Anda di halaman 1dari 4

Kajian Kitab Washaya Rasul Hadis 01

Iman dan Istiqamah1

Oleh: H.Asnan Purba,Lc.M.Pd.I

Mukaddimah

Iman dan Istiqamah adalah dua hal yang sangat fundamental dan sangat dibutuhkan dalam
menunjukkan kualitas keislaman dan kepatuhan kita kepada Allah swt. Mari kita perhatikan teks
hadis berikut ini:

‫ ي رسول للا قل ل ف السلم ق ولا ل‬:‫ ق لت‬: ‫عن سفيان بن عبد للا رضي للا عنه قال‬
‫ قل آمنت بلل ثم استقم‬:‫أسأل عنه أح ادا غيك قال‬
Dari Sufyan bin Abdullah ra berkata: aku bertanya: Wahai Rasulullah saw katakanlah kepadaku
sebuah perkataan tentang Islam yang aku tidak akan menanyakannya kepada orang lain kecuali
hanya kepadamu. Rasulullah saw bersabda: Katakanlah “aku beriman kepada Allah lalu
Istiqamah”.2

Teks hadis diatas menunjukkan apabila telah baik keislaman seseorang maka ia akan berusaha
untuk memahami islam dengan baik sebagai bekal untuk kebahagian didunia maupun diakhirat.

Sahabat Sufyan bin Abdullah ra adalah orang yang baik dan mukmin yang taat, beliau masuk Islam
setelah peperangan Hunain (8 H).

Kalimat “Katakanlah”Aku beriman kepada Allah” mengandung arti keimanan yang berasal dari
hati, lisan dan perbuatan dengan selalu mengingat Allah swt dengan asma-asma-Nya yang agung
dan sempurna. Menolak segala bentuk gangguan dan tipu daya syetan serta selalu menyandarkan
dirinya kepada Allah swt.

Iman menurut para Ulama mengandung arti keyakinan di hati, dinyatakan dengan lisan dan
ditunjukkan dengan perbuatan. Akidah yang benar tidak akan terbentuk kecuali dari hati yang
bersih dan suci terbebas dari usur syirik, hawa nafsu dan fanatik buta.

1 Kajian Subuh ini disampaikan pada Pekan Ke-4 pada hari Sabtu 23 Januari 2021 di Mesjid An Nur Perumahan Sinar Dramaga Bogor

2 Hadis ini ditakhrij oleh Imam Muslim dari jalur riwayat Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Sufyan. Dalam riwayat Imam Tirmidzi disebutkan:

Wahai Rasulullah saw ceritakan kepadaku sebuah perkara yang aku dapat berpegang teguh dengannya: Rasulullah saw menjawab:”Katakanlah

Tuhanku Allah lalu Istiqamah, aku bertanya lagi: wahai Rasulullah saw apakah yang engkau takutkan atas diriku? Rasulullah saw mengambil lidahnya

lalu berkata:”ini” Imam Tirmidzi berkomentar hadis ini “Hasan Sahih”. Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nasa’i, Ibnu Majah dengan lafadz yang

berbeda. Dapat dilihat dalam Kitab “Jami’ul Ulum wal Hikam” Karya Imam ibnu Rajab hadis ke-21 halaman 256.

1
Hal ini ditegaskan dalam Alquran pada QS Al Hadid ayat 28:

‫ورا َتشون به‬ ‫ي أيُّها المذين آمنوا اتمقوا م‬


‫اَّلل وآمنوا برسوله ي ؤتكم كفلْي من رْحته وَيعل لكم ن ا‬
‫يم‬
ٌ ‫ور رح‬ ‫وي غفر لكم و م‬
ٌ ‫اَّلل غف‬
28. Hai orang-orang yang beriman (kepada Para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah
kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan
untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

dan QS Al An’am ayat 162-164:

‫قل إ من صلِت ونسكي وَمياي وَماِت مَّلل رب العالمْي () ل شريك له وبذلك أمرت وأَن أ مول‬
ٍ ‫ب كل شي ٍء ول تكسب ك ُّل ن ف‬
‫س إ مل علي ها ول‬ ‫المسلمْي () قل أغي م‬
ُّ ‫اَّلل أبغي راب وهو ر‬
.‫تزر وازرةٌ وزر أخرى ثم إَل ربكم مرجعكم ف ي ن بئكم ِبا كن تم فيه َتتلفون‬
162. Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta alam.

163. tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah
orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

164. Katakanlah: "Apakah aku akan mencari Tuhan selain Allah, Padahal Dia adalah Tuhan bagi
segala sesuatu. dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali
kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. kemudian
kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu
perselisihkan."

Kalimat “Kemudian hendaklah engkau Istiqamah” mengandung arti persiapkanlah dirimu setelah
engkau memperbarui imanmu selalu dengan amal saleh untuk menegaskan kebenaran akidah dan
kesucian hatimu serta lisanmu. Adanya kata “Kemudian” untuk menekankan bahwa istiqamah
tidak akan bisa berdiri sendiri tanpa adanya keimanan yang benar. Iman dan Istiqamah adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan.

2
Hal ini tergambar dalam QS An Nahl ayat 97:

‫من عمل صاِلاا من ذك ٍر أو أن ثى وهو مؤم ٌن ف لنحيي نمه حيا اة طيب اة ولنجزي نمهم أجرهم ِبحسن‬
‫ما كانوا ي عملون‬
97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan
beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.

Istiqamah memiliki arti adalah penguatan nilai diri dengan akhlak dan mengarahkannya kepada
jalan yang lurus sesuai perintah Allah swt baik dalam perkataan maupun perbuatan. Dalam banyak
ayat kalimat Istiqamah digunakan yaitu QS Al An’am ayat 153:

‫صاكم به‬
‫السبل ف ت ف مرق بكم عن سبيله ذلكم و م‬ ‫وأ من هذا صراطي مستق ا‬
ُّ ‫يما فاتمبعوه ول ت تمبعوا‬
‫لعلمكم ت تمقون‬
153. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu
dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.

dan QS Hud ayat 112:

ٌ‫فاستقم كما أمرت ومن َتب معك ول تطغوا إنمه ِبا ت عملون بصي‬
112. Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan
(juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.

Bahkan pada QS As Syuro ayat 15:

ٍ ‫اَّلل من كت‬
‫اب وأمرت‬ ‫فلذلك فادع واستقم كما أمرت ول ت تمبع أهواءهم وقل آمنت ِبا أن زل م‬
‫اَّلل ربُّنا وربُّكم لنا أعمالنا ولكم أعمالكم ل ح مجة ب ي ن نا وب ي نكم م‬
‫اَّلل َيمع‬ ‫ِلعدل ب ي نكم م‬
‫ب ي ن نا وإليه المصي‬

3
15. Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan
kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan Katakanlah: "Aku beriman kepada
semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya Berlaku adil diantara kamu.
Allah-lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal
kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan
kepada-Nyalah kembali (kita)".

Ibnu Abbas ra berkomentar terhadap ayat ini bahwa “belum pernah diturunkan sebuah ayat
kepada Rasulullah saw lebih berat dan sangat payah kecuali ayat ini”.

Pada akhirnya harus digaris bawahi agar selalu bertanya kepada para ulama dengan keilmuan yang
diakui tentang Iman dan Istiqamah karena dua hal ini sangat fundamental dalam kehidupan
seorang muslim untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebagaimana syair arab yang
mengatakan:

“Setiap bumi yang mereka datangi dan tinggal didalamnya akan selalu diliputi keberkahan
sebagaimana bumi ini tumbuh subur dengan turunnya hujan”

Hadis ini dapatlah ditarik kesimpulan bahwa:

1. Ilmu pengetahuan itu adalah sesuatu yang terkunci dan untuk membukanya kuncinya adalah
dengan pertanyaan

2. Tidak boleh menolak setiap pertanyaan yang tidak penting sekalipun. Tetapi jawablah dengan
baik atau diperbaiki pertanyaannya

3. Hendaklah yang ditanya memberikan jawaban dan solusi atas pertanyaan yang ditujukan
kepadanya

4. Hendaklah menyesuaikan jawaban dengan standar keilmuan yang bertanya agar jawaban yang
diberikan ada manfaatnya sebagaimana Syair Arab mengatakan “Sesuaikanlah Perkataanmu
dengan Lawan Bicaramu”

Penutup

Mudah-mudahan dengan penjelasan sederhana ini dapat menyadarkan diri kita untuk lebih
meneguhkan Iman dan Istiqomah kita kepada Allah swt.. Wallahu A’lam

Anda mungkin juga menyukai