Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) I

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANTO DAENG PASEWANG

KAB. JENEPONTO

DISUSUN OLEH :

MIKHAEL KEDA HIRA


P319024

HALAMAN JUDUL

POLTEKNIK KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTROMEDIS

ANGKATAN XXIII

TAHUN AKADEMIK 2020-2021


LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa yang


namanya tercantum dibawah ini :

Nama : MIKHAEL KEDA HIRA

NIM : P319024

Telah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I pada Rumah Sakit


Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto terhitung pada tanggal 11
Januari s/d 06 Februari 2021.

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini telah di periksa dan disetujui
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan perkuliahan pada Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Program Studi Teknologi Elektromedis.

Telah Diperiksa :

Pembimbing Lokasi Pembimbing Institusi

RSUD LANTO DAENG POLTEKKES MUHAMMADIYAH


PASEWANG MAKASSAR

Ansar, Amd. TEM Hasmah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197608172006041024 NID. 0907107801

Disetujui :
Direktur RSUD LANTO DAENG PASEWANG

drg. Bustamin, S.Kg., M.Kes.


NIP. 196910282002121010

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa mahasiswa yang


namanya tercantum dibawah ini :

Nama : MIKHAEL KEDA HIRA

NIM : P319024

Telah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I pada Rumah Sakit


Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto terhitung pada tanggal 11
Januari s/d 06 Februari 2021.

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini telah di periksa dan disetujui
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan perkuliahan pada Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Program Studi Teknologi Elektromedis.

Telah Diperiksa :

Pembimbing Lokasi Pembimbing Institusi

RSUD LANTO DAENG POLTEKKES MUHAMMADIYAH


PASEWANG MAKASSAR

Ansar, Amd. TEM Hasmah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197608172006041024 NID. 0907107801

Disetujui :
Ka, Prodi TEM

Ir. Usman Umar, ST., MT.


NBM. 1156 990

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) I ini.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar. Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang
telah dilaksanakan kurang lebih 1 bulan di Rumah Sakit Umum Daerag Lanto
Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.

Dengan selesainya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini tidak


terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan-masukan
kepada penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya kepada :

1. Bapak drg. Bustamin, S.Kg. M.Kes. selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.
2. Bapak Dr. H. Effendy Rasiyanto, M. Kes. selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Darwis. Amd. TEM selaku kepala unit IPSRS (Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit).
4. Bapak Ansar, Amd. TEM dan Syarifal Alqadri, Amd. TEM selaku
pembimbing yang senantiasa memberikan petunjuk dan arahan dalam
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I di Rumah Sakir Umum Daerah
Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.
5. Seluruh Staff Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab.
Jeneponto, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu
memberikan data dan informasi yang kami butuhkan dalam pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I.

iv
6. Ibu Hasmah, S.Pd., M.Pd. yang memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis selama melaksanakan Prakte Kerja Lapangan (PKL) I.
7. Seluruh staff di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang
memberi bimbingan dan arahan kepada penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I.

Serta teman-teman yang juga ikut melaksanakan Praktek Kerja Lapangan


(PKL) I di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang, terima kasih atas
kerja samanya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dalam materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.

Jeneponto, 06 Februari 2021

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. MAKSUD DAN TUJUAN...........................................................................1

C. METODE PELAKSANAAN.......................................................................1

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT...................................................3

A. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT............................................3

B. STRUKTUR ORGANISASI IPSRS.............................................................3

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI IPSRS......................................................4

D. TATA PELAKSANAAN PEKERJAAN IPSRS..........................................4

BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN...........................................9

A. DIAGNOSTIK (SpO2)..................................................................................9

B. TERAPI (ULTRASOUND THERAPY)....................................................13

C. RADIOLOGI (CT-SCAN)..........................................................................20

D. LABORATORIUM KLINIK (INCUBATOR BAKTERI)........................28

E. LIFE SUPPORT (SRYNGE PUMP)..........................................................35

BAB IV PENUTUP...............................................................................................41

A. KESIMPULAN...........................................................................................41

B. SARAN.......................................................................................................42

vi
LAMPIRAN...........................................................................................................43

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Teknologi alat kesehatan semakin canggih dan semakin banyak


digunakan di rumah sakit, oleh karena itu, dilakukanlah Praktek Kerja
Lapangan (PKL) I dan menyusun laporan hasil praktek agar mahasiswa
khususnya Program Studi Teknologi Elektromedis, Politeknik Kesehatan
Muhammadiyah Makassar dapat mengenal secara langsung alat kesehatan,
prinsip kerja, jenis alat, cara merawat alat, dan juga cara memperbaiki alat
tersebut yang ada di rumah sakit khususnya Rumah Sakit Umum Daerah
Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Praktek Kerja Lapangan (PKL) I di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto


Daeng Pasewang yang telah penulis laksanakan mempunyai maksud dan
tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai bentuk praktek dan mengintegerasikan ilmu dan pengetahuan


yang telah diperoleh selama mengikuti tugas belajar.
2. Memberikan pengalaman yang edukatif.
3. Memberikan informasi dan pengalaman yang lebih banyak sebagai
bahan masukan penulis untuk mendalami masalah teknik lebih jauh.

C. METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan yang diterapkan dalam Praktek Kerja Lapangan


(PKL) I di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab.
Jeneponto, mahasiswa diwajibkan untuk:

1
1. Masuk setiap harinya sesuai dengan shift yang telah dibagikan oleh
Kepala Unit IPSRS selama kurang lebih 1 bulan.
2. Memakai masker dan handscoon ketika melaksanakan praktikum atau
ketika berada di area rumah sakit.
3. Mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer ketika telah atau
sebelum memegang benda/alat di rumah sakit.

2
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

3
B. STRUKTUR ORGANISASI IPSRS

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI IPSRS

1. Tugas Pokok
a. Membuat program kerja pemeliharaan dan perbaikan tahunan
dan melaporkannya kepada direktur rumah sakit.
b. Melakukan koordinasi dan rapat dengan instalasi terkait.
c. IPSRS sebagai penyedia sarana di rumah sakit, sumber udara
bersih, oxygen, sumber listrik PLN dan genset.
d. Perencanaan dan program kegiatan pemeliharaan.
e. Pengukuran dan kalibrasi.
f. Manajemen informasi dan pemeliharaan.
g. Rujukan perbaikan.
h. Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja.

2. Fungsi
a. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan peralatan rumah sakit.
b. Mengadakan program pemeliharaan/perbaikan secara rutin, baik
preventif juga istirahat turun pemeliharaan.
c. Secara berkala mengadakan kalibrasi dan uji performa alat-alat
agar berfungsi sesuai dengan standar yang siap.

4
d. Merancang rencana kebutuhan sarana dan peralatan medis yang
digunakan dalam pelayanan kesehatan, serta kebutuhan suku
cadang yang diperlukan.
e. Melaksanakan perbaikan sarana dan peralatan medis sesuai
keluhan di rumah sakit.

D. TATA PELAKSANAAN PEKERJAAN IPSRS

Tata pelaksanaan dan pekerjaan Instalasi Pemeliharan Sarana Rumah


Sakit (IPSRS) di Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang
adalah sebagai berikut:

1. Kepala Unit IPSRS


a. Menyusun program kerja IPSRS
b. Mengajukan rencana anggaran tahunan pemeliharaan sarana
pelayanan penunjang dan medis.
c. Mengusulkan pengadaan kebutuhan pemeliharaan sarana
pelayanan penunjang dan medis.
d. Memberikan penilaian kinerja staff IPSRS.
e. Melaksanakan pengawasan, bimbingan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas-tugas staff yang ada dibawahnya.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direktur rumah
sakit.

2. Koordinator IPSRS
a. Merencanakan, melaksanakan dan memantau pelaksanaan
kegiatan harian.
b. Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan kerja tiap divisi dan
shift.
c. Mengevaluasi dan melakukan pengecekan laporan operasional
dan maintenance.

5
3. Logistik
a. Membuat permintaan pembelian sparepart, tools dan
comsumable untuk keperluan 1 tahun berdasarkan kebutuhan
dari tiap-tiap divisi.
b. Melakukan pelayanan keluar dan masuk barang.
c. Membuat laporan rekapitulasi stok barang keluar dan barang
masuk.
d. Membuat laporan pemakaian bahan bakar.

4. Administrasi Umum
a. Persuratan
b. Membuat dan menyediakan form yang diperlukan teknisi dalam
kegiatan maintenance.
c. Dokumentasi dokumen-dokumen alat dan maintenance.
d. Menyusun perencanaan peralatan dan ATK ke bagian
administrasi rumah sakit.
e. Mengatur pelaksanaan rapat rutin dan follow up hasil rapat.
f. Mengatur jadwal shift.
g. Mendokumentasikan data SDM.
h. Membuat perencanaan kebutuhan SDM.

5. Pendidikan dan Manajemen Mutu


a. Membuat perencanaan pelatihan.
b. Melakukan penilaian kinerja individu.
c. Menilai KPI individu dan KPI unit.
d. Membuat SOP sistem pelayanan IPSRS.
e. Membuat jadwal preventive maintenance bagi teknisi reguler.
f. Mengontrol pelaksanaan SOP dan maintenance.

6
6. Penanggung Jawab Mekanikal
a. Menangani semua permasalahan dan penyelesaian yang
berhubungan dengan pekerjaan.
b. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
c. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
d. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.
7. Penanggung Jawab Telekomunikasi dan IT
a. Menangani semua permasalahan dan penyelesaian yang
berhubungan dengan pekerjaan.
b. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
c. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
d. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.

8. Penanggung Jawab Gas Medis dan Otomotif


a. Menangani semua permasalahan dan penyelesaian yang
berhubungan dedngan alat medis di rumah sakit.
b. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
c. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
d. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.

7
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.

9. Penanggung Jawab Alat Kesehatan


a. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
b. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
c. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.
d. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
e. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.

10. Teknisi Reguler (Jam Kerja 08.00 – 16.00)


a. Bertanggungjawab langsung kepada penanggung jawab
divisinya.
b. Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan.
c. Melaksanakan preventive maintenance sesuai jadwal
maintenance.

11. Teknisi Shift (Sesuai Shift Kerja)


a. Bertanggungjawab langsung kepada koordinator.
b. Berkoordinasi dengan penanggung jawab tiap divisi untuk
menangani masalah yang bersangkutan dengan sistem.
c. Melakukan monitoring terhadap kondisi operasional.
d. Menangani komplain-komplain user.
e. Mencatat kegiatan di buku laporan shift.
f. Melakukan troubleshooting.

8
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN

A. DIAGNOSTIK (SpO2)

1. Kompetensi 1 (Spesifikasi Alat)


Nama Alat : SpO2 (Pulse Oximeter)
Merek : Mindray
Tipe : PM-60
No. Seri : CR-02215110
DAK : 2020
Tahun Pembuatan : 2020-02

2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)


Pulse oximeter adalah alat yang digunakan untuk memantau
persentasi hemaglobin didalam darah yang mengandung oksigen
untuk mengetahui oksigen dalam darah.

3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)


Prinsip kerja alat pulse oximetry berdasarkan kemampuan
membedakan absorbansi cahaya oleh okihemoglobin (O2Hb) dengan
Deoksihemoglobin (Hhb).

4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasannya)


a. Blok Diagram

9
b. Penjelasan
1) Baterai
Merupakan perangkat otomotif yang dapat
mengubah energi kimia menjadi energi listrik

2) Finger Sensor
Merekam sidik jari seseorang

3) Amplifier
Sebagai penguat tegangan dan arus

4) MCU
Menentukan kemampuan dalam melakukan seseuatu

5) Tombol
Untuk keperluan mengetik

6) LCD
Untuk menampilkan suatu data

5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasannya)


a. Flowchart

10
b. Penjelasan
1) Start
Yakni permulaan pengeoprasian alat

2) Inisialisasi LCD
Sebagai tampilan suatu data

3) Pasang Sensor
Untuk mendektesi suatu energi seperti energi listrik

4) Membaca SpO2
Membaca SpO2 pada pasien

5) Apakah SpO2 Telah Terbaca?


Jika tidak : Periksa kembali pada Membaca SpO2
Jika ya : Lanjut ke LCD untuk membaca hasil
SpO2

6) Menampilkan SpO2 Ke LCD


Hasil pemeriksaan akan muncul pada layar LCD

7) End

11
Merupakan penyelesaian pengeoprasian alat

6. Kompetensi 6 (Pengoperasian Alat)


a. Pasang dua buah baterai sesuai dengan petunjuk pemasangan
baterai.
b. Tempatkan salah satu jari anda ke dalam pembukaan karet dari
pulse oximeter.
c. Tekan tombol switch satu kali pada panel depan untuk
menyalakan alat pulse oximeter.
d. Tetap jaga tangan anda selama proses pembacaan. Jangan
goyangkan tangan anda selama proses pengujian. Disarankan
agar tidak menggerakkan pada saat proses pembacaan
e. Baca hail alat pada laya alat.
f. Tekan tombol power selama lebih dari 1 detik, untuk
menyesuaikan kecerahan oximeter. Ada 10 tingkat
kecerahan.kegagalan ada dilevel 4.

7. Kompetensi 7 (Pemeliharaan Alat)


a. Ganti baterai pada waktu yang tepat pada saat lampu tegangan
rendah dinyalakan
b. Berihkan bagian permukaan untuk tempat mengukur dari
oximeter sebelum digunakan oleh pasien
c. Lepaskan baterai apabila oximeter tidak digunakan dalam
jangka waktu yang lama.
d. Impan alat pada suhu -20°C-+ 55°C dan kelembapannya ≤93%.
e. Simpan ditempat yang kering. Kelembapan yang ekstrim dapat
mempengaruhi oximeter selamanya dan dapat menyebabkan
kerusakan.
f. Buang baterai dengan benar. Ikuti aturan hukum yang berlaku
dinegara setempat.

12
8. Kompetensi 8 (Kerusakan dan Perbaikan)

Kerusakan Perbaikan Alat


1) Tidak ada baterai atau
baterai tidak lemah
Alat tidak menyala
2) Baterai tidak terpasang
pada posisinya
1) Alat akan mati secara
otomatis apabila tidak ada
Lampu indikasi tiba-tiba mati tanda-tanda yang
mendeteksi dalam 8 detik.
2) Baterai lemah
1) Err 3 artinya lampu emisi
“Eror 3” atau “Eror 4” muncul pada LED merah rusak
layar 2) Err 4 artinya lampu emisi
LED infra merah rusak
1) Err 6 artinya layar
Error 6 mengalami kegagalan
2) Ganti layar

9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)

Gambar SpO2 (Pulse Oximeter)

