LABORATORIUM
LABORATORIUM
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PRODI TEKNIKLINGKUNGANINSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PRODI TEKNIKLINGKUNGANINSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
PRODI TEKNIKLINGKUNGANINSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Pengertian pengambilan contoh air adalah mengumpulkan volume air dari badan air
yang akan diteliti kualitasnya dengan volume sekecil mungkin tetapi karakteristik
dan komposisinya masih sama dengan karakteristik badan air tersebut.
B. Pengukuran Parameter Insitu Sampel Air (Temperatur, pH, DHL, TDS) dan
Pengambilan Sampel Tanah
1. Pengukuran Temperatur
• Jika termometer gelas digunakan untuk pengukuran, termometer dicelupkan
ke dalam air (contoh air) dan biarkan beberapa saat (kira-kira 1 menit), sampai
cairan dalam termometer tidak bergerak lagi (stabil). Untuk pengukuran
temperatur dari sumur pompa atau kran, masukkan termometer ke dalam
wadah yang diisi dengan contoh air yang terus mengalir dari pompa atau kran
ke dalam wadah tersebut, dibiarkan (kira-kira 1 menit) sampai cairan dalam
termometer tidak bergerak lagi. Baca dan catat temperatur yang diperoleh
dengan ketelitian 0,1 oC.
• Jika pengukuran temperatur untuk contoh air yang sedikit, termometer dicuci/
dibilas dengan contoh air, kemudian termometer dicelupkan ke dalam wadah
yang berisi contoh air tersebut, biarkan kira-kira 1 menit, sampai cairan dalam
termometer stabil. Baca dan catat temperatur yang diperoleh dengan ketelitian
0,1 oC.
Prosedur
• Elektrode dibilas dengan aquadest, kemudian dibilas dengan contoh air
• Elektrode dicelupkan kedalam beaker glass yang mengandung contoh air.
Minimum 2 cm kedalam elektrode harus terendam contoh air.
• pH meter di hidupkan dengan memutar tombol ON/OFF, Ukur temperatur
contoh air.
• Kemudian dibiarkan beberapa saat, maka display pH meter akan menunjukkan
nilai pH air.
Prosedur
• Elektrode yang telah bersih dibilas dengan contoh air, kemudian dicelupkan ke
dalam contoh air.
• Ukur temperatur contoh air dengan thermometer yang digabungkan dengan
electrode atau dapat digunakan thermometer biasa.
• Putar pengatur temperatur sesuai dengan temperatur contoh air.
• Nilai konduktivitas contoh air akan ditampilkan pada display alat.
• Setelah selesai, alat dimatikan dan elektrode dibilas dengan aquadest.
Parameter Insitu
Jam
No. Nama Lokasi Sampling Jenis Sampel
Pengambilan
Temp. DHL TDS
pH Dry/Wet
(0C) (μS/cm) (mg/L)
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(…………………………………….)
Lokasi Pengukuran :
Waktu Pengukuran :
Tanggal Pengukuran :
Sumber Kebisingan : Satuan pengukuran : dB (A)
Detik Ke
No
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
1
10
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
5 5 5
LOKASI … LOKASI …
No. 1 2 3 4 5 No. 1 2 3 4 5 Mengetahui,
Asisten Praktikum
1 1
2 2
3 3
4 4
(…………………………………….)
5 5
A. Densitas Sampah
Analisa densitas sampah diperlukan terutama untuk merencanakan kapasitas
pegangkutan (gerobak atau truk pengangkut sampah) atau penampungan sampah
yang akan dibakar dalam insinerator.
2. Prosedur pengukuran
• Ambil sampel sampah sebanyak dari suatu lokasi yang sudah ditentukan.
Catat kondisi lingkungan dan cuaca.
• Ukur volume wadah yang ada, timbang beratnya
• Aduk sampel tersebut, masukkan dalam wadah yang ada sampai penuh (tanpa
pemadatan)
• Ketukkan wadah tersebut ke lantai sebanyak 3 kali
• Hitung volume sampel setelah diketuk (dalam satuan liter)
• Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg)
3. Perhitungan
𝑊1 − 𝑊2 (𝑘𝑔)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ =
𝑉 (𝐿)
2. Prosedur pengukuran
• Timbang berat awal sampah yang akan diukur komposisinya.
• Sampel sampah dipilah-pilah berdasarkan komponennya (misalnya plastik,
organik, logam, dsb)
• Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang beratnya dan dihitung persentase
berat tersebut terhadap berat total.
3. Perhitungan
Contoh: komponen plastik
2. Prosedur Pengukuran
• Sampel sampah dari penetapan komposisi, dicampur kembali;
• Sampel tersebut dibagi dalam 4 bagian, dari tiap bagian tersebut;
• Pisahkan masing-masing satu sekop. Campurkan kembali bagian terpisah
tersebut, bagi 4, pisahkan dari tiap bagian sejumlah sampel sampai kira-kira
berat campurannya 100 gr;
• Timbang cawan petri kosong (sudah dipanaskan dalam Oven 105 0C selama 2
jam). Catat berat cawan;
• Masukkan sampel sampah 100 gr dalam cawan petri tersebut. Timbang dan
catat (a gram);
• Panaskan cawan tersebut dalam oven 105 0C selama 2 jam;
• Setelah 2 jam keluarkan cawan. Biarkan agak dingin. Masukkan dalam
eksikator. Timbang;
• Masukkan kembali dalam oven 105 0C selama 1 jam. Keluarkan cawan, biarkan
agak dingin dan timbang kembali;
• Jika berat cawan belum konstan, masukkan kembali dalam oven 105 0C selama
1 jam. Lakukan seterusnya sampai berat cawan konstan (b gram).
Keterangan :
a. selama pengerjaan, jangan sampai cawan dipegang langsung dengan tangan
b. semua penimbangan harus dilakukan pada timbangan yang sama
A. Densitas Sampah
Berat (gr)
No. Volume (L)
W1 W2
B. Komposisi Sampah
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(…………………………………….)
1. Metode
a. Volume lumpur kasar (settleable solids) dalam sample air diukur selama periode
waktu tertentu di dalam kerucut Imhoff sampai volume lumpur konstan.
Lumpur kasar dinyatakan dalam ml/l.
b. Sludge volume Index (SVI) atau indeks volume lumpur diukur dengan
mengamati volume lumpur yang terbentuk (dalam gelas ukur) selama 30
menit. SVI dinyatakan dalam ml/gr TSS.
2. Peralatan
• Kerucut Imhoff (Imhoff Cone) volume 1 liter
• Gelas ukur volume 1 liter
• 2 (dua) buah cawan penguap (mulut lebar)
• Neraca Analitik
• Oven
3. Prosedur Pengukuran
a. Pengukuran Lumpur kasar.
• Siapkan kerucut Imhoff volume 1 liter dan letakkan dalam posisi tegak lurus,
yang dapat dibantu dengan statif.
• Contoh air yang homogen dimasukkan ke dalam kerucut Imhoff sampai
tanda batas (volume 1 liter).
• Kemudian pada menit ke 5, 10, 15, 20, 30, 45.......dst diukur volume lumpur
yang mengendap.
• Pengukuran dihentikan jika volume lumpur telah konstan.
• Lumpur kasar dinyatakan dalam ml per liter.
• Buat grafik hubungan antara waktu pengamatan dengan volume lumpur.
4. Perhitungan
𝐕 𝐱 𝟏𝟎𝟎𝟎
𝐒𝐕𝐈 =
𝐓𝐒𝐒
Menit
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Ke-
Volume
(L)
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(…………………………………….)
1. Umum
a. Dissolved Oxygen (DO)
DO merupakan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan mikroorganisme
dalam air.
b. Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri selama
penguraian senyawa organik pada kondisi aerobik. Dalam hal ini dapat
diinterpretasikan bahwa senyawa organik merupakan makanan bagi bakteri.
Parameter BOD digunakan untuk menentukan tingkat pencemar oleh senyawa
organik yang dapat diuraikan oleh bakteri.
2. Prinsip Percobaan
a. Dissolved Oxygen (DO)
Oksigen akan mengoksidasi Mn2+ dalam suasana basa membentuk endapan
MnO2. Dengan penambahan alkali iodida dalam suasana asam akan
membebaskan iodium. Banyaknya iodium yang dibebaskan ekivalen dengan
banyaknya oksigen terlarut. Iodium yang dibebaskan dianalisa dengan metode
titrasi Iodometris dengan larutan standar Thiosulfat dan indikator larutan
amilum.
Reaksi yang terjadi:
Mn2+ + 2OH- + 1/2 O2 MnO2 + H2O
MnO2 + 2I- + 4H+ Mn2+ + I2 + H2O
I2 + S2O32- S4O621 + 2I
3.2 Alat
• Inkubator
• Aerator
• Botol BOD, 6 buah
• Beaker glass 200 ml
• Erlenmeyer 250 ml, 2 buah
• Pipet gondok 50 ml
• Pipet tetes
• Labu ukur 500 ml, 2 buah
• Labu ukur 200 ml
• Micropipet 1 ml
• Buret
• Statif
• Bulb
4. Perhitungan
(D 0 x D5 )− (B 0 x B5 )1−p
BOD5hari, 200C =
p
Keterangan:
B0 = DO 0 hari blangko (mg/l)
B5 = DO 5 hari blangko (mg/l)
D0 = DO 0 hari sampel (mg/l)
D5 = DO 5 hari sampel (mg/l)
P = angka pengenceran
1 Blanko
2 Sampel
1 Blanko
2 Sampel
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(…………………………………….)
1. Metode
Contoh pasir dengan berat tertentu dilewatkan ke dalam unit ayakan yang terdiri dari
berbagai ukuran lubang, dimulai dari ukuran yang besar hingga ukuran kecil. Pasir
yang tertahan dalam masing-masing ayakan ditimbang dan dibuat kurva antara
% butiran yang lolos dengan diameter butiran pasir. Kemudian dicari ukuran efektif
dan koefisien uniformitas.
2. Prosedur Pengukuran
- Disiapkan unit ayakan yang tersusun dari ayakan dengan ukuran lubang
1500, 1000, ……., 250 mikron;
- 200 gr pasir yang kering (jika pasir masih basah, harus dikeringkan terlebih
dahulu), lalu masukkan ke dalam unit ayakan;
- Goyangkan unit ayakan selama 30 menit;
- Pasir yang tertahan dalam masing-masing ayakan dipindahkan ke dalam
kertas yang bersih, kemudian ditimbang; dan
- Tentukan % berat butiran pasir yang lolos dari masing-masing lubang
ayakan.
Jumlah Σ±200
Jumlah Σ±200
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(…………………………………….)