Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA

RENALDI : F44121037
AHMAD MUZZAMMIL : F44121058
ASTU WIDIARTA : F44121016
DANDI FIRMANSYAH : F44121100

Pancasila sebagai sistem etika

Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu
kemanusiaan. Sebagai cabang falsafah, etika membahas sistem-sistem pemikiran yang
mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika dibagi menjadi dua yaitu etika umum
dan

A.Etika umum membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku bagi setiap tindakan manusia.

B. Etika khusus dibagi menjadi dua yaitu etika individual dan etika sosial.

 Etika individual membahas kewajiban manusia terhadap dirinya sendiri


 Etika sosial di lain hal membahas kewajiban serta norma-norma sosial yang
seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan
negara.

Memahami Konsep dan Teori

Dari asal usul kata, etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adat
istiadat/kebiasaan yang baik

a. Teori Konsekuensialis Kelompok teori yang konsekuensialis


yang menilai baik buruknya perilaku manusia atau benar
tidaknya sebagai manusia berdasarkan konsekuensi atau
akibatnya.
b. Teori Non Konsekuensialis Teori ini menilai baik buruknya
perbuatan atau benar salahnya tindakan tanpa melihat
konsekuensi atau akibatnya, melainkan dengan hokum atau
standar moral

Pengertian Nilai, Norma, dan Moral

Nilai

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Nilai berperan sebagai pedoman menentukan kehidupan setiap
manusia. Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu
keyakinan dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.

Norma

Norma adalah perwujudan martabat manusia sebagai mahluk budaya, moral, religi, dan
sosial. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untuk dipatuhi. Norma-norma yang terdapat dalam masyarakat antara lain :

Norma agama

Normal kesusilaan

Norma hukum.

Normal sosial

Moral

Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, kelakuan. Moral
adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan
manusia.

Pengertian Nilai Dasar, Nilai Instrumen, dan Nilai Praktis


Nilai Dasar Meskipun nilai bersifat abstrak dan tidak dapat diamati oleh Panca indra
manusia, namun dalam kenyataannya nilai berhubungan dengan tingkah laku manusia. Setiap
orang miliki nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, inti sari atau makna yang dalam dari
nilai-nilai tersebut. Nilai dasar bersifat universal karena menyangkut kenyataan obyek dari
segala sesuatu. Contohnya tentang hakikat Tuhan, manusia serta makhluk hidup lainnya.

Nilai Instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar. Nilai
dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi serta parameter
atau ukuran yang jelas dan konkret.

Nilai praksis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan
yang lebih nyata dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari
nilai-nilai dasar

Hubungan Nilai, Norma, dan Moral

1) Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan batin). –
Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati oleh
manusia.
2) Norma: wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku manusia.
Norma hukum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya, karena dapat
dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa atau penegak hukum.

3) Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika. Makna moral yang
terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah lakunya.
Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.

Anda mungkin juga menyukai