B. TERAPI (ULTRASOUND THERAPY)

1. Kompetensi 1 (Spesifikasi Alat)

13
Nama Alat : Ultrasound Therapy
Merek : Enraf Nonius
Tipe : Sonopuls 492
Daya : 100 – 240 VAC ± 10%
Frekuensi : 50/60 Hz
Ultrasound Frekuensi : 1 s/d 3 MHz
Pulse Frekuensi : 16 Hz, 48 Hz s/d 100 Hz

2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)


Membantu proses terapi untuk merangsang jaringan tubuh yang
mengalami kerusakan menggunakan gelombang suara. Walaupun
telah lama digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai tujuan,
teknologi ultrasound lebih dikenal sebagai alat pemeriksaan daripada
sebagai alat terapi.

3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)


Cara kerja alat ini adalah menggunakan gelombang suara
frekuensi tinggi untuk meningkatkan produksi panas jaringan dalam
sehingga dapat mengurangi nyeri. Alat ultrasound terapi ini
menggunakan rangkaian pembangkit frekuensi yang menghasilkan
arus berfrekuensi tinggi yang mencapai 0,75 sd 3 Mhz.
Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer
elektroda yang kemudian menjadi vibrasi oleh adanya efek
piezoelektrik. Gelombang ultrasonik (gelombang suara frekuensi
tinggi) yang diproduksi dengan cara getaran mekanis dari tranducer
dari mesin US. Transducer ini kemudian bergerak diatas permukaan
kulit di daerah yang cedera. Ketika gelombang suara ini kontak
dengan udara, menyebabkan pemborosan gelombang, sehingga gel
khusus diletakkan pada kulit untuk memaksimalkan kontak antara
transduser dengan permukaan kulit. Ultrasound therapy diterapkan
menggunakan transduser atau aplikator yang bersentuhan langsung

14
dengan kulit pasien. Gel yang digunakan pade semua permukaan
kepala untuk mengurangi gesekan dan membantu transmisi
gelombang ultrasonik.
Terapi ultrasound dalam terapi fisik bolak kompresi dan
penghalusan dari gelombang dari gelombang suara dengan frekuensi
>20.000 siklus/ detik. Frekuensi ultrasound terapi yang digunakan
adalah 0,7-3,3 MHz. Penyarapan energi maksimumpada jaringan
lunak terjadi dari 2 sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai
gelombang menembus lebih dalam.
4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasan)
a. Blok Diagram

b. Penjelasan
1) PLN
Merupakan sumber tegangan dari alat ultrasound
terapi.

2) PSU
Sebagai pengubah dan penyuplai tegangan pada alat
ultrasound terapi.

15
3) Baterai
Sebagai penyimpan dan penyuplai daya/tegangan
pada alat ultrasound terapi.

4) Set. Timer
Untuk menyeting atau mengatur waktu lamanya
ultrasound aktif.

5) Set. Ultrasound Frekuensi


Untuk mengatur frekuensi ultrasound yang akan
dikeluarkan elektroda.

6) MCU
Microcontroller Unit atau yang disingkat dengan
MCU merupakan otak dari alat ini, yang berfungsi untuk
menerima dan memberi perintah ke segala komponen pada
alat ini.

7) LCD
Sebagai tampilan informasi dan pengaturan pada alat
ultrasound terapi ini.

8) Amplifier
Sebagai penguat dan pengatur tegangan pada
elektroda.

9) Elektroda
Sebagai komponen yang akan mengeluarkan atau
mengalirkan frekuensi ultrasound.

16
5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasan)
a. Flowchart

b. Penjelasan
1) Start

17
Merupakan permulaan penjalanan alat.

2) Inisialisasi LCD
Merupakan proses penyiapan tampilan Ketika alat
baru di aktifkan atau dinyalakan.

3) Set. Timer
Yaitu mengatur waktu aktifnya atau lamanya
ultrasound aktif atau menyala.
4) Set. Frekuensi
Yaitu mengatur frekuensi ultrasound yang akan
dikeluarkan atau dialirkan pada elektroda.

5) Enter
Untuk memulai terapi yaitu aktifnya ultrasound pada
elektroda.

6) Ultrasound On
Merupakan kondisi aktifnya ultrasound pada
elektroda.

7) Apakah Waktu Tercapai?


Merupakan pertanyaan yang timbul jika ultrasound
telah aktif. Jika waktu belum tercapai atau habis maka
ultrasound akan aktif terus namun jika waktu telah habis
maka ultrasound akan nonaktif atau mati.

8) Ultrasound Off
Merupakan kondisi matinya atau nonaktifnya
ultrasound pada elektroda.

18
9) End
Merupakan selesainya penjalanan alat.

6. Kompetensi 6 (Pengoperasian Alat)


a. Siapkan aksesoris
b. Hubungkan alat dengan catu daya
c. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON
d. Lakukan pamanasan secukupnya
e. Lakukan pengecekan fungsi tranduser, intensitas energi dan
timer
f. Perhatikan protap pelayanan
g. Atur posisi pasien
h. Tentukan elektrode yang akan digunakan dan pasang pada alat
i. Tentukan intensitas energi sesuai keperluan
j. Tempatkan pasien pada posisi terapi
k. Setting waktu penyinaran sesuai keperluan
l. Lakukan tindakan terapi, perhatikan kondisi pasien
m. Setelah therapy selesai, kembalikan tombol intensitas energi ke
posisi minimum/nol
n. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF.
o. Lepaskan hubungan alat dengan catu daya

7. Kompetensi 7 (Pemeliharaan Alat)


a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
b. 2.Cek sistem catu daya 3 bulan
c. 3.Cek fungsi selektor, tombol dan switch 3 bulan
d. 4.Cek dan periksa lampu indikator 3 bulan
e. 5.Lakukan kalibrasi dan uji kinerja alat 1 tahun
f. 6. Lakukan pengukuran arus bocor dan grounding 1 tahun

8. Kompetensi 8 (Kerusakan dan Perbaikan Alat)

19
a. Kerusakan : Layar tidak menyala atau tidak dapat menampilkan
Perbaikan : Periksa sambungan kabel, jika ada yang longgar
atau putus maka sambungkan kembali dan juga
periksa kondisi LCD jika rusak maka ganti.

b. Kerusakan : Alat tidak menyala


Perbaikan : Periksa kabel power, jika rusak ataupun longgar
maka ganti dengan yang baru, dan periksa kondisi
power supplay atau baterai jika rusak maka ganti
dengan yang baru.
9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)

Gambar Ultrasound Therapy

C. RADIOLOGI (CT-SCAN)

1. Kompetensi 1 (Spesifikasi Alat)


Nama Alat : CT-SCAN
Merek : TOSHIBA
Tipe : Toshiba Alexion 16 Slice

20
Daya : 200 VAC 3-phasa (maks. 75 KVA)
Frekuensi : 50/60 Hz ±0.5 Hz
Waktu Scan : 0.75, 1, 1.5, 2 dan 3 detik
Mode Scan : S&S, S&V, Helical, GG-Helical, GR-Helical,
Dynamic dan SURE Start
Kapasitas Memori : Data = 36 Gb, Gambar = 16000 Gambar

2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)


Alat ini digunakan di bagian kepala untuk mendeteksi jaringan
yang mati akibat stroke, tumor, jaringan yang mengeras akibat
tumpukan kalsium, pendarahan, dan trauma pada tulang. Pemindaian
dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya perubahan akut atau
kronis pada bagian dalam paru-paru.

3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)


Alat ini bekerja dengan cara penyinaran sinar-X pada berbagai
sudut, lalu membentuk gambar tiga dimensi dari bagian tubuh yang
diperiksa. Komputer mengolah gambar dari sinar-X itu untuk
menghasilkan citraan tiga dimensi yang menunjukkan kondisi organ
yang dipindai.

4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasannya)


a. Blok Diagram

21
b. Penjelasan
1) VAC
Merupakan sumber tegangan yang berasal dari jala-
jala PLN.

2) Circuit Breaker
Merupakan alat pemutus arus listrik secara otomatis
jika terdapat kelebihan arus/tegangan yang masuk.

3) Generator
Merupakan generator X-Ray untuk alat ini yang
menggunakan generator 3-phasa untuk efisiensi produksi
sinar-X.

4) Pasien
Merupakan seseorang/objek yang akan diperiksa
menggunakan alat ini.

22
5) X-Ray Detector
Yakni merupakan penangkap sinar-X yang
menembus objek/pasien, mengubah sinar-X dalam bentuk
cahaya tampak dan kemudian mengubah cahaya tampak
menjadi signal-signal elektron dan mengubah signal
tersebut ke dalam data digital.

6) Memory
Merupakan alat/benda yang berfungsi untuk
merekam/menyimpan data dari pasien yang kemudian
hasilnya dapat dilihat pada monitor.

7) Computer
Merupakan pengendali dari semua instrumen yang
ada pada alat ini, yang berfungsi untuk melakukan proses
scanning, rekonstruksi atau pengolahan data.

8) Display
Merupakan alat untuk menampilkan gambar dari
pasien yang diperiksa serta menampilkan instruksi-
instruksi atau program yang diberikan.

9) Printer
Merupakan alat pencetak film hasil CT-Scan.

10) Magnetic Tape


Merupakan alat/benda yang terbuat dari plastik yang
dilapisi besi dan terdapat pita didalamnya yang berfungsi

23
untuk menyimpan data-data pasien yang sewaktu-waktu
dapat dibuka kembali.

11) Monitor Control


Merupakan alat untuk memonitoring atau
mengontrol kV, mA, waktu scanning dan pengaturan
parameter.

12) X-Ray Tube


Merupakan alat/benda yang berfungsi sebagai
pembangkit sinar-X.

13) Reference Detector


Yakni berfungsi untuk mengurangi dosis radiasi,
sebagai pembatas luas penyinaran dan mengurangi
bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil.

5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasannya)


a. Flowchart

24
b. Penjelasan
1) Start
Yakni permulaan pengoperasian alat.

2) Inisialisasi Data
Inisialisasi Data yakni merupakan proses penyiapan
data ketika alat pertama kali diaktifkan.

3) Inisialisasi Tomograph
Inisialisasi Tomograph yakni merupakan proses
penyiapan tomografi ketika awal dimulainya alat ini.

4) Mengatur Posisi Pasien

25
Yakni mengatur posisi pasien dengan cara mengatur
melalui komputer atau dengan menekan tombol yang
terdapat pada bagian kanan gantry.

5) Enter
Merupakan perintah untuk mulainya proses
scanning.

6) X-Ray On
Yakni kondisi tabung x-ray menjadi aktif/menyala.

7) Memulai Scanning
Mulainya proses scanning atau pengambilan gambar
pasien/objek dengan cara mengambil gambar/scan per
bagian.

8) Apakah Tiap Bagian Telah Terscan?


Merupakan pertanyaan yang timbul jikalau alat telah
memulai scanning. Jika tiap bagian pasien/objek belum
selesai terscan maka tabung x-ray akan aktif terus-
menerus hingga tiap bagian pada pasien/objek telah
selesai.

9) X-Ray Off
Kondisi tabung x-ray mati yang menandakan
selesainya proses scanning.

10) Menyimpan Data Ke Memory


Yakni menyimpan hasil scanning ke dalam
penyimpanan/memory.

26
11) Menampilkan Hasil Ke Monitor
Yaitu menampilkan hasil scan pada layar monitor.

12) End
Merupakan selesainya pengoperasian alat.

6. Kompetensi 6 (Pengoperasian Alat)


a. Menghidupkan Pesawat CT-Scan
1) Tekan tombol on/off pada circuit breaker.
2) Pastikan tombol circuit breaker selalu pada posisi warna
hijau.
3) Tekan tombol on/off pada X-Ray dan meja konsol pada
system transformer.
4) Tekan tombol power meja konsol.
5) Lakukan warming up.

b. Warming Up
1) Sebelum warming up dimulai pastikan tidak ada seorang
pun berada diruang scan.
2) Sebelum menekan tombol warm up yang berada pada high
voltage generator, system sudah dalam posisi hidup
kurang lebih 5 menit.
3) Kemudian tekan tombol warm up, 7 kali eksposi akan
terjadi saat proses warming up.
4) Kira-kira 4,5 menit, proses warm up selesai dengan
ditandai lampu LED berwarna hijau menyala.
5) Proses warming up selesai.
6) Kemudian lakukan scanning sesuai kebutuhan

27
c. Mematikan Pesawat
1) Setelah seluruh pemeriksaan/scanning selesai pada hari
tersebut, maka system dapat dimatikan.
2) Periksa kembali gantry dan meja (couch), pastikan dalam
keadaan awal.
3) Bersihkan perlengkapan dan daerah sekitar dari sisa-sisa
kontras media, darah dan muntah.
4) Pastikan kurang lebih 30 menit dari eksposi terakhir
sebelum mematikan/menekan tombol on/off pada meja
konsol.
5) Tekan tombol on/off untuk mematikan/menonaktifkan
system.
6) Pada kondisi normal, biarkan panel circuit breaker dalam
posisi on. Namun jika system tidak digunakan dalam
waktu yang lama maka harus dimatikan.

7. Kompetensi 7 (Pemeliharaan Alat)


a. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat, minimal 1 bulan sekali.
b. Cek tombol-tombol alat, minimal 3 bulan sekali.
c. Lakukan pengukuran arus bocor, minimal 1 tahun sekali.
d. Lakukan uji kinerja alat, minimal 6 bulan sekali.
e. Cek sistem catu daya, minimal 3 bulan sekali.

8. Kompetensi 8 (Kerusakan dan Perbaikan)


a. Kerusakan : Alat sering mati
Perbaikan : Periksa tegangan output dan input generator, jika
terdapat ketidakstabilan maka terjadi kerusakan
pada generator, dan dapat memulai identifikasi
kerusakan pada generator.

28
9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)

Gambar CT-Scan (Computered Tomography)

D. LABORATORIUM KLINIK (INCUBATOR BAKTERI)

1. Kompetensi 1 (Spesifikasi Alat)


Nama Alat : Incubator Bakteri
Merek : Cepheid
Tipe : GX-IV R2
Daya : 100-230 AC
Fuse : 250v T3.15A

29
2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)
Untuk mengontrol kondisi lingkungan seperti suhu dan
kelembapan, sebab hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu
dari berhasil atau tidaknya pengembangbiakan bakteri tersebut.
3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)
Menjaga kondisi dan tingkat kelembaban, suhu di dalam alat.
serta termasuk tingkat gas di dalamnya.
4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasan)
c. Blok Diagram

d. Penjelasan
1) 220 V
Tegangan dari PLN

2) UPS
Sebagai stabilizer arus listrik

30
3) Power Supply
Mengubah tegangan dari AC menjadi tegangan DC

4) Main Control Board


Sebagai pusat penghubung antara satu perangkat
dengan perangkat yang lainnya.

5) Swite Power
Sebagaii saklar untuk membuka pintu, mengunci
pintu, menaikan kaca serta menurunkan kaca

6) Stepper motor driver


Mengubah listrik menjadi rotasi dan dikontrol
seberapa jauh akan memutar dan seberapa cepat.

7) Touch Screen
Sebagai media input untuk menerima masukan dari
pengguna sekaligus media output untuk menampilkan
hasil di layar.

8) Optocoupler
Sebagai pengirim cahaya dan mendeteksi sumber
cahaya.

9) Hall Sensor
Untuk mendeteksi kedekatan, kehadiran atau
ketidakhadiran suatu objek

10) Adapler Board

31
Untuk menghubungkan suatu perangkat
11) Power Switch
Memutus atau menghubungkan aliran listrik yang
lain sepereti saklar pada umumnya.

12) Main Control Board


Suatu komponen listrik yang dirangkai atau disusun
sedemikian rupa didalam.
13) Cooling
Suatu sistem yang menjaga supaya temperatur mesin
tetap dalam kondisi yang ideal.

14) TEC
Sebagai pemompa panas dalam melakukan proses
pendinginan.

15) Cooling Fan


Sebagai kipas untuk menciptakan aliran udara
temperatur sensor.

16) Temperatur Sensor


Untuk mengukur suhu pendingin mesin pembakar
internal.

32
5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasannya)
a. Flowchart

b. Penjelasan
1) Start

33
Merupakan permulaan pengeoprasian alat
2) LCD
Untuk menampilkan suatu data

3) Input Data Pasien


Melaksanakan seluruh proses memasukkan data
pasien secara manual dan komputerisasi.

4) Pilih Jenis Bakteri


Pilih jenis bakteri yang mau diperiksa.

5) TEST
Suatu cairan yang tak berwarna reaktif dengan bau
yang sangat tidak sedap.

6) Pilih Identifikasi Mikroorganisme Dan Suspect Test


Untuk mengambil sampel suatu cairan yang mau
diperiksa.

7) Masukkan Card Pada Reader Alat


Untuk menyimpan data pada suatu perangkat

8) Start Analyz
Untuk mengukur sinyal transmisi

9) Apakah Bakteri Selesai Teridentifikasi?


Jika tidak : Melakukan pemeriksan ulang pada
Mikroorganisme
Jika ya : Pemeriksaan selesai

10) Save Hasil

34
Simpan hasil dari pemeriksaan
11) End
Selesainya pengeoprasian alat

6. Kompetensi 6 (Pengeoprasian Alat)


a. Hubungkan stop kontak dengan sumber tegangan.
b. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON
c. Set waktu dan suhu sesuai kebutuhan inkubasi
d. Masukan media yang berisi bakteri
e. Inkubasi sampai waktu yang di tentukan
f. Matikan alat dengan menekan tombol OFF hingga tombol
tertekan masuk untuk proteksi terhadap kerusakan

7. Kompetensi 7 (Pemeliharaan alat)


a. Bersihkan alat dengan kain lap bersih atau lap dengan kain lap
yang dibasahi air kemudian lap bersama dengan kain kering tiap
selesai digunakan.
b. Rak mampu di lepaskan untuk memudahkan membershikan
bagian dalam incubator.

8. Kompotensi 8 (Kerusakan dan Perbaikan Alat)


a. Kerusakan :
Perbaikan :

9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)

35
Gambar Incubator Bacteria

E. LIFE SUPPORT (SRYNGE PUMP)

1. Kompetensi 1 (Spesifikasi Alat)


Nama Alat : Srynge Pump
Merek : Terumo
Tipe : TE 331

2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)


Syringe pump merupakan salah satu peralatan medis yang
berfungsi untuk memasukan cairan obat ke dalam tubuh pasien
dengan jangka waktu tertentu secara teratur.

3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)


Prinsip kerja alat ini menggunakan sistem pemompa secara
otomatis untuk mendorong syringe yang dilakukan secara terus
menerus dalam jangka waktu tertentu ke dalam tubuh pasien.

4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasannya)


a. Blok Diagram

b. Penjelasan
1) Tombol

36
Untuk menentukan jumlah obat yang akan di
masukan pada pasien dengan rentang volume dari 1 ml
hingga 50 ml serta untuk flow rate proses masuknya obat
dengan laju 1 ml/jam hingga 50 ml/jam.

2) LCD
Digunakan sebagai tampilan volume (ml) dan flow
rate (ml/jam) masukan obat.

3) Driver Motor
Saat proses masuk obat dimulai, driver motor
berfungsi untuk menguatkan arus kendali dari
mikrokontroler ke motor stepper.

4) Motor Stepper
Mikrokontroler akan menggerakkan motor stepper
dengan driver motor sesuai dengan masukan volume dan
flow rate.

5) Piringan Sensor
Optocoupler mendeteksi putaran motor stepper
untuk mengetahui jumlah cairan obat yang telah di
masukan.

6) Optocoupler
Jumlah count yang telah di deteksi oleh optocoupler
dikirim ke mikrokontroler untuk dibandingkan dengan
input volume. Selama proses ini, sensor nearlu empaty dan
sensor oklusi mengirimkan data bit hasil ADC ke
mikrokontroler untuk diproses adanya indikasi error.

37
7) Buzzer
Mikrokontroler mengolah data-data bit yang
diterima dari sensor optocoupler sama dengan input
volume, sensor nerly empty mendeteksi adanya
penyumbatan tekanan di pembuluh darah yang nilainya
telah ditentukan.

5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasannya)


a. Flowchart

b. Penjelasan
1) Start
Sebagai permulaan pengoperasian alat.

2) Inisialisasi Oklusi

38
Proses penyiapan saluran pada alat ketika pertama
kali diaktifkan.

3) Inisialisasi Nearly Empty


Proses pengosongan saluran ketika alat diaktifkan.
4) Set. Volume
Proses penyetingan atau pengaturan volume cairan
yang akan dipakai.

5) Enter
Proses atau perintah untuk memulai pengoperasian.

6) Motor On
Kondisi motor aktif ketika mendapat perintah.

7) Deteksi Oklusi
Mendeteksi cairan pada pada saluran alat.

8) Apakah Oklusi Sesuai Setting?


Jika ya : maka buzzer akan aktif
Jika tidak : maka motor akan mati

9) Buzzer On
Kondisi buzzer menjadi aktif atau berbunyi.

10) Reset Buzzer


Mereset atau mengatur ulang buzzer.

11) Apakah Volume Tercapai?


Jika ya : maka motor akan off atau mati
Jika tidak : maka motor akan tetap on atau aktif

39
12) Motor Off
Kondisi motor menjadi mati atau nonaktif.

13) End
Merupakan selesainya pengoperasian alat.

6. Kompetensi 6 (Pengoperasian Alat)


a. Hubungkan alat dengan jala-jala PLN
b. Menggunakan mode batterai bisa langsung menekan tombol
ON.
c. Pasang syringe dengan baik dan benar.
d. Buka penjepit tubuh syringe dengan menariknya kemudian
dorong ke samping.
e. Masukan syringe ke tempat syringe.
f. Kunci gagang degan menurunkan tuas pengunci jepit syringe
dengan menjepitnya dengan cara tarik penjepit syringe
kemudian posisikan di tengah dan lepas secara perlahan
g. Seting ukuran volume syringe sesuai dengan syringe.
h. Tekan start untuk memulai pastikan tidak ada alaram yang
muncul yang terdapat indicator roda berputar pada layar.
i. Jika selesai digunakan matikan kembali alat.

7. Kompetensi 7 (Pemeliharaan Alat)


a. Periksa sistem catu daya.
b. Periksa kelayakan alat.
c. Cek kelengkapan dan aksesoris alat.
d. Setelah alat digunakan,bersihkan alat dengan cairan pembersih.
e. Kembalikan alat pada tempatnya.

40
8. Kompetensi 8 (kerusakan dan perbaikan alat)
a. Kerusakan : Alat tidak menyala
Perbaikan : Periksa fuse, periksa kabel sudah tertancap dengan
benar

b. Kerusakan : Alarm syringe mati.


Perbaikan : Jika alaram syringe mati maka syringe tidak
terinstal dengan benar, maka harus menginstal
ulang syringe.

9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)

Gambar Syringe Pump

41
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah menyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I serta


turut berpartisipasi dalan dunia kerja, maka penulis dapat mengambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini, para peserta cuup
banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru, khususnya
mengenai dunia teknologi elektromedis sehingga menambah motivasi
bagi para peserta dalam memeperdalam ilmu tentang dunia Teknologi
Elektromedis.
2. Setelah pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini, dapat
disimpulkan bahwa antara teori dan praktikum yang didapat dan
dipraktekkan dalam kampus dengan praktek kerja di dunia kerja
memiliki persamaan dan perbedaan yang signifikan.
3. Keberhasilan dan kehadiran Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini
sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa/mahasiswi sebagai syarat
untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) II selanjutnya.
Dengan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) I, terutama pada tahap awal kerja yang
berkaitan dengan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang ada di
Dunia Teknologi Elektromedis.

42
B. SARAN

Penulis berharap agar Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini,


dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya, khususnya
mahasiswa/mahasiswi Teknologi Elektromedis dalam mengikuti
pengkayaan atau praktek yang dilakukan di rumah sakit dan dibutuhkan
pemahaman dalam proses memahami alat elektromedis, fungsi, prinsip
kerja, penjelasan blok diagram dan flowchart, pengoperasian, pemeliharaan
serta troubleshooting alat elektromedis.

43
LAMPIRAN

44

Anda mungkin juga menyukai