Anda di halaman 1dari 6

SKILL LAB PRAKTIKUM FITOKIMIA

SKRINING FITOKIMIA SAPONIN


Dibuat untuk memenuhi tugas Skill Lab Praktikum Fitokimia

Disusun oleh :
1. Tegar Siwi Bratawan (107119002)
2. Adilia Putri Az Zahra (107119004)
3. Fatmawati (107119011)

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT karena dnegan berbagai macam
Limpahan Rahmat dan Nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalahdengan judul “Skrining Fitokimia Saponin” dengan baik.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini terselesaikan atas bantuan dari berbagai
pihak yang terkait, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya.

Penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca pada umumnya, Terimakasih.

Cilacap, 27 Juli 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dikehidupan sehari-hari kita sering melihat peristiwa buih yang
disebabkan karena kita mengkocok suatu tanaman ke dalam air. Secara fisika
buih ini timbul karena adanya penurunan tegangan permukaan pada cairan
(air). Penurunan tegangan permukaan disebabkan karena adanya senyawa
sabun (bahasa latin = sapo) yang dapat mengkacaukan ikatan hydrogen pada
air. Senyawa sabun ini biasanya memiliki dua bagian yang tidak sama sifat
kepolarannya. Dalam tumbuhan tertentu mengandung senyawa sabun yang
biasa disebut saponin. Saponin berbeda struktur dengan senyawa sabun yang
ada. Saponin merupakan jenis glikosida. GLikosida adalah senyawa yang
terdiri dari glikon (Glikosida, ftuktosa, dll) danaglikon (senyawa bahan alam
lainnya). Saponin umumnya berasa pahit dan dapat membentuk buih saat
dikocok dengan air. Selain itu juga bersifat beracun untuk beberapa hewan
berdarah dingin (Najib, 2009).
Saponin merupakan glikosida yang memiliki aglikon berupa steroid
dan triterpen. Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul
karbohidrat. Stereoid saponin dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang
dikenal sebagai saraponin.
Saraponin triterpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul
karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin.
Masing-masing senyawa ini banyak dihasilkan di dalam tumbuhan (Hartono,
2009). TUmbuhan yang mengandung sponin ini biasanya memiliki Genus
Saponaria dari keluarga Caryophyllaceae. Senyawa saponin juga ditemui pada
family sapindeceae, curcurbitacear, dan araliaceae. Salah satu tumbuhan obat
yang mengandung saponin adalah gingseng yang termasuk family araliaceae.
Biosintesis saponin ini terjadi sesuai dengan aglikon yang menempel.
Baik steroid maupun triterpen biosintesis saponin melalui jalur asam malonat
yang nanti akan DPP dan IPP yang membentuk triterpen dan steroid dengan
membentuk squalen terlebih dahulu dan terjadi siklisasi. Biosintesa saponin
ini akan dibahas lebih rinci. Selain itu juga makalah ini akan membahas
klasifikasi serta peranannya dalam mahluk hidup.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan saponin ?
2. Apa tujuan dari saponin ?
3. Bagaimana karakteristik saponin ?
4. Apa saja klasifikasi saponin ?
5. Apa saja sumber penghasil saponin ?
6. Apa pengaruh saponin ?
7. Bagaimana efektivitas saponin ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian saponin.
2. Mengetahui tujuan saponin.
3. Mengetahui dan memahami karakteristik saponin.
4. Mengetahui klasifikasi saponin.
5. Mengetahui sumber peghasil saponin.
6. Mengetahui pengaruh dari saponin.
7. Mengetahui efektivitas dari granulasi kering.

Anda mungkin juga menyukai