Anda di halaman 1dari 2

Nama: AICHA LAGRIMA WIJAYA

NIM: P2A320009

M.K: Pragmatik

1) Apakah pragmatik perlu diajarkan agar siswa memiliki kompetensi pragmatik yang baik? Kenapa?

Ya. Pragmatik merupakan suatu kompetensi yang perlu dimiliki siswa karena pembelajaran pragmatik
nantinya akan bermuara pada keberhasilan penyampaian maksud dalam komunikasi sert kesantunan
berbahasa. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,
pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah diarahkan untuk meningkatkan kemamapuan peserta didik
dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa sebagai sarana komunikasi digunakan
dalam bermacam-macam fungsi dan disajikan dalam konteks yang bermakna. Salah satu keuntungan
mempelajari pragmatik adalah seseorang dapat mengetahui maksud, tujuan serta asumsi yang orang
lain ingin. Pragmatik mengajarkan bagaimana kita seharusnya berkomunikasi yang baik, sebagaimana
dengan adanya seperangkat "postulat" telah ditetapkan sedemikian rupa demi mencapai keberhasilan
komunikasi termasuk pula maksim kesopanan di dalamnya. Maka dari itu siswa akan mampu
berkomunikasi lebih baik tatkala ia memiliki kompetensi pragmatik yang baik pula.

2. Apakah yang akan terjadi apabila siswa tidak memiliki kompetensi pragmatik yang baik?

Jika seorang siswa tidak memiliki kompetensi pragmatik, maka ia akan lebih sulit mencapai keberhasilan
dalam berkomunikasi. Baik dalam memahami maksud lawan bicara, maupun saat ia menyampaikan
maksud dari apa yg ia bicarakan. Dan secara tidak sadar, ketidakmampuannya dalam menguasai
kompetensi pragmatik ini akan membawanya pada kemungkinan kurang baiknya kemampuan ia dalam
berkomunikasi yang baik dan santun.

3. Apakah relevansi pragmatik dalam pendidikan?

Pragmatik sebagai telaah mengenai makna tuturan, menggunakan makna yang terikat konteks.
Sedangkan memperlakukan bahasa secara pragmatik ialah memperlakukan bahasa dengan
mempertimbangkan konteksnya, yakni penggunaannya pada peristiwa komunikasi. Manfaat belajar
pragmatik ialah bahwa seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan orang, asumsi
mereka, maksud dan tujuan mereka, dan jenis-jenis tindakan yang mereka perlihatkan ketika mereka
sedang berbicara.
Ini bersesuaian dengan teori Guntur Tarigan mengenai tindak tutur (pragmatik) seorang guru untuk
membentuk suatu pemahaman konsep bagi si penerima (peserta didik) tindak tutur saat proses
pembelajaran. Hakekatnya pragmatik terhadap pemahaman konsep memang sangat penting untuk
proses pembelajaran. Ini dianggap penting karena bersinggungan dengan salah satu keterampilan dasar
mengajar seorang guru. Salah satu keterampilan menjelaskan yang harus mampu menguasai materi dan
cara mengajar memahamkan konsep yang akan diajarkan kepada peserta didik. Keterampilan
menjelaskan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan maksud untuk menyampaikan,
menerangkan, dan menguraikan, secara rinci tentang suatu materi, sehingga siswa dapat memahami
penjelasan gurunya.

Anda mungkin juga menyukai