Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN MAGANG MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA II

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN PRODUKTIVITAS

PAJALEGONG (PADI, JAGUNG, KEDELAI, SORGUM DAN SINGKONG)

KECAMATAN EREMERASA, KABUPATEN BANTAENG

OLEH:

A. AINUN FATIMAH

05.01.20.2010

JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2023
LAPORAN MAGANG

MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA II

PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN PRODUKTIVITAS

PAJALEGONG (PADI, JAGUNG, KEDELAI, SORGUM DAN SINGKONG)

KECAMATAN EREMERASA, KABUPATEN BANTAENG

OLEH:

A. AINUN FATIMAH

05.01.20.2010

JURUSAN PERTANIAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Program Strategis Kementerian Pertanian

Data Produktivitas PAJALEGONG (Padi, Jagung,

Kedelai, Sorgum dan Singkong Desa Mappilawing,

Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng

Nama : A. Ainun Fatimah

Nim : 05.01.20.2010

Program Studi : DIV Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan

Jurusan : Pertanian

Menyetujui:
Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Mufidah Muis, S.P.,M.Si Ir. Sri Endang Sukarsih, MP


NIP. 19780114 200212 2 001 NIP. 19610414 199103 2 002

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pertanian

Dr. Ramli, SP., MP


NIP. 19741010 200604 1 038
iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas rahmat dan karunia-Nya dapat menyelesaikan Laporan MBKM ll

Program Strategis Kementerian Pertanian Produktivitas PAJALEGONG

Desa Mappilawing, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng..

Laporan ini, disusun sebagai bahan bentuk pertanggung jawaban kegiatan

Magang pada semester 6. Laporan yang berisi tentang data produksi yang

ada dikawasan tempat magang.

Laporan dari kegiatan magang ini, dapat terselesaikan berkat

dukungan orang tua dan pembimbing internal Dr. Mufidah Muis, S.P.,M.Si

selaku pembimbing I, Ir. Sri Endang Sukarsih, MP selaku pembimbing Il.

Sehubungan dengan hal itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Detia Tri Yunandar, S.P., M.Si selaku Direktur Politeknik

Pembangunan Pertanian Gowa;

2. Dr. Ramli, S.P., MP selaku Ketua Jurusan Pertanian;

3. Mardiati S.TP selaku Pembimbing Eksternal;

4. Sabar S.Pd beserta keluarga selaku Induk Semang Kelompok 7;

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka diharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca.

Eremerasa, 14 Juni 2023

Penulis
v

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Magang MBKM 3
C. Manfaat Magang MBKM 3

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

III. METODE PELAKSANAAN


A. Tempat dan Waktu 6
B. Metode Pelaksanaan Magang 6

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Data Produktivitas 8
B. Permasalahan dan Pemecahan Masalah 11

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 14
B. Saran 14

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. IPW (Identifikasi Potensi Wilayah) 19

2. Melihat Perkembangan dan Pertumbuhan Jagung 19

3. Pemanenan Jagung 19
vii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Data Produktivitas Tanaman 9


viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan 17

2. Blanko Isian Data Produktivitas Tanaman Pangan 18

3. Dokumentasi 19

4. Jurnal Kegiatan Harian 20


1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) ll

menjadi salah satu kegiatan yang disinergikan dari Program

Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Republik Indonesia yang dapat mengasah kemampuan mahasiswa

DIV tingkat lll sesuai bakat dan minat, hal tersebut diwujudkan

dengan cara mahasiswa terjun langsung ke dunia kerja sebagai

persiapan karier masa depan mahasiswa Polbangtan Gowa. (Buku

Petunjuk Teknis MBKM, 2023).

Polbangtan Gowa sebagai salah satu perguruan tinggi di

lingkungan Kementerian Pertanian yang menerapkan MBKM.

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu praktek kerja atau

sistem Magang. Program ini bertujuan agar mahasiswa memiliki

pengalaman belajar diluar (lapangan).

Melalui program MBKM yang dirancang dan

diimplementasikan dengan baik, maka hardskills dan softskills

mahasiswa akan terbentuk dengan baik dalam membudidayakan

PAJALEGONG (Padi, Jagung, Kedelai, Sorgum dan Singkong).

Terkait data produktivitas tanaman jagung didukung oleh SDA dan

SDM yang dimiliki. (Buku Petunjuk Teknis MBKM, 2023).


2

Produktivitas pertanian adalah hasil persatuan atau satu

lahan yang panen dari seluruh luas lahan yang dipanen.

Sedangkan produksi dalam pertanian adalah hasil dari keseluruhan

atau jumlah total lahan pertanian yang dipanen. Pengetahuan

mahasiswa dapat ditingkatkan melalui data produksi khususnya

komoditi unggulan yang ada yaitu tanaman jagung.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman

pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Jagung

merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia

dan hewan. Kebutuhan akan konsumsi jagung di Indonesia terus

meningkat. Hal ini didasarkan pada makin meningkatnya tingkat

konsumsi perkapita per tahun dan semakin meningkatnya jumlah

penduduk Indonesia.

Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dihadapkan

pada berbagai kendala dan masalah. Kekeringan dan banjir yang

tidak jarang mengancam produksi dibeberapa daerah, penurunan

produktivitas lahan pada sebagian area pertanaman, hama dan

penyakit tanaman yang terus berkembang, dan tingkat kehilangan

hasil pada saat dan setelah panen yang masih tinggi merupakan

masalah yang perlu dipecahkan.


3

B. Tujuan Magang

Tujuan Magang Merdeka Belajar Kampus-Merdeka (MBKM)

II di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat produktivitas tanaman jagung

2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mahasiswa dalam

menyelesaiakan permasalahan yang ada pada tingkat produktivitas

tanaman jagung

C. Manfaat Magang

Manfaat dari Magang Merdeka Belajar Kampus-Merdeka

(MBKM) II di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng,

sebagai berikut:

1. Menambah pengalaman mahasiswa karena belajar di lingkup luar

kelas (lapangan).

2. Mahasiswa mendapatkan pemahaman dalam menganalisis

permasalahan dan solusi terbaik yang mempengaruhi produktivitas

tanaman jagung.
4

II. RUANG LINGKUP KEGIATAN

A. Aspek Teori

Produksi pertanian adalah kegiatan dasar untuk menjamin

kelangsungan hidup dan perkembangan umat manusia. Efisiensi

produksi pertanian tidak hanya penting bagi tingkat perkembangan

dan kualitas produksi pertanian, tetapi untuk mengembangkan

pertanian modern, mencapai pembangunan pertanian

berkelanjutan dan peningkatan daya saing pertanian dalam

komunitas internasional (Tao, 2019).

Peningkatan produktivitas merupakan sebuah langkah untuk

menciptakan pemenuhan berdasarkan peningkatan pemenuhan

kebutuhan dalam satu waktu. Padi, Jagung, Kedelai Sorgum dan

Singkong (PAJALEGONG) merupakan komoditas yang sangat

diperlukan saat ini sehingga sesuai program pemerintah dibutuhkan

peningkatan produktivitas dalam pemenuhanan kebutuhan

masyarakat sangat diperlukan peningkatan produktivitas pertanian

pada komoditas ini (Parjimo dan Agus, 2007).

Melalui tingkat data produktivitas, tanaman yang diangkat

untuk dijadikan bahan analisis yaitu tanaman jagung. Jagung (Zea

mays. L) merupakan tanaman rumput-rumputan dan berbiji tunggal


5

dengan berbatang kasar dan tingginya sekita 0,6-3 meter.

Tanaman jagung bagian dari tanaman musiman dengan umur ± 3

bulan. (Nuridayanti, 2011)

Kemudian, berdasarkan IPW yang dilakukan Kecamatan

Eremerasa merupakan suatu kawasan dengan memiliki jumlah 9

desa didalamnya yang wilayahnya berada di kabupaten Bantaeng,

Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah penduduknya mencapai

73.03.03 jiwa. Kecamatan Eremerasa merupakan salah satu

Kecamatan yang berada di bagian utara dengan luas wilayah

sekitar 390,97 km dengan topografi daratan relatif datar dan

sebagian gelombang berketinggian 50-100 Mpl.

Keadaan tekstur tanah lempung berpasir sedangkan jenis

tanahnya adalah gromosol dengan suhu pada siang hari adalah 30

ºC–32ºC dan pada malam hari 25–28 ºC. Sedangkan keadaan iklim

di Kacamatan Eremerasa yaitu tipe iklim C yang berarti suatu

daerah agak basah, dengan kondisi musim yang saling berganti

antara musim hujan dan kemarau. (BPS Bantaeng, 2022)

B. Aspek Teknis

Peningkatan produksi sangat berpengaruh, untuk itu perlu

dilakukan antisipasi terhadap faktor-faktor yang dapat

menyebabkan penurunan hasil (kendala produksi) agar tingkat

produksi dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Salah satu


6

kendala utama yang tidak jarang dapat merugikan dan manurunkan

hasil produksi tanaman jagung adalah varietas yang bermutu,

pengendalian hama dan penyakit, modal, teknologi pertanian yang

masih kurang canggih, persoalan pupuk dan pemasaran. (Parjimo

dan Agus, 2007).

III. METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu

Kegiatan magang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

(MBKM) ll ini berlokasikan di Kecamatan Eremerasa, Kabupaten

Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan yang dimulai pada tanggal 10

april-10 juli 2023 yang dilaksanakan dalam kurung waktu selama 3

bulan.

Penentuan lokasi tersebut mempertimbangkan bahwa Desa

tersebut memiliki lahan pertanian yang cukup luas yaitu lahan untuk

mempertahankan tanaman jagung, dijadikan sebagai tempat untuk

mempelajari pola pertanian yang dilakukan oleh petani yang ada di

desa tersebut.

B. Metode Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka

(MBKM) terdapat beberapa metode dalam pelaksanaannya, yaitu;

1. Metode Wawancara
7

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan

cara bertanya langsung kepada pembimbing External untuk

memberikan informasi sesuai dengan topik yang telah dibahas.

2. Metode Observasi

Mahasiswa dapat mengamati secara langsung pada objek

yang diteliti untuk memberikan informasi sesuai dengan topik yang

telah dibahas.

3. Metode pancatatan data

Data yang dibutuhkan dalam kegiatan magang dengan topik

data produksi yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dan

sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh peserta magang

langsung dari sumber pertama yang selanjutnya digunakan untuk

mendukung pembuatan laporan akhir kegiatan magang .

4. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi

informasi-informasi yang diperoleh agar lebih lengkap serta

menunjang kebenaran dan keterangan yang diberikan sesuai

dengan topik yang dibahas.


8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Produktivitas

Usaha tani komoditas yang dihasilkan yaitu tanaman jagung,

yang adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat.

Tabel 1. Data Produktivitas Jagung di Kecamatan Eremerasa Kabupaten


Bantaeng Tahun 2022

No Nama Desa Nama Komoditas Luas Produksi Ket.


Kelompok Tani Lahan (ton)
(Ha)
1. Kampala Citra Jagung 28,80 218,00

2. Barua Makmur Jagung 29,98 220,10

3. Lonrong Mangngepong Jagung 9,00 80,50

4. Parangloe Sarroanging Jagung 34,50 331,00

5. Ulugalung Tunas Jagung 8,00 69,90 Hasil


Harapan
Produksi
6. Mamampang Bambala Jagung 46,00 611,05

7. Mappilawing Bunga Jagung 17,00 98,60


9

Harapan

8. Pabentengan Sikamaseang Jagung 36,89 342,50

210,17 2409,75
Jumlah Ha Ton
Sumber data : BPP Eremerasa 2022

Tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa produksi jagung

Kecamatan Eremerasa pada tahun 2022 adalah sebesar 2409,75

Ton dengan luas wilayah 210,17 Ha dengan luas lahan tertinggi

adalah pada kelompok Tani Bambala sebesar 46,00 Ha, kemudian

disusul oleh kelompok tani Sikamaseang dengan luas lahan

sebesar 36,89 Ha, untuk daerah lainnya peningkatan luas lahan

terus meningkat setiap tahunnya disebabkan permintaan pasar

tehadap Komoditi jagung terus meningkat setiap harinya,

sedangkan hasil produksi tertinggi pada kelompok tani Bambala

sebesar 611,05 ton, kemudian pada kelompok Tani Sikamaseang

sebesar 342 ,50 ton dan Kelompok Tani Sarroanging sebesar

331,00 Ton. 3 daerah ini merupakan penghasil jagung terbesar di

Kecamatan karena petani menjadikan jagung sebagai komoditi

unggulan, hal ini dilakukan karena letaknya, iklim dan kondisi

wilayahnya yang sangat sesuai dengan pertumbuhan tanaman

jagung.

Tingkat keberhasilan produktivitas suatu tanaman perlu

memperhatikan tahap penanamannya yaitu: penyiapan lahan,

penggunaan varietas, pemilihan benih yang bermutu, penggunaan


10

pupuk, pengendalian hama dan penyakit, ketersediaan air, panen

dan pasca panen. Penggunaan varietas unggul di kecamatan

Eremerasa sudah menjadi kebiasaan petani, namun dalam hal

pemilihan benih atau seleksi benih sebelum hambur belum

dilakukan sesuai anjuran, sedangkan penggunaan pupuk, baik dari

segi dosis, jenis, waktu dan caranya masih kurang karena adanya

keterbatasan ekonomi dan tingkat pengetahuan petani yang masih

rendah, adanya kelangkaan pupuk, terjadinya perubahan musim

yang tidak menentu. Pengendalian hama dan penyakit yang

dilakukan petani terlambat karena kesibukan petani yang banyak,

terjadinya perubahan musim yang tidak menentu sehingga

pertanaman rentang akan hama dan penyakit serta pengetahuan

petani tentang pengendalian hama dan penyakit masih rendah.

Peningkatan produktivitas menjadikan komoditi jagung

menjadi yang diusahakan oleh petani di Kecamatan Eremerasa.

Budidaya jagung mampu mendatangkan keuntungan yang sangat

menggiurkan baik dilakukan dalam skala kecil maupun besar. Hal

ini tidak lepas dari tingginya permintaan dan nilai jual dari jagung.

Kegiatan budidaya jagung masih tergolong rendah jika

dibandingkan dengan kebutuhan atau permintaan dari konsumen

tiap harinya. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan permintaan Jagung

yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.


11

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022

kebutuhan masyarakat terhadap jagung untuk kabupaten Bantaeng

membutuhkan 200-300 Kg setiap hari, Kebutuhan tersebut hanya

untuk memenuhi permintaan jagung mentah saja, akan tetapi untuk

memenuhi permintaaan pasar jagung tidak hanya dipasarkan

dalam keadaan mentah, tetapi juga dapat diolah lebih lanjut

menjadi produk olahan siap saji seperti Olahan Jagung berupa

Jagung marning, susu jagung dan produk lainnya.

B. Permasalahan dan Pemecahan Masalah

1. Permasalahan Produktivitas

a. Secara umum potensi sumber daya manusia relatif rendah

b. roduktivitas agribisnis masih rendah, karena pengusaan teknologi

dan kemampuan SDM yang kurang

c. Keterbatasan modal usaha, sehingga peningkatan kualitas dan

kuantitas produksi tahunan rendah

d. Hama dan penyakit yang bersifat merusak.

e. Pengadaan pupuk bersubsidi susah didapatkan karena

penyalurannya belum merata ke semua petani dan harga pupuk


12

non subsidi mahal dan mutu benih yang masih ada belum

bersertifikat.

f. Peningkatan produktivitas tanaman jagung di Kecamatan

Eremerasa banyak terkendala oleh beberapa faktor. Salah satu

kendala yang ada ialah adanya perubahan iklim.

2. Pemecahan masalah

a. Pengembangan sektor potensial yaitu sektor pertanian dan industri

dimana sektor pertanian didukung oleh sektor industri dalam

pengembangan pertanian yang maju dan modern

b. Pembenahan permodalan dan pendidikan pertanian dengan cara

menjalin hubungan dengan pihak swasta dalam berinvestasi

c. Pemanfaatan lahan secara optimal melalui pengembangan

komoditas pertanian

d. Hama dan penyakit harus diberantas/ diatasi karena jika tidak,

hasil produktivitas tanaman akan berkurang dengan hasil yang

kurang memuaskan

e. Memaksimalkan penggunaan pupuk organic, pembenahan sarana

dan prasarana, mengandalkan pelatihan atau penyuluhan pada

masyarakat tentang teknologi pertanian serta pemasaran. Dan

Penyuluh memaksimalkan benih bersertifikat ke petani.

f. Strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani di Kecamatan

Eremerasa yaitu perubahan waktu tanam dan perubahan pola

tanam, sebagai berikut, merubah Waktu Tanam. Petani di Desa


13

Lebbotengngae melakukan strategi adaptasi untuk menghadapi

perubahan iklim dalam kegiatan usahataninya dengan cara

merubah waktu tanam/ perubahan pola tanam karena

ketidakpastian musim hujan. Sebelum terjadi perubahan musim

hujan, musim tanam jagung dilakukan mulai dari bulan Oktober.

Petani akan memperlambat waktu tanam jika musim

kemarau yang terjadi lebih panjang, atau mempercepat waktu

tanam jika tanda-tanda musim hujan datang lebih awal. Petani

menyatakan dahulu musim hujan selalu datang sesuai prediksi

yaitu terjadi di bulan Oktober, sehingga petani selalu menyiapkan

kebun di bulan Agustus atau September agar dapat melakukan

penanaman jagung di bulan Oktober.

Perubahan pola tanam yang dilakukan petani adalah dengan

mengganti jenis komoditas saat melakukan rotasi tanaman. Jika

pada bulan Oktober hujan belum turun maka petani memilih

menggantikan tanaman jagung dengan menanam tanaman lainnya

seperti kacang hijau. Menurut petani pengubahan pola tanam ini

berdasarkan pada keinginan untuk menghindari resiko kekurangan

produksi tanaman jagung biasa ditanam pada saat musim

kemarau. Karena menurut petani tanaman tersebut dapat

bertumbuh dan berkembang meskipun tidak ada hujan,

(Runtunuwu dan Syahbuddin, 2011)


14

Peningkatan produksi hanya dapat dicapai apabila

diterapkan teknologi yang telah diuji keuntungannya. Untuk

menginovasi teknologi ke tingkat petani dan petani bersedia

menggunakannya, bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, banyak

faktor yang menjadi penghambat, misalnya pendidikan, ekonomi,

kebudayaan dan lain-lain.

Langkah yang dapat ditempuh untuk meningkatkan

produktivitas usahatani adalah dengan penerapan teknologi inovasi

melalui intensifikasi dengan memperhatikan 3 hal yaitu:

1) Penggunaan sarana produksi (seperti benih atau bibit unggul,

pemupukan yang berimbang),

2) Perbaikan cara melakukan usahatani (pelaksanaan pengolahan

tanah), pengendalian jasad pengganggu, penyediaan dan pengaturan

air, dan perlakuan pascapanen serta pemasaran hasil.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang ada dapat ditarik

beberapa kesimpulan yaitu:


15

1. Hasil data produktivitas di Kecamatan Eremerasa tentunya ada

permasalahan-permasalahan yang muncul, upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan produksi jagung yaitu dengan pembukaan

lahan baru dan peningkatan produktivitas, pengembangan sektor

potensial yaitu sektor pertanian dan industri dimana sektor

pertanian didukung oleh sektor industri dalam pengembangan

pertanian yang maju dan modern. Pembenahan permodalan dan

pendidikan pertanian dengan cara menjalin hubungan dengan

pihak swasta dalam berinvestasi.

2. Faktor yang mempengaruhi menurunnya tingkat produktivitas yaitu

varietas yang bermutu, pengendalian hama dan penyakit, modal,

teknologi pertanian yang masih kurang canggih, persoalan pupuk

dan pemasaran.

B. Saran

Perlu adanya dukungan prasarana/ infrastruktur Untuk

meningkatkan produksi tanaman jagung untuk mendukung proses

pembibitan sampai panen dan pasca panen sehingga

memudahkan petani dalam berusaha tani.

Anda mungkin juga menyukai