“ SELEKSI BENIH “
DOSEN PEMBIMBING
IR. ABDUL RAHMAN ARINONG , M.P
RAMLI. S.P.,M.P
RACHMAT., S.P.,M.P
PRATIWI HAMZAH , S.Si., M.Biotech
ISKANDAR RIVAI. S.ST
MARTINI, S.P
DISUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat nikmat dan karunia-Nya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Seleksi Benih dan Uji Daya Kecambah
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat
Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik dari segi
penulisan, format tulisan dan bahasa Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
Demikian laporan ini dibuat dan semoga memberikan manfaat bagi pelaksanaan
praktikum.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversibel. rreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa
benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang
digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam
buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan
untuk tujuan pertanaman.
Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanaman muda
(bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga
berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih dapat
dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman, jaringan
cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal
dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun, dan setek
pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman dewasa.
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain
serta bersih dari kotoran.
1
d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e) Mempunyai daya kecambah 80%.
f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
1. Bagaimana cara melakukan uji benih dengan metode Uji Ditas Kertas dan Uji
Kertas Digulung ?
2. Jelaskan bagaimana perbandingan daya tumbuh perkecambahan yang di Uji
Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung?
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikkan uji benih dengan metode Uji
Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan daya tumbuhu perkecambahan
yang di Uji Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung.
1.4. Manfaat
2
BAB II
METODOLOGI
Praktikum uji daya kecambah dilaksanakan selama 7 hari dimulai pada hari
Selasa 16 November 2021 sampai hari Selasa, 23 November 2021 kampus
Polbangtan Gowa, Lab perlindungan Tanaman.
Komponen Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat
- Kertas
- Cawan petri
- Wadah
- Botol bekas
- Cutter
2. Bahan
- Benih Timun
- Benih Kangkung
- Benih Jagung
- Benih Padi
- Benih kacang hijau
- Air
3
2.3. Prosedur Kerja
1. Pertama-tama, siapkan wadah dan 5 jenis benih yang akan kita uji seleksi.
2. Kemudian, Langkah pertama masing-masing 5 benih diseleksi menggunakan
air bersih
3. Selanjutnya, masing-masing benih yang telah di uji seleksi siap untuk dilakukan
praktikum mengenai uji benih diatas kertas.
4. Lalu, siapkan kertas, kemudian kertas tersebut di basahi air untuk wadah bagi
setiap benih.
5. Setelah kertas di basahi dengan air, maka letakkan 5 jenis benih sebanyak 10
benih pada kertas masing- masing yang telah dibasahi pada bagian dalam
kertas, untuk timun sebanyak 5 dan diatur sejajar dan rapi, setelah itu tutup
atas kertas yang telah dibasahi kembali.
6. Setelah setiap benih dimasukkan , selanjutnya simpan di tempat yang aman
dan lakukan pengamatan menggunakan open camera.
7. Langkah terakhir, pantau kertas yang berisi benih agar kertas tersebut tetap
basah atau lembab agar pertumbuhan perkecambahan bagus.
4
6. Setelah dimasukkan setiap benih ke dalam kertas merang tersebut, maka lipat
dari bwah ke atas kertas lalu gulung dari samping agar berbentuk lipatan lumpia.
7. Setelah masing-masing benih telah selesai dimasukkan ke dalam kertas
merang dan telah dilakukan uji gulung kertas, maka letakkan ke wadah yang
telah disediakan berupa botol yang telah dipotong.
8. Lalu letakkan pada tempat yang aman dan terdapat sumber cahaya matahari
dan lakukan pengamatan dan basahi kertas agar kertas lembab terus untuk
mempercepat pertumbuhan perkecambahan secara maksimal.
9. lakukan pengamatan secara berkala dengan open camera.
5
BAB III
3.1. Hasil
𝑩𝑬𝑵𝑰𝑯 𝑵𝑶𝑹𝑴𝑨𝑳
Presentase daya kecambah = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝑬𝑵𝑰𝑯 𝑨𝑾𝑨𝑳
6
3.2. Pembahasan
7
Benih timun, benih berjumlah 5 biji dengan pengamatan hari pertama belum ada tanda-
tanda untuk benih berkecambah, pengamatan kedua sebanyak 2 benih sudah mulai
mendakan bahwa akan terjadinya perkecambahan, pengamatan ketiga sebanyak 2 biji
yang sudah berkecambah yang dimana 2 berukuran 0,3 cm, dan 3 biji tidak ada tanda-
tanda untuk benih berkecambah.
Benih jagung, benih berjumlah 10 biji dengan pengamatan hari pertama sebanyak 4
biji yang sudah berkecambah yang dimana 1 berukuran 0,7 cm dan 3 berukuran 0,4 cm,
pengamatan kedua sebanyak 6 biji yang sudah berkecambah yang dimana 1 berukuran
2,5 cm, 3 berukuran 1,8 cm , 3 berukuran 0,5 cm dan 4 biji tidak ada tanda-tanda untuk
perkecambahan. Pengamatan ketiga tidak jauh dari pengamatan yang kedua yang
membedakan hanya ukuran benih dan daun muda.
8
C. Perbandingan Antara Uji Diatas Kertas(UDK) dan Uji Kertas Digulung(UKD)
Benih Presentase Daya Presentase Daya
Kecambah (UDK) Kecambah (UKD)
Kangkung 70 % 75 %
Timun 20 % 0%
Jagung 60 % 90 %
Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa metode yang tepat untuk dilakukan
pengujian suatu benih adalah metode Uji Kertas Digulung karena dengan metode ini
benih akan berkecambah dengan cepat, beda halnya dengan benih timun yang kami
ujikan benih sudah exp jadi tidak bisa mengalami perkecambahan. Sedangkan jika
menggunakan metode Uji Diatas Kertas kurang efektif karena untuk perkecambahan
benih banyak yang tumbuh kesamping dan susah untuk tumbuh keatas dikarenakan
penutup dari kertas merang lumayan keras untuk perkecambahan, biasanya terjadi
cendawan pada benih jagung dan benih kacang hijau dan terjadinya pembusukan.
9
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Uji daya perkecambahan sangat bagus menggunakan metode Uji Kertas Digulung
karena dengan ini benih akan selalu lembab dan cepat terjadinya proses
perkecambahan yang dimana dari hasil praktek yang kami lakukan mendapatkan
hasil presentase daya perkecambahan dari 75%-100%. Sedangkan Uji Diatas Kertas
perkecambahan agak lama di karenkan faktor luar, yang dimana kertas merang
perkecambahan 20%-100%
4.2. Saran
Saat menguji benih sebaik diseleksi terlebih dahulu supaya mendapatkan hasil
perkecambahan yang bagus.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
12
Gambar 1.2 Benih Telah Dieleksi
13
Gambar 1.3 Daya Kecambah Uji Diatas Kertas
14
Gambar 1.4 Daya Perkecambahan Uji Kertas Digulung
15
Gambar 1.5 Benih yang tidak berkecambah (benih mati) pada UDK
Gambar 1.6 Benih yang tidak berkecambah (benih mati) pada UKD
16