Oleh:
TIM PENYUSUN
TIM PENYUSUN
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
II. TUJUAN ...................................................................................... 2
III. SASARAN ................................................................................... 3
IV. ORGANISASI PELAKSANA ..................................................... 3
V. BEBAN STUDI DAN WAKTU MAGANG................................ 4
VI. PERSYARATAN MENGIKUTI MAGANG ............................... 5
VII. LOKASI ....................................................................................... 5
VIII. PELAKSANAAN MAGANG ..................................................... 5
IX. MONITORING DAN EVALUASI ..................................................21
X. LAPORAN MAGANG ................................................................ 22
XI. SEMINAR .................................................................................... 24
XII. LAMPIRAN-LAMPIRAN........................................................... 26
iii
I. PENDAHULUAN
Program studi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin merupakan Lembaga
intitusi Pendidikan sarjana kesehatan masyarakat. Salah satu misinya adalah
menyelenggarakan pengabdian yang mendukung upaya pemecahan masalah
kesehatan di intansi/lingkungan/masyarakat sebagai sarana pembangunan
kesehatan masyarakat. Dalam menjalankan misi tersebut, program studi
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai
Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012, dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Kurikulum program magang bagi mahasiswa FKM UNISKA adalah untuk
memberi bekal pengalaman dan keterampilan kerja praktis, penyesuaian sikap di
dunia kerja sebelum mahasiswa dilepas untuk bekerja sendiri. FKM UNISKA
melaksanakan program magang karena mengharap para lulusan tetap
mempunyai kemampuan yang bersifat akademik dan profesional.
Pengertian magang adalah kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan
di luar lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang
sesuai dengan bidang peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi.
Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktur dan fungsional
pada instansi tempat magang baik pada lembaga pemerintahan maupun
perusahan swasta atau lembaga lain yang relevan.
Salah satu hasil kekaryaan mahasiswa secara praktis dan akademis dapat
dilihat dan atau dinilai melalui program magang pada instansi pemerintah dan
swasta. Harapan yang diinginkan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Kalimantan (FKM UNISKA) Banjarmasin dalam program
magang ini adalah untuk melihat kemampuan mahasiswa dalam
mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah kesehatan dengan
pendekatan manajemen berbasis kesehatan masyarakat.
Hasil rumusan akhir definisi kesehatan masyarakat sebagai ilmu adalah
“kombinasi dari ilmu pengetahuan, keterampilan, moral dan etika, yang
diarahkan pada upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan semua orang,
memperpanjang hidup melalui tindakan kolektif atau tindakan sosial, untuk
1
mencegah penyakit dan memenuhi kebutuhan menyeluruh dalam kesehatan,
dengan menggunakan strategi pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat
secara mandiri”, perspektif yang digunakan dalam kesehatan masyarakat adalah
kelompok atau masyarakat dan inilah yang menjadi esensi dari ilmu kesehatan
masyarakat.
Adapun kompetensi yang telah ditetapkan menjadi kompetensi dasar
dengan mengacu pada hasil dari Council on Linkages Acamedia and Public
Health Practice (2001) bagi lulusan tenaga kesehatan masyarakat yaitu:
1. Kemampuan untuk melakukan kajian dan analisis
2. Kemampuan untuk mengembangkan kebijakan dan perencanaan
program kesehatan
3. Kemampuan untuk melakukan komunikasi
4. Kemampuan untuk memahami budaya lokal
5. Kemampuan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat
6. Memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
7. Kemampuan untuk merencanaan dan mengelola sumber dana
8. Kemampuan untuk memimpin dan berfikir sistim
Bidang keilmuan kesehatan masyarakat yang dapat mahasiswa jadikan
sebagai masalah kesehatan meliputi administrasi kebijakan kesehatan, gizi
masyarakat, kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, kesehatan
ibu dan anak, epidemiologi, biostatistik dan promosi kesehatan.
Namun dengan merebaknya kejadian Pandemi Covid-19 yang saat ini
sedang melanda hampr di seluruh kawasan dunia, maka tentunya dianggap perlu
adanya penyesuaian kegiatan bidang akademik termasuk di dalamnya program
magang mahasiswa FKM UNISKA MAB. Hal ini diperlukan untuk senantiasa
tetap menjaga kesehatan dan keamanan setiap individu yang dapat terlibat baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan program magang
tersebut.
II. TUJUAN
Secara umum tujuan program magang FKM UNISKA MAB adalah
untuk memberikan pengalaman bekerja dan kesempatan untuk
mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat agar dapat melakukan intervensi
dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi instansi tempat magang
2
dengan metode problem solving. Dari kegiatan ini juga diharapkan terjalin
kerjasama yang baik antara FKM UNISKA MAB dan Instansi tempat magang
sebagai stakeholder. Selain itu kegiatan magang versi kebiasaan baru ini juga
bertujuan untuk dapat melatih mahasiswa dalam menyusun laporan secara
terstruktur meskipun tidak harus langsung menjalani magang di instansi
kesehatan secara intensif.
III. SASARAN
Atas dasar hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka magang
mempunyai dua kelompok sasaran, yaitu mahasiswa dan instansi tempat
magang. Masing-masing sasaran magang ini akan memperoleh manfaat dari
pelaksanaan magang, sebagai berikut :
1. Mahasiswa
a. Memperdalam aplikasi ilmu kesehatan, pola pikir, inovasi, kreatifitas
dan cara kerja yang komprehensif, sehingga dapat memahami suatu
permasalahan kesehatan yang dihadapi di instansi tempat magang
b. Memperdalam wawasan keilmuan tentang pemahaman ilmu kesehatan
masyarakat yang sudah dipelajarinya.
c. Mendewasakan pola pikir serta meningkatkan daya nalar dan kreatifitas
dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
2. Instansi Magang/Masyarakat Umum
Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai bidang dan latar belakang tertentu.
3
IV. ORGANISASI PELAKSANA
- Pembina : Dekan FKM UNISKA
- Penanggungjawab : Wakil Dekan I FKM UNISKA
- Ketua Pelaksana : Ketua Program Studi FKM UNISKA
- Pelaksana Harian : Koordinator Magang FKM UNISKA
- Dosen Pembimbing Magang
- Pembimbing Magang di Instansi
4
Tabel 1. Rincian kegiatan magang berdasarkan waktu (tahapan minggu)
Kegiatan Minggu ke -
I II III IV V
Persiapan dan
Pembekalan
Pelaksanaan program
magang
Konsultasi
Pembuatan laporan
Seminar laporan magang
Revisi
5
B. Pelaksanaan Lapangan
Dalam pelaksanaan magang di lapangan mahasiswa aktif dan
berperan sebagai tenaga kerja sesuai dengan bidang peminatan yang
dimilikinya pada instansi tempat magang, sehingga mahasiswa wajib
mengikuti segala aturan atau tata tertib yang berlaku pada tempat magang.
Sedangkan untuk mahasiswa yang memilih untuk tidak melaksanakan
kegiatan magang secara langsung di instansi terkait, dapat melakukan
alternatif kegiatan berupa observasi dan pengumpulan data sekunder pada
instansi kesehatan dan menyusun laporan dalam bentuk kajian analisis
kuantitatif. Selain itu mahasiswa juga dapat membuat sebuah kajian berupa
studi literatur dari jurnal-jurnal penelitian terdahulu.
6
C. Analisis Situasi
Kegiatan mengumpulkan dan memahami informasi tentang suatu
situasi yang berguna untuk menetapkan masalah.
Tujuan Analisis Situasi:
1. Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik
2. Mempermudah penentuan prioritas
3. Mempermudah penentuan alternatif pemecahan masalah
7
No Kompetensi Deskripsi Kegiatan
Sikap
Bertakwa kepada Allah Subhanallahuta’ala dan Sholat berjama’ah dan tepat waktu
mampu menunjukkan sikap
1
religius
Keterampilan
Mampu mengidentifikasi berbagai pajanan 1. Mengidentifikasi pajanan fisik
lingkungan (fisik, kimia, mikro organisme, dan 2. Mengidentifikasi pajanan kimia
1 radiasi) 3. Mengidentifikasi pajanan mikroorganisme
4. Menganalisis hasil pengukuran pajanan
Mampu mengukur besaran risiko kesehatan 1. Melakukan wawancara terhadap pekerja dan
masyarakat sekitar dan pegawai masyarakat sekitar
perusahaan/Rumah Sakit 2. Mempelajari dokumen pengukuran
2
lingkungan yang dilakukan perusahaan
3. Menganalisis risiko kesehatan dari paparan
hazard
Mampu melaksanakan program pengendalian dan 1. Mengidentifikasi vektor penyakit di sekitar
pemberantasan vektor perusahaan
2. Mengidentifikasi sarana prasarana yang ada di
perusahaan untuk mengendalian vektor
penyakit
3
3. Melakukan program fogging
4. Melakukan program pengendalian tikus
5. Melakukan evalusi program yang telah
dilakukan
8
Mampu melakukan inspeksi Higine sanitasi 1. Mengidentifikasi dokumen higiene sanitasi
makanan dan minuman di perusahaan/Rumah Sakit yang dilkaukan perusahaan
2. Mengidentifikasi kantin dan catering
perusahaan
3. Mengidentifikasi dokumen kesehatan
4
karyawan
4. Melakukan inspeksi higiene sanitasi makanan
dan minuman
5. Mengevaluasi hasil inspeksi
9
Menguasai konsep dan Mengidentifikasi proses Penyakit Akibat
teknik kerja di Kerja
analisis masalah perusahaan/instansi
kesehatan di bidang
keselamatan dan
kesehatan kerja
10
2 Mampu melakukan 1. Mengkaji manajemen
kajian dan analisis risiko
masalah risiko 2. Mengkaji data
keselamatan dan kecelakaan
kesehatan kerja dan kesehatan tenaga
kerja
3. Mengkaji hasil
pengukuran
lingkungan kerja
(kebisingan, ergonomi,
suhu, kadar bahan kimia
dan
sebagainya)
4. Mengkaji pelaksanaan
SMK3/ISO
5. Mengkaji telaah
dokumen
audit K3
11
3. Kesehatan Reproduksi
Setelah mengikuti magang, mahasiswa peminatan Kesehatan
Reproduksi dapat memiliki kompetensi sebagai berikut :
12
f. Mampu memimpin dan berfikir sistim
1. Mampu memecahkan masalah dengan melihat komponen
lain yang dapat terkoneksi pada masalah yang sedang
ditangani
2. Mampu merumuskan suatu kegiatan untuk memecahkan
beberapa masalah
4. Gizi
Setelah mengikuti magang, mahasiswa peminatan Gizi dapat memiliki
kompetensi sebagai berikut :
13
3. Mampu melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk
menunjang peningkatan derajat kesehatan
e. Mampu merencanakan dan mengelola sumber dana
Mampu menyebutkan keperluan dan mengklasifikasikan
anggaran yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
pemecahan masalah
f. Mampu memimpin dan berfikir system
1. Mampu memecahkan masalah dengan melihat komponen
lain yang dapat terkoneksi pada masalah yang sedang
ditangani
2. Mampu merumuskan suatu kegiatan untuk memecahkan
beberapa masalah
14
5) Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan dan program kesehatan
yang ada di institusi magang ataupun di masyarakat
c. Mampu melakukan komunikasi secara efektif
1) berkoordinasi antar unit kerja
2) bekerjasama dalam tim
3) Memahami tupoksi, pendelegasian wewenang
4) Melakukan advokasi untuk program dan sumber daya kesehatan
5) Mampu menyusun alur pelayanan
d. Mampu memahamim kajian terhadap budaya kerja.
1) Memahami adanya dinamika yang berkontribusi terhadap
keragaman
2) budaya menganalisis apa saja budaya kerja yg mempengaruhi
kinerja organisasi
e. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat
1) Menggabungkan berbagai strategi untuk berinteraksi dengan
orang dari berbagai latar belakang.
2) Mengidentifikasi peran faktor budaya, sosial dan perilaku dalam
pelayanan kesehatan
3) Mampu mengidentifi kasi dan menjaga hubungan dengan
berbagai pemangku kepentingan
4) Menghimpun masukan dari masyarakat sebagai bahan
pertimbangan dalam pengembangan kebij akan dan program
kesehatan.
5) Menginformasikan kebijakan program dan sumber daya kepada
masyarakat
f. Mampu memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
1) Memahami perkembangan sejarah, struktur, dan interaksi antara
kesehatan masyarakat dan Sistem pelayanan kesehatan.
2) Mengidentifikasi dan mengaplikasikan metode riset dasar yang
digunakan dalam kesehatan masyarakat
3) Mengidentifikasi keterbatasan riset dan pentingnya observasi
dan kesaling-hubungan (interrelationship)
15
g. Mampu dalam merencanakan keuangan dan terampil dalam bidang
manajemen
1) Menghitung kapitasi berbasisi komitmen pelayanan
2) Mampu menghitung angka utilisasi, unit cost, perencaaan
kebutuhan logistik dll
h. Mampu memimpin dan berfikir system
1) Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang dapat
berdampak terhadap penerapan pelayanan esensial kesehatan
masyarakat (menyusun Rencana Strategis)
2) Memfasilitasi kerja sama kelompok internal dan eksternal untuk
menjamin partisipasi dari pemangku kepentingan kunci
3) Menganalisis masalah dalam mutu pelayanan kesehatan melalui
cari pendekatan system
4) Mengaplikasikan teori dari struktur organisasi terhadap praktek
profesional
6. Epidemiologi
a. Mampu melakukan kajian dan analisis masalah kesehatan
dengan pendekatan epidemiologi penyakit menular maupun
penyakit tidak menular.
b. Mampu mengembangkan kebijakan dan perencanaan program
kesehatan dengan menyediakan data yang berkualitas sebagai
dasar dalam pembuatan kebijakan program kesehatan.
c. Mampu melakukan komunikasi dengan baik kepada masyarakat
maupun pemerintah untuk menseminasikan data atau hasil
penelitian yang telah dilakukan
d. Mampu memahami budaya lokal agar bias melakukan
pendekatan yang tepat dalam menunjang keberhasilan kegiatan
penelitian dalam masyarakat
16
g. Mampu merencanakan dan mengelola sumber dana, membuat
Rencana Anggaran Belanja (RAB) penelitian serta
mengalokasikan dengan tepat untuk kebutuhan penelitian.
h. Mampu memimpin dan berfikir system dalam melakukan suatu
projek penelitian.
7. Biostatistik
a. Mampu melakukan kajian dan analisis
1. Mengidentifikasi masalah serta melakukan analysis
pemecahan masalah
2. Melakukan kajian data hasil lapangan serta melakukan
analisis data menggunakan epidata dan Aplikasi Komputer
b. Mampu melakukan komunikasi
1. Mampu berkomunikasi dengan baik kepada komunitas
masyarakat
2. Mampu menginterpretasi hasil kajian data, sehingga
menjadi informasi yang benar dan tepat
c. Mampu melakukan pemberdayaan masyarakat
1. Mampu melakukan kajian dan teknik analisis demografi
d. Mampu memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
1. Mampu memahami secara komprehensif mengenai
permasalahan kesehatan di masyarakat dan analisis
berdasarkan data kesehatan masyarakat
e. Mampu memimpin dan berfikir system
1. Mampu menganalisis masalah kesehatan berdasarkan data
kependudukan
17
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, dan tentunya sangat
memerlukan tenaga promotor kesehatan yang professional.
18
2) Sebagai Fasilitator Tim Promosi Kesehatan (Team builder)
f. Mampu memahami dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat
1) Mampu menerapkan strategi dasar promosi kesehatan untuk
mengatasi masalah kesehatan
2) Sebagai Asisten peneliti promosi kesehatan
g. Mampu merencanakan dan mengelola sumber dana secara tepat
guna
1) Mampu melakukan penelitian dan pelatihan promosi
kesehatan
2) Merencanakan strategi untuk mengubah kebiasaan atau ide
dan praktek manajemen teknologi pemasaran sosial dalam
promosi kesehatan.
h. Mampu memimpin, berfikir sistem & inovatif
1) Terampil dalam melaksanakan program promosi kesehatan
2) Mampu menjelaskan pelaksanaan kegiatan dan pembuatan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) kesehatan
3) Sebagai Impelementator promosi kesehatan
E. Bimbingan Lapangan
1. Fungsi Bimbingan Lapangan
Bimbingan mahasiswa di lapangan dimaksudkan agar kegiatan
mahasiswa selama magang dapat berjalan dengan lancar, baik dalam hal
pencapaian tujuan belajar mahasiswa maupun bantuan teknis yang
mungkin dapat diberikan kepada instansi tempat magang.
Pembimbingan di lapangan diserahkan sepenuhnya kepada pihak
instansi dalam hal sikap dan penampilan seseuai norma yang berlaku,
metode, materi serta frekuensi bimbingan. Oleh karena itu pembimbing
dari instansi berhak untuk memberikan penilaian bagi mahasiswa sesuai
dengan format penilaian dan format penulisan pembuatan laporan
magang yang sudah ditentukan.
2. Supervisi
Supervisi pada pelaksanaan lapangan merupakan tahapan penting
jika memang diperlukan untuk dilakukan. Dilaksanakan oleh pihak
pelaksana magang, atau dosen pembimbing yang bertanggungjawab.
19
lnformasi yang dikumpulkan pada kegiatan supervisi ini adalah :
a. Kehadiran mahasiswa, serta perilaku umum mahasiswa di lokasi
magang.
b. Kerjasama dan keaktifan mahasiswa.
c. Hambatan yang dihadapi mahasiswa dan pembimbing dari pihak
instansi magang.
Hambatan atau permasalahan diperoleh dari hasil laporan instansi tempat
magang, penggalian atau pendalaman yang dilakukan supervisor, dan
permasalahan-permasalahan yang secara kebetulan ditemukan.
Hasil supervisi dibawa dalam rapat akademik, baik yang telah diberikan
saran pemecahan ataupun yang belum. Kegiatan supervisi magang minimal
dilakukan 2 kali dalam satu periode magang jika diperlukan.
20
c. Tata Tertib Selama Kegiatan Magang
Selama kegiatan magang, mahasiswa wajib
1. Mengikuti seluruh ketentuan yang berlaku pada instansi tempat
magangnya.
2. Menjaga dan memelihara nama baik almamater, serta menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya, etika, dan sopan santun.
Ketentuan yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur
kemudian dalam rapat organisasi pelaksana program magang.
21
Bobot penilaian adalah
50 % pembimbing di instansi
50 % pembimbing Fakultas
22
X. LAPORAN MAGANG (Magang Langsung Penuh Waktu di Instansi)
Mahasiswa peserta (secara individu) di akhir pelaksanaan magang harus
membuat laporan dengan sistematika sebagai berikut :
1. Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 70 gr,
dengan ukuran A4 (21 x 30 cm)
2. Laporan magang diketik dengan pilihan huruf “Times New Roman”
berukuran (font) :
- Naskah 12
- Judul bab 12
- Judul laporan : 14-16 (tergantung panjang pendeknya judul)
3. Pengetikan dilakukan pada satu sisi halaman saja dengan jarak ketikan 1,5
spasi, dengan batas pengetikan 4 cm dari tepi kiri, 3 cm dari tepi kanan, 4
cm dari tepi atas dan 3 cm dari tepi bawah
4. Pada penomoran halaman ; Bagian pendahuluan diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil (missal, i, ii, iii, dst.), sedangkan bagian
naskah/isi dan bagian akhir laporan dengan angka (missal 1,2,3, dst). Nomor
halaman diletakkan disebelah kanan atas, kecuali untuk halaman bab baru
di bagian tengah bawah naskah
5. Pemberian tanda pada judul sub-bab atau anak sub-bab harus tetap
konsisten. Bila menggunakan angka harus tetap demikian sampai akhir
naskah. bila menggunakan gabungan dari angka romawi dan abjad, cara
yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
6. Penulisan daftar pustaka yang digunakan merujuk pada system Harvard
dan kepustakannya maksimal 10 tahun terakhir.
23
Halaman Sampul
1. Tempat dan waktu magang
2. Judul
3. Logo UNISKA MAB
4. Nama, NPM
5. Prodi, Fakultas, Universitas
6. Tahun
Halaman Pengesahan: Ditandatangani oleh Dosen Pembimbing, Pembimbing
Instansi, yang diketahui Kepala/Pimpinan Instansi tempat magang dan Ketua
Program Studi Kesehatan Masyarakat.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN (di tengah)
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Instansi magang
2. Mahasiswa
BAB II. Gambaran Umum Tempat Magang
A. Analisis Situasi Umum (Geografi, Demografi, Visi Misi, Profil
Instansi Tempa Magang)
B. Analisis Situasi Khusus (gambaran mengenai bidang peminatan
yang ditentukan, prosedur pelayanan (untuk di Puskesmas dan RS)
/ struktur organisasi bidang / tugas, tanggung jawab bidang / proses
produksi (untuk di perusahaan), data terkait dengan bidang yang
ditentukan (berdasar target dan capaian)
BAB III. Hasil Kegiatan
A. Uraian Kegiatan (berisi uraian pelaksanaan magang di instansi,
dokumentasi kegiatan yang dilakukan, beserta waktu pelakasanaan)
24
B. Identifikasi masalah (berisi masalah yang ditentukan sesuai bidang
keilmuan, kemudian didukung oleh data yang tersedia di instansi
tempat magang)
C. Alternatif Pemecahan Masalah (dapat menggunakan analisis
SWOT, atau penyampaian program yang direncanakan)
D. Rencana Kegiatan
BAB IV. Kesimpulan dan saran
Kepustakaan (minimal 5 buah)
Lampiran:
1. Lembar Evaluasi Magang oleh Pembimbing Instansi
2. Lembar Penilaian Seminar/Laporan Magang
3. Lembar Rekapitulasi Penilaian Magang
4. Lembar persetujuan Untuk Presentasi Magang
5. Lembar Bimbingan/Konsultasi
6. Lembar Kehadiran (Kehadiran pada saat magang minimal 90%)
25
dimaksudkan yaitu data yang dikumpulkan oleh sesuatu lembaga, misalnya
Rumah Sakit atau Dinas Kesehatan, yang berupa data-data administratif
semisal data lengkap pasien yang mendaftar dan dirawat, data lengkap riwayat
penyakit, data status kesehatan, data nilai hasil survei, data kepegawaian dan
sebagainya.
Data sekunder, seperti juga data primer, bisa bersifat “kuantitatif”
(berupa bilangan), misalnya statistik pasien, tenaga kesehatan dan pegawai,
bisa pula “kualitatif” (bukan berupa bilangan), misalnya peraturan, hasil
wawancara penelitian, rekaman video, berita surat kabar, artikel majalah, dan
sebagainya. Dalam penelitian sekunder (analisis data sekunder) langkah
penelitiannya sebagai berikut:
1. Menetapkan (menemukan) sumber data/informasi (instansi kesehatan)
2. Mengumpulkan data yang sudah tersedia (dalam “dokumen”)
3. Menormalisasikan data jika diperlukan dan memungkinkan (membuat data
dari berbagai sumber sesetara mungkin “menjadi satu bentuk yang sama”)
4. Menganalisis data (misalnya menghitung, mentabulasi, memetakan data-
data kuantiatif, atau membandingkan berbagai peraturan dan menelaahnya)
Format Laporan
Halaman Sampul
1. Tempat dan waktu pengumpulan data sekunder
2. Judul
3. Logo UNISKA MAB
4. Nama, NPM
5. Prodi, Fakultas, Universitas
6. Tahun
Halaman Pengesahan: ditandatangani oleh Dosen Pembimbing,
Kepala/Pimpinan Instansi tempat sumber data, dan Ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
26
BAB I. Gambaran Umum Tempat/Sumber Pengumpulan Data
Ringkasan Profil Instansi
BAB II. Hasil Kegiatan
Berupa naskah laporan dalam bentuk artikel/draft jurnal, berikut
tautan untuk mengunduh format penulisan artikelnya:
http://bit.ly/format-artikel
(contoh artikel/jurnal terlampir)
Lampiran:
1. Lembar Izin Pengumpulan Data Dari Instansi Terkait
2. Lembar Penilaian Seminar/Laporan
3. Lembar persetujuan Untuk Presentasi
4. Lembar Bimbingan/Konsultasi
5. Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme (bermaterai)
27
bersama, penulis dapat menunjukkan jenis topik yang penting dalam penelitian.
Secara spesifik penjelasan mengenai penyusunan studi literatur/literature
review tersebut dapat dipelajari dengan mengunduh dokumen pada tautan berikut ini:
http://bit.ly/panduan-literature-review
Format Laporan
Halaman Sampul
1. Judul
2. Logo UNISKA MAB
3. Nama, NPM
4. Prodi, Fakultas, Universitas
5. Tahun
Halaman Pengesahan: ditandatangani oleh Dosen Pembimbing, dan Ketua
Program Studi Kesehatan Masyarakat.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
ISI LAPORAN (Artikel)
Berupa naskah laporan dalam bentuk artikel/draft jurnal dengan
minimal 5 (lima) jurnal yang dikaji, berikut tautan untuk mengunduh
format penulisan artikelnya: http://bit.ly/template-studi-literatur
(contoh artikel/jurnal terlampir)
28
XIII. SEMINAR
Syarat Maju Seminar
1. Mengumpul Laporan Magang lengkap ke Sekretariat FKM melalui
daring sebanyak 1 (satu) berkas (format pdf)
2. Berkas yang dikumpul sudah disetujui / ditanda tangani oleh Dosen
Pembimbing Fakultas untuk diseminarkan
3. Berkas yang dikumpul sudah dinilai oleh pembimbing Instansi tempat
magang (khusus untuk yang magang penuh waktu)
4. Saat mengumpulkan berkas, Waktu dan Hari sudah disetujui oleh
Pembimbing Fakultas dan Mahasiswa
5. Pengumpulan laporan kepada sekretariat FKM minimal 1 hari sebelum
maju seminar magang
6. Seminar magang dilaksanakan secara daring (melalui aplikasi online)
dengan dihadiri minimal 5 (lima) orang audiens mahasiswa.
29
XIV. LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1:
LEMBAR EVALUASI MAGANG OLEH PEMBIMBING INSTANSI
Nama Mahasiswa :
NPM :
Tempat Magang :
Rata-rata = =
6 Banjarmasin, …………………
Pembimbing Instansi
(………………………..)
NIP.
