Anda di halaman 1dari 8

Menuju Timur Tengah Baru

RUN01
Latar Belakang

• Istilah ”Timur Tengah baru” pertama kali diembuskan oleh mantan Presiden
Israel, Shimon Peres, pasca-tercapainya Kesepakatan Oslo antara Palestina dan
Israel pada tahun 1993.
• Peres memimpikan Timur Tengah pasca-Kesepakatan Oslo seperti Eropa pasca-
Perang Dunia II yang melahirkan paradigma kerja sama Eropa dalam bentuk
organisasi Uni Eropa. Tentu impian Peres tersebut belum menjadi kenyataan.
Sebaliknya Timur Tengah terus dilanda konflik, tidak hanya antara Arab dan
Israel, tetapi juga antara sesama negara Arab.
• Tren wajah baru Timur Tengah saat ini mencerminkan semakin pupusnya faktor
ideologi dan memperlihatkan semakin kuatnya arah pragmatisme negara-negara
di Timur Tengah dalam menerapkan kebijakan hubungan luar negerinya.
Faktor Penyebab

Ada tiga faktor yang berandil besar atas lahirnya wajah baru Timur Tengah.
1. pandemi Covid-19 yang melanda Timur Tengah sejak Februari 2020.
2. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Al Ula,
Arab Saudi, pada Januari 2021 yang membuahkan rekonsiliasi antara Qatar
dan kuartet Arab (Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab/UEA, dan Mesir).
3. Tampilnya Joe Biden sebagai penguasa baru di Gedung Putih pada Januari
2021.
UEA- TURKI

• Kunjungan Putra Mahkota Abu Dhabi yang juga penguasa de facto Uni Emirat
Arab (UEA) Mohammed bin Zayed (MBZ) ke Ankara, Turki, dan bertemu
dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan
• Kunjungan MBZ ke Turki itu merupakan yang pertama kali dalam 10 tahun
terakhir ini. Sebelumnya, Turki dan UEA berada dalam poros yang
berseberangan dalam peta geopolitik di Timur Tengah.
• Turki adalah pendukung gerakan musim semi Arab yang menuntut
demokratisasi di dunia Arab. Sebaliknya UEA menolak gerakan musim semi
Arab dan memimpin gerakan untuk menggagalkan demokratisasi di dunia
Arab.
Kerjasama Baru UEA - Turki

• Kini Turki-UEA seperti melupakan perbedaan sikap dan pendapat


atas sejumlah isu tersebut. Kedua negara itu memilih
berkolaborasi. UEA bahkan mengumumkan pembentukan kotak
investasi dengan modal 10 miliar dollar AS untuk mendukung
penanaman investasi di Turki.
• Pandemi Covid-19, yang menghantam perekonomian Turki dan
UEA, semakin menyadarkan kedua negara tersebut tentang
pentingnya untuk semakin memperkuat kerja sama ekonomi dalam
upaya menyelamatkan ekonomi kedua negara itu.
Kerjasama Turki – Arab Saudi - Mesir

• Turki juga terus melakukan proses normalisasi hubungan dengan Arab Saudi dan
Mesir. Menlu Turki, Mevlut Cavusoglu, telah mengunjungi Arab Saudi pada 10 dan
11 Mei 2021 untuk koordinasi membangun sikap bersama atas isu kekerasan Israel-
Palestina yang menyebabkan meletusnya perang Gaza antara Hamas dan Israel
saat itu. Turki dan Arab Saudi sama-sama mendukung gencatan senjata di Jalur
Gaza.
• Wajah baru Timur Tengah adalah terbangunnya kerja sama Mesir, Jordania,
Suriah, dan Lebanon. Kerja sama itu dalam bentuk Mesir dan Jordania akan
membangun pipa gas dan listrik melalui wilayah Suriah menuju Lebanon. Suriah
akan mendapat bagian dari gas dan listrik itu, dengan imbalan pipa gas Mesir dan
listrik Jordania melalui wilayah Suriah menuju Lebanon.
Kerjasama Iran – Arab Saudi

• Hubungan diplomatik Iran-Arab Saudi putus sejak tahun 2016,


menyusul insiden serangan massa Iran ke kantor Kedutaan Arab Saudi
di Teheran dan konsulat Arab Saudi di kota Mashhad. Aksi massa Iran
saat itu sebagai protes atas tewasnya tokoh Syiah Arab Saudi, Sheikh
Nimr al-Nimr.
• Iran dan Arab Saudi mencoba melakukan normalisasi hubungan
melalui berbagai dialog di Baghdad sejak bulan April lalu. Jika dialog
tersebut berhasil membuahkan kesepakatan normalisasi hubungan,
hal ini akan mengubah wajah Timur Tengah secara signifikan. Ini
yang banyak ditunggu publik di kawasan Timur Tengah saat ini.
UEA - Israel

• Tercapainya Kesepakatan Abraham (Abraham Accord) antara Israel


dan sejumlah negara Arab pada tahun 2020. Yakni, kesepakatan
pembukaan hubungan resmi UEA-Israel pada Agustus tahun itu,
berlanjut dengan Bahrain-Israel pada September, lalu Sudan-Israel
pada Oktober, dan Maroko-Israel pada Desember.
• Israel saat ini masih terus berusaha memperluas Kesepakatan
Abraham dengan negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai