Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU DAN TEKNOLOGI BENIH

“ SELEKSI BENIH “

DOSEN PEMBIMBING
IR. ABDUL RAHMAN ARINONG , M.P
RAMLI. S.P.,M.P
RACHMAT., S.P.,M.P
PRATIWI HAMZAH , S.Si., M.Biotech
ISKANDAR RIVAI. S.ST
MARTINI, S.P

DISUSUN OLEH:

1. MUHAMMAD FIKRI RAMADHAN (05.01.20.2036)


2. MUHAMMAD FAADHIL PUTRA AMAL NUR(05.01.20.2035)
3. MIFTAHUL JANNAH (05.01.20.2030)
4. NABILA BALQIS H. BAHARUDDIN (05.01.20.2037)
5. NI PUTU WULANDARI (05.01.20.2038)
6. NUR AFIFAH S (05.01.20.2039)
7. NURSARMILA (05.01.20.2040)

PROGRAM STUDI D-IV PENYULUHAN PERTANIAN


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas berkat nikmat dan karunia-Nya. Sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Seleksi Benih dan Uji Daya Kecambah

Benih pada mata kuliah Teknologi Perbenihan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon

permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat

kurang tepat

Dengan ini kami mempersembahkan laporan ini dengan penuh rasa terima kasih

dan semoga allah SWT memberkahi laporan ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Baik dari segi

penulisan, format tulisan dan bahasa Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna perbaikan pengembangan laporan ke depan.

Demikian laporan ini dibuat dan semoga memberikan manfaat bagi pelaksanaan

praktikum.

Polbangtan Gowa, 10 November 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.3. Tujuan .............................................................................................................................. 2
1.4. Manfaat ........................................................................................................................... 2
BAB II METODOLOGI ................................................................................................................ 3
2.1. Waktu dan Tempat ........................................................................................................ 3
2.2. Alat dan Bahan............................................................................................................... 3
2.3. Prosedur Kerja ............................................................................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 6
3.1. Hasil ................................................................................................................................. 6
3.2. Pembahasan .................................................................................................................. 7
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 10
4.1. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
4.2. Saran ............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
LAMPIRAN ................................................................................................................................. 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan.
Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversibel. rreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal.
Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada
tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang
Sistem Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa
benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang
digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Dalam
buku lain tertulis benih disini dimaksudkan sebagai biji tanaman yang dipergunakan
untuk tujuan pertanaman.
Benih juga diartikan sebagai biji tanaman yang tumbuh menjadi tanaman muda
(bibit), kemudian dewasa dan menghasilkan bunga. Melalui penyerbukaan bunga
berkembang menjadi buah atau polong, lalu menghasilkan biji kembali. Benih dapat
dikatakan pula sebagai ovul masak yang terdiri dari embrio tanaman, jaringan
cadangan makanan, dan selubung penutup yang berbentuk vegetatif. Benih berasal
dari biji yang dikecambahkan atau dari umbi, setek batang, setek daun, dan setek
pucuk untuk dikembangkan dan diusahakan menjadi tanaman dewasa.
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
b) Benih harus bebas hama dan penyakit.
c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain
serta bersih dari kotoran.

1
d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e) Mempunyai daya kecambah 80%.
f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara melakukan uji benih dengan metode Uji Ditas Kertas dan Uji
Kertas Digulung ?
2. Jelaskan bagaimana perbandingan daya tumbuh perkecambahan yang di Uji
Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung?

1.3. Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikkan uji benih dengan metode Uji
Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung.
2. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan daya tumbuhu perkecambahan
yang di Uji Diatas Kertas dan Uji Kertas Digulung.

1.4. Manfaat

Adapun maanfaat dari pratikum yang dilakukan yaitu mahasiswa dapat


mengetahui dan mempraktikan secara langsung proses perkecambahan dari
benih dan mengetahui perbandingan daya perkecambahan dengan metode Uji
Diatas Kertas (UDK) dan Uji Kertas Digulung (UKD).

2
BAB II

METODOLOGI

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum uji daya kecambah dilaksanakan selama 7 hari dimulai pada hari
Selasa 16 November 2021 sampai hari Selasa, 23 November 2021 kampus
Polbangtan Gowa, Lab perlindungan Tanaman.

2.2. Alat dan Bahan

Komponen Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai
berikut :
1. Alat
- Kertas
- Cawan petri
- Wadah
- Botol bekas
- Cutter
2. Bahan
- Benih Timun
- Benih Kangkung
- Benih Jagung
- Benih Padi
- Benih kacang hijau
- Air

3
2.3. Prosedur Kerja

❖ Adapun Prosedur Kerja pada Uji Diatas Kertas antara lain :

1. Pertama-tama, siapkan wadah dan 5 jenis benih yang akan kita uji seleksi.
2. Kemudian, Langkah pertama masing-masing 5 benih diseleksi menggunakan
air bersih
3. Selanjutnya, masing-masing benih yang telah di uji seleksi siap untuk dilakukan
praktikum mengenai uji benih diatas kertas.
4. Lalu, siapkan kertas, kemudian kertas tersebut di basahi air untuk wadah bagi
setiap benih.
5. Setelah kertas di basahi dengan air, maka letakkan 5 jenis benih sebanyak 10
benih pada kertas masing- masing yang telah dibasahi pada bagian dalam
kertas, untuk timun sebanyak 5 dan diatur sejajar dan rapi, setelah itu tutup
atas kertas yang telah dibasahi kembali.
6. Setelah setiap benih dimasukkan , selanjutnya simpan di tempat yang aman
dan lakukan pengamatan menggunakan open camera.
7. Langkah terakhir, pantau kertas yang berisi benih agar kertas tersebut tetap
basah atau lembab agar pertumbuhan perkecambahan bagus.

❖ Adapun Prosedur Kerja pada Uji Kertas Digulung antara lain :


1. Pertama-tama siapkan wadah dan kertas serta 5 jenis benih yang akan kita uji
seleksi untuk uji gulung kertas
2. Kemudian, Langkah pertama yang akan dilakukan masing-masing benih di uji
seleksi menggunakan air bersih.
3. Setelah hasil uji seleksi benih telah selesai, maka akan di masukkan ke dalam
kertas merang yang telah di siapkan.
4. Langkah selanjutnya, basahi kertas merang yang telah disediakan lalu beri pada
ujung kertas tanda bahwa peletakan benih pertama berada pada ujung kertas
tersebut.
5. Kemudian, masukkan masing-masing 20 benih untuk setiap satu jenis benih
pada setiap kertas yang telah di basahi.

4
6. Setelah dimasukkan setiap benih ke dalam kertas merang tersebut, maka lipat
dari bwah ke atas kertas lalu gulung dari samping agar berbentuk lipatan lumpia.
7. Setelah masing-masing benih telah selesai dimasukkan ke dalam kertas
merang dan telah dilakukan uji gulung kertas, maka letakkan ke wadah yang
telah disediakan berupa botol yang telah dipotong.
8. Lalu letakkan pada tempat yang aman dan terdapat sumber cahaya matahari
dan lakukan pengamatan dan basahi kertas agar kertas lembab terus untuk
mempercepat pertumbuhan perkecambahan secara maksimal.
9. lakukan pengamatan secara berkala dengan open camera.

5
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

A. PENGAMATAN UJI DIATAS KERTAS (UDK) SETIAP 2 HARI


Jumlah Jumlah Benih Benih Presentase
Benih Benih Normal Setiap Benih Mati Daya Tipe
Awal 2 Hari Abnormal (Dormansi) Kecambah perkecambahan
18 20 22
Kacang 10 6 9 9 - 1 90% Epigeal
Hijau
Padi 10 0 9 10 - - 100% Epigeal
Kangkung 10 5 7 7 2 3 70% Epigeal
Timun 5 0 0 2 - 2 20% Hypogeal
Jagung 10 4 6 6 2 4 60% Epigial

B. PENGAMATAN UJI KERTAS DIGULUNG (UKD) SETIAP 7 HARI


Jumlah Benih Benih Benih Daya Dormansi
Benih Benih Normal Abnormal Mati Kecambah (Ya/Tidak)
Awal
Kacang 20 20 - - 100% Tidak
Hijau
Padi 20 20 - - 100% Tidak
Kangkung 20 15 2 5 75% Tidak
Timun 10 0 - 10 0% Tidak
Jagung 20 18 3 2 90% Tidak

𝑩𝑬𝑵𝑰𝑯 𝑵𝑶𝑹𝑴𝑨𝑳
Presentase daya kecambah = × 𝟏𝟎𝟎%
𝑩𝑬𝑵𝑰𝑯 𝑨𝑾𝑨𝑳

6
3.2. Pembahasan

A. Uji Diatas Kertas (UDK)


Berdasarkan tabel pengamatan diatas pada uji di atas kertas dapa t kita simpulkan
bahwa pada uji diatas kertas benih yang cepat mengalami perkecambahan yakni benih
kacang hijau, padi, jagung dan kangkung sedangkan benih timun membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk dapat tumbuh.
Benih kacang Hijau, benih awal berjumlah 10 biji dengan pengamatan pada hari
pertama sebanyak 6 biji yang telah berkecambah yang dimana 4 berukuran 2,8 cm, 2
berukuran 0,5 cm, dan 4 benih sudah muncul tanda-tanda perkecambahan, pengamatan
kedua sebanyak 9 benih telah berkecambah 4 berukuran 5,3 cm, 2 berukuran 1,8 cm, 2
berukuran 0,6 cm, dan 1 benih belum ada tanda-tanda untuk berkecambah, pengamatan
ketiga tidak jauuh berbeda dengan pengamatan yang kedua karena yang
membedakannya yaitu ukuran dan sudah menggeluarkan daun muda.
Benih padi, benih awal berjumlah 10 biji dengan pengamatan pada hari pertama benih
masih dalam proses pembentukan akar dan hipokotil. Pengamatan kedua sebanyak 9 biji
yang sudah berkecambah yang dimana 5 berukuran 1,8 cm, 2 berukuran 0,7 cm, dan 2
berukuran 1,3 cm, pengamatan ketiga sebanyak 10 biji yang sudah berkecambah yang
dimana 5 berukuran 2,3 cm, 2 berukuran 1,4 cm, 2 berukuran 1,9 cm dan 1 berukuran
0,5 cm. Untuk daya perkecambahan pada benih padi sangat bagus yang dimana dari 10
biji bisa berkecambah dengan baik dengan tidak adanya abnormal bagi benih.
Benih kangkung, benih berjumlah 10 biji dengan pengamatan hari pertama sebanyak
5 biji yang sudah berkecambah yang dimana 3 berukuran 0,6 cm dan 2 berukuran 0,3
cm, pengamatan kedua sebanyak 7 biji yang sudah berkecambah yang dimana 3
berukuran 2,2 cm, 2 berukuran 1,8 cm, 2 berukuran 0,5 cm, dan 3 biji tidak ada tanda-
tanda untuk munculnya perkecambahan. Pengamatan ketiga tidak jauh berbeda dengan
pengamatan yang kedua hanya yang membedakan hanya ukuran dan munculnya daun
muda.

7
Benih timun, benih berjumlah 5 biji dengan pengamatan hari pertama belum ada tanda-
tanda untuk benih berkecambah, pengamatan kedua sebanyak 2 benih sudah mulai
mendakan bahwa akan terjadinya perkecambahan, pengamatan ketiga sebanyak 2 biji
yang sudah berkecambah yang dimana 2 berukuran 0,3 cm, dan 3 biji tidak ada tanda-
tanda untuk benih berkecambah.
Benih jagung, benih berjumlah 10 biji dengan pengamatan hari pertama sebanyak 4
biji yang sudah berkecambah yang dimana 1 berukuran 0,7 cm dan 3 berukuran 0,4 cm,
pengamatan kedua sebanyak 6 biji yang sudah berkecambah yang dimana 1 berukuran
2,5 cm, 3 berukuran 1,8 cm , 3 berukuran 0,5 cm dan 4 biji tidak ada tanda-tanda untuk
perkecambahan. Pengamatan ketiga tidak jauh dari pengamatan yang kedua yang
membedakan hanya ukuran benih dan daun muda.

B. Uji Kertas Digulung (UKD)


Berdasarkan tabel pengamatan diatas pada uji kertas digulung dapat kita simpulkan
bahwa benih awal pada kacang hijau 20 biji yang dimana memiliki 20 benih normal yang
berukuran rata-rata 2,5 cm dan daya kecambah 100%. Benih padi, benih awal 20 biji yang
dimana memiliki 20 benih normal yang rata-rata berukuran 20,3 cm dan daya
perkecambahan 100%. Benih kangkung, benih awal 20 biji yang dimana memiliki 15 benih
normal, 2 benih abnormal, 5 benih mati, dan daya perkecambahan 75%. Benih timun,
benih awal 10 biji yang dimana benih ini tidak mengalami tanda-tanda untuk proses
perkecambahan dan daya perkecambahan 0%. Sedangkan benih jagung, benih awal 20
biji yang dimana memiliki 18 benih normal, 3 benih abnormal, 2 benih mati, dan daya
perkecambahan 90%.

8
C. Perbandingan Antara Uji Diatas Kertas(UDK) dan Uji Kertas Digulung(UKD)
Benih Presentase Daya Presentase Daya
Kecambah (UDK) Kecambah (UKD)

Kacang Hijau 90 % 100 %

Padi 100 % 100%

Kangkung 70 % 75 %

Timun 20 % 0%

Jagung 60 % 90 %

Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa metode yang tepat untuk dilakukan
pengujian suatu benih adalah metode Uji Kertas Digulung karena dengan metode ini
benih akan berkecambah dengan cepat, beda halnya dengan benih timun yang kami
ujikan benih sudah exp jadi tidak bisa mengalami perkecambahan. Sedangkan jika
menggunakan metode Uji Diatas Kertas kurang efektif karena untuk perkecambahan
benih banyak yang tumbuh kesamping dan susah untuk tumbuh keatas dikarenakan
penutup dari kertas merang lumayan keras untuk perkecambahan, biasanya terjadi
cendawan pada benih jagung dan benih kacang hijau dan terjadinya pembusukan.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Uji daya perkecambahan sangat bagus menggunakan metode Uji Kertas Digulung

karena dengan ini benih akan selalu lembab dan cepat terjadinya proses

perkecambahan yang dimana dari hasil praktek yang kami lakukan mendapatkan

hasil presentase daya perkecambahan dari 75%-100%. Sedangkan Uji Diatas Kertas

perkecambahan agak lama di karenkan faktor luar, yang dimana kertas merang

sebagai penutup cepat sekali kering sehigga perkecambahan menjadi sedikit

terlambat dan menyebabkan pembusukan, yang dimana presentase daya

perkecambahan 20%-100%

4.2. Saran

Saat menguji benih sebaik diseleksi terlebih dahulu supaya mendapatkan hasil
perkecambahan yang bagus.

10
DAFTAR PUSTAKA

Astanto K. 1995. Perkembangan Varietas Kacang Hijau. Monograt Balittan


Malang No. 12,Malang. 31 Hal.

Efendi. 2010. Peningkatan pertumbuhan dan produksi kedelai


melalui kombinasi pupuk organik lamtorogung dengan
pupuk kandang. Floratek 5: 65-73.

11
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Seleksi benih yang akan diujikan

12
Gambar 1.2 Benih Telah Dieleksi

13
Gambar 1.3 Daya Kecambah Uji Diatas Kertas

14
Gambar 1.4 Daya Perkecambahan Uji Kertas Digulung

15
Gambar 1.5 Benih yang tidak berkecambah (benih mati) pada UDK

Gambar 1.6 Benih yang tidak berkecambah (benih mati) pada UKD

16

Anda mungkin juga menyukai