Keterangan :
30
LAMPIRAN 2:
LEMBAR EVALUASI MAGANG OLEH DOSEN PEMBIMBING
Nama Mahasiswa :
NPM :
Tempat Magang :
Rata-rata = =
5 Banjarmasin, ……………………
Dosen Pembimbing
(………………………..)
NIDN.
Keterangan :
31
LAMPIRAN 3 :
LEMBAR REKAPITULASI PENILAIAN MAGANG
Nama Mahasiswa :
NPM :
Tempat Magang :
PENILAI NILAI ANGKA BOBOT
I. Dosen Pembimbing 50% = ….
2. Pembimbing Instansi 50% = ….
Jumlah 100% = ….
Nilai Huruf : Nilai Mentah :
(........................................ ) (………………………....)
NIDN. NIP.
32
LAMPIRAN 4 :
Banjarmasin, ...............................
Dosen Pembimbing,
(Nama Lengkap)
NIDN.
33
LAMPIRAN 5 :
Nama Mahasiswa :
NPM :
Tempat Magang :
Paraf Paraf
Bimbingan Pembimbing Dosen
Ke Tanggal Pokok Bahasan
Instansi Pembimbing
34
LAMPIRAN 6 :
Nama Mahasiswa :
NPM :
Tempat Magang :
Pembimbing Instansi :
Tanda Tangan
No Tanggal Jam masuk - pulang Uraian Kegiatan Pembimbing
Instansi Magang
Mengetahui,
Kepala Bagian Instansi Tempat Magang
(Nama Lengkap)
NIP.
35
LAMPIRAN 7 :
LEMBAR PESERTA
YANG AKAN MENGHADIRI SEMINAR LAPORAN MAGANG
Penyaji
Nama :
NPM :
Judul Laporan :
Hari/Jam :
Tanda
No Nama NPM
Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Banjarmasin, 2021
.............................. ............................
36
CONTOH
ARTIKEL/JURNAL UNTUK
ANALISIS DATA SEKUNDER,
DAN STUDI LITERATUR
37
Pedoman Penulisan Artikel (Analisis Data Sekunder dan Studi Literatur)
Judul dalam Bahasa Indonesia (≤ 15 kata, Times New Roman-TNR 14, Center,
Cetak Tebal, 1 Spasi)
Penulis pertama1, penulis kedua2 ( Nama Lengkap Tanpa Gelar) (TNR 12, Center, 1 spasi)
Institusi penulis pertama. (jika berasal dari Instirusi yang sama, ditulis satu kali)
Lembaga penulis pertama
Alamat e-mail penulis bertama, alamat email penulis kedua
(TNR 11, Center, 1 spasi)
ABSTRACT
Abstrak berbahasa Inggris ditulis dengan italic style. Jumlah kata dalam abstrak 200-250 kata yang terdiri dari latar
belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dalam artikel ini. Abstrak ditulis menggunakan TNR 12, 1 spasi. Abstrak
ditulis dengan ketentuan penulisan berikut: Pendahuluan: terdiri dari latar belakang, masalah utama, dan tujuan penelitian.
Metode: terdiri dari desain penelitian, populasi, sampel, metode sampling, variabel penelitian, alat untuk pengumpulan data
dan metode analisis data. Hasil: terdiri dari hasil penelitian. Simpulan: menulis kesimpulan dengan bahasa sendiri yang
bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian.
Kata kunci: Kata kuci dalam bahasa Inggris minimal 3-5 kata yang diurut sesuai alfabet, ditulis dalam lowercase style,
dipisahkan dengan koma dan di akhir kata tanpa menggunakan titik
ABSTRAK
Abstrak berbahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak 200-250 kata yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, hasil
dan kesimpulan dalam artikel ini. Abstrak ditulis menggunakan TNR 12, 1 spasi. Abstrak ditulis dengan ketentuan penulisan
berikut: Pendahuluan: terdiri dari latar belakang, masalah utama, dan tujuan penelitian. Metode: terdiri dari desain
penelitian, populasi, sampel, metode sampling, variabel penelitian, alat untuk pengumpulan data dan metode analisis data.
Hasil: terdiri dari hasil penelitian. Simpulan: menulis kesimpulan dengan bahasa sendiri yang bertujuan untuk menjawab
tujuan penelitian.
Kata kunci: Kata kunci dalam bahasa Indonesia minimal 3-5 kata yang diurut sesuai alfabet,, dipisahkan dengan koma dan
di akhir kata tanpa menggunakan titik
KESIMPULAN
Kesimpulan hanya cukup menjawab
permasalahan atau tujuan penelitian, atau dapat juga
Sub Bagian menghasilkan sebuah teori/konsep baru berdasarkan
fakta/analisis yang ada; Jangan terkesan membahas
Berisi penjelasan tentang bagian ini tanpa diskusi
lagi di bagian Simpulan. Boleh ditambahkan implikasi
atau saran.
Sub Sub Bagian
Berisi penjelasan tentang bagian ini tanpa diskusi UCAPAN TERIMAKASIH
Judul tabel ditempatkan di atas tabel sementara Jika perlu berterima kasih kepada pihak
judul gambar ditulis di bawahnya. Setiap tabel dan tertentu, mislnya seponsor penelitian, tempat
gambar harus diberi nomor sesuai dengan judul artikel penelitian, responden, hindari pernyataan
(seperti: "Tabel 1", "Gambar 1"). Tabel hanya terimakasih yang berbunga-bunga.
menunjukkan garis horizontal. Tabel tidak boleh
terpotong dan gaya landscape
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 1. Distribusi Usia pada …… dalam …… Daftar pustaka ditulis dalam urutan abjad
(TNR 11) menggunakan aturan Gaya Harvard. Nama keluarga
didahulukan dan ditulis lengkap, sedangkan namanya
disingkat (ditulis hanya huruf pertama). Jika nama Book
belakang tidak dikenal, kata terakhir dari nama Adriani, M. and Bambang, W. (2012) Introduction to
tersebut dianggap sebagai nama keluarga. Daftar Public Nutrition. Jakarta: Kencana Prenada
pustaka hanya berisi referensi yang dikutip dalam Media Group.
artikel. Semua referensi yang dikutip dalam artikel
harus dimasukkan dalam daftar pustaka. Untuk Tarwaka (2013) Industrial Ergonomics, Basics of
menjaga konsistensi rujukan, kutipan, dan daftar Ergonomic Knowledge and Applications at
pustaka, kami sarankan untuk menggunakan aplikasi Workplace. Surakarta: Harapan Press.
referensi standar seperti Mendeley. Referensi standar
menggunakan "format referensi Harvard 1". Jumlah Thesis, Desertation
rujukan di daftar pustaka minimal 15 pustaka acuan Mauludi, M. N. (2010) Associated Factors with
Fatigue in Workers in the Cement Bag
Report Production Process PBD (Paper Bag Division)
Health Research and Development Agency (2018) PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Riskesdas National Report. Jakarta: Publishing Citeureup-Bogor in 2010. Undergraduate
Agency for Health Research and Development Thesis. Jakarta: Faculty of Medicine and Health
Agency. Sciences Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Journal
Deyulmar, B. A., Suroto and Wahyuni, I. (2018) Saosa, M. (2013) Relationship between Individual
‘Analysis of Factors Associated with Fatigue in Factors and Work Exhaustion in Unloading
Opak Crackers in Ngadikerso Village, Worker at Manado Port. Undergraduate Thesis.
Semarang City, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Manado: Faculty of Publich Health Universitas
6(4), pp. 278–285. Sam Ratulangi.
Gurusinga, D., Camelia, A. and Purba, I. G. (2015) Laws, Regulations, Ministerial Decrees
‘Analysis of Associated Factors with Work Minister of Manpower Regulation (2018) Number 5
Fatigue at Sugar Factory Operators PT. PN VII Year 2018. Concerning Safety and Health.
Cinta Manis in 2013’, Jurnal Ilmu Kesehatan Jakarta: Ministry of Manpower Republic of
Masyarakat, 6(2), pp. 83–91. Indonesia.
Pedoman Penulisan Artikel (Studi Literatur/Literature Review)
Judul dalam Bahasa Indonesia (≤ 15 kata, Times New Roman-TNR 14, Center,
Cetak Tebal, 1 Spasi)
Penulis pertama1, penulis kedua2 ( Nama Lengkap Tanpa Gelar) (TNR 12, Center, 1 spasi)
Institusi penulis pertama. (jika berasal dari Instirusi yang sama, ditulis satu kali)
Lembaga penulis pertama
Alamat e-mail penulis bertama, alamat email penulis kedua
(TNR 11, Center, 1 spasi)
ABSTRACT
Abstrak berbahasa Inggris ditulis dengan italic style. Jumlah kata dalam abstrak 200-250 kata yang terdiri dari latar
belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan dalam artikel ini. Abstrak ditulis menggunakan TNR 12, 1 spasi. Abstrak
ditulis dengan ketentuan penulisan berikut: Pendahuluan: terdiri dari latar belakang, masalah utama, dan tujuan penelitian.
Metode: terdiri dari desain penelitian, populasi, sampel, metode sampling, variabel penelitian, alat untuk pengumpulan data
dan metode analisis data. Hasil: terdiri dari hasil penelitian. Simpulan: menulis kesimpulan dengan bahasa sendiri yang
bertujuan untuk menjawab tujuan penelitian.
Kata kunci: Kata kuci dalam bahasa Inggris minimal 3-5 kata yang diurut sesuai alfabet, ditulis dalam lowercase style,
dipisahkan dengan koma dan di akhir kata tanpa menggunakan titik
ABSTRAK
Abstrak berbahasa Indonesia. Jumlah kata dalam abstrak 200-250 kata yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, hasil
dan kesimpulan dalam artikel ini. Abstrak ditulis menggunakan TNR 12, 1 spasi. Abstrak ditulis dengan ketentuan penulisan
berikut: Pendahuluan: terdiri dari latar belakang, masalah utama, dan tujuan penelitian. Metode: terdiri dari desain
penelitian, populasi, sampel, metode sampling, variabel penelitian, alat untuk pengumpulan data dan metode analisis data.
Hasil: terdiri dari hasil penelitian. Simpulan: menulis kesimpulan dengan bahasa sendiri yang bertujuan untuk menjawab
tujuan penelitian.
Kata kunci: Kata kunci dalam bahasa Indonesia minimal 3-5 kata yang diurut sesuai alfabet,, dipisahkan dengan koma dan
di akhir kata tanpa menggunakan titik
METODE
Jelaskan bagaimana prosedur pencarian sumber
(jurnal/artikel ilmiah, buku dll) termasuk tools yang
digunakan, search engine, keyword yang dicari
sehingga dipilih beberapa artikel yang diulas. Metode
harus mencakup desain penelitian, kriteria screening
jurnal, dan strategi mencari jurnal. Perhatikan diagram
prima dibawah ini.
HASIL
Berisi hasil penelusuran sumber artikel yang
digunakan yang dimasukan dalam tabel karakteristik
studi, setelah itu dijelaskan satu persatu artikel yang
digunakan dalam literature review.
Bagian ini berisi hasil penelitian yang
disampaikan dalam bentuk narasi, tabel, dan/atau
gambar serta hasil uji statistik dengan penjelasan
tanpa diskusi.
Pada Hasil setidaknya memuat unsur what/how
apakah data yang disajikan telah diolah (bukan data
mentah), dituangkan dalam bentuk tabel atau gambar
(pilih salah satu), maupun deskriptif penelitian serta
diberi keterangan yang mudah dipahami. Tuliskan
temuan atau finding-nya, tetapi jangan dibahas
pembahasannya di sini.
Sub Bagian
Berisi penjelasan tentang bagian ini tanpa diskusi
( Email : anigizi68@gmail.com )
ABSTRACT
Background: Short child problems (stunting) are one of the nutritional problems faced in the world,
especially in poor and developing countries. Based on the results of the nutritional status assessment
in 2016, the national nutritional status of children under five years old TB / U or PB / U in the
stunting category reached 27.5% in Southeast Sulawesi Province, the prevalence of stunting under
five reached 29.5%. Based on the results of the nutritional status assessment of the province of
Southeast Sulawesi 2016, the prevalence of Konawe Regency reached 25.5% above the national
prevalence.
Research Objective: This study aims to determine the relationship between, parental height,
exclusive breastfeeding, giving MP-ASI with stunting.
Research Methods: This type of research is an observational study with the design of a cross
sectional study with a sample of 116 toddlers based on the analysis of nutritional status monitoring
data in Konawe District, 2016. The independent variables in this study were exclusive breastfeeding,
mother height, giving MP-ASI and stunting as the dependent variable. The type of data used in this
study is secondary data from the results of monitoring nutritional status in Konawe Regency of
Southeast Sulawesi Province in 2016.
Research Results: Stunting prevalence in Konawe Kepualauan 2016 reached 28,5%. There is no
relationship between Asi exclusively with stunting (p = 0.941). There was no relationship between
maternal height and stunting (p= 1,000). There was no relationship between administration of MP-ASI
with stunting (p = 0.941).
Conclusion:. There is no relationships between giving MP-ASI, maternal height exclusive,
breastfeeding with the incidence of stunting.
PENDAHULUAN
Memasuki era teknologi yang semakin pembagian untuk kategori sangat pendek
Stunting atau pendek pada anak merupakan 19,2% dan pendek 18,1% artinya diperkirakan
salah satu bentuk malnutrisi akibat lebih dari sepertiga (± 8,9 juta) anak usia
keterbatasan keadaan sosial ekonomi secara dibawah 5 tahun di Indonesia mengalami
keseluruhan di masa lampau. Stunting pertumbuhan yang tidak sesuai ukuran standar
didefinisikan sebagai indeks tinggi badan internasional untuk tinggi badan berbanding
menurut umur (TB/U) kurang dari minus dua usia. Selain itu, untuk anak Indonesia yang
standar deviasi (<-2 SD) atau tinggi badan dalam keadaan kurus, diperkirakan ada sekitar
balita itu lebih pendek dari yang seharusnya 3,3 juta anak. Hasil Riskesdas tahun 2007 di
bisa dicapai pada umur tertentu (Kemenkes Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat
2010). prevalensi stunting sebesar 32% dan
Berdasarkan data Riset Kesehatan meningkat dari tahun 2010 yang angkanya
Dasar (Riskesdas) tahun 2007 di Indonesia sebesar 34% dan pada tahun 2013 di sebesar
mencatat bahwa prevalensi stunting sebesar 41%. Berdasarkan hasil penilaian status gizi
35,6% meningkat dari tahun 2010 36,8% dan provinsi Sulawesi tenggara Prevalensi kejadian
tahun 2013 37,2%. Persentase tersebut dengan
62
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
No Kategori n %
1. Pendidikan ayah
a. tidak tamat SD 5 5,5
b. tamat SD 12 13,2
c. tamat SLTP 30 33,0
d. tamat SLTA/MA 35 38,5
e. tamat d1/d2/d3 3 3,3
f. tamat PT 6 6,6
63
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Jumlah 91 100
2. Pendidikan ibu
a. Tidak/belum pernah sekolah 3 2,6
b. tidak tamat SD 2 2,2
c. tamat SD 14 15,4
d. tamat SLTP 25 27,5
e. tamat SLTA/MA 38 41,8
f. tamat d1/d2/d3 4 4,4
g. tamat PT 5 5,5
Jumlah 91 100
3. Pekerjaan ayah
a. PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD 2 2,2
b. pegawai swasta 10 11,0
c. Wiraswasta 36 39,6
d. Petani 30 33,0
e. Nelayan 9 9,9
f. Buruh 4 4,4
Jumlah 91 100
4. Pekerjaan ibu
a. Ibu rumah tangga 71 78,0
b. PNS/TNI/POLRI/BUMN/BUMD 1 1,1
c. pegawai swasta 1 1,1
d. Wiraswasta 8 98,8
e. Petani 9 9,9
f. Buruh 1 1,1
Jumlah 91 100
Tabel 2 menunjukan sebagian besar dalam penelitian ini adalah laki-laki yaitu
sampel berdasarkan jenis kelamin pada balita 54,9%.
64
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Stunting Menurut kelompok umur Pada Balita Di Kabupaten
Konawe Kepulauan
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tinggi Badan Ibu Di Kabupaten Konawe Kepuluan Tahun 2016
Tabel 6 menunjukan prevalensi ibu dengan dengan ibu yang pendek ( 62,6% > 38,4%)
tinggi badan normal lebih besar dibandingkan
65
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Pemberian MP-ASI n %
Ideal 25 27,5
MP-ASI Dini 66 72,5
Total 91 100
Tabel 9.Hubungan Antara Tinggi Badan Ibu, Pemberian MP-ASI, Pemberian ASI Ekslusif
Dengan Stunting Pada Balita Di Kabupaten Konawe Kepulaua
Variabel
n % n % n % value
Tinggi Badan Ibu
66
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
Berdasarkan hasil analisis statistik chi memperlihatkan proporsi balita stunting dari
square diketahui bahwa variabel Tinggi badan tinggi badan ibu yang normal dan tinggi badan
ibu, Asi Ekslusif dan Pemberian MP-ASI tidak ibu yang pendek sama dengan yaitu sebesar
berhubungan secara signifikan (p>0,05) 28,6% di bandingkan dengan balita dengan
dengan kejadian stunting. Berdasarkan data tinggi badan ibu pendek. Diperolah nilai
pada tabel 14 dapat dipahami bahwa p=1,000 (• GHQJDQ GHPLNLDQ WLGDN
prevalensi stunting pada balita terjadi sama berhubungan yang bermakna antara tinggi
besar antara tinggu badan ibu yang pendek badan ibu dengan kejadian stunting pada
dengan tinggi badan ibu yang normal balita. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
(28,6=28,6%). Sedangkan untuk Asi Ekslusif yang dilakukan oleh Atika Rahayu, dkk panel
dan Pemberian MP-ASI prevalensi stunting gizi makan desember (2014) yang menunjukan
pada balita terjadi lebih tinggi pada balita yang bahwa hasil uji statistik p-value adalah 0,488
Asi non ekslusif dan pemberian MP-ASI menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan
terlalu dini (28,8%>28,0%). Data kejadian yang bermakna antara tinggi badan ibu dengan
stunting menurut Tinggi badan ibu, Asi kejadian stunting pada balita. Begitu pula
Ekslusif dan Pemberian MP-ASI berbanding dengan penelitian yang dilakukan oleh dewi
terbalik dengan harapan. Ngasyah,dkk Yogyakarta (2014) menunjukan
hasil XML FKL VTXDUH SDGD . GLSHURODK
PEMBAHASAN p=value sebesar 0,195 hal ini menunjukan
Stunting bahwa tidak ada hubungan antara tinggi badan
Stunting merupakan salah satu bentuk ibu dengan kejadian stunting pada balita.
kurang gizi kronis yang ditandai dengan tinggi Berbeda dengan Penelitian yang dilakukan
badan balita menurut umur diukur dengan oleh Nasikhah (2012) yang menunjukan
standar deviasi menurut standar WHO 2005 <- bahwa anak yang dilahirkan dari ibu yang
2 SD. pendek beresiko menjadi stunting. Salah satu
Pada penelitian ini, prevalensi stunting atau kedua orang tua yang pendek akibat
balita di Kabupaten Konawe Kepuluan tahun kondisi patofisiologi (seperti defesiensi
2016 ditemukan prevalensi stunting usia 6-59 hormone pertumbuhan) memiliki gen dalam
bulan sebesar 28,57%. Berdasarkan standar kromosom yang membawa sifat pendek
WHO 1997 menunjukan bahwa apabila status sehingga memperbesar peluang ini mewarisi
gizi stunting berada pada kisaran 20-29% gen tersebut menjadi stunting. Akan tetapi,
termasuk ketegori sedang. Sehingga, bila orang tua pendek akibat kekurangan zat
prevalensi stunting di Kabupaten Konawe gizi atau penyakit, kemungkinan anak dapat
Kepuluan termasuk dalam kategori sedang. tumbuh dengan tinggi badan normal selama
Dengan demikian masalah stunting di anak tersebut tidak terpapar faktor resiko lain.
Kabupaten Konawe pada tahun 2016 masih
menjadi masalah kesehatan dimasyarakat. Hubungan Pemberian MP-ASI dengan
Stunting pada perlu mendapatkan Stunting
perhatian khusus termasuk pada anak balita Hubungan Pemberian MP-ASI dengan
usia 6-59 bulan. Proses pertumbuhan anak Stunting Pemberian MP-ASI Berdasarkan
cenderung perlambatan sehingga peluang analisis statistik chi square memperlihatkan
untuk terjadinya kejar tumbuh lebih rendah. proporsi balita yang mendapat MP-ASI terlalu
Usia balita 6 ± 59 bulan merupakan usia anak Dini memiliki status gizi stunting lebih banyak
mengalami perkembangan yang pesat dalam yaitu sebesar 28,8% dibandingkan dengan
kemampuan kognitif dan motorik. balita yang pemberian Pemberian MP-ASI
Diperkulukan kondisi fisik yang maksimal ideal (tabel 14). Diperolah nilai p=0,941
untuk mendukung perkembangan ini, dimana (” GHQJDQ GHPLNLDQ WLGDN DGD KXEXQJDQ
pada anak yang stunting perkembangan antara Pemberian MP-ASI dengan kejadian
kemampuan motoric maupun kognitif dapat stunting pada balita. Penelelitian ini sejalan
tertanggu. dengan Penelitian yang dilakukan oleh Friska
Hubungan Tinggi Badan Ibu dengan meilyasari,dkk dipenogoro (2014) menunjukan
Stunting tidak ada hubungan antara MP-ASI Dini
Hubungan Tinggi Badan Ibu dengan dengan kejadian stunting hasil uji statistic
Stunting Tinggi badan ibu Berdasarkan p=value (>0,05). Berbeda dengan penelitian
analisis statistik chi square pada tabel 14 yang dilakukan oleh Dwi puji Khasanah
67
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
68
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
69
Health Information : Jurnal Penelitian
Volume 10 Nomor 1, Juni 2018 p-ISSN: 2083-0840: E-ISSN: 2622-5905
62
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
DOI : https://doi.org/10.35451/jkg.v3i1.481
ABSTRACT
School children are the nation's next generation. Therefore, it is necessary
to improve human resources from an early age. Providing good nutrition, will affect
the growth and development of a child. The purpose of this study was to determine
the relationship between eating and breakfast patterns and learning achievement
of elementary school children. The type of research used is quantitative research
with a literature study design. The literature used is literature published from 2013
to 2020. The results of data analysis show that there is a relationship between
eating and breakfast patterns and learning achievement of elementary school
children. The results of data analysis showed that there were 3 research locations,
namely in Java 60% (6 articles), Sulawesi 30% (3 articles), Kalimantan 10% (1
article). Using correlation research 50%, analytic survey research 20%, and 30%
other research. Data analysis was made in univariate and bivariate ways. The
variables used in each study were diet, breakfast, and learning achievement. From
this research, it can be concluded that there is a relationship between eating and
56
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
57
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
58
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
Berdasarkan hasil review 10 literatur yang telah memenuhi kriteriamaka didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 1. Ringkasan dari literatur tentang hubungan pola makan dan sarapan dengan
prestasi belajar anak sekolah dasar
59
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
60
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
baik 9.879
kali lebih
tinggi dari
yang
sarapan.
Anak yang Lebih dari Bagi peneliti
memiliki separuh selanjutnya
Mal 40 Korela kategori responden dapat
Sep an 40 siswa si;cros sarapan baik kategori menggunakan
4 tian g siswa Total s- 29 siswa sarapan penelitiaan ini
to, sampli sectio (72.5%), anak yang baik sebagai salah
dkk ng nal yang memiliki 72.5%, satu acuan
(20 prestasi belajar lebih dari untuk
17) baik 24 siswa separuh mendapatkan
(60%) p value responden hasil yang lebih
= 0.00 yang maksimal.
<α(0.05) memiliki
sehingga dapat prestasi
disimpulkan belajar yang
ada hubungan baik 60%,
sarapan terdapat
dengan hubungan
prestasi antara
belajar. sarapan
dengan
prestasi
belajar.
P Ada Bagi
61 Obs value= hubung peneliti
61
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
62
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
63
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
64
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
65
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
mahasis kandung
wa. (r = an gizi
0,162 pada
dan p = makana
0,031). n yang
dikonsu
msi
pada
saat
sarapan
sebagai
variabel
penelitia
n.
Kategori Mayorita Bagi
Winart Klate 30 30 Deskript sarapan s Siswa pihak
9 i dan n Siswa siswa, if pagi SDN sekolah
Nur, total korelasi sering Jombora khususn
(2015 sampli onal; (86,7%) n1 ya pada
) ng cross- , Klaten pengaja
sectiona Kategori mempu r di
l; uji Prestasi unyai bidang
chi- Belajar kebiasa pendidik
square baik an an
(76,7%) sarapan jasmani
, dan sering dan
kategori dan kesehat
Prestasi memiliki an agar
Belajar prestasi member
cukup belajar i
(23,3%) yang pengeta
66
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
baik huan
mengen
ai
peningk
atan gizi
yang
baik
melalui
makan
pagi.
Dan
bagi
siswa
menjadi
masuka
n agar
membia
sakan
makan
pagi
sehingg
a dapat
meningk
atkan
prestasi
belajar
dan
konsent
rasi
belajar
siswa.
67
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
P= Perlu
Syahn Maka 33 33 Non 0,015 < adany
10 ur, ssar Siswa siswa, eksperi α = a
dkk total men; 0,05 Ada peneli
(2013 sampli cross- yang hubung tian
) ng sectiona menunj an lanjut
l; uji ukkan sarapan yang
chi- adanya dengan terkai
square penolak prestasi t
an belajar. denga
terhada n
p Ho faktor
dan -fktor
penerim yang
aan memp
terhada engar
p Ha. uhi
Yang kebias
artinya aan
ada sarap
hubung an
an
sarapan Perlunya
dengan sosialisa
prestasi si
belajar. kepada
orangtu
a murid
tentang
penting
nya
sarapan
68
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
pagi
anak
sekolah
69
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
70
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
71
Jurnal Kesehatan Masyarakat & Gizi, e-ISSN: 2655-0849
Vol. 3 No.1 Edisi Mei-Oktober 2020
https://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JKG
===========================================================================================
Received: 22 September 2020 :: Accepted: 25 September 2020 :: Published: 31 Oktober 2020
72