Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PENGAJARAN DARING

DI MASA PANDEMI COVID-19

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pandemi Covid-19 menghantam berbagai sektor di Indonesia. Tak
hanya sektor ekonomi yang mulai kewalahan, sektor pariwisata, sektor
transportasi, dan sektor manufaktur pun kebakaran jenggot menghadapi
pandemi ini. Sektor pendidikan juga mengalami perubahan besar. Kini, sektor
pendidikan di Indonesia memiliki wajah dan sistem baru yang sekaligus
menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Mengacu pada Surat Edaran
Kemendikbud Nomor 40 Tahun 2020 Tentang “Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19)”, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim,
mengambil sejumlah kebijakan untuk menghadapi pandemi. Kebijakan
tersebut di antaranya adalah penghapusan Ujian Nasional; perubahan sistem
Ujian Sekolah; perubahan regulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB);
dan penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring). Dari beberapa
kebijakan tersebut, penetapan pembelajaran daring adalah kebijakan yang
paling menuai pro dan kontra di masyarakat.
Berdasarkan survei penulis, pada mulanya kebijakan ini dirasa
tepat di masa awal pandemi. Wali murid dan pegiat pendidikan menilai
bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi para siswa dari paparan
Covid-19. Namun, kegelisahan mulai timbul selaras dengan diperpanjangnya
waktu pembelajaran daring. Kegelisahan pertama digadangi oleh wali murid
yang merasa kerepotan dengan tugas-tugas dari pengajar. Khususnya, untuk
siswa TK dan SD, yang mana peran wali murid sangat dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas daring. Pembelajaran dirasa tidak efektif karena siswa
menganggap “rumah” adalah tempat untuk bermain dan bersantai. Wali
murid yang tidak mawas teknologi juga agaknya turut pening dengan
pembelajaran daring yang serba digital.

1
2

Kegelisahan kedua datang dari pengajar yang merasa pembelajaran


daring tidak cukup efektif. Beberapa materi ajar (seperti materi
matematika, kesenian, dan olahraga) tidak dapat tersampaikan dengan
baik. Pengajar juga belum memiliki pengalaman dan bekal cukup dengan
sistem pembelajaran daring sehingga cara dan media mengajar masih
cenderung repetitif dan kurang inovatif. Biaya internet yang membengkak
juga digelisahkan, terlebih subsidi internet dari pihak sekolah nihil. Tak
lupa para siswa, khususnya mahasiswa, juga mengeluhkan sistem
pembelajaran daring. Banyak mahasiswa yang harus menunda penelitian
mereka karena tidak bisa mengambil data di lapangan. Konsultasi tugas
akhir pun terhambat. Akibatnya, target lulus terancam tertunda.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah pembelajaran daring berjalan dengan efektif ?
2. Apa saja faktor yang memengaruhi efektivitas pembelajaran daring?
3. Apakah pengajar atau guru siap melakukan pembelajaran online atau daring?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran daring di masa pendemik
2. Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi efektivitas pembelajaran
daring
3. Untuk mengetahui kesiapan guru dalam melakukan pembelajaran online
atau daring

1.4. Metode Penyusunan


Karya ilmiah ini disusun dengan metode analisis kuantitatif.
Penggunaan metode ini untuk memperoleh gambaran dari data-data survey
faktual responden mengenai berlangsungnya kegiatan pengajaran daring pada
masa sekarang di tengah pandemik Covid-19.
3

1.5.Landasan Teori
1.4.1. Permasalahan Sosial dalam Kaca Mata Sosiologi
Permasalahan sosial merupakan sebuah gejala atau
fenomena yang muncul dalam realitas kehidupan bermasyarakat
dalam mengidentifikasi permasalahan sosial yang ada di
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jenis-jenis masalah sosial bisa terjadi karena faktor ekonomi, faktor
budaya, faktor biologis dan faktor psikologis. Beberapa masalah
sosial contohnya seperti kemiskinan, kejahatan/kriminalitas,
disorganisasi keluarga, masalah generasi muda, pendidikan rendah,
pelanggaran terhadap norma masyarakat dan lain-lain.
1.5.2. Pembelajaran Online atau Daring
Secara umum pembelajaran online adalah suatu
pembelajaran yang dilakukan secara elektronik dengan
menggunakan media berbasis komputer serta sebuah jaringan.
Belajar online dikenal juga dengan istilah pembelajaran elektronik,
e-Learning, on-line learning, internet Sumbernya bisa berasal dari
website, internet, intranet, CD-ROM, dan DVD. Selain
memberikan instruksi, e-learning juga dapat memonitor kinerja
peserta didik dan melaporkan kemajuan peserta didik. E-learning
tidak hanya mengakses informasi, tetapi juga membimbing peserta
didik untuk mencapai hasil belajar yang spesifik.-enabled learning,
virtual learning, atau web-based learning.
1.5.3. Keefektifan Pembelajaran
Keefektifan berasal dari kata efektif yang artinya
mempunyai pengaruh atau akibat. Sedangkan keefektifan berarti
keberhasilan terhadap suatu tindakan tertentu. Pada kegiatan
pembelajaran suatu tindakan yang dimaksud adalah penggunaan
pendekatan, metode atau strategi oleh guru. Dengan demikian,
apabila semakin maksimal hasil yang dicapai maka semakin efektif
pula suatu kegiatan pembelajaran.
BAB II
ANALISIS PEMBAHASAN

2.1. Kesiapan Guru dalam Melakukan Pembelajaran Daring atau Online


Dari grafik di bawah membuktikan bahwa sebagian besar
responden atau guru sudah siap untuk melakukan pembelajaran online.

Hal inilah yang mengharuskan pemerintah dan pihak-pihak terkait


lainnya masih perlu untuk melakukan pelatihan pembelajaran online kepada
para guru agar pembelajaran bisa berjalan dengan lebih baik dan efektif.
Guru perlu dipersiapkan agar mampu melakukan pembelajaran online dan
mengikuti setiap perkembangan teknologi pada dunia pendidikan.

2.2. Penggunaan Media Pembelajaran Online


Dari grafik di bawah, kita bisa melihat hanya 42% saja responden
yang menyatakan senang dengan penggunaan media pembelajaran online,
sementara 58% menyatakan tidak senang dengan penggunaan media
pembelajaran online.

4
5

Ketidaksenangan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:


 Guru yang belum terbiasa dengan pengajaran online
 Ketersediaan sarana maupun kuota yang digunakan saat pelaksanaan
pembelajaran online
 Kondisi lingkungan yang kurang mendukung saat menggunakan
media pembelajaran online

2.3. Tanggapan Guru dengan Sistem Pembelajaran Online


Presentase jawaban dari responden menunjukkan bahwa lebih
banyak guru yang tidak setuju jika pembelajaran online dilakukan di sekolah.
6

Data menunjukkan bahwa hanya 21% responden yang memberikan


tanggapan positif terkait penerapan pembelajaran online. Alasan yang
mendominasi tersebut adalah tanggapan yang diberikan siswa terhadap
materi yang diajarkan dengan online terkadang tidak bagus, masih banyak
siswa yang belum bisa memahami materi pembelajaran.

2.4. Kebermanfaatan Pembelaran Daring atau Online

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa hanya 24% guru


memberikan respons positif terkait peningkatan hasil belajar siswa selama
melaksanakan pembelajaran online.
Untuk sebagian guru, media pembelajaran online sangatlah
membantu dan untuk sebagian lagi ternyata belum cukup membantu untuk
mentransfer ilmu dan meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena
banyak guru yang tidka mengetahui cara menggunakan media pembelajaran
online karena pada sebelumnya mengajar penuh di sekolah serta kesulitan
siswa dalam memahami materi yang diajarkan melalui sistem online.
BAB III
SIMPULAN

Uraian dari empat kategori mulai dari kesiapan, penggunaan media,


tanggapan, penerapan sistem pembelajaran online hingga kebermanfaatannya
menunjukkan bahwa masih diperlukan usaha ekstra dari Pemerintah dan semua
pihak terkait agar guru dapat melaksanakan pembelajaran online secara efektif.
Guru-guru perlu dibekali agar terbiasa menggunakan teknologi dalam proses
pembelajaran. Selain itu saran dan prasarana untuk pelaksanaan pembelajaran
online ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan pihak
terkait.
Kesimpulan perolehan penelitian ini adalah sebagai berikut; 58%
responden siap mengikuti perubahan dan mendukung arahan pemerintah untuk
melaksanakan pembelajaran daring; 48% responden senang dalam menggunakan
media pembelajaran online; 21% responden mendukung jika sistem pembelajaran
online ini diterapkan untuk waktu ke depa; 24% responden menyatakan bahwa
pembelajaran online berjalan efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Environmental Geography Student Association UGM. 2020. Pembelajaran


Daring, Efektif Gak Sih Buat Mahasiswa?. Diakses melalui
https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak-sih-
buat-mahasiswa/

Irwanto, dkk. (1989). Psikologi Umum. Jakarta. Gramedia.

Kanal Pengetahuan. 2015. Pengertian Belajar Online. Diakses melalui


https://www.kanal.web.id/pengertian-belajar-online

Wismarin, Bening. 2020. Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi, Solusi Atau


Masalah?. International Association for Public Participation. Diakses
melaluiL https://iap2.or.id/pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-solusi-atau-
masalah/

Anda mungkin juga menyukai