Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALAT DAN MESIN PERTANIAN


“COMBINE HANDSPLANSER”

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. HARIS, M.P
JATI NURCHOLIS, S.TP., M.Si
SUDIRMAN H , S.P., M.P

PLP:
HERLAND, S.ST
HAERUDDIN, S.ST

DISUSUN OLEH:
1. MUHAMMAD FIKRI RAMADHAN
2. MUHAMMAD FAADHIL PUTRA AMAL NUR
3. MIFTAHUL JANNAH
4. NABILA BALQIS BAHARUDDIN
5. NI PUTU DIANA WULANDARI
6. NUR AFIFAH S
7. NURSARMILA

PROGRAM STUDI D-IV PENYULUHAN PERTANIAN


POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah inidapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materimaupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih
banyakkekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritikyang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Polbangtan Gowa, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar……………………………………………………………………..i
Daftar isi…………………………………………………………………………...ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................3
1. 1 Latar belakang.........................................................................................................3
1. 2 Rumusan Masalah...................................................................................................5
1. 3 Tujuan.....................................................................................................................5
1. 4 Ruang Lingkup........................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................................6
2. 1 Pengertian alat dan mesin pertanian combain serta permaslahannya.......................6
2. 2 Gambar dan Komponen yang ada pada combine handsplainser............................10
2. 3 Fungsi dari setiap Komponene Handsplainser.......................................................10
BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................11
3. 1 Kesimpulan...........................................................................................................11
3. 2 Saran.....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mekanisasi dalam alat dan mesin (alsintan) pertanian memiliki posisi


strategis dengan makna yang kompleks. Secara umum makna tersebut
merupakan manfaat mekanisasi pertanian itu sendiri. Pertama, peningkatan
produktivitas yang dapat dicapai dengan memberikan input yang dapat
menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Kedua, efisiensi proses yang berarti
bahwa penggunaan mekanisasi dapat meningkatkan efektivitas proses yang
berdampak pada penurunan biaya per unit. Secara ekonomi efektivitas akan
menghasilkan usaha yang lebih efisien. Ketiga, peningkatan kualitas dan
pembentukan nilai tambah. Keempat, peningkatan pendapatan yang
merupakan kontribusi penurunan biaya produksi, meningkatnya hasil dan
berkurangnya susut hasil. Upaya pengembangan alsintan di suatu daerah
diawali dengan identifikasi kebutuhannya, seperti menentukan jumlah dan
jenis alsintan yang sesuai dengan kondisi wilayah dan usaha yang
dikembangkan. Tahap selanjutnya perlu dilakukan pengujian lapangan untuk
memperoleh gambaran teknis dan sosial ekonomi terhadap kelayakan
usahanya. Untuk produk yang tidak ada di pasaran perlu dilakukan
pengembangan melalui disain dan penelitian sesuai kebutuhannya. Dalam
tahap pengembangan tersebut akan terlihat keterkaitan antara pengguna
(petani, pengusaha jasa, kelompok tani, koperasi), distributor/pabrikan,
maupun bengkel atau pengadaan suku cadang.
Salah satu permasalahan pengembangan pertanian di Indonesia adalah
penerapan “mekanisasi” yang masih sangat lemah. Ada kecenderungan
penerapan teknologi dalam bidang pertanian masih pada sub-sub elemen yang
tidak terintegrasi dan terencana dengan baik. Penerapan teknologi secara
umum masih dikategorikan rendah, ini dapat dilihat dengan masih kurangnya
penggunaan alat dan mesin dalam praktik pertanian di Indonesia. Praktik

3
pertanian masih banyak mengandalkan sistem tradisional dan manual (atau
semi manual), sehingga untuk mengejar kebutuhan produksi yang sifatnya
massal/tinggi dengan kualitas yang terkontrol sudah tidak memadai lagi.
Selain itu, kondisi infrastruktur, misalnya irigasi dan jalan pertanian (farm
road) yang sangat terbatas dan biaya input pertanian seperti pupuk, pestisida,
dan lainnya makin tinggi sehingga sistem pertanian semakin tidak kompetitif
(Handaka. 2004). Pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan), yang
bersifat labor saving technology, telah menggeser penggunaan tenaga manusia
dan ternak. Mesin-mesin pertanian mempunyai hubungan saling mengganti
(substitusi) dengan manusia dan bersifat komplemen terhadap lahan (Haryami
dan Ruttan, 1985 dalam Haeruman 1997). Alsintan mempunyai peran dan
potensi sangat strategis karena kontribusinya dalam meningkatkan
produktivitas dan efisiensi sumberdaya, di samping peningkatan kualitas
melalui processing dan diversifikasi produk yang menghasilkan nilai tambah
tinggi dalam mendukung program pengembangan agribisnis. Jika diterapkan
dengan benar dan tepat akan memberikan kontribusi positif untuk
pengembangan sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing,
berkerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi serta Alsintan pasca panen
dilakukan setelah penanaman hingga panen. Kebanyakan petani belum
mengetahui manfaat besar dari penggunaan Alsintan ini walaupun juga
terdapat kerugian dari penggunaan Alsintan tersebut. Dalam hal ini mutu
kualitas hasil sangat di perlukan dan penggunaan alat ini juga bertujuan dalam
mengurangi tingkat kehilangan hasil.
Combine merupakan Alsintan pertanian yang kompleks dalam berbagai
kegunaan pasca panen pada areal lahan yang sangat luas. Sebenarnya untuk
meningkatkan produktivitas hasil pertanian, masyarakat harusnya mengetahui
peran penting dari penerapan alat ini, yang sangat menguntungkan dari segi
ekonomi walaupun harga yang relative tinggi, tapi apa salahnya untuk
memajukan pertanian daerah bersangkutan perlu pengorbanan yang lebih

4
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pada penulisan makalah ini adalah,
1. Apa permasalahan terkait alat dan mesin pertanian khususnya combine
handsplainser?
2. Apa komponen yang ada pada alat dan mesin pertanian tersebut?
3. Apa Fungsi komponen dari alat dan mesin pertanian tersebut khususnya
combine handsplainser ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pada pengamatan ini adalah,
1. Mengetahui permasalahan terkait alat dan mesin pertanian khususnya
combine handsplainser
2. Mengetahui komponen yang ada pada alat dan mesin pertanian tersebut
3. Mengetahui Fungsi komponen dari alat dan mesin pertanian tersebut
khususnya combine handsplainser

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup materi dalam pengamatan ini adalah kita tahu bahwa Alat
dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam
usaha pertanian, tujuan akhirnya adalah berfokus untuk membantu para petani
dalam memproduksi serta mengolah lahan mereka agar lebih baik dan terus
berproduksi sesuai harapan mereka. Dengan adanya bantuan dari alat dan
mesin pertanian sehingga hasil produksi serta pekerjaan petani akan lebih
efisien dan efektif, salah satu alat yang sering membantu petani adalah
combine handspainser yang dimana alat ini adalah alat Combine adalah mesin
yang memanen tanaman serealia. Mesin ini, seperti namanya, merupakan
kombinasi dari tiga operasi yang berbeda, yaitu menuai, merontokkan, dan
menampi, dijadikan satu rangkaian operasi.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian alat dan mesin pertanian combain serta permaslahannya

Pada tahun 1979 FAO menyatakan bahwa panen dan pasca panen
dinyatakan oleh FAO sebagai masalah besar kedua dalam sistem agribisnis
karena terjadi kehilangan hasil yang besar baik itu secara kualitatif maupun
secara kuantitatif dalam proses penyediaan pangan (Mentri Pertanian RI,
2013). Oleh karea itu perlu adanya terobosan baru meminimalisir maslaah
tersebut.
Alat dan mesin pertanian atau yang biasanya disingkat dengan Alsintan
merupakan alat-alatyang digunakan dalam bidang pertanian untuk melancarkan
dan mempermudah petani dalammengolah lahan dan hasil-hasil pertanian Alat
dan mesin pertanian sangat lah berperan pentingdalam berbagai kegiatan
pertanian diantaranya adalah menyediakan tenaga untuk daerah
yangkekurangan tenaga kerja Antisipasi minat kerja di bidang pertanian yang
terus menurun,meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan
intensitas tanam dapat meningkat,meningkatkan kualitas sehingga ketepatan
dan keseragaman proses dan hasil dapat diandalkan sertamutu terjamin,
meningkatkan kenyamanan dan keamanan sehingga menambah produktivitas
kerja,mengerjakan tugas khusus atau sulit dikerjakan oleh manusia dan
memberikan peran dalam pertumbuhan di sektor non pertanian.
A. Pengertian Combine
Mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan pada masa sekarang ini.
Tetapi walaupun demikian masih banyak masyarakat petani kita yang mesin
bercocok tanan secara tradisional. Padahal apabila mereka menggunakan alat-
alat pertanian tersebut tentuna akan lebih mudah dan cepat, dan demikian
juga pengoperasiannyapun mudah, baik itu traktor, combine, dan masih
banyak alat pertanian lainnya yang tentunya dapat mendukung petani untuk
lebih mudah dalam pekerjaannya tetapihasil panennya dapat maksimal.
Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan

6
canggih dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja
pada areal sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative
singkat karena combine ini dilengkapi dengan alat pemotong, perontok dan
mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja ( Hisbuan, 1999).
Combine adalah suatu alat mekanisme pertanian yang serba komplit dan
canggih dalam pengoperasiannya.Dimana combine tersebut dapat bekerja
pada areal sawah yang luas, namun hanya membutuhkan waktu yang relative
singkat karena combine ini dilengkapi dengan alat pemotong, perontok dan
mengarungkan padi dalam suatu proses kinerja saja (Ciptohadijoyo, 1999).
Combine adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang
berdiri, merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan.
Dengan demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan
menggunakan tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah
tenaga kerja manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional.
Penggunaan alat ini memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang
dapat mengoprasikan alat ini (Irwanto , 1983). Pada dasarnya proses panen
padi dapat dilakukan melalui dua macam cara, yaitu melalui cara tradisional
dan menggunakan mesin perontok padi tipe stasioner. Mengingat adanya
beberapa jenis lahan, maka kedua cara tersebut dirasa belum maksimal,
sehingga perlu dilakukan perancangan dan pengembangan produk mesin
pemanen padi (combine) portable. Mesin ini adalah mempunyai kemampuan
kerja merontokkan bulir padi dari batangnya dan sekaligus dapat menebang
batang padi tersebut ( Departemen Pertanian, 1993). Combine harvester
adalah alat pemanen padi yang dapat memotong bulir tanaman yang berdiri,
merontokkan dan membersihkan gabah sambil berjalan dilapangan. Dengan
demikian waktu pemanen lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan
tenaga manusia (manual) serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja
manusia yang besar seperti pada pemanenan tradisional. Penggunaan alat ini
memerlukan investasi yang besar dan tenaga terlatih yang dapat
mengoprasikan alat ini ( Barokah, 2001). Combine merupakan suatu alat
yang praktis untuk digunakan dimana alat ini mempunyai tiga fungsi yakni

7
memotong ,merontokkan dan mengemaskan padi. Namun alat pertanian
seperti combine maupun hand traktor masih sulit digunakan pada daerah kita
khususnya Aceh, dimana alat-alat ini harus digunakan pada areal tertentu,
misalnya combine harus digunakan pada lahan yang luas. Secara umum
fungsi operasional dasar combine harvester adalah sebagai berikut :
1. Memotong tanaman yang masih berdiri
2. Menyalurkan tanaman yang terpotong ke selinder
3. Merontokkan gabah dari tangkai atau batang
4. Memisahkan gabah dari jerami
5. Membersihkan gabah dengan cara membuang gabah kosong dan benda
asin
B. Kelebihan dan kkeurangan alat dan mesin pertanian Combine
Adapun kelebihan menggunakan combine harvester ini antara lain yaitu
lebih efisien karena pada combine harvester ini dilengkapi dengan alat
pemotong, perontok, serta pengarungan. Selain itu waktu pemanenan yang
lebih singkat jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia
(tradisional), serta tidak membutuhkan jumlah tenaga kerja manusia yang
besar seperti pada pemanenan tradisional.
Kekurangan dari pada penggunaan alat ini adalah memerlukan investasi
ataupun biaya yang besar dan membutuhkan tenaga terlatih yang dapat
mengoperasikan alat ini, mesin ini sulit bekerja pada lahan dengan kedalaman
lumpur 20 cm atau lebih, serta mesin ini tidak berfungsi efektis pada lahan
dengan kemiringan tinggi.
C. Cara mengoperasikan alat dan mesin Combine
1. Menghidupkan combine Combine menggunakan mesin yang bahan bakar
diesel,dimana cara menghidupkannya dengan sistem starter yang
menggunakan arus DC (baterai). Sebelum menghidupkan pastikan dan
perhatikan transmisi utama, pengatur kecepatan, gas dalam keadaan netral
dan tongkat kopling dalam keadaan parking.Putar kunci kontak kekiri
untuk pemanas busi pijar dan tunggu hingga lampu padam.Kemudian
langsung putar kekanan untuk On-kan dan start dimulai,jangan meng-

8
starter lebih dari 5 detik karena dapat mengakibatkan over-hot yang
langsung merusak bagian-bagian sistem tersebut.
2. Memajukan/ menjalankan dan memundurkan combine Combine dapat
bergerak maju jika mesin penggeraknya hidup,kemudian masukkan gigi
transmisi utama dengan kecepatan low,netral,high dan deep dengan
porseneling maju 1,2 dan 3 dan mundur R. Pastikan pandangan operator/
pengemudi lurus kedepan atau mengontrol semua sistemnya agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau menimbulkan kecelakaan.
3. Membelokkan combine
Sistem pembelokan pada combine hampir sama dengan sistem
pembelokan pada traktor. Namun sistem pembelokan combine lebih
efektif dikarenakan pembelokan combine kearah kiri dan kanan dapat
dioperasikan langsung hanya dengan satu tongkat saja.
4. Menghidupkan thresser, pisau pemotong pada combine Sistem thresser
pada combine sama dengan sistem thresser biasa tapi thresser pada
combine dilengkapi dengan sistem transmisi pengatur kecepatan
putaran.Tarik tuas thresser,kemudian sesuaikan kecepatan putarannya
biarkan padi dan jerami dirontokkan selama 2-3 menit.Dan jika ingin
memotong padi ,tarik tuas pisau lalu sesuaikan dengan kecepatan
putarannya dan juga jarak pemotongannya.
5. Menghentikan combine Combine dapat dihentikan dengan cara perlahan-
lahan,yakni cukup tarik tuas kopling keposisi parking atau menginjak
handle kopling kemudian off-kan semua sistem transmisi. Dikarenakan
combine dilengkapi dengan sistem pengereman hidraulik otomatis
bukannya manual.

9
2.2 Gambar dan Komponen yang ada pada combine handsplainser

(gambar)
Dan nama-nama komponen.

2.3 Fungsi dari setiap Komponene Handsplainser

(Fungsi dari setiap Komponen)

10
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari makalah yang telah dikaji maka dapat ditarik


kesimpulan adalah sebagai berikut Alat dan mesin pertanian atau yang biasa
disingkat dengan ALSINTAN merupakan alat-alat yang digunakan dalam
bidang pertania yang bertujuan utuk memudahkan dalam proses budidaya
dimulai dari persiapan lahan sampai dengan pemanenan maupun pasac panen.
Alat dan mesin pertanian sangatlah berperan penting dalam berbagai kegiatan
pertanian diantaranya adalah menjadikan tenaga untuk daerah yang kekurangn
tenaga kerja yaitu untuk mengantisipasi minat kerja dibidang pertanian yang
terus menurun, meningkatkan kapasitas kerja sehingga luas tanam dan
intensitas tanam dapat meningkat, meningkatkan kualitassehingga ketepatan
dan keseragaman prose dan hasil dapat diandalkan serta mutu bisa terjamin,
meningkatkan keamanan dan kenyamanan sehingga menambah produktifitas
kerja, dan meminimalisir kehilangan hasil panen pada waktu proses
pemanenan.

3.2 Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan


makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang
perlu penulis perbaiki dan Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya pada penulis sendiri. Penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun guna sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya

11
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiaji, K., 2007. Alat dan mesin (alsin) panen dan perontokan padi di
Indonesia. Diakses oktober 2021

Ciptohadijoyo, S. 1999. Alat dan Mesin


Pertanian. Fakultas Teknologi PertanianUniversitas          Gadjah Mada,
Jogjakarta.

Departemen Pertanian. 1993.Pasca Panen Padi. Badan Pendidikan dan


LatihanPertanian.

Irwanto, A.K. 1983. Alat dan Mesin Budidaya Pertanian. Fakultas


TeknologiPertanian, Institut    Pertanian Bogor, Bogor

12
13

Anda mungkin juga menyukai