Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL TA 2021/2022

Mata : Pancasila Jenis Ujian : Work from Home


PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN
Ujian
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
Hari : Selasa, Batas : Online
Tanggal : 19.10.2021 -Pengumpulan 19.10.2021
Jam 08:00 WIB 09:40 WIB
Dosen : Slamet Subekti Nama Mhs : Adef Prakoso
NIM :
Kelas :

SOAL: Jawablah soal ini (Word) dan kirim-balik ke Ms Teams channel UTS.

1. Apa yang menyebabkan terjadinya pasang-surut dalam pemahaman dan


pelaksanaan nilai-nilai Pancasila? Jelaskan.

Globalisasi tidak dapat dihindari, dan ternyata membawa dampak yang


signifikan, baik dampak positif maupun negatif. Nilai-nilai Pancasila
seharusnya menjadi filter yang dapat meminimalkan dampak negatif bahkan
mencegahnya, tetapi nampak secara operasional terdapat jurang perbedaan
antara idealitas dan realitas. Globalisasi melambungkan kesenjangan sosial
yang makin melebar. Hampir semua hal dikonversikan ke dalam nilai uang
(Latif, 2018). Keadaban tidak lagi diprioritaskan. Kehidupan demokrasi yang
dikenal sebagai demokrasi Pancasila, tetapi pada prakteknya seringkali tidak
siap dengan perbedaan. Konsekuensi demokrasi adalah adanya perbedaan
yang kemudian harus siap dimusyawarahkan dengan penuh hikmat
kebijaksanaan. Keputusan akhirnya mengandung kedaulatan rakyat untuk
kepentingan rakyat. Terdapat berbagai persoalan bangsa yang menodai
Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa. Berbagai persoalan bangsa yang
nampak seperti; 1. Korupsi. Tahun 2020, skor Corruption Perception Index
(CPI) Indonesia 40 dan berada di posisi 85 dari 180 negara. Indonesia berada
di peringkat ke-4 di antara negara ASEAN, setelah Singapura, Brunei
Darussalam, dan Malaysia. 2. Kesenjangan Sosial. Data Badan Pusat Statistik
(BPS) menyebutkan bahwa gini ratio berada di kisaran 0,4 persen, dan ini
didorong oleh konsumsi. Akan tetapi, ketimpangan pendapatan lebih tinggi
yakni mencapai 0,7 persen. Berbagai macam konflik yang terjadi di Indonesia,
menurut Jusuf Kalla, bukan dilatarbelakangi oleh agama namun disebabkan
adanya ketidakadilan dari berbagai sisi misalnya ketidakadilan politik maupun
ekonomi.

2. Kasus korupsi terjadi dari masa ke masa tampaknya semakin merajalela


ke berbagai sektor pemerintahan. Bagaimana mengatasi kasus tersebut.

Selain merupakan penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan demi


keuntungan pribadi, korupsi adalah tindakan ketidakpatuhan seorang pejabat
publik untuk “menjaga jarak”. Apakah sebuah keputusan publik diambil
berdasrkan pertimbangan kepentingan publik, atau karena kepentingan
pribadi, kelompok, dan keluarga yang mewarnai kebijakan itu. Model korupsi
terus berkembang, dan perkembangannya sering membuat kewalahan sistem
hukum konvensional. Oleh karena itu di beberapa negara mulai dipikirkan
upaya-upaya untuk memperkuat kemampuan mengungkap kasus korupsi
dengan jalan membentuk Badan Anti Korupsi yang independen. Sebagai alat
untuk mencegah korupsi, maka Badan Anti Korupsi harus mampu
membangun sistem yang sangat matang dan efektif untuk memantau harta
kekayaan, pendapatan, utang dan gaya hidup pejabat pengambil keputusan
dan pejabat pelayan publik dalam pemerintahan. Sebisa mungkin tugas-tugas
ini tidak dihambat oleh undang-undang atau peraturan yang sering dipakai
sebagai dalih untuk melindungi perilaku korup.

3. Seiring tumbuhnya perekonomian global, sistem ekonomi Kapitalis mulai


berkembang di Indonesia sehingga kemakmuran lebih dirasakan sebagian
golongan. Padahal jika didasarkan atas sistem ekonomi pancasila
seharusnya kemakmuran dapat dirasakan masyarakat luas. Bagaimana
seharusnya peran pemerintah dalam menjamin implementasi sistem
ekonomi pancasila tersebut?

Dalam Undang-undang Dasar 1994, founding fathers kita merumuskan pasal


ekonomi (pasal 33) yang menunjukkan corak ekonomi kekeluargaan (kolektivitas
dan anti kapitalis-liberal), yang waktu itu dipikirkan sebagai sosialisme (ala)
Indonesia. Hal itu termaktub dalam ayat 1-3 yang berbunyi: (1) Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara. (3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat. sosialisme dalam pengertian Bung Hatta adalah sosialisme
yang dikembangkan atas dasar religiusitas (agama) dan demokrasi (demokrasi
ekonomi dan demokrasi sosial), yang dalam terminologi modern disebut sebagai
sosialisme demokratik atau sosialisme religius. Tentu pengertian ini sangat
berlainan dengan sistem sosialisme- komunis yang bercorak otoriter dan anti
agama (ateis). Hal ini mengindikasikan bahwa founding father tidak ingin
Indonesia terperangkap ke dalam sistem ekonomi kapitalis (Blok Barat) maupun
sistem ekonomi sosialiskomunis (Blok Timur). Ciri demokrasi ekonomi yang
menolak sistem ekonomi kapitalis- liberal, dan condong kepada sistem ekonomi
sosialis termodifikasi (ada peran swasta) dalam sistem ekonomi Indonesia yang
digagas founding fathers termaktub dalam penjelasan pasal 33, yaitu (1) Produksi
dikerjakan oleh semua, untuk semua, di bawah pimpinan atau penilikan anggota-
anggota masyarakat. (2) Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang. (3) Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan,bangun usaha yang sesuai untuk itu
adalah koperasi. (4) Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau
tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang seorang yang berkuasa dan rakyat
banyak ditindasinya. (5) Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup
orang banyak boleh ada di tangan orang seorang. (6) Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat.
Sebab itu harus dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.

4. Contoh kasus ketidakadilan ekonomi adalah perlakuan diskriminatif


pasien miskin di RSUD Tangerang. Korbannya antara lain adalah Aswanah
dan Asmiah dua pasien pemilik Jamkesmas dan Surat Keterangan Tidak
Mampu (SKTM) mengeluhkan buruknya pelayanan RSUD Tanggerang
kepada pejabat Kementrian Kesehatan. Bukannya direspon, dua orang ini
justru tidak juga mendapatkan tindakan dari RSUD Tanggerang.
Bagaimana perspektif Pancasila mengarahkan solusi?

Hal yang diperhatikan dalah kesejahteraan masyarakat, dan sebagai salah satu
faktor kesejahterahan adalah kesehatan yang menjadi hal yang sangat penting
untuk diperhatikan. Kasus-kasus tentang masalah kesehatan yang selama ini
terjadi adalah karena kurangnya perhatian dari pemerintah, yang akhirnya
menjadi salah satu masalah yang tak kunjung usai dari masa ke masa. Dengan
kurang maksimalnya kinerja pemerintah mengenai kebijakan kesehatan untuk
masyarakat ICW sebagai salah satu pencentus perubahan kebijakan dengan
segara disahkannya RUU BPJS ini merupakan jaminan untuk seluruh warga negara
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan tidak khawatir
mengenai masalah pembiayaan ketika sakit.

5. Dalam referensi dinyatakan bahwa Pancasila sebagai Ideologi Terbuka.


Apa yang dimaksudkan dengan keterbukaan tersebut? Dan apa yang
harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi Pancasila?

Maksud pancasila sebagai ideologi terbuka berarti pancasila tidak kaku dan tidak
tertutup melainkan reformatif, dinamis, dan terbuka. Pancasila dapat hidup di
berbagai zaman dan mampu mengatur kondisi dinamika masyarakat yang sering
mengalami perubahan. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah
nilai yang ada di dalamnya. Apa yang harus diperhatikan dalam keterbukaan ideologi
Pancasila? Berikut adalah penjelasannya 1. Memiliki nilai dasar yang mencakup
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima hal ini adalah
pedoman yang fundamental dan memiliki sifat universal, mengandung cita-cita
negara, dan tujuan yang baik dan benar. 2. Terdapat nilai instrumental yang
mencakup arahan, kebijakan, strategi, sasaran, dan lembaga yang melaksanakannya.
Konsep ini merupakan perkembangan dari yang sebelumnya dasar. Berkatnya,
penyesuaian pelaksanaan dari sesuatu yang dasar akan lebih jelas untuk bisa
menyelesaikan masalah yang terjadi. 3. Memiliki nilai praksis yang berarti realisasi
dari instrumental yang sifatnya nyata dan dapat digunakan untuk kehidupan
bernegara. Dengan nilai ini, Pancasila dapat melakukan pengembangan serta
perubahan agar bisa sesuai jika diterapkan dalam kondisi masyarakat Indonesia yang
berubah.

<Selamat mengerjakan, semoga sukses>

Anda mungkin juga menyukai