KAB. JENEPONTO
DISUSUN OLEH :
HALAMAN JUDUL
ANGKATAN XXIII
NIM : P319024
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini telah di periksa dan disetujui
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan perkuliahan pada Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Program Studi Teknologi Elektromedis.
Telah Diperiksa :
Disetujui :
Direktur RSUD LANTO DAENG PASEWANG
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : P319024
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini telah di periksa dan disetujui
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan perkuliahan pada Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar, Program Studi Teknologi Elektromedis.
Telah Diperiksa :
Disetujui :
Ka, Prodi TEM
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) I ini.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini merupakan salah satu mata kuliah yang
wajib ditempuh di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar. Laporan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini disusun sebagai pelengkap kerja praktek yang
telah dilaksanakan kurang lebih 1 bulan di Rumah Sakit Umum Daerag Lanto
Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.
1. Bapak drg. Bustamin, S.Kg. M.Kes. selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.
2. Bapak Dr. H. Effendy Rasiyanto, M. Kes. selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Darwis. Amd. TEM selaku kepala unit IPSRS (Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit).
4. Bapak Ansar, Amd. TEM dan Syarifal Alqadri, Amd. TEM selaku
pembimbing yang senantiasa memberikan petunjuk dan arahan dalam
melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I di Rumah Sakir Umum Daerah
Lanto Daeng Pasewang Kab. Jeneponto.
5. Seluruh Staff Rumah Sakit Umum Daerah Lanto Daeng Pasewang Kab.
Jeneponto, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu
memberikan data dan informasi yang kami butuhkan dalam pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I.
iv
6. Ibu Hasmah, S.Pd., M.Pd. yang memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis selama melaksanakan Prakte Kerja Lapangan (PKL) I.
7. Seluruh staff di Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar yang
memberi bimbingan dan arahan kepada penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) I.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik
dalam materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
C. METODE PELAKSANAAN.......................................................................1
A. DIAGNOSTIK (SpO2)..................................................................................9
C. RADIOLOGI (CT-SCAN)..........................................................................20
BAB IV PENUTUP...............................................................................................41
A. KESIMPULAN...........................................................................................41
B. SARAN.......................................................................................................42
vi
LAMPIRAN...........................................................................................................43
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
C. METODE PELAKSANAAN
1
1. Masuk setiap harinya sesuai dengan shift yang telah dibagikan oleh
Kepala Unit IPSRS selama kurang lebih 1 bulan.
2. Memakai masker dan handscoon ketika melaksanakan praktikum atau
ketika berada di area rumah sakit.
3. Mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer ketika telah atau
sebelum memegang benda/alat di rumah sakit.
2
BAB II
3
B. STRUKTUR ORGANISASI IPSRS
1. Tugas Pokok
a. Membuat program kerja pemeliharaan dan perbaikan tahunan
dan melaporkannya kepada direktur rumah sakit.
b. Melakukan koordinasi dan rapat dengan instalasi terkait.
c. IPSRS sebagai penyedia sarana di rumah sakit, sumber udara
bersih, oxygen, sumber listrik PLN dan genset.
d. Perencanaan dan program kegiatan pemeliharaan.
e. Pengukuran dan kalibrasi.
f. Manajemen informasi dan pemeliharaan.
g. Rujukan perbaikan.
h. Pengawasan fasilitas dan keselamatan kerja.
2. Fungsi
a. Melaksanakan pemeliharaan sarana dan peralatan rumah sakit.
b. Mengadakan program pemeliharaan/perbaikan secara rutin, baik
preventif juga istirahat turun pemeliharaan.
c. Secara berkala mengadakan kalibrasi dan uji performa alat-alat
agar berfungsi sesuai dengan standar yang siap.
4
d. Merancang rencana kebutuhan sarana dan peralatan medis yang
digunakan dalam pelayanan kesehatan, serta kebutuhan suku
cadang yang diperlukan.
e. Melaksanakan perbaikan sarana dan peralatan medis sesuai
keluhan di rumah sakit.
2. Koordinator IPSRS
a. Merencanakan, melaksanakan dan memantau pelaksanaan
kegiatan harian.
b. Mengontrol dan mengawasi pelaksanaan kerja tiap divisi dan
shift.
c. Mengevaluasi dan melakukan pengecekan laporan operasional
dan maintenance.
5
3. Logistik
a. Membuat permintaan pembelian sparepart, tools dan
comsumable untuk keperluan 1 tahun berdasarkan kebutuhan
dari tiap-tiap divisi.
b. Melakukan pelayanan keluar dan masuk barang.
c. Membuat laporan rekapitulasi stok barang keluar dan barang
masuk.
d. Membuat laporan pemakaian bahan bakar.
4. Administrasi Umum
a. Persuratan
b. Membuat dan menyediakan form yang diperlukan teknisi dalam
kegiatan maintenance.
c. Dokumentasi dokumen-dokumen alat dan maintenance.
d. Menyusun perencanaan peralatan dan ATK ke bagian
administrasi rumah sakit.
e. Mengatur pelaksanaan rapat rutin dan follow up hasil rapat.
f. Mengatur jadwal shift.
g. Mendokumentasikan data SDM.
h. Membuat perencanaan kebutuhan SDM.
6
6. Penanggung Jawab Mekanikal
a. Menangani semua permasalahan dan penyelesaian yang
berhubungan dengan pekerjaan.
b. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
c. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
d. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.
7. Penanggung Jawab Telekomunikasi dan IT
a. Menangani semua permasalahan dan penyelesaian yang
berhubungan dengan pekerjaan.
b. Membuat perencanaan permintaan sparepart per tahun.
c. Mengatur pekerjaan harian staff dibawah koordinasinya.
d. Berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani masalah
yang bersangkutan dengan sistem.
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.
7
e. Membuat laporan harian teknisi dibawah koordinasinya.
f. Melakukan perbaikan sistem/alat/instalasi sesuai dengan
kapasitasnya.
g. Melakukan kalibrasi.
8
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN
A. DIAGNOSTIK (SpO2)
9
b. Penjelasan
1) Baterai
Merupakan perangkat otomotif yang dapat
mengubah energi kimia menjadi energi listrik
2) Finger Sensor
Merekam sidik jari seseorang
3) Amplifier
Sebagai penguat tegangan dan arus
4) MCU
Menentukan kemampuan dalam melakukan seseuatu
5) Tombol
Untuk keperluan mengetik
6) LCD
Untuk menampilkan suatu data
10
b. Penjelasan
1) Start
Yakni permulaan pengeoprasian alat
2) Inisialisasi LCD
Sebagai tampilan suatu data
3) Pasang Sensor
Untuk mendektesi suatu energi seperti energi listrik
4) Membaca SpO2
Membaca SpO2 pada pasien
7) End
11
Merupakan penyelesaian pengeoprasian alat
12
8. Kompetensi 8 (Kerusakan dan Perbaikan)
13
Nama Alat : Ultrasound Therapy
Merek : Enraf Nonius
Tipe : Sonopuls 492
Daya : 100 – 240 VAC ± 10%
Frekuensi : 50/60 Hz
Ultrasound Frekuensi : 1 s/d 3 MHz
Pulse Frekuensi : 16 Hz, 48 Hz s/d 100 Hz
14
dengan kulit pasien. Gel yang digunakan pade semua permukaan
kepala untuk mengurangi gesekan dan membantu transmisi
gelombang ultrasonik.
Terapi ultrasound dalam terapi fisik bolak kompresi dan
penghalusan dari gelombang dari gelombang suara dengan frekuensi
>20.000 siklus/ detik. Frekuensi ultrasound terapi yang digunakan
adalah 0,7-3,3 MHz. Penyarapan energi maksimumpada jaringan
lunak terjadi dari 2 sampai 5 cm. Intensitas menurun sebagai
gelombang menembus lebih dalam.
4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasan)
a. Blok Diagram
b. Penjelasan
1) PLN
Merupakan sumber tegangan dari alat ultrasound
terapi.
2) PSU
Sebagai pengubah dan penyuplai tegangan pada alat
ultrasound terapi.
15
3) Baterai
Sebagai penyimpan dan penyuplai daya/tegangan
pada alat ultrasound terapi.
4) Set. Timer
Untuk menyeting atau mengatur waktu lamanya
ultrasound aktif.
6) MCU
Microcontroller Unit atau yang disingkat dengan
MCU merupakan otak dari alat ini, yang berfungsi untuk
menerima dan memberi perintah ke segala komponen pada
alat ini.
7) LCD
Sebagai tampilan informasi dan pengaturan pada alat
ultrasound terapi ini.
8) Amplifier
Sebagai penguat dan pengatur tegangan pada
elektroda.
9) Elektroda
Sebagai komponen yang akan mengeluarkan atau
mengalirkan frekuensi ultrasound.
16
5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasan)
a. Flowchart
b. Penjelasan
1) Start
17
Merupakan permulaan penjalanan alat.
2) Inisialisasi LCD
Merupakan proses penyiapan tampilan Ketika alat
baru di aktifkan atau dinyalakan.
3) Set. Timer
Yaitu mengatur waktu aktifnya atau lamanya
ultrasound aktif atau menyala.
4) Set. Frekuensi
Yaitu mengatur frekuensi ultrasound yang akan
dikeluarkan atau dialirkan pada elektroda.
5) Enter
Untuk memulai terapi yaitu aktifnya ultrasound pada
elektroda.
6) Ultrasound On
Merupakan kondisi aktifnya ultrasound pada
elektroda.
8) Ultrasound Off
Merupakan kondisi matinya atau nonaktifnya
ultrasound pada elektroda.
18
9) End
Merupakan selesainya penjalanan alat.
19
a. Kerusakan : Layar tidak menyala atau tidak dapat menampilkan
Perbaikan : Periksa sambungan kabel, jika ada yang longgar
atau putus maka sambungkan kembali dan juga
periksa kondisi LCD jika rusak maka ganti.
C. RADIOLOGI (CT-SCAN)
20
Daya : 200 VAC 3-phasa (maks. 75 KVA)
Frekuensi : 50/60 Hz ±0.5 Hz
Waktu Scan : 0.75, 1, 1.5, 2 dan 3 detik
Mode Scan : S&S, S&V, Helical, GG-Helical, GR-Helical,
Dynamic dan SURE Start
Kapasitas Memori : Data = 36 Gb, Gambar = 16000 Gambar
21
b. Penjelasan
1) VAC
Merupakan sumber tegangan yang berasal dari jala-
jala PLN.
2) Circuit Breaker
Merupakan alat pemutus arus listrik secara otomatis
jika terdapat kelebihan arus/tegangan yang masuk.
3) Generator
Merupakan generator X-Ray untuk alat ini yang
menggunakan generator 3-phasa untuk efisiensi produksi
sinar-X.
4) Pasien
Merupakan seseorang/objek yang akan diperiksa
menggunakan alat ini.
22
5) X-Ray Detector
Yakni merupakan penangkap sinar-X yang
menembus objek/pasien, mengubah sinar-X dalam bentuk
cahaya tampak dan kemudian mengubah cahaya tampak
menjadi signal-signal elektron dan mengubah signal
tersebut ke dalam data digital.
6) Memory
Merupakan alat/benda yang berfungsi untuk
merekam/menyimpan data dari pasien yang kemudian
hasilnya dapat dilihat pada monitor.
7) Computer
Merupakan pengendali dari semua instrumen yang
ada pada alat ini, yang berfungsi untuk melakukan proses
scanning, rekonstruksi atau pengolahan data.
8) Display
Merupakan alat untuk menampilkan gambar dari
pasien yang diperiksa serta menampilkan instruksi-
instruksi atau program yang diberikan.
9) Printer
Merupakan alat pencetak film hasil CT-Scan.
23
untuk menyimpan data-data pasien yang sewaktu-waktu
dapat dibuka kembali.
24
b. Penjelasan
1) Start
Yakni permulaan pengoperasian alat.
2) Inisialisasi Data
Inisialisasi Data yakni merupakan proses penyiapan
data ketika alat pertama kali diaktifkan.
3) Inisialisasi Tomograph
Inisialisasi Tomograph yakni merupakan proses
penyiapan tomografi ketika awal dimulainya alat ini.
25
Yakni mengatur posisi pasien dengan cara mengatur
melalui komputer atau dengan menekan tombol yang
terdapat pada bagian kanan gantry.
5) Enter
Merupakan perintah untuk mulainya proses
scanning.
6) X-Ray On
Yakni kondisi tabung x-ray menjadi aktif/menyala.
7) Memulai Scanning
Mulainya proses scanning atau pengambilan gambar
pasien/objek dengan cara mengambil gambar/scan per
bagian.
9) X-Ray Off
Kondisi tabung x-ray mati yang menandakan
selesainya proses scanning.
26
11) Menampilkan Hasil Ke Monitor
Yaitu menampilkan hasil scan pada layar monitor.
12) End
Merupakan selesainya pengoperasian alat.
b. Warming Up
1) Sebelum warming up dimulai pastikan tidak ada seorang
pun berada diruang scan.
2) Sebelum menekan tombol warm up yang berada pada high
voltage generator, system sudah dalam posisi hidup
kurang lebih 5 menit.
3) Kemudian tekan tombol warm up, 7 kali eksposi akan
terjadi saat proses warming up.
4) Kira-kira 4,5 menit, proses warm up selesai dengan
ditandai lampu LED berwarna hijau menyala.
5) Proses warming up selesai.
6) Kemudian lakukan scanning sesuai kebutuhan
27
c. Mematikan Pesawat
1) Setelah seluruh pemeriksaan/scanning selesai pada hari
tersebut, maka system dapat dimatikan.
2) Periksa kembali gantry dan meja (couch), pastikan dalam
keadaan awal.
3) Bersihkan perlengkapan dan daerah sekitar dari sisa-sisa
kontras media, darah dan muntah.
4) Pastikan kurang lebih 30 menit dari eksposi terakhir
sebelum mematikan/menekan tombol on/off pada meja
konsol.
5) Tekan tombol on/off untuk mematikan/menonaktifkan
system.
6) Pada kondisi normal, biarkan panel circuit breaker dalam
posisi on. Namun jika system tidak digunakan dalam
waktu yang lama maka harus dimatikan.
28
9. Kompetensi 9 (Gambar Alat dan Keterangan)
29
2. Kompetensi 2 (Fungsi Alat)
Untuk mengontrol kondisi lingkungan seperti suhu dan
kelembapan, sebab hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu
dari berhasil atau tidaknya pengembangbiakan bakteri tersebut.
3. Kompetensi 3 (Prinsip Kerja Alat)
Menjaga kondisi dan tingkat kelembaban, suhu di dalam alat.
serta termasuk tingkat gas di dalamnya.
4. Kompetensi 4 (Blok Diagram dan Penjelasan)
c. Blok Diagram
d. Penjelasan
1) 220 V
Tegangan dari PLN
2) UPS
Sebagai stabilizer arus listrik
30
3) Power Supply
Mengubah tegangan dari AC menjadi tegangan DC
5) Swite Power
Sebagaii saklar untuk membuka pintu, mengunci
pintu, menaikan kaca serta menurunkan kaca
7) Touch Screen
Sebagai media input untuk menerima masukan dari
pengguna sekaligus media output untuk menampilkan
hasil di layar.
8) Optocoupler
Sebagai pengirim cahaya dan mendeteksi sumber
cahaya.
9) Hall Sensor
Untuk mendeteksi kedekatan, kehadiran atau
ketidakhadiran suatu objek
31
Untuk menghubungkan suatu perangkat
11) Power Switch
Memutus atau menghubungkan aliran listrik yang
lain sepereti saklar pada umumnya.
14) TEC
Sebagai pemompa panas dalam melakukan proses
pendinginan.
32
5. Kompetensi 5 (Flowchart dan Penjelasannya)
a. Flowchart
b. Penjelasan
1) Start
33
Merupakan permulaan pengeoprasian alat
2) LCD
Untuk menampilkan suatu data
5) TEST
Suatu cairan yang tak berwarna reaktif dengan bau
yang sangat tidak sedap.
8) Start Analyz
Untuk mengukur sinyal transmisi
34
Simpan hasil dari pemeriksaan
11) End
Selesainya pengeoprasian alat
35
Gambar Incubator Bacteria
b. Penjelasan
1) Tombol
36
Untuk menentukan jumlah obat yang akan di
masukan pada pasien dengan rentang volume dari 1 ml
hingga 50 ml serta untuk flow rate proses masuknya obat
dengan laju 1 ml/jam hingga 50 ml/jam.
2) LCD
Digunakan sebagai tampilan volume (ml) dan flow
rate (ml/jam) masukan obat.
3) Driver Motor
Saat proses masuk obat dimulai, driver motor
berfungsi untuk menguatkan arus kendali dari
mikrokontroler ke motor stepper.
4) Motor Stepper
Mikrokontroler akan menggerakkan motor stepper
dengan driver motor sesuai dengan masukan volume dan
flow rate.
5) Piringan Sensor
Optocoupler mendeteksi putaran motor stepper
untuk mengetahui jumlah cairan obat yang telah di
masukan.
6) Optocoupler
Jumlah count yang telah di deteksi oleh optocoupler
dikirim ke mikrokontroler untuk dibandingkan dengan
input volume. Selama proses ini, sensor nearlu empaty dan
sensor oklusi mengirimkan data bit hasil ADC ke
mikrokontroler untuk diproses adanya indikasi error.
37
7) Buzzer
Mikrokontroler mengolah data-data bit yang
diterima dari sensor optocoupler sama dengan input
volume, sensor nerly empty mendeteksi adanya
penyumbatan tekanan di pembuluh darah yang nilainya
telah ditentukan.
b. Penjelasan
1) Start
Sebagai permulaan pengoperasian alat.
2) Inisialisasi Oklusi
38
Proses penyiapan saluran pada alat ketika pertama
kali diaktifkan.
5) Enter
Proses atau perintah untuk memulai pengoperasian.
6) Motor On
Kondisi motor aktif ketika mendapat perintah.
7) Deteksi Oklusi
Mendeteksi cairan pada pada saluran alat.
9) Buzzer On
Kondisi buzzer menjadi aktif atau berbunyi.
39
12) Motor Off
Kondisi motor menjadi mati atau nonaktif.
13) End
Merupakan selesainya pengoperasian alat.
40
8. Kompetensi 8 (kerusakan dan perbaikan alat)
a. Kerusakan : Alat tidak menyala
Perbaikan : Periksa fuse, periksa kabel sudah tertancap dengan
benar
41
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini, para peserta cuup
banyak mendapatkan pelajaran dan pengalaman baru, khususnya
mengenai dunia teknologi elektromedis sehingga menambah motivasi
bagi para peserta dalam memeperdalam ilmu tentang dunia Teknologi
Elektromedis.
2. Setelah pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini, dapat
disimpulkan bahwa antara teori dan praktikum yang didapat dan
dipraktekkan dalam kampus dengan praktek kerja di dunia kerja
memiliki persamaan dan perbedaan yang signifikan.
3. Keberhasilan dan kehadiran Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini
sangat dibutuhkan oleh para mahasiswa/mahasiswi sebagai syarat
untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) II selanjutnya.
Dengan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) I ini
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi lancarnya pelaksanaan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) I, terutama pada tahap awal kerja yang
berkaitan dengan keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang ada di
Dunia Teknologi Elektromedis.
42
B. SARAN
43
LAMPIRAN
44