAYA MATAHARI
(disusun oleh:)
M. Tasyriva Sriwijaya
X MIPA 1
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek (± 60
hari). Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk
bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya
trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang,
lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua. Bunga kacang
hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat
menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm
dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Sedangkan perkembangan
merupakan proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu yang mengarah ke
tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan irreversible.
Pertumbuhan pada tanaman melalui tiga tahap, yaitu perkecambahan, pertumbuhan
primer, dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan dimulai dengan masuknya air ke dalam
biji dan berakhir masa dormasi pada biji atau ditandai dengan munculnya akar dan batang
pertama kali. Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu perkecambahan hypogeal dan
epigeal. Perkecambahan pada tanaman kacang hijau termasuk kedalam perkecambahan
epigeal, yaitu pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebaban kotiledon dan
plumula keluar ke atas tanah. Kemudian, tahap pertumbuhan primer. Pertumbuhan primer
merupakan pertumbuhan pada embrio, ujung batang, dan ujung akar. Selanjutnya, tahap
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan aktifitas kambium yang
membentuk xylem sekunder dan floem sekunder.
2) Tempat Terang
Hari Pertumbuhan Batang Kacang Hijau (cm) Keterangan
Ke- I II III IV V
1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 rata-rata= 0,0 cm
2 0,35 0,2 0,25 0,0 0,3 rata-rata= 0,22 cm
3 1,3 0,7 1 0,0 1 rata-rata= 0,8 cm
4 1,55 1,8 1,3 0,0 1,5 rata-rata= 1,23 cm
5 2,8 3 3,2 0,0 2,5 rata-rata= 2,3 cm
6 4 4,6 4,2 0,0 4 rata-rata= 3,36 cm
7 6,5 5,8 5 0,0 4,5 rata-rata= 4,36 cm
b. Tabel Perkembangan
1) Tempat Gelap
Aspek yang Hari Ke-
Diamati 1 2 3 4 5 6 7
Belum Hijau Hijau Hijau
Warna daun ada
Belum ada
kekuningan kekuningan
Hijau pucat Hijau pucat
pucat
Putih
Belum Putih Putih Putih Putih Putih
Warna Batang ada kekuningan kekuningan kekuningan kekuningan kekuningan
kekuninga
n
Belum
Jumlah daun Belum ada Tiga Tiga Tiga Tiga Tiga
ada
Keadaan Daun
Belum Belum Kecil, Kecil, Kecil,
(permukaan rata atau terlihat terlihat
Kecil, rata Kecil, rata
keriting keriting keriting
keriting)
Keadaan Batang Belum Belum
Kukuh Kukuh Agak roboh Roboh Roboh
(kukuh atau roboh) terlihat terlihat
Keadaan tanaman Belum Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup Hidup
(hidup atau mati) terlihat (1 mati) (1 mati) (1 mati) (1 mati) (1 mati) (1 mati)
2) Tempat Terang
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama 1 minggu terhadap 10 biji
kacang hijau, ditemukan bahwa terdapat perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan di
tempat yang terkena cahaya (terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Tumbuhan kacang hijau yang ditanam ditempat minim cahaya (gelap) akan tumbuh
lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan
klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Sebaliknya, jika ditanam di tempat terang, kacang hijau akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
lebih sehat, berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil, subur, batang terlihat gemuk dan
berdaun lebih segar.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Percobaan pada tumbuhan kacang hijau yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh cahaya terhadap cahaya terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau. Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan
berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai
perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak, dan
kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang
melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja
hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi.
5.2. Saran
Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas
dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat
terang dan berada ditempat gelap.
Nama : Muhammad Tasyriva Sriwijaya
Kelas : x MIPA 1
3. Mengapa pertumbuhan biji kacang hijau yang ditempatkan di tempat terang berbeda dengan
biji kacang hijau yang ditempatkan di tempat gelap?
Karena cahaya dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses
fotosintesis. Tanpa adanya cahaya maka akan terjadi proses etiolasi (pertumbuhan
cepat yang tidak normal) pada tumbuhan. Oleh sebab itu, antara tumbuhan yang
mendapatkan cahaya yang cukup dan tidak cukup pasti akan berbeda
pertumbuhannya.
Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang
tanaman akan lebih pendek,
5. Dari perlakuan yang telah dilakukan, manakah yang termaasuk variabel terikat dan variabel
kontrol?
a. Variabel Terikat : Tumbuhan kacang hijau
b. Variabel Kontrol : Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap dan
kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang