Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN I (MAGANG BIDANG) DIPLOMA IV


BUDIDAYA PADI DI KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA
KABUPATEN TAKALAR
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh:

SABIQAH AMANY
05.01.20.2077

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Praktik Kerja Lapangan I (Magang Bidang) D-IV Di

Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar Provinsi Sulawesi Selatan.

Nama : Sabiqah Amany

NIM : 05.01.20.2077

Program Studi : Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Jurusan : Pertanian

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Abd. Rahman Arinong, MP Hartina Beddu, S.ST., M.Si.


NIP. 19621002 199303 1 001 NIP. 19790605 200910 2
002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pertanian/Ketua Program Studi Penyuluhan PertaniaN Berkelanjutan

Ummu Aimanah, S.TP, M.SI


NIP.1978023 200212 2 00
iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT,

Dzat Yang Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, Dzat Yang Maha Pengasih

dengan segala kasih sayang-Nya, yang terlepas dari segala sifat lemah semua

makhluk- Nya. Alhamdulillah berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis dapat

menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan I (Magang Bidang) D-IV. Praktik

Kerja Lapangan I (Magang Bidang) D-IV dilaksanakan oleh mahasiswa Politeknik

Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) Gowa. Shalawat serta salam mahabbah

semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa

risalah Allah terakhir dan penyempurna seluruh risalah-Nya.

Dalam menyelesaikan Laporan ini, Penulis banyak mendapat dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, izinkan Penulis menyampaikan rasa

terimakasih yang mendalam,kepada :

1. . Ir. Abd. Rahman Arinong, MP selaku Dosen Pembimbing I

2. Hartina Beddu, S.ST.,M.Si selaku pembimbing II

3. Dr. Ir Syaifuddin, MP selaku Direktur Politeknik Pembangunan

Pertanian Gowa

4. Ummu Aimanah, S.TP, M.SI selaku Ketua Jurusan Pertanian/

Prodi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, serta

5. Panitia Pelaksana Kegiatan PKL I


iv

6. Rekan-rekan kelompok bimbingan PKL I (Magang Bidang) Ririn, Rismayanti,

St. Khairunnisa Arlan, Andi Aqsa Fatahullah Amal, Andi La Tenri Sukki,

dan Annisa Nadya Safitri yang tiada hentinya memberi dorongan semangat dan

bantuan kepada penulis.

Penulis juga menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan

kekurangan dalam laporan ini. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan

dari pembaca yang sifatnya membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.

Gowa, Agustus 2022

Penulis
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN x

I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Tujuan 3

C. Manfaat 4

II. TINJAUAN PUSTAKA 5

A. Identifikasi Wilayah 5

B. Komoditi Padi 8

III. METODE PELAKSANAAN 13

A. Waktu dan Tempat 13

B. Materi Kegiatan 13

C. Prosedur Pelaksanaan 14

D. Metode yang digunakan 16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 17

A. Hasil 17
vi
B. Pembahasan 17

a) Lokasi 17

b) Teknik Budidaya 18

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 23

A. Kesimpulan 23

B. Rekomendasi 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 26
vii

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Alokasi Tahapan Kegiatan PKL I (Magang Bidang) 8


D-IV, Tahun 2022.
viii

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1. Gambar 1. Penerimaan mahasiswa PKL 1 di posko 35

2. Gambar 2. Kerja bakti di sekitaran posko 35

3. Gambar 3. Mengikuti pertemuan rutin di kantor BPP 36


Polongbangkeng Utara.

4. Gambar 4. Laporan di kantor lurah Panrannuangku 36

5. Gambar 5. Melakukan kerja bakti di kantor BPP 37


Polongbangkeng Utara

6. Gambar 6. Diskusi terbuka bersama kelompok tani 37


tamalanrea di desa Towata

7. Gambar 7. Kerja bakti di kantor BPP Polongbangkeng 38


Utara.

8. Gambar 8. Pengecekan lokasi magang 38

9. Gambar 9. Mengikuti pertemuan rutin di kantor BPP 39


Polongbangkeng Utara

10. Gambar 10. Pengambilan ubinan di lokasi magang 39

11. Gambar 11. Pembersihan hasil padi di lokasi magang 40

12. Gambar 12. Pengeringan gabah di lokasi magang 41

13. Gambar 13. Pengolahan gabah menjadi beras di 41


pabrik lokasi magang

14. Gambar 14. Pengambilan data dengan metode 42


wawancara kepada pembimbing eksternal dengan metode
wawancara

15. Gambar 15. Pengambilan ubinan di lahan BPP 42


Polongbangkeng Utara
ix

16. Gambar 16. Pembersihan hasil padi di kantor BPP 43


Polongbangkeng Utara

17. Gambar 17. Pengambilan ubinan di lahan milik 43


pembimbing eksternal

18. Gambar 18. Panen padi dengan alat combain 44


harvester di lokasi magang

19. Gambar 19. Penimbangan hasil pengambilan 44


ubinan di lokasi magang

20. Gambar 20. Mengikuti senam di kantor dinas 45


pertanian dan ketahanan pangan kabupaten takalar.

21. Gambar 21. Mengunjungi lahan sawah yang 45


melakukan persemaian di desa kampung beru

22. Gambar 22. Melakukan pengairan d lahan BPP 46


Polongbangkeng Utara

23. Gambar 23. Mengikuti pertemuan rutin di kantor 47


BPP Polongbangkeng Utara

24. Gambar 24. Penarikan mahasiswa PKL 1 di kantor 47


dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten takalar

25. Gambar 25. Pelepasan mahasiswa PKL 1 di kantor 48


BPP Polongbangkeng Utara

26. Gambar 26. Pelepasan mahasiswa PKL 1 dengan 48


induk semang
x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Jurnal Harian Kegiatan PKL I (Magang bidang) 32


D-IV Tahun 2022
2. Lembar Konsultasi Kegiatan PKL I (Magang Bidang) 33
D-IV Tahun 2022
3. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan PKL I 34
(Magang Bidang) D-IV Tahun 2022
4. Blanko Nilai Pelaksanaan PKL I (Magang Bidang) 35
D-IV Tahun 2022

5. Berita Acara PKL I (Magang Bidang) D-IV 36


Tahun 2022
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti Negara yang

mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun

sebagai penopang pembangunan.Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman bahan

makanan, subsektor holtikultura, subsektor perikanan, subsektor peternakan, dan

subsektor kehutanan.

Polombangkeng Utara adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Takalar,

Sulawesi Selatan, Indonesia. Dengan luas Wilayah 212,25 km2 dan tinggi wilayah

diatas permukaan laut 41,00 meter. Kecamatan Polongbangkeng Utara merupakan

Kecamatan dengan jumlah desa/ kelurahan terbanyak di kabupaten Takalar yaitu

terbagi atas 12 desa dan 6 kelurahan yaitu Balangtanaya, Barugaya, Kale Ko’mara,

Kampung Beru, Ko’mara, Lassang, Lassang Barat, Malewang, Manongkoki,

Massamaturu, Mattompodale, Pa’rappunganta, Palleko, Panrannuangku, Parang

Baddo, Parang Luara, Timbuseng, dan Towata.

Secara Klimatologi, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar

beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau. Musim hujan

biasanya terjadi antara bulan November hingga bulan Mei.

Komoditi unggulan kecamatan Polongbangkeng Utara adalah padi, jagung, ubi

jalar, ubi kayu, ketimun, kacang pajang, kacang hijau dan tebu.
2

Tanaman pangan utamanya yaitu padi.

Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban

manusia, tanaman padi juga merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas

penduduk dunia setelah serealia, jagung dan gandum (Food and Agriculture

Organization, 2018). Berdasarkan laporan di atas menunjukan tingginya vitalitas

tanaman padi terhadap keberlangsungan peradaban penduduk dunia, tidak terlepas

dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya bergantung pada tanaman padi

sebagai sumber pangan utama sehari-hari. Maka dari itu tanaman padi menjadi salah

satu komoditas penting dan mempunyai nilai strategis bagi masyarakat Indonesia.

Swasembada beras menjadi sasaran utama di dalam kebijakan pangan nasional

ditandai dengan penerapan berbagai kebijakan peningkatan produksi padi. Menurut

Atekan (2009), ketersedian beras dalam jumlah yang cukup menjadi tuntutan untuk

memberikan jaminan terhadap ketahanan pangan dan stabilitas keamanan. Oleh

karena itu beras selalu di tempatkan sebagai komoditas utama dalam penyusunan

konsep dan implementasi kebijakan perekonomian Indonesia. Besarnya perhatian

pemerintah terhadap pangan beras ini dapat di simak juga dari kebijakan penetapan

sasaran tambahan produksi beras minimal 2 juta ton pada tahun 2007, karena

strategisnya komoditas ini bagi kehidupan ekonomi dan politik Indonesia, pemerintah

menetapkan uatu peraturan dalam bentuk instruksi presiden RI (Inpres) No. 3 tahun

2007 tentang Kebijakan Perberasan. Dalam rangka menunjang aspek keahlian


3

profesional jurusan Pertanian POLBANGTAN GOWA telah menyediakan sarana dan

prasarana penunjang pendidikan dengan lengkap. Dalam dunia kerja nantinya

dibutuhkan keterpaduan antara pengetahuan akan teori yang telah didapatkan dari

bangku perkuliahan dan pelatihan praktik di lapang guna memberikan gambaran

tentang dunia kerja yang sebenarnya.

Magang Bidang merupakan bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja secara

langsung di dunia kerja. Magang bidang ini merupakan suatu kegiatan praktik bagi

mahasiswa dengan tujuan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang

nantinya dapat digunakan untuk pengembangan profesi. Kegiatan magang bidang ini

dilaksanakan di Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten. Takalar.

B. Tujuan

Tujuan dari PKL 1 (Magang Bidang) D-IV Budidaya padi, yaitu :

1. Untuk mengetahui prosedur dalam penanaman tanaman padi di lokasi

magang.

2. Untuk mengetahui prosedur pemeliharaan tanaman padi di lokasi

magang.

3. Untuk mengetahui prosedur panen dan pasca panen dalam budidaya tanaman padi

di lokasi magang.
4

C. Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur penanaman tanaman padi di lokasi

magang.

2. Mahasiwa dapat mengetahui prosedur pemeliharaan tanaman padi di lokasi

magang.

3. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur panen dan pasca panen dalam budidaya

tanaman padi di lokasi magang.


5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Identifikasi Wilayah

1. Sejarah Kabupaten Takalar

Kabupaten Takalar yang hari jadinya pada tanggal 10 Februari 1960.

Sebelumnya, Takalar sebagai Onder afdeling yang tergabung dalam daerah

Swatantra MAKASSAR bersama-sama dengan Onder afdeling Makassar, Gowa,

Maros, Pangkajene Kepulauan dan Jeneponto.

Onder afdeling Takalar, membawahi beberapa district (adat gemen chap)

yaitu: District Polombangkeng, District Galesong, District Topejawa, District

Takalar, District Laikang, District Sanrobone. Setiap District diperintah oleh

seorang Kepala Pemerintahan yang bergelar Karaeng, kecuali District Topejawa

diperintah oleh Kepala

Pemerintahan yang bergelar Lo’mo. Setelah terbentuknya Kabupaten Takalar,

maka Districk Polombangkeng dijadikan 2 (dua) Kecamatan yaitu Kecamatan

Polombangkeng Selatan dan Polongbangkeng Utara.

2. Geografis

Secara geografis Kabupaten Takalar terletak di bagian selatan Provinsi

Sulawesi Selatan dengan jarak 40 km dari Kota Metropolitan Makassar dan

terletak antara 5031 sampai 50381 Lintang Selatan dan antara 1990221 sampai

1990391 Bujur Timur dengan luas wilayah

566,51 Km2, yang terdiri dari kawasan hutan seluas 8.254. Ha (14,57%),
6

sawah seluas 16.436, 22 Ha (29,01%), perkebunan tebu PT. XXXII seluas

5.333,45 Ha (9,41%), tambak seluas 4.233,20 Ha (7,47%),

tegalan seluas 3.639,90 Ha (6,47%), kebun campuran seluas

8.932,11 Ha (15,77%), pekarangan seluas 1,929,90 Ha (3,41%) dan lain-lain

seluas 7.892,22 Ha (13,93%). Dengan batas wilayah Kabupaten Takalar sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara dengan kota Makasar dan Kabupaten Gowa

b. Sebelah Selatan dengan Laut Flores

c. Sebelah Barat dengan Selat Makassar

d. Sebelah Timur dengan Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten


Gowa

Wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan

masing-masing:

1) Kecamatan Manggarabombang

2) Kecamatan Mappakasunggu

3) Kecamatan Polombangkeng Selatan

4) Kecamatan Polombangkeng Utara

5) Kecamatan Galesong Selatan

6) Kecamatan Galesong Utara

7) Kecamatan Pattalassang

8) Kecamatan Galesong

9) Kecamatan Sanrobone
7

Kabupaten Takalar adalah salah satu dari wilayah penyanggah kota

Makassar. Dimana Kota Makassar adalah ibu kota sekaligus pusat ekonomi

Sulawesi Selatan dan kawasan Indonesia Timur. Bidang wilayah penyanggah bagi

Kabupaten Takalar dapat bernilai positif secara ekonomis, jika Kabupaten

Takalar dapat mengantisipasi dengan baik kejenuhan perkembangan kegiatan

industri Kota Makassar. Yaitu dengan menyediakan lahan alternatif

pembangunan kawasan industri yang representatif, kondusif, dan strategis.

3. Topografi

Tipologi wilayah Kabupaten Takalar terdiri dari pantai, daratan dan

perbukitan. Berdasarkan topografinya, di bagian barat adalah

daerah pantai dan dataran rendah dengankemiringan 0-3 m

meliputi 3 kecamatan (Galesong Selatan, Galesong dan Galesong

Utara) derajat sedang ketinggian ruang bervariasi antara 0-25 m.Di

bagian utara dan selatan relatif datar kecuali daerah perbukitan di

sebagian kecil wilayah kecamatan Polongbangkeng Utara (Desa

Ko’mara dan Desa Barugaya) dan sebagian besar wilayah kecamatan

Polongbangkeng Selatan (Kelurahan Bulukunyi, Desa Su’rulangi, Kelurahan

Bontokadatto). Secara geologi, terdiri dari batuan penyusun geomorfologi

dataran didominasi endapan alluvial, endapan rawa pantai, batu gamping,

terumbu dan tufa serta beberapa

tempat batuan lelehan basah.


8

Kabupaten Takalar dilewati oleh 4 buah sungai,yaitu Sungai Jeneberang,

Sungai Jenetallasa, Sungai Pamakkulu dan Sungai Jenemarrung. Pada keempat

sungai tersebut telah dibuat bendungan untuk irigasi sawah seluas 13.183 Ha.

B. Komoditi Padi

Tanaman padi merupakan tanaman budidaya yang sangat penting bagi umat

manusia karena lebih dari setengah penduduk dunia tergantng pada tanaman ini

sebagai sumber bahan pangan. Hampir seluruh penduduk Indonesia memenuhi

kebutuhan bahan pangannya dari tanaman padi. Sehingga, tanaman padi

merupakan tanaman yang mempunyai nilai spiritual, ekonomi, dan poltik yang

pentng bagi bangsa Indonesia karena mempengaruhi hajat hidup orang banyak

(Utama, 2015).

Padi (Oryza sativa) merupakan salah satu tanaman budaya terpenting dalam

peradaban manusia. Tanaman padi adalah sejenis tumbuhan yang sangat mudah

ditemukan. Hamparan persawahan dipenuhi dengan tanaman padi. Sebaian besar

menjadikan padi sebagai suber bahan pokok. Padi merupakan tanaman genus

Oryza L. yang meliputi kurang lebih 25 spesies, tersebar di daerah tropis dan

daerah subtropis, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia.


9

Menurut USDA (2019) klasifikasi tanaman padi secara lengkap sebagai

berikut:

Kingdom : Platae

Subkingdom : Tracheobionta

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Liliopsida

Subclass : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Family : Gramineae

Genus : Oryza L.

Species : Oryza Sativa

Umur tanaman padi sangat bervariasi, dari yang berumur genjah sampai

berumur dalam. Varietas yang berumur genjah sudah dapat dipanen pada umur

kurang dari 90 hari, tetapi pada varietas dalam, tanaman padi baru dapat dipanen

pada umur lebih dari 6 bulan. varietas padi yang dibudidayakan oleh petani

umumnyasudah dapat dipanen pad umur 3-4 bukan setelah tanam, sehingga pada

sawah irigasi petani dapat menanam padi 2-3 kali dalam satu tahun, tergantung

varietas yangdigunakan (Utama, 2015). Tanaman padi dapat hidup baik di daerah

yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik

rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi untuk


1

pertumbuhan tanaman padi adalah 23 0C dan tinggi tempat yang cocok untuk

tanaman padi berkisar antara 0- 1500 mdpl. Tanah yang baik untuk untuk

pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungannya fraksi pasir.

Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yangketebalan lapisan atasnya antara

18-22 cm dengan pH antara 4-7 (Siswoputranto,1976).

Jumlah anakan pada setiap rumpun bervariasi, tergantung dari varietas dan

metode budidaya. Pada varietas unggul dengan metode budidaya yang baik,

jumlah anakan dapat mencapai 350-110 anakan, sedangkan tinggi tanaman padi

dapat mencapai ukuran 150-200 cm, tergantung pada varietas yang

dibudidayakan. Namun, varietas unggul baru (VUB) yang dihasilkan oleh para

pemlia tanaman padi cenderung menghasilkan tanaman yang lebih pendek.

Helaian daun berbentuk garis berwarna hijau, panjangnya dapat mencapai 15-90

cm, tumbuh ke atas, dan ujung daun akan mengantung. Selain itu, juga

mempunyai cabang malai yang kasar, dengan anak bulir sangat beragam, antara

lain ada yang tidak berjarum, berjarum pendek atau panjang, berjarum licin atau

kasar, hijau atau coklat, gundul atau berambut dengan ukuran panjang anatara 7-

10 mm dan lebar sekitar 3 mm. Pada waktu masak, buah akan berwarna kuning,

pada jenis tertentu ada yang rontok dan ada yang tidak. buah(padi) mempunyai

kandungan yang berbeda ada yang kaya pati, tetapi ada juga yang kaya perekat

(ketan). Tanaman padi dapat tumbuh


1

pada ketinggian antara 1- 2000mdpl (Utama, 2015).

Secara umum padi dikatakan sudah siap panen bila butir gabah yang

menguning sudah mencapai sekitar 80% dan tangkainya sudah menunduk.

Tangkai padi merunduk karena sarat dengan butir gabah bernas. Untuk lebih

memastikan padi sudah siap panen adalah dengan cara menekan butir gabah. Bila

butirannya sudah keras berisi maka saat itu paling tepat untuk dipanen

(Andoko,2002)

Adapun aspek komoditi yang ada di daerah Kec. Polongbankeng Utara

meliputi tanaman pangan dan hortikultura (BPS, 2019)

1. Padi Terdiri dari padi sawah dan padi ladang.

2. Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah.

3. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi

oleh pematang (galengan), saluran untuk

menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa

memandang dari mana diperolehnya atau status lahan

tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di Pajak Hasil Bumi,

Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan

serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan-lahan bukaan baru.

Lahan sawah mencakup sawah pengairan, tadah hujan, sawah pasang

surut, rembesan, lebak dan lain sebagainya.

4. Padi ladang adalah padi yang ditanam di tegal/ kebun/ ladang atau

huma.
1

5. Palawija terdiri dari jagung, kedelai, Kacang tanah, Kacang

hijau, ubi kayu dan ubi jalar.

6. Luas bersih adalah luas sawah secara keseluruhan (luas kotor)

dikurangi dengan luas pematang/galengan dan luas saluran air.

7. Luas panen adalah luasan tanaman yang dipungut hasilnya setelah

tanaman tersebut cukup umur.

8.Bentuk Produksi Jenis tanaman yang dilaporkan beserta bentuk

produksinya meliputi: (Jenis tanaman--Bentuk produksi)


1

III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

PKL I (Magang Bidang) D-IV mahasiswa Semester IV Politeknik Pertanian

(Polbangtan) Gowa dilaksanakan selama 35 hari dimulai pada tanggal 20 Juli 2022

s.d 24 Agustus 2022 yang berlokasi di Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten

Takalar.

B. Materi Kegiatan

Adapun kegiatan budidaya tanaman padi (Oryza Sativa) adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Lahan

2. Seleksi Benih

3. Persemaian

4. Pemupukan

5. Penanaman

6. Pemeliharaan tanaman

7. Panen dan Pasca Panen


1

C. Prosedur Pelaksanaan

Adapun teknik budidaya tanaman padi (oryza sativa) sebagai berikut

1. Persiapan Lahan

Pengolahan tanah sawah di Indonesia pada umumnya sudah dilakukan

dengan cara modern menggunakan mesin seperti traktor agar pengeluaran

dalam hal ini biaya untuk pengolahan sawah lebih efektif jika dibandingkan

dengan pengolahan tanah sawah dengan cara konvensional menggunakan

hewan ternak. Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk menciptakan media

tanam yang baik untuk pertumbuhan maupun perkembangan tanaman padi.a

2. Seleksi Benih

Benih padi yang memiliki sertifikat disarankan untuk digunakan dalam

budidaya padi. Benih padi direndam terlebih dahulu dalam larutan air garam.

sebelum dilakukan penyemaian. Benih yang sudah tidak bagus ditandai

dengan mengambang di atas rendaman larutan air garam

3. Persemaian

Membuat persemaian merupakan langkah awal dalam bertanam padi.

Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan sebaik- baiknya, sebab

benih di persemaian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan

untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.
1

Hal yang harus diperhatikan dalam persemaian, yaitu:

 Tanah harus subur

 Cahaya matahari

 Pengairan

4. Pemupukan

Pupuk merupakan salah satu input utama dalam usaha tani padi yang

menjadi salah satu faktor penentu produksi padi setiap panen. Tujuan

dilakukan pemupuan yaitu untuk mencukupi kebutuhan makanan yang

berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan hingga

produksi.

5. Penanaman

Penanaman adalah memindahkan bibit yang telah siap tanam ke lahan

persawahan dengan memperhatikan umur bibit, jarak tanam, jumlah bibit

yang ditanam dalam setiap rumpun. Penanaman dapat dilakukan setelah

persemaian memasuki umur antara 20 hingga 25 hari. Persemaian terlebih

dahulu digenangi dengan air dengan tujuan untuk mempermudah pencabutan

benih yang telah disemai.

6. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan merupakan upaya yang dilakukan oleh petani untuk

merawat tanaman padi mulai dari perlindungan tanaman dari gulma dan

hama. Hama dan penyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian antara lain

mengurangi hasil produksi tanaman, mengurangi kualitas


1

panen, dan menambah biaya produksi karena diperlukan biaya pemberantasan

7. Panen dan Pasca Panen

Padi siap panen adalah 95% butir sudah menguning (33-36 hari setelah

berbunga), bagian bawah masih terdapat sedikit gabah hijau, kadar air gabah

21-26%, butir hijau rendah. Kegiatan yang dilakukan saat pasca panen yaitu

perontokan, penjemuran dan pengolahan gabah menjadi beras.

D. Metode yang digunakan

Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan data yaitu dengan metode

wawancara dan praktik langsung di lapangan/ lahan lokasi magang. Data yang

diambil dengan metode wawancara yaitu data persiapan lahan, pemupukan,

penanaman, dan pemeliharaan tanaman, karna kondisi di lokasi magang sudah

memasuki musim panen. Sedangkan data yang diambil dengan menggunakan

metode praktik langsung yaitu data seleksi benih dan persemaian yang mana kedua

data ini di ambil bukan pada lokasi magang namun masih di kecamatan yang sama

dengan lokasi magang. Selain itu data panen dan pasca panen juga diambil dengan

metode praktik langsung di lapangan (lokasi magang).


1

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Kegiatan PKL I (Magang Bidanng) dilaksanakan di Kelurahan

manongkoki, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Kegiatan

ini berlangsung selama 35 hari. Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan

dengan pengamatan, wawancara serta praktik langsung di lapangan untuk

mengetahui budidaya tanaman padi mulai dari pengolahan tanah, seleksi benih,

persmaian, pemupukan, penanaman, penyiangan, panen dan pasca panen.

Pengambilan data tersebut sebagian di ambil dari hasil wawancara oleh ketua

kelompok tani sukamaju di kelurahan manongkoki yaitu bapak Abd. Karim Dg.

Bundu karena menyesuaikan kondisi musim di lokasi magang.

B. Pembahasan

a) Lokasi

Lokasi tempat magang budidaya padi terletak di Kelurahan Manongkoki,

Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Dengan luas lahan

sawah di lokasi magang sekitar 1,5 ha.


1

b) Teknik Budidaya

a. Persiapan Lahan

Pengolahan tanah sawah di lokasi magang sudah dilakukan dengan cara

modern yaitu dengan menggunakan mesin seperti traktor tangan agar

pengeluaran dalam hal ini biaya untuk pengolahan sawah lebih efektif jika

dibandingkan dengan pengolahan tanah sawah dengan cara konvensional

menggunakan hewan ternak.Tujuan dari pengolahan tanah adalah untuk

menciptakan media tanam yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman padi. Pengolahan tanah dilakukan sebanyak 3x perlakuan yaitu

pengolahan pertama dilakukan dengan membajak dengan traktor tangan,

proses ini dilakukan dengan cara membalikkan lapisan olah tanah agar sisa-

sisa tanaman seperti rumput dan jerami dapat terbenam. Kemudian untuk

bajak kedua berselang sekitar 2-3 minggu dilakukan untuk memperkecil

bongkahan tanah menjadi remah, meratakan campuran unsur liat, pasir,

tanah dan bahan organic pada lapisan olah, serta mematikan bibit yang baru

tumbuh. Dan perlakuan ketiga yaitu garu, dilakukan 3 hari berselang dari

bajak kedua hal ini dilakukan untuk meratakan lahan agar tinggi permukaan

air seragam di pertanaman dan membenamkan bagian- bagian tumbuhan

yang masih tersisa.


1

b. Seleksi Benih

Benih padi Yang digunakan di lokasi magang yaitu benih padi jenis

Ciliung dengan banyak benih yan digunakan aitu 40-45 kg/ha. Prosedur dalam

seleksi benih yaitu benih padi direndam terlebih dahulu dalam larutan air garam

(200 gr garam per liter air) sebelum dilakukan penyemaian. Benih yang sudah

tidak bagus ditandai dengan mengambang di atas rendaman larutan air garam.

Benih yang bagus selanjutnya ditiriskan kemudian dicuci dan direndam selama

24 jam dengan air bersih. Tujuan dari perendaman yaitu untuk memecahkan

dormansi.

c. Persemaian

Lahan yang digunakan untuk penyemaian dibuat bersamaan dengan lahan

yang disiapkan untuk penanaman. Setiap satu hektar luas tanam dibutuhkan

lahan penyemaian dengan luas 500 m2. Lahan persemaian tersebut selanjutnya

dibuat bedengan dengan lebar 1 – 1,25 m sedangkan panjangnya mengikuti

panjang petakan. Benih padi akan di pindahkan setelah menjad bibit dengan

usia 21 hari.
2

d. Pemupukan

Pupuk dibutuhkan oleh tanaman untuk mencukupi kebutuhan nutrisi

pada saat tahap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemupukan

dilakukan sebanyak 2x yaitu pada saat bibit padi berumur 0-15 hari dan

pemupukan kedua dilakukan setelah bibit padi berumur 45 hari.

Pemupukan dengan penerapan pemupukan berimbang dengan jenis pupuk

yang digunakan petani di lokasi magang yaitu :

- urea sebanyak 175 kg/ha

- pupuk ca sebanyak 50 kg/ha dan

- poska/NPK dengan takaran sebanyak 250kg/ha.

e. Penanaman

Penanaman dilakukan setelah persemaian memasuki umur 21 hari.

Persemaian terlebih dahulu digenangi dengan air dengan tujuan untuk

mempermudah pencabutan benih yang telah disemai. Jumlah bibit padi

yang ditanam perlubang sebayak 5 batang helai dengan kedalam lubang

sebesar 5cm. Penanaman dilakukan dengan sistem tanam jajar legowo 3:1

(20 x 20 x 35) dengan menggunakan cara tanam konvensional atau tanam

manual.
2

f. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan merupakan upaya yang dilakukan oleh petani untuk

merawat tanaman padi mulai dari perlindungan tanaman dari gulma dan

hama. Air yang diberikan pada saat pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan

tanaman dengan mengatur ketinggian genangan berkisar antara 2 – 5 cm jika

genangan air melebihi ketinggian tersebut maka akan mengurangi

pembentukan anakan. Sumber pengairan di lahan sawah lokasi magang yaitu

menggunakan irigasi tehnis.

Hama yang menyerang tanaman padi di lokasi magang yaitu hama

penggerek batang, ulat, walang sangit, dan keong emas. Upaya pemeliharaan

tanaman melalui pengendalian hama yaitu dengan penggunaan pestisida

seperti pestisida marathon dengan takaran 3 tutup botol dan pestisida nabati

dengan takaran sebanyak 4 tutup botol.

g. Panen dan Pasca Panen

Tahap awal yang dilakukan pada saat panen yaitu dengan mengambil

ubinan dengan jarak 2,5m x 2,5m atau di dapat luas ubinan 6,25m, kemudian

hasil dari pengambilan ubinan di rontokan hingga terpisah antara gabah dan

jeraminya. Setelah itu, di timbang untuk mengetahui hasil produktivitas lahan

tersebut. Berat ubinan yang dihasilkan dari lahan lokasi magang yaitu

sebesar 5,5kg . Rumus


2

ubinan/ perkiraan produktivitas = hasil luasan ubinan x (1 ha luas ubinan)

disederhanakan menjadi, hasil luasan ubinan sebesar 5,5kg x (10.000m2 :

6,25m2) atau 5,5kg x 1.600 = 8.800kg/ha. Jadi, hasil perkiraan produktivitas

lahan di kelurahan manongkoki (lokasi magang) adalah 8.800kg/ha atau 8,8

ton/ha.

Panen pada lahan sawah di kelurahan manongkoki atay di lokasi

magang sudah menggunakan mesin combain harvester. Keuntungan

menggunakan mesin combain harvester yaitu lebih menghemat waktu.

Setelah panen dengan mesin combain harvester, selanjutnya hasil gabah

yang sudah dipanen kemudian di jemr selama 3 hari sampai kadar airnya

mencapai 14%. Selelah itu, gabah yang sudah dijemur sudah bisa dipabrik

atau diolah menjadi beras.


2

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Dari pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I Magang bidang

dapat disimpulkan bahwa:

1. Penanaman dimulai dari persiapan lahan, Seleksi Benih dan persemaian.

Penanaman dilakukan dengan menerapkan sistem tanam jajar legowo 3:1 (20 x

20 x 35) dengan menggunakan cara tanam konvensional atau tanam manual.

2. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan pemupukan dan penyemprotan.

Pemupukan dilakukan sebanyak 2x yaitu pada saat bibit padi berumur 0-15 hari

dan pemupukan kedua dilakukan setelah bibit padi berumur 45 hari.Upaya

pemeliharaan tanaman melalui pengendalian hama yaitu penyemprotan dengan

pestisida nabati seperti pestisida marathon.

3. Panen dan Pasca Panen, panen dilakukan sudah menggunakan mesin combain

harvester, kemudian setelah panen gabah dikeringkan lalu dipabrik menjadi beras.
2

B. Rekomendasi

1. Jumlah helai bibit padi yang dimasukan perlubangnya sebaiknya

mengikuti anjuran dari pemerintah yaitu hanya 2-3 helai batang saja

2. Penanaman padi pada lahan sebaiknya segara dilakukan secara

modern yaitu dengan menggunakan mesin transplenter atau mesin

tanam padi agar lebih mengefisienkan waktu pengerjaannya.

.
2

DAFTAR PUSTAKA

Andoko,A..2002. Budidaya Padi Secara Organik. Cetakan-I. Penebar Swadaya,


Jakarta.
Atekan. (2009). Estimasi Luas Panen Dan Produksi Pada Sawah Melalui Analisis
Citra Landsat 7 Etm* Pada Lahan Sawah Berbeda Bahan Induk Studi Kasus
Di Kabupaten Ngawi Jawa Timur. Bogor: Ipb Repository
Badan pusat statistik. Kabupaen takalar 2019 . www.bps.go.id
Food And Agriculture Organization. (2018). Rice Market Monitoring Volume Xxi
No. 1. United State: Fao.
instruksi presiden RI (Inpres) No. 3 tahun 2007 tentang Kebijakan Perberasan
Kementerian Pertanian. 2015. Modul Pemberdayaan dalam Upaya Khusus Peningkatan
Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2015.
Panikkai, S., Nuemalina, R., Mulatsih, S dan Purwati, H. 2017. Analisis Ketersediaan
Jagung Nasional Menuju Pencapaian Swasembada dengan Pendekatan
Model Dinamik. Informatika Pertanian. Vol.2(1):41–48
Polikteknik Pembangunan Pertanian. 2021. Panduan Praktik Kerja Lapangan (PKL) I
Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Pertanian dan Penyuluhan Peternakan.
Gowa.
Salmiadi. 2019. Pengolahan tanah padi sawah. Jakarta:kementrian pertanian.
2

LAMPIRAN
2
2
2

SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PKL I (MAGANG BIDANG) PROGRAM DIPLOMA IV

MAHASISWA JURUSAN PERTANIAN DAN JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN GOWA)

Penyelenggaraan kegiatan PKL I (Magang Bidang)

Menerangkan bahwa mahasiswa Polbangtan Gowa di bawah ini :

a. Nama : Sabiqah Amany

b. NIM : 05.01.20.2077

c. Jurusan : Pertanian

Telah melaksanakan kegiatan PKL I (Magang Bidang) Selama 420


jam, Pada tanggal 20 juli 2022 bertempat di Kelurahan Manongkoki, Kecamatan
Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

Takalar, 23 Agustus 2022

Mengetahui,

Pembimbing Ekstern Penyelenggara Kegiatan,

( Abd. Karim Dg. Bundu )


( ……………………………… )
3

BLANKO PENILAIAN

PKL I (MAGANG BIDANG) PROGRAM D-IV MAHASISWA JURUSAN

PERTANIAN DAN JURUSAN PETERNAKAN POLITEKNIK

PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) GOWA

TAHUN 2022

No. UNSUR NILAI BOBOT NILAI TERTIMBANG


(%)

1. Proposal 20

2. Pelaksanaan 40

3. Ujian 20

4. Laporan 20
BERITA 3
PKL I (MAGANG BIDANG) PROGRAM D-IV MAHASISWA JURUSAN
PERTANIAN DAN JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN) GOWA
Pada Hari ini …………. Tanggal …………. Bulan………. Tahun.....................waktu
………………s/d…………..Wita bertempat di.....................Telah diuji :
Nama Mahasiswa : Sabiqah Amany
NIM : 05.01.20.2077
Nama Pembimbing Intern : (1) Ir. Abd. Rahman Arinong, MP
(2) Hartina Beddu, S.ST., M.Si.

Oleh Tim Penguji Ujian PKL I (Magang Bidang) Diploma IV yang namanya tercantum
dibawah ini :
A. Nilai Ujian
1. Nilai tertimbang Pembimbing I (50%) x …….…) = ………..
2. Nilai tertimbang Pembimbing II (50%) x ……….) = ………...
= ………...
B. Hasil Ujian : LULUS/TIDAK LULUS/MENGULANG UJIAN PL I (MAGANG
BIDANG) D-IV)
Pada tanggal …………………
C. Nilai Akhir
1. Nilai Ujian PKL I (Magang Bidang) D-IV 20% = ………….
2. Nilai PKL I (Magang Bidang) D-IV (Pelaksanaan) 40%
a. Nilai tertimbang Pembimbing Internal (20% x ...…) = ………….
b. Nilai tertimbang Pembimbing Eksternal (80% x ….…) = ………….
3. Nilai Usulan Kegiatan (Proposal) 20% = ………….
4. Nilai Laporan PKL I (Magang Bidang) D-IV 20% = ………….
(Huruf Mutu = A/B/C/D)

Gowa,......................................2022
Tim penguji,
LAMPIRAN
1. Ir. Abd. Rahman Arinong, MP (Pembimbing I)
NIP. 19621002 199303 1 001
2. Hartina Beddu, S.ST., M.Si. (Pembimbing II)
NIP. 19790605 200910 2 002
3

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar 1. Penerimaan di posko

Gambar 2. Kerja bakti di sekitaran posko


3

Gambar 3. Mengikuti pertemuan rutin di kantor BPP Polongbangkeng utara

Gambar 4. Foto bersama dengan ibu lurah setelah Laporan d kantor lurah Panrannuangku
3

Gambar 5. Melakukan kerja bakti di kantor BPP Polongbangkeng Utara

Gambar 6. Diskusi terbuka bersama kelompok tani tamalanrea di desa towata


3

Gambar 7. Kerja bakti di kantor BPP Polongbangkeng Utara

Gambar 8. Pengecekan lokasi magang


3

Gambar 9. Mengikuti pertemuan rutin di kantor BPP Polongbangkeng Utara

Gambar 10. Pengambilan ubinan di lokasi magang


3

Gambar 11. Pembersihan hasil padi di lokasi magang

Gambar 12. Pengeringan gabah di lokasi magang


3

Gambar 13. Pengolahan gabah menjadi beras di pabrik lokasi magang

Gambar 14. Pengambilan data dengan metode wawancara kepada pembimbing


eksternal dengan metode wawancara
3

Gambar 15. Pengambilan ubinan di lahan BPP Polongbangkeng Utara

Gambar 16. Pembersihan hasil padi d kantor BPP Polongbangkeng Utara


4

Gambar 17. Pengambilan ubinan di lahan milik pembmbing eksternal

Gambar 18. Panen padi dengan alat combain harvester di lokasi magang
4

Gambar 19. Penimbangan hasil pengambilan ubinan di lokasi magang.

Gambar 20. Mengikuti senam di kantor dinas pertanian dan ketahanan pangan
kabupaten takalar.
4

Gambar 21. Mengunjungi lahan sawah yang melakukan persemaian di desa


kampung beru

Gambar 22. Melakukan pengairan di lahan BPP Polongbangkeng Utara


4

Gambar 23. Mengikuti pertemuan rutin d kantor BPP Polongbangkeng Utara

Gambar 24. Foto bersama dengan Kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan
kabupaten takalar serta panitia PKL 1 Polbangtan Gowa setelah penarikan mahasiswa
PKL 1 di kantor dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupaten takalar.
4

Gambar 25. Foto bersama dengan PPL Kecamatan Polongbangkeng Utara setelah
pelepasan mahasiswa PKL 1 di kantor BPP Polongbangkeng Utara
1
1

Anda mungkin juga menyukai