Disusun oleh :
Dosen Pembimbing :
2021/2022
PERCOBAAN II
I. DASAR TEORI
Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah mengalami
peningkatan yang memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target
di tubuh. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat,
misalnya stroke (terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang
cukup tinggi), penyakit jantung coroner (terjadi kerusakan pembuluh
darah jantung), dan hipertrofi ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung).
Hipertensi juga dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, penyakit
pembuluh lain dan penyakit lainnya (syahrini et al., 2012).
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah
berusia lebih dari 40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukkan
gejala yang nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan
gangguan yang serius pada kesehatan penderitanya (Gunawan, 2012).
Didunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan
darah tinggi. Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi
ditemukan sebanyak 600 juta dan mengalami peningkatan menjadi
hamper 1 milyar pada tahun 2008 (WHO, 2013). Hasil riset WHO
pada tahun 2007 menetapkan hipertensi pada peringkat tiga sebagai
faktor resiko penyebab kematian dunia. Hipertensi telah menyebabkan
62% kasus stroke, 49% serangan jantung setiap tahunnya (Corwin,
2007). Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang saat ini
masih menjadi masalah di Indonesia. Data riskesdas 2013
menunjukkan bahwa sekitar 25,8 persen penduduk Indonesia
mengidap hipertensi. Ditahun 2016, Survey Indicator Kesehatan
Kesehatan Nasional (Sirkesnas) menyebutnadanya kenaikan persentase
penduduk yang mengidap hipertensi menjadi 32,4 persen. Hipertensi
menjadi berbahaya karena memiliki banyak komplikasi. Stroke,
penyakit jantung, hingga gagal ginjal merupakan penyakit-penyakit
katastropik yang tidak hanya memiliki angka kematian tinggi, namun
juga membebani ekonomi keluuarga. Berikut adalah daftar 10
diagnosa penyakit tidak menular terbanyak tahun 2018 :
1. Hipertensi : 185.857
2. Diabetes militus tipe 2 : 46. 174
3. Obesitas : 13.820
4. Rheumatoid artritis : 10. 963
5. Asma bronchiale : 9.600
6. Katarak : 4. 099
7. Jantung Koroner : 3. 910
8. Gagal jantung : 3. 493
9. Penyakit paru obstruktif kronik : 3. 296
10. Diabetes militus tipe 1 : 3.268 (Kemenkes RI, 2008).
II. KASUS
a. Hipertensi
Tn. YM berusia 44 tahun menderita hipertensi sejak usia 38 tahun
(6 tahun yang lalu) dan diabetes sejak usia 22 tahun. Pada saat
control ke dokter TD 138/100 mmHg, kadar gula darah 158 mg/dl.
Terapi yang diberikan yaitu :
A. Percakapan 1 (Hipertensi)
B. Percakapan II (Suppositoria)
Tn. TG : Assalamualaikum, permisi pak, selamat siang.
TTK : Waalaikumussalam, selamat siang pak ! ada yang bisa
saya bantu ?
Tn. TG : Saya mau menebus resep pak
TTK : Baik pak, sebelumnya bapak ada alergi obat tidak ?
Tn. TG : Tidak pak
TTK : Baik, mohon tunggu sebentar pak, silahkan bisa duduk
dahulu, saya siapkan obatnya.
Tn. TG : Baik pak, terimakasih
TTK : Atas nama tuan TG, alamat perum indah cilacap ?
Tn. TG : Saya pak
TTK : Baik, akan saya berikan obat sesuai pada resep tersebut dan
saya akan menjelaskan aturan pemakaiannya pak, mohon untuk dapat
diperhatikan.
Tn. TG : Baik pak
TTK : Obat pada resep ini adalah suppositoria, untuk dapat
menggunakan obat ini, silahkan bapak bisa mencuci atau
membersihkan tangan dahulu, indikasi obat ini adalah untuk
permasalahan saluran cerna yaitu melancarkan efektifitas lambung
serta dapat digunakan untuk mengurangi sakit pada lambung dan
tujuan diberikannya obat ini adalah agar lebih cepat efek terapinya.
Adapun pengimpanan obat ini silahkan bisa disimpan dalam kulkas
dengan suhu 10-15 derajat celcius agar tetap terjaga kandungan
obatnya, jangan disimpan pada suhu ruang dan jangan terkena cahaya,
aturan pemakaiannya silahkan bapak ambil posisi berbaring, masukan
obat ini melalui dubur dengan jari, setelah obat masuk, rapatkan kaki
dan pertahankan posisi sampai 5 menit, gunakan obat ini sehari 1 kali
diwaktu pagi hari. Bagaimana pak ? sudah bisa dimengerti ?
Tn. TG : Baik pak, terimakasih atas penjelasannya
TTK : Baik, semoga lekas sembuh pak
Tn. TG : Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2012. Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi Jantung dan
Stroke. Yogyakarta : Dianloka.
Agrina, dkk 2011, Kepatuhan Lansia Penderita Hipertensi dalam Pemenuhan Diet
Hipertensi, vol 6, hal 46-53.
Casey, A and Benson, H. 2012. Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: PT Bhuana
Ilmu Populer Gramedia.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana
Penyakit Hipetensi. Jakarta : Direktorat Pengenalian Penyakit Tidak
Menular.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Provinsi Jawa Tengah. Jakarta : Badan Penelitian dan
Pengembangan.
Indianto. 2009. Faktor Resiko Hipertensi yang Dapat Dikontrol.
Diakses dari http:www.indianto.or.id
Lanny, S. 2010. Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sustrani, L, Alam, S., Hadibroto, I.2005. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
Widdharto,2007. Bahaya Hipertensi., Jakarta : PT Sunda Kelapa Pustaka.