Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PAJAK 1

KELOMPOK : Bea Cukai

Jason Matthew 201960147


Nabilia Geralda 201960140
Nadhifa Athira 201960175
Cavin Bagas 201960184
Nicolas Diaz 201960242

Nomor 1

A. PPh Pasal 21 Masa Juli kurang bayar sebesar Rp 28.240.000 disetorkan pada tanggal
12 Agustus 2021. Terhitung telat menyetor 1 hari karena itu dikenakan sanksi bunga,
sanksi bunga yang dikenakan adalah 0,95% dari Rp 28.240.000 yaitu Rp 268.280.

PPh Pasal 21 Masa Agustus kurang bayar sebesar Rp 35.360.000 disetorkan pada
tanggal 14 September 2021. Terhitung telat menyetor 3 hari karena itu dikenakan
sanksi bunga, sanksi bunga yang dikenakan adalah 0,94% dari Rp 35.360.000 yaitu
Rp 332.384.

PPh Pasal 21 masa Juli dan Agustus dilaporkan bersamaan yaitu pada tanggal 23
September 2020, maka telat 3 hari. Karena itu dikenakan sanksi denda SPT Masa
selain PPN sebesar Rp 100.000

B. PPh Pasal 23 Masa Juli berstatus nihil atau tidak ada penyetoran dan pelaporan.
Karena itu tidak dikenakan denda.

PPh Pasal 23 Masa Agustus kurang bayar sebesar Rp 3.200.000 disetorkan pada
tanggal 15 September 2021. Terhitung telat menyetor 3 hari karena itu dikenakan
sanksi bunga, sanksi bunga yang dikenakan adalah 0,94% dari Rp 3.200.000 yaitu Rp
30.080. Dilaporkan pada tanggal 22 September, dianggap telat 1 satu hari. Karena itu
sanksi yang dikenakan adalah sanksi denda sebesar Rp 100.000.

C. PPh Pasal 25 Masa Juli kurang bayar sebesar Rp 12.400.000 disetorkan pada tanggal
18 Agustus 2021. Terhitung telat menyetor 3 hari karena itu dikenakan sanksi bunga,
sanksi bunga yang dikenakan adalah 0,95% dari Rp 12.400.000 yaitu Rp 117.800.

PPh Pasal 25 Masa Agustus kurang bayar sebesar Rp 12.400.000 disetorkan pada
tanggal 16 September 2021. Terhitung telat menyetor 1 hari karena itu dikenakan
sanksi bunga, sanksi bunga yang dikenakan adalah 0,95% dari Rp 12.400.000 yaitu
Rp 117.800.
D. PPN Masa Juli kurang bayar sebesar Rp 123.000.000 disetorkan pada tanggal 1
September 2021. Terhitung telat menyetor 1 hari karena itu dikenakan sanksi , sanksi
yang dikenakan adalah 0,95% dari Rp 28.240.000 yaitu Rp 268.280. Dilaporkan pada
tanggal 4 September 2021, dianggap telat 4 satu hari. Karena itu sanksi yang
dikenakan adalah sanksi denda sebesar Rp 500.000.

PPN Masa Agustus kurang bayar sebesar Rp 64.500.000 disetorkan dan dilaporkan
pada tanggal 30 September 2021. Karena itu tidak dianggap telat dan tidak dikenakan
denda.

E. PPN Pasal 4 Ayat 2 Masa Juli disetor 18 Agustus 2020 sebesar Rp 12.000.000, karena
itu terjadi keterlambatan selama 5 hari dan sanksi yang dikenakan adalah sanksi
bunga sebesar 0,95% dari Rp 12.000.000 yaitu Rp 114.000. Sedangkan untuk
pelaporan dilakukan pada 24 Agustus 2021, karena itu terjadi keterlambatan selama 2
hari, dan sanksi yang dikenakan adalah sanksi denda sebesar Rp 100.000.

Nomor 2

A. SPT Tahunan 2020 harusnya dilaporkan 4 bulan setelah akhir tahun pajak yaitu pada
bulan April tahun 2021 dan untuk batas akhir penyetoran kurang bayar atas SPT
tersebut adalah setelah akhir tahun pajak yaitu pada bulan April 2021.

B. Menurut kelompok kami, PT Maskerindo tidak dikenakan sanksi dikarenakan PT


Maskerindo sudah mengajukan permohonan untuk perpnajangan waktu penyampaian
SPT Tahunan Pajak Penghasilan dan mendapatkan persetujuan dari KPP.

C. Jumlah sanksi yang akan dikenakan kepada PT Maskerindo diatas yaitu apabila ada
yaitu denda SPT Tahunan Badan yaitu denda sebesar Rp 1.000.000 berdasarkan Pasal
7 ayat 1 UU KUP.

Nomor 3

Sanksi denda yang dikenakan untuk pelaporan dan pembayaran SPT Tahunan
adalah sebesar 2% dari Rp 20.000.000 selama 4 bulan yaitu Rp 1.600.000. Angsuran untuk
PPh Pasal 25 selama Maret sampai Mei sebesar Rp 2.400.000 x 3 yaitu Rp 7.200.000.
Sanksi denda untuk keterlambatan pelaporan SPT adalah sebesar Rp 500.000. Jadi, jumlah
tagihan yang harus dibayarkan oleh Jono dalam STP tersebut adalah sebesar Rp 9.300.000.

Anda mungkin juga menyukai