LAPORAN
MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA
PROGRAM STUDI
PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
JURUSAN PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2022
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas
rahmat,hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan
penyusunan Laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (KKNT MBKM) di Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang,
Kabupaten Subang, Jawa Barat ini tepat pada waktunya.
Penyusunan proposal ini tentu tidak terlaksana dengan baik tanpa adanya
motivasi serta bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Drs. Lukman Effendy,
M.Si selaku dosen pembimbing I, dan Neni Musyarofah, SP., M.Si., selaku dosen
pembimbing II, serta kedua orang tua dan seluruh pihak yang telah memberikan
dukungan dan do’a dalam proses penyusunan proposal ini.
Penyusunan proposal KKNT MBKM ini disusun dengan sebaik-baiknya,
namun masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal MBKM ini, maka
dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak sangat kami
harapkan. Dan tidak lupa harapan kami semua proposal MBKM ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah ilmu pengetahuan untuk
kami.
Latar Belakang
Tujuan Pelaksanaan
Tujuan dilaksanakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka model
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) yaitu :
Dilansir dari laman web Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), potensi
secara bahasa dapat diartikan sebagai kemampuan, kekuatan, kesanggupan, dan
daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan, sedangkan wilayah
dalam hal ini dimaknai sebagai lingkungan daerah (provinsi, kabupaten,
kecamatan, desa). Sehingga definisi dari identifikasi wilayah ialah merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui topografi jenis tanah, vegetasi, tata
guna lahan dan informasi mengenai gambaran umum kondisi desa (kehidupan,
kebiasaan, kecenderungan, kebutuhan aspirasi, potensi dan masalah yang ada
dimasyarakat) yang dilakukan secara partisipatif.
Data yang telah dikumpulkan di rekap dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik/
diagram kemudiandianalisis mengunakan beberapa komponen PRA. Menurut
Nurdin (2019) Beberapa teknik pengambilan data PRA yang terkenal meliputi
peta (potensi) desa, kalender musim, transek, diagram Venn, bagan
kecenderungan, peta mobilitas, bagan alur, kalender harian.
1. Perumusan keadaan
Keadaan dirumuskan dari hasil pengumpulan, pengolahan dan analisis
data pada masing-masing tingkat administrasi pemerintahan, mulai dari
nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
2. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan dilakukan dengan merumuskan perubahan keadaan yang
akan dicapai dalam kurun waktu satu tahun berkaitan dengan Perilaku dan
Non Perilaku Pelaku Utama dan Pelaku Usaha dalam usaha tani, sistem
penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, dan upaya untuk menciptakan
Lingkungan Usaha Tani yang kondusif untuk mendukung pencapaian sasaran
program komoditas pertanian strategis nasional dan Komoditas Unggulan
lainnya di wilayah masing-masing. Prinsip yang digunakan dalam
merumuskan tujuan meliputi kriteria SMART (Specific, Measurable,
Actionary, Realistic, Time Frame) dan aspek ABCD (Audience, Behaviour,
Condition, Degree)
3. Penetapan masalah
Penetapan masalah dilakukan dengan mengidentifikasi dan merumuskan
faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau yang
menyebabkan terjadinya perbedaan antara kondisi saat ini (faktual) dengan
kondisi yang akan dicapai. Terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan
pemeringkatan masalah, sesuai dengan prioritas pembangunan pertanian di
suatu wilayah.
4. Penetapan Rencana Kegiatan
Penetapan rencana kegiatan dilakukan dengan merumuskan cara mencapai
tujuan yang menggambarkan bagaimana tujuan bisa dicapai. Rencana kegiatan
ini disajikan dalam matriks rencana kegiatan penyuluhan dan matriks
kemudahan pelayanan dan pengaturan. Mengingat makna programa
Penyuluhan Pertanian di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota
merupakan program penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, maka matriks
kemudahan pelayanan dan pengaturan hanya dibuat di kecamatan/desa.
Penelusuran Alur Sejarah. Teknik penelusuran alur sejarah adalah teknik PRA
yg digergunakan untuk mengungkap kembali sejarah masyarakat disuatu wilayah
(desa) berdasarkan penuturan masyarakat setempat disusun secara berurutan
menurut waktu kejadianya.
Kalender Harian . Kalender harian adalah gambaran tentang akitvitas harian dari
petani dan keluarga tani. Dibuat dengan selekap mungkin dengan memuat seluruh
jenis aktivitas, dan urutan waktu yang dilaksanakan secara harian. Kalender ini
dibuat dengan diagram lingkaran.
Informasi Modal. Informasi modal tidak kalah penting artinya bagi petani.
Ketersediaan informasi modal dapat membantu petani dalam mempermudah dan
memperlancar proses peningkatan modal usahataninya. Peningkatan modal
usahatani akan berdampak meningkatnya kinerja usahatani dan akhirnya akan
meningkatkan pendapatan usahatani juga. Semakin sering petani mampu
memperoleh/mengakses informasi modal maka semakin besar pula kemungkinan
petani untuk meningkatkan modal usahataninya. Menurut Ashari (2009)
permodalan masih menjadi salah satu permasalahan pokok dalam pembangunan
pertanian. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, selama kurun waktu
empat dekade terakhir pemerintah telah meluncurkan beberapa kredit
program/bantuan modal untuk petani dan pelaku usaha pertanian di perdesaan.
Diantara program yang sangat popular dapat berupa bantuan langsung (BLT,
BLM), bantuan bergulir (BPLM, PMUK), penguatan modal (DPM LUEP,
PUAP), subsidi bunga (kredit, Bimas, KUT, KKP), maupun yang sudah
mendekati komersial (SP3, P4K, dan KUR).
KUR
Kredit Usaha Rakyat atau KUR adalah pinjaman modal kerja yang diberikan
kepada individu/badan usaha/kelompok yang dinilai memiliki usaha produktif dan
layak. Namun lebih khususnya lagi, kredit ini diberikan kepada mereka yang
berhak karena dianggap tidak memiliki agunan atau jaminan tambahan untuk
mengajukan pinjaman secara konvensional. Pada dasarnya, kredit bantuan
pemerintah ini berbeda dengan pinjaman usaha lainnya sebagaimana suku bunga
KUR nya yang sangat rendah. Pada tahun 2015, suku bunga yang dikenakan
sebesar 12 persen per tahun dan kini pada tahun 2019 turun di angka 7 persen per
tahun.
Setiap orang dapat mengajukan permohonan KUR baik secara langsung maupun
tidak langsung. Untuk pengajuan KUR secara langsung, maka bisa mendatangi
pihak penyalur KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank
Pelaksana, bisa melalui Bank BNI, Bank Mandiri ataupun Bank BRI yang
diperuntukkan dalam usaha tani padi dan alat mesin pertanian (alsintan).
Ketika akan mengajukan KUR, setiap pemilik usaha wajib memenuhi seluruh
syarat dan ketentuan yang berlaku. Salah satunya adalah pemilik usaha paling
tidak sudah membuka usahanya minimal 6 bulan dan memastikan usahanya juga
berjalan secara terus menerus alias tidak sekalipun berhenti di tengah-tengah
Setelah memenuhi syarat utama tersebut, barulah sang pemilik usaha bisa
mengajukan permohonan KUR dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Secara umum proses pencairan membutuhkan waktu 7-14 hari kerja sejak survey
dilakukan oleh pihak BRI (Yulia Tri S, 2019).
Penyuluhan Pertanian
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku
usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
daam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usah,
pendapatan, dan kesejahteraanya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup (Permentan Nomor 47, 2016).
Kegiatan penyuluhan pertanian harus ditunjang dengan beberapa unsur yang dapat
membantu berjalannya proses penyuluhan. Unsur tersebut antara lain materi
penyuluhan pertanian, media penyuluhan pertanian, dan metode penyuluhan
pertanian.
a. Judul ditulis dengan menggunakan kalimat singkat dan mudah dipahami yang
menggambarkan inti dari materi;
b. Bagian awal bagian yang berisi ringkasan latar belakang akan kebutuhan
sasaran terhadap materi tersebut;
c. Bagian utama bagian yang berisi ringkasan gambaran isi materi “siapa, apa,
mengapa, kapan, dimana, bagaimana” menerapkan atau melaksanakan isi
materi tersebut;
d. Bagian akhir bagian yang berisi ringkasan implikasi materi tersebut.
Keadaan lokasi. Merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
diketahui sebelum penyuluh melakukan kegiatan penyuluhan. Keadaan lokasi ini
erat kaitannya dengan musim,topografi wilayah, sistem pengairan, jenis tanah dan
keadaan usaha tani suatu daerah. Karena tentunya tiap-tiap daerah memiliki
keadaan lokasi yang berbeda-beda.
1. Recency
Hukum ini menunjukan bahwa sesuatu yang dipelajari atau diterima pada
saat terakhir adalah yang paling banyak diingat peserta, maka berkaitan
dengan materi perlu adanya ringkasan / kata kuncidan memberikan review
di awal sesi di hari / waktu lain.
2. Appropriatenes (kesesuaian)
Prinsip ini menunjukan perlunya materi-materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta, termasuk materi-materi baru harus ada keterkaiatnya
dengan materi /pengalaman peserta didik
3. Motivation
Prinsip ini peserta hendaknya memiliki rasa keinginan yang dalam, jika
fasilitator tidak menggunakan prinsip ini dan mengabaikan untuk membuat
materi yang relevan, maka akan secara pasti akan kehilangan motivasi
4. Primacy (menarik perhatian di awal sesi)
Hal-hal yang pertama bagi peserta didik biasanya dipelajari dengan baik,
demikian juga dengan kesan pertama atau serangkaian informasi yang
diperoleh dari pelatih betul-betul sangat penting.
5. Two Way Communication
Two Way Communication (komunikasi dua arah), prinsip ini
menghendaki proses belajar yang timbal balik, sehingga pembelajaran
bukan otoritas fasilitator.
6. Feedback
Prinsip ini menghendaki fasilitator perlu mengetahui bahwa peserta
mengikuti dan tetap menaruh perhatian pada apa yang disampaikan, dan
juga sebaliknya peserta juga membutuhkan umpan balik sesuai dengan
penampilan / kenerja mereka
7. Active Learning
Prinsip ini menghedndaki peserta akan giat belajar jika mereka secara aktif
terlibat dalm proses pelatihan, sebagaimana kata John Dewy Learning by
doing
8. Muliple–Sense Learning
Prinsip ini mengatakan bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika
partisipan menggunakan lebih dari kelima indranya.
9. Exercise
Prinsip ini menghendaki perlunya di ualng-ulang dalam pelatihan.
1. Kelompok Tani
Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Poktan adalah kumpulan
petani/peternak/pekebun yang dibentuk oleh para petani atas dasar kesamaan
kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya,
kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan
mengembangkan usaha anggota
2. Gabungan Kelompok Tani
Gabungan Kelompok Tani yang selanjutnya disebut Gapoktan adalah
kumpulan beberapa Kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi usaha.
3. Asosiasi Komoditas Pertanian
Asosiasi Komoditas Pertanian adalah kumpulan dari petani, Kelompok Tani,
dan/atau Gabungan Kelompok Tani yang mengusahakan komoditas sejenis
untuk memperjuangkan kepentingan petani.
4. Dewan Komoditas Pertanian Nasional
Dewan Komoditas Pertanian Nasional adalah suatu lembaga yang
beranggotakan Asosiasi Komoditas Pertanian untuk memperjuangkan
kepentingan petani.
1. Kegiatan evaluasi harus merupakan bagian integral yang tak terpisahkan dari
kegiatan perencanaan program. Artinya bahwa tujuan evaluasi harus selaras
dengan tujuan yang ingin dicapai yang telah dinyatakan dalam perencanaan
programnya.
2. Setiap evaluasi harus memenuhi persyaratan, obyektif, menggunakan
pedoman tertentu yang telah dibakukan, dan menggunakan metoda
pengumpulan data yang tepat dan teliti.
3. Setiap evaluasi harus mengguakan alat ukur yang berbeda untuk mengukur
tujuan evaluasi yang berbeda pula.
4. Evaluasi harus dinyatakan dalam bentuk data kuantitatif dan kualitatif. Agar
dengan jelas dapat diketahui tingkat pencapaian tujuan serta tingkat
penyimpangan pelaksanaannya dan agar dapat diketahui faktor-faktor penentu
keberhasilan, penyebab kegagalan, dan faktor penunjang serta penghambat
keberhasilan tujuan program yang direncanakan.
5. Evaluasi harus efektif dan efisien, artinya evaluasi harus menghasilkan
temuan-temuan yang dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas
(tercapainya tujuan) program. Dan evaluasi harus mempertimbangkan
ketersediaan sumber daya-nya sehingga tidak terjebak pada kegiatan-kegiatan
yang terlalu rinci, tetapi tidak banyak manfaatnya bagi tercapainya tujuan,
melainkan harus dipusatkan pada kegiatan-kegiatan yang strategis (memiliki
dampak yang luas dan besar bagi tercapainya tujuan program).
Bagian-bagian proram dan rencana kerja yang dapat dievaluasi (Van Den ban
dan Hawkins, 1999) adalah:
METODE PELAKSANAAN
Sasaran Kegiatan
Dalam hal ini Sasaran kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (KKNT MBKM)
Materi Pelaksanaan
Kuliah Kerja Nyata Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka (KKNT
MBKM) dilaksanakan meliputi beberapa rincian materi sebagai berikut:
No Tujuan Kegiatan Rincian Kegiatan Output Kegiatan
1 Mampu melakukan - Melakukan - Hasil kerja berupa
kegiatan identifikasi pertemuan/wawancara hasil analisis SWOT
potensi wilayah, dengan tokoh tentang data potensi
permasalahan dan masyarakat, aparat desa, wilayah, dan
merumuskan KTNA, penyuluh, ketua merumuskan
rekomendasi dan kelompok tani untuk rekomendasi/ strategi
membuat peta potensi mengidentifikasi potensi pemecahan masalah
wilayah desa wilayah , dan - Daftar hadir
menggunakan permasalahan - Foto kegiatan (open
program GIS menggunakan metode camera)
SWOT
- Merumuskan hasil - Gambar peta potensi
identifikasi sebagai wilayah desa dengan
rekomendasi untuk mengimplementasika
membantu pemecahan n program GIS
masalah.
- Menentukan titik
ordinat di lokasi (desa)
2 Mampu menyusun - Melakukan koordinasi - Hasil kerja berupa
programa penyuluhan untuk membentuk tim laporan penyusunan
pertanian tingkat desa PRA/RRA Programa
- Menyiapkan instrumen Penyuluhan Pertanian
PRA /RRA dan atau tingkat desa
impact point (Permentan 47 tahun
- Mengumpulan data 2016)
primer dan sekunder - Daftar hadir
sesuai dengan data yang - Foto kegiatan(open
dibutuhkan untuk camera)
penyusunan programa.
- Mengkaji/menganalisis
hasil pengumpulan data
1). Sawah
- Teknis -
- ½ Teknis 60
- Pedesaan 169
- Tadah Hujan -
Jumlah 1) 229
2). Darat
- Perumahan & Pekarangan 130
- Ladang -
- Pengangonan -
- Hutan Rakyat -
- Hutan asli -
- Hutan Lindung -
- Hutan Konservasi -
- Perkebunan Rakyat 66
- Perkebunan Negara/PTP -
- Kolam 3.5
- Danau/situ/rawa -
- Lain-lain 21
Jumlah 2) 220
JUMLAH (1 + 2) 449
Analisis SWOT
Dalam analisis SWOT terdapat matriks SWOT yang merupakan alat yang
dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis sebuah perusahaan atau usaha.
Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Hasil identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal di Desa Cibuluh
berdasarkan programa dan keadaan lapangan tertuang dalam matriks SWOT
dibawah ini :
Rekomendasi Strategi
A. Susunan panitia
Langkah pertama dalam penyusunan programa penyuluhan Desa adalah
pembuatan tim penyusun programa penyuluhan pertanian Desa.
Penyusunan tim ini sudah dilaksanakan oleh penyuluh sebelum kegiatan
PKL dilaksanakan. Adapun susunan kepanitiannya adalah sebagai berikut:
Ketua : Penyuluh Desa
Sekretaris : Penyuluh Pertanian yang bertugas di Desa/kelurahan.
Anggota : 1) Kepala Urusan Pembangunan Desa/Kelurahan;
2)Perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha di Desa/kelurahan.
B. Perumusan Keadaan
Dari identifikasi yang sudah dituangkan ke dalam programa
kecamatan dibuatlah Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) yang
berisi mengenai Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah disesuaikan dengan
kegiatan dinas lingkup pertanian yang akan dialokasikan ke desa. RDK
dan RDKK yang sudah dibuat tersebut dijadikan acuan dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa
hingga kabupaten yang disandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Subang.
Tahapan penyusunan program penyuluhan pertanian sudah
dilakukan mulai dari identifikasi permasalahan dan strategi pemecahan
masalah yang melibatkan pelaku utama dan pelaku usaha. Selanjutnya
pembuatan RDK dan RDKK yang menjadi masalah. RDK dan RDKK
yang mencakup kegiatan, kebutuhan sarana dan prasarana seharusnya
dibuat oleh kelompok tani karena yang akan melaksanakan kegiatan
selama satu tahun ke depan kelompok tani tersebut. Pada prosedur
penyusunan program penyuluhan pertanian secara umum yaitu petani
membuat pengajuan untuk mendapatkan bantuan sesuai dengan masalah
yang berkembang dimasyarakat ataupun sesuai dengan masalah-masalah
yang tercantum di programa desa/kecamatan. Pengajuan yang diajukan
oleh petani tersebut diketahui oleh unit instansi terkait yaitu BPP dan
UPTD setempat.
Penyusunan programa tingkat Desa Cibuluh, yang dilaksanakan
yaitu penulis berkordinasi dengan penyuluh pertanian wilayah binaan Desa
Cibuluh dan Ketua Gapoktan untuk penyusunan programa tingkat desa.
Penulis dan penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Cibuluh
menggunakan PRA untuk mengidentifikasi, menjaring kebutuhan nyata
keadaan dan permasalahan wilayah Desa Cibuluh. Hasil dari PRA yang
didapat kemudian didiskusikan dengan penyuluh dan Gapoktan mengenai
penetapan masalah dan tujuan. Penyusunan program tingkat desa ini
bersama penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Cibuluh, agar sesuai
dengan data yang didapat. Programa tingkat desa dikordinasikan dengan
penyuluh pertanian dan Ketua Gapoktan untuk diverifikasi. Berdasarkan
hasil identifikasi potensi dan masalah, maka dilakukan analisis prioritas
masalah menggunakan metode impact point, sebagai berikut: Berdasarkan
rumusan keadaan menghasilkan informasi (kualitatif dan kuantitatif)
sebagai berikut:
Pada Tabel diatas diketahui bahwa jumlah laki-laki di Desa Cibuluh lebih
banyak dari pada perempuan. Dengan jumlah laki-laki 2.581 jiwa sedangkan
untuk jumlah perempuan 2.827 jiwa, selisih keduanya adalah 246 jiwa.
BUAT DIAGRAM
Berdasarkan data pada table diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk
laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan, hal ini
dapat menjadi potensi terhadap ketersediaan tenaga kerja bidang pertanian.
Jumlah penduduk Desa Cibuluh secara rinci menurut kelompok umur dan jenis
kelamin terdapat pada Tabel 6 berikut :
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif (30 –
60 tahun) cukup tinggi dibandingkan umur 40-49 tahun, sehingga dapat
mendukung produktifitas kinerja penduduk dalam menjalankan usahanya. Dalam
bidang pertanian, faktor usia mempunyai peranan penting, khususnya dalam
pengelompokkan sasaran kegiatan penyuluhan, yaitu wanita tani dan petani
dewasa. Untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian, maka perlu diketahui
jadwal keseharian dari setiap keluarga petani, sehingga dapat diketahui waktu
yang efektif untuk melakukan penyuluhan. Berdasarkan mata pencaharian,
penduduk Desa Cibuluh terbagai dalam beberapa profesi. Sebagaimana tersaji
pada table di bawah ini :
Berdasarkan data yang tertera pada di atas mata pencaharian penduduk Desa
Cibuluh menunjukan bahwa rata-rata penduduknya bermata pencaharian sebagai
petani, peternak, dan buruh tani. Dimana dari jumlah pekerjaaan 2.143 jiwa
dengan tingkatan paling tinggi yaitu 603 jiwa yang berprofesi sebagai petani serta
205 jiwa berprofesi sebagai buruh tani.
Tingkat pendidikan di Desa Cibuluh sangat beragam, dari mulai tidak tamat
SD sampai tamat D3 keatas, adapun tingkatan pendidikan disajikan dalam table di
bawah ini.
N Kelas Kemampuan
Nama Gapoktan/Poktan
o Pemula Lanjut Madya Utama
1 Sumber Rahayu
2 Mawar
3 Parung Jaya
4 Putra Binangkit
5 Bantar Waru
6 Kabuyutan
7 Lembah Barokah
8 Rancagegawe
9 Saung Mulan
10 Ranca Mekar
JUMLAH
Diagram Venn
Pasar
KUD
PKK
BPD
Karang Taruna
MASYARAKAT
PENGGILINGAN PADI
Pos Kesehatan
POKTAN/GAPOKTAN
PPL
MITRA TANI
Peta Transek
Kawasan Hutan Ladang / tegalan / kebun/sawah
Pengguna
an Lahan 750 m dpl 600 m dpl 500 m dpl
Vegetasi Hutan Pemukiman Pemukiman
campuran Padi Padi
kayu Pohon Sayuran
Sayuran Albasiah Singkong
Pisang Sayuran Pisang
Cengkeh Pisang Kelapa
Padi Kelapa Aren
Aren Aren Ternak sapi &
Sapi & Manggis domba
Kambing Alpukat
Manggis Sapi & domba
Pemanfaat Pangan/ Pangan / Pangan/
an konsumsi konsumsi konsumsi
Tabungan Tabungan Tabungan
Pendapatan Pendapatan Pendapatan
Pemukiman Pemukiman Pemukiman
Masalah Penguasaan PenguasaanTe Penguasaan
Teknis knis Teknis
Penyediaan Penyediaan Penyediaan
Saprtoan saprotan saprotan
Modal Produksi Produksi
Pasar rendah rendah
Modal Modal
Pasar Pasar
SEKOLAH
BRI BPP
MASYARAKA
PUSKES
LAHAN T
MAS
TANI
POSY
BALE
ANDU
PASAR DESA
1. Sejak tahun 1928 resmilah penghapusan dua kelurahan menjadi satu wilayah
pemerintahan dengan pimpinan pertama yaitu Bapak Nurhawan.
2. Dari dua kelurahan dijadikan satu wilayah kelurahan yang diberi nama “Desa
Cibuluh”.
Tempat kerja desa itu belum merupakan bangunan kantor khusus, melainkan
suatu bentuk bangunan yang didirikan masyarakat sekampung Cibuluh yang pada
waktu itu disebut “Balandongan”. Baru pada periode kedua bisa dibentuk suatu
bangunan atau gedung hasil gotong royong masyarakat desa Cibuluh bertempat di
Kampung Bolang, yang disebut Balai Desa dan sampai sekarang disebut “Kantor
Pemerintahan Desa Cibuluh”.
Akses informasi yang telah diterima oleh kelembagaan petani pada saat ini
masih terbilang baik dalam hal penerimaannya, Kelembagaan petani menerima
akses dan informasi yang didapatkan melalui komunikasi dengan penyuluh
pertanian yang bertugas di wilayah desa bersangkutan, penyuluh THL BPPD,
serta rekan kerja untuk berbisnis. Kelompok sering berkordinasi untuk
mendapatkan akses yang berkaitan tentang informasi, baik berupa inovasi dan
teknologi, program kerja baik pusat atau daerah, hal tersebut disampaikan pada
saat kegiatan penyuluhan berlangsung. Sama halnya dengan penerimaan informasi
teknologi, seperti panen dan pasca panen padi, pegadaan sarana produksi untuk
menunjang usaha kelompok, serta program P2L pada saat penyuluhan atau
pertemuan kelompok. Dan juga dengan era pertanian 4.0 pastinya Sebagian petani
bisa mengakses informasi teknologi lewat media sosial seperti youtube, instagram
dan facebook. Sehingga alur akses informasi teknologi petani di Desa Cibuluh
bisa lebih luas di gapai.
Permodalan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pelaku usaha
tani, ketersediaan informasi modal dapat membantu petani dalam mempermudah
dan memperlancar proses peningkatan modal usahataninya. Peningkatan modal
usahatani akan memberi dampak terhadap peningkatan kinerja usahatani hingga
akan meningkatkan pendapatan usahataninya. Kelompok memperoleh modal yang
berasal dari uang pribadi dan Sebagian dari KUR.
Kemudian untuk askes permodalan melalui KUR sedikit lebih mudah dan
dapat membangun peluang kerja bagi orang lain. Namun, baiknya permodalan
harus bisa memanfaatkan kelembagaan petani yaitu dengan menumbuhkan
koperasi dan memperbaiki administrasinya. Karena lambat laun koperasi dapat
memberikan keuntungan lebih bagi petani dan tidak kalah dalam membangun
peluang kerja bagi orang lain.
Ketua KWT
Yati Daryati
Sekertaris Bendahara
Sasaran Kegiatan
Instrumen Evaluasi
Alat ukur berupa kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang telah
terdapat jawaban dan skala pengukuran (score) di dalamnya yaitu 1-4 sehingga
petani atau responden cukup memilih salah satu jawaban yang di anggap
merupakan jawaban yang paling tepat menurut responden. Berikut ini adalah
Variabel, indikator, parameter, dan skala pengukuran dalam kegiatan evaluasi ini
penyuluhan pertanian mengenai budidaya tanaman padi dapat diihat pada table di
bawah ini :
TABELLLL
Teknis Analisis
Data Analisis data yang digunakan dalam evaluasi penyuluhan ini yaitu
analisis deskriptif dengan menggunakan analisis data kuantitatif untuk data
kualitatif. Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2009).
Banyak kelas = 3
C. Susunan panitia
Langkah pertama dalam penyusunan programa penyuluhan Desa adalah
pembuatan tim penyusun programa penyuluhan pertanian Desa.
Penyusunan tim ini sudah dilaksanakan oleh penyuluh sebelum kegiatan
PKL dilaksanakan. Adapun susunan kepanitiannya adalah sebagai berikut:
Ketua : Penyuluh Desa
Sekretaris : Penyuluh Pertanian yang bertugas di Desa/kelurahan.
Anggota : 1) Kepala Urusan Pembangunan Desa/Kelurahan;
2) Perwakilan kelembagaan Pelaku Utama dan Pelaku
Usaha di Desa/kelurahan.
D. Perumusan Keadaan
Dari identifikasi yang sudah dituangkan ke dalam programa
kecamatan dibuatlah Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP) yang
berisi mengenai Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang sudah disesuaikan dengan
kegiatan dinas lingkup pertanian yang akan dialokasikan ke desa. RDK
dan RDKK yang sudah dibuat tersebut dijadikan acuan dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa
hingga kabupaten yang disandingkan dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten Subang.
Tahapan penyusunan program penyuluhan pertanian sudah
dilakukan mulai dari identifikasi permasalahan dan strategi pemecahan
masalah yang melibatkan pelaku utama dan pelaku usaha. Selanjutnya
pembuatan RDK dan RDKK yang menjadi masalah. RDK dan RDKK
yang mencakup kegiatan, kebutuhan sarana dan prasarana seharusnya
dibuat oleh kelompok tani karena yang akan melaksanakan kegiatan
selama satu tahun ke depan kelompok tani tersebut. Akan tetapi, di Desa
Cibuluh anggota kelompok taninya tidak terlalu aktif sehingga yang
menyusun yaitu pengurus saja. Pada prosedur penyusunan program
penyuluhan pertanian secara umum yaitu petani membuat pengajuan untuk
mendapatkan bantuan sesuai dengan masalah yang berkembang
dimasyarakat ataupun sesuai dengan masalah-masalah yang tercantum di
programa desa/kecamatan. Pengajuan yang diajukan oleh petani tersebut
diketahui oleh unit instansi terkait yaitu BPP dan UPTD.
Penyusunan programa tingkat Desa Cibuluh, yang dilaksanakan
yaitu penulis berkordinasi dengan penyuluh pertanian wilayah binaan Desa
Cibuluh dan Ketua Gapoktan untuk penyusunan programa tingkat desa.
Penulis dan penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Cibuluh
menggunakan PRA untuk mengidentifikasi, menjaring kebutuhan nyata
keadaan dan permasalahan wilayah Desa Cibuluh. Hasil dari PRA yang
didapat kemudian didiskusikan dengan penyuluh dan Gapoktan mengenai
penetapan masalah dan tujuan. Penyusunan program tingkat desa ini
bersama penyuluh pertanian wilayah binaan Desa Cibuluh, agar sesuai
dengan data yang didapat. Programa tingkat desa dikordinasikan dengan
penyuluh pertanian dan Ketua Gapoktan untuk diverifikasi. Berdasarkan
hasil identifikasi potensi dan masalah, maka dilakukan analisis prioritas
masalah menggunakan metode impact point, sebagai berikut: Berdasarkan
rumusan keadaan menghasilkan informasi (kualitatif dan kuantitatif)
sebagai berikut:
BELOMMMMMM
b) Kalender Musim
MINTA KE PENYULUH
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN