si (Hanafi, 1996).
bentuk potensial aksi yaiturekaman grafik aktivitas listrik sel (Price,
1994).
Seperti yang sudah disebutkan diatas, aritmia ventrikel uumnya disebabkan oleh iskemia atau
infark myokard.
Lokasi terjadinya infark turut memengaruhi proses terjadinya aritmia.
Sebagai contoh, jika terjadi infark di anterior, maka stenosis biasanya berada di right coronary
artery yang juga berperan dalam memperdarahi SA node,
sehingga impuls alami jantung mengalami gangguan
Patofisiologi
Akibat dari kematian sel otot jantung ini, dapat menimbulkan
gangguan pada depolarisasi dan repolarisasi jantung, sehingga
mempengaruhi irama jantung.
Dengan dilepaskannya berbagai enzim intrasel dan ion kalium serta
penimbunan asam laktat , maka jalur-jalur hantaran listrik jantung
terganggu. Hal ini dapat menyebabkan hambatan depolarisasi
atrium atau ventrikel serta timbulnya aritmia.
Penurunan kontraktilitas myokard akibat kematian sel juga dapat
menstimulus pangaktifan katekolamin yang meningkatkan rangsang
system saraf simpatis, akibatnya akan terjadi peningkatan frekuensi
jantung, peningkatankebutuhan oksigen dan vasokonstriksi. Selain itu
iritabilitas myokard ventrikel juga menjadipenyebab munculnya
aritmia ventrikel, baik VES< VT maupun VF
Etiologi
1. Palpitasi
3. Angina
4. Lemas
5. Sesak
6. Pingsan
7. Kejang
Terapi/Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Elektrokardiografi
Pemeriksaan Fisik
Diagnosa pasti
Jenis pemeriksaan :
1. Konvensional EKG / EKG 12 lead
2. Monitoring EKG
3. Holter monitor
4. Exercise stress test
5. Electrophysiologic study
Derajat kegawatan aritmia tergantung :
1. Jenis aritmia yang gawat :
Taki-aritmia > 160 x / m
Bradi-aritmia < 40 x / m
I. Tujuan :
1. Konversi aritmia
irama sinus (tujuan utama)
2. Tujuan alternatif : mengendalikan frekwensi ventrikular yang optimal
(60-100 x / menit)
3. Terapi penyakit dasarnya
II. Indikasi :
Aritmia yang simptomatik
Aritmia dengan gangguan hemodinamik
Macam-macam terapi Aritmia
1. Psikoterapi
2. Vagal manoeuvres
3. Obat anti aritmia
4. Direct current ( DC ) counter shock
5. Radiofrequency catheter ablation
6. Automatic implantable defibrilator
7. Pace maker temporer / permanent
Obat Anti Aritmia
Klas III : Gol obat yang memperpanjang potensial aksi & repolarisasi :
Amiodaron, sotalol, bretilium